Kamis, 22 Juli 2021

Buar

 BUAR

ehasanah675@gmail.com

 

Assalamu ‘alaikum Wr Wb

Setelah beberapa lama tidak menulis di #Kamis Menulis, sekarang saya mencoba partisipasi lagi. Tema suaka marga kata yang diberikan adalah BUAR. Kata yang baru ditemukan hari ini, jadi terpaksa dech buka KBBI. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata buar bermakna menghamburkan uang. Selain itu juga arti lainnya dari buar adalah boros atau royal.



Teringat acara di perhelatan, baik pernikahan, khitanan, atau bahkan acara syukuran akhir tahun pelajaran di sekolah ungkapan buar ini muncul. Buar… buar … buar… seseorang berucap sambil melemparkan uang recehan yang dicampur dengan permen atau potongan kertas kecil warna-warni. Diiringi petatah petitih dari seseorang yang dituakan, pengantin dilempari uang recehan itu. Orang-orang yang hadir biasanya memunguti uang recehan tersebut sambil bergembira bersukaria. Acara seperti ini juga biasa disebut nyawer atau saweran. Hampir sama ketika biduan di panggung disawer oleh penontonnya. Bedanya kalau di acara perhelatan pernikahan pengantin yang dilempari uang recehan dan yang hadir/ penonton yang memunguti uang recehan tersebut. Sedang di acara syukuran akhir tahun pelajaran, yang menjadi pengantinnya adalah siswa-siswi yang baru lulus dan disawer oleh orang tua siswa. Uangnya biasanya diberikan kepada guru wali kelasnya.

Seperti di TK Halima, nyawer atau buar buar uang ini menjadi kebiasaan tiap acara akhir tahun pelajaran sebagai bentuk syukur anak-anak telah selesai belajar. Orang tua dengan tanpa paksaan mengeluarkan uang dari dompetnya sebagai tanda terimakasih anaknya telah dididik. Pokoknya seru, anak-anak senang dan guru-gurunya girang.

 

 


 


 


Iddiiihhhh kotak untuk menyimpan uang baur … baur … baur kelihatan

 

12 komentar:

  1. Cerita yang menginspirasi. Teringat ketika kenaikan kelas para guru selalu menunggu buar2 uang saweran dari wali murid hehe. Sebagai penyemangat mengisi rapot hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi hi hi iya bunda May di kami yg ditunggu2 kadang. Suka senang pokoknya sesuatu. Terimakasih ya sudah mampir.

      Hapus
  2. Ada buar buar, ada baur baur, ya Bu?
    Tentang tradisi saweran itu, sama dengan di daerah kami😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Ambu *kebiasaan* di TK kami suka nyawer, buar baur (hi hi hi bahasa sukabumi) sebagai tanda syukur dan terimakasih anaknya telah dididik. Terimakasih ya.

      Hapus
  3. ini unik banget, buar untuk saweran.
    Buarnya jadi positif, walalupun tetap buar heheheeh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak Indra pasti terkesima dech kalau lihat acara Saweran, buar yg membuat semua orang senang dan tidak merasa rugi malah berterima kasih.

      Hapus
  4. Seru ya.. nyawer anak ketika syukuran kelulusan. Wah kayaknya aku mau adopsi deh

    BalasHapus
  5. Buar saweran untuk anak-anak terlihat manis. Tapi buar ktka hajatan ada penari yg mngjk untuk menari terasi risih

    BalasHapus
  6. Harusnya ketika saweran teriaknya tong buar! Tong buar!Tong buar! He he

    BalasHapus
  7. Wah, tanda syukur yang sangat bagus buat para gurunya! Patut dilestarikan.

    BalasHapus
  8. Memang beda ya tulisan pujangga selalu enak dibaca. Hehe kalau di tempat saya istilahnya saweran. Mantap ulasan "suaka marga kata"-nya Bu

    BalasHapus

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...