Selasa, 14 Februari 2023

Profil E. Hasanah

 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


E. Hasanah, dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 10 Agustus 1967 dari pasangan Bapak Adjar Djarkasih dan Umi Siti Aisyah. Menikah dengan Drs. M. Hasan, M.Si. tahun 1988 dengan dikaruniai tiga orang anak yakni, Hanief Syahrizal, S.Pd. (guru Matematika di SMAN 1 Cicurug), Hasbi Aprizal, S.Hum. (merintis usaha), dan Hasri Ahsanti, S.Tr. (bekerja di Rumah Sakit Paru Karawang).

Riwayat Pendidikan: Menempuh pendidikan dimulai dari SDN Bojong Genteng (lulus tahun 1980), Madrasah Diniyah (lulus tahun 1982), Madrasah Tsanawiyah Al-Manshuriyah Pamatutan (lulus tahun 1983), SMA Negeri Cibadak Sukabumi (lulus tahun 1986), melanjutkan ke Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Ibn Khaldun Bogor (lulus tahun 1992). Menempuh pendidikan Pascasarjana IMNI program studi manajemen Pendidikan (lulus tahun 2010) dan Pascasarjana Program Studi Administrasi Pendidikan UNINUS (lulus tahun 2019) dan menyelesaikan Pascasarjana Ilmu Pendidikan (S3) di UNINUS Bandung (lulus tahun 2022).

Riwayat Pekerjaan: Berkiprah di dunia Pendidikan sebagai guru di MAN Cibadak (1994-2015), dan beberapa lembaga pendidikan swasta (1990-2017), Pendiri Yayasan Pendidikan Halima Al-Azar (Kursus, Kober, dan TK Halima Bojonggenteng, 2002 - sekarang) dan sebagai Pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi (2015 - sekarang) serta staf Pengajar di STAI Kharisma Cicurug.

Prestasi yang telah diraih: diantaranya sebagai Pengawas berprestasi tingkat Jawa Barat tahun 2021 dan sebagai salah satu Peraih Anugerah Guru dan GTK Kemenag Berprestasi Tingkat Nasional Kategori Pengawas Madrasah Berprestasi tahun 2021, sebagai pengelola kursus berprestasi ke-3 tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2015 dan prestasi lainnya. Sebagai pengawas madrasah, penulis juga aktif dalam memberikan motivasi, mengajak serta mendorong dengan sekuat tenaga guru-guru agar selalu meningkatkan kualitas diri dan aktif berliterasi. Tahun 2021 – sekarang telah menulis buku solo dan menulis pantun, puisi, cerita, dan non-fiksi di lebih dari 70 buku antologi. Buku yang sudah terbit berjudul Buku Panduan Guru Penulis Pemula (buku solo dengan ISBN 978-623-378-050-6, terbit September 2021) dan berjudul Selaksa Suara Sukma (Buku solo dengan ISBN 978 623 378 538 9 terbit 2023), lebih dari 70 buku antologi diantaranya; “Tantangan Pendidikan Abad ke-21_Antologi Artikel Dunia Pendidikan Indonesia di Era Digital; Menggerakkan Literasi Mencerdaskan Generasi_Antologi Pegiat Literasi Berbagi dan Beraksi; Inspirasi dalam Untaian Puisi,” dan lainnya.

Organisasina yang diikuti Sekarang: Anggota Pokjawas Madrasah (Kelompok Kerja Pengawas Madrasah), Anggota APSI (Asosiasi Pengawas Seluruh Indonesia), Anggota PERGUNU, Anggota KPPJB (Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat), dan Anggota Muslimat NU.

Senin, 06 Februari 2023

Februari Ceria H5

 Tantangan 5

Pelajaran Darimu

E. Hasanah

Daun-daun hijau itu berangsur menguning 

lalu coklat mengering.

Kelopak indah bunga juga berubah warna

Ada tangis di tengah-tengah putiknya.


Akar yang dulu menerobos kerasnya tanah.

Mulai tak kuat berpetualang mencari jalan.

Ujung pengembaraan tak dapat ditemukan.

Hanya menyerah membusuk pada ketidakberdayaan.


Namun di sisi lain langitpun menangis.

Butiran airnya membasuh luka tanah.

Tumbuhan pun terhibur dan tersenyum.

Bermekaran berbagai tetumbuhan.

Menghijau menyiratkan wangi surga.


Uluran bulir padi dan gandum memberi harapan.

Mayang korma menjuarai tangkai-tangkai kebahagiaan.

Anggur zaitun delima serupa dan tak serupa.

Ranum dan matang dalam balutan bahagia.

Ada pelajaran dan tanda-tanda Sang Mahakuasa.


Sukabumi, 05 Februari 2023

 

Februari Ceria H6

Tantangan 6

Akulturasi Takut

E. Hasanah

Kau hadirkan takut dalam bingkai rasa.

Meski hati sekeras bongkahan batu bahkan sangat keras.

Namun pada celah-celah batu ada aliran sungai.

Memancar ataupun meluncur ke area bawah.

Itulah takutnya air yang menunduk di belahan batu. 

Perpaduan keras hati dengan takutnya air hingga mengalir ke tempat rendah.

Itulah al-khasyyah, merunduk pada rasa takut lillah.


Lain kali Kau beri rasa takut pada mati.

Takut menghadapi sesama melebihi takut kepadamu.

Menunda perang karena takut kehilangan dunia.

Padahal andaikan tahu, akhirat lebih nikmat bagi orang-orang yang memiliki rasa takut.


Lain waktu timbul rasa takut pada masa.

Masa depan yang hanya terbayang rasa lapar.

Takut miskin takut punya anak tak bisa makan.

Takut tak mendapat rezeki padahal rezeki itu pasti kadar ukurannya. Takut kikir dengan harta yang bukan punyanya.

Hingga membunuh anak tak berdosa.

Tak sadar dirinyalah yang membuat dosa besar.


Akulturasi rasa takut bagi orang penakut.

Adalah rasa takut yang berbuah sikap hati-hati.

Laksana takutnya sebuah gunung tinggi yang akan terpecah belah andai kitab sucimu diberikan tanggung jawab kepadanya. 

Mari sejenak berpikir atas ayat-ayatnya.


Sukabumi, 06 Februari 2023


Jumat, 03 Februari 2023

Februari Ceria H4

 Tantangan Hari ke-4

Puisi patidusa

RASA

E. Hasanah

Limbung

Hati bingung

Tiada tempat bernaung

Kemana pergi mencari pelindung.


Sementara hari merayap bersiaga

Menyambut semburat jingga

Menemani dahaga

Pujangga.


Dendam

Masih bersemayam

Harapan seakan tenggelam

Bahkan menghilang ditelan kelam.


Haruskah asa digantung kawan

Sedangkan sederet awan

Tersenyum menawan

Melawan.


Terdiam

Hati terdalam

Ajak berpikir sepaham

Bahwa ada penguasa alam.


Sejenak jiwa menunduk pilu

Hati menyimpan benalu

Kalbu terpukul palu

Malu.


Sukabumi, 04 Februari 2023







Februari Ceria H3

Tantangan 3

MENGAJARKAN

E. Hasanah

Dia mengajarkan kepada manusia asma.

Nama-nama benda segala yang dicipta.

Di bawah arasy sebagai atap alam semesta.

Galaksi langit bumi matahari bulan bianglala.

Burung hantu semut sampai virus dan amuba.


Tumbuhan hewan yang nampak dan kasat mata.

Tak terbilang semua nama benda yang nyata.

Dengan kegunaan dan kandungan rahasianya.

Malaikat pun tak sanggup sebutkan semuanya.

Dia ajarkan dengan sepenuh kekuasaannya.


Dengan takdir, manusia keluar dari perut  ibunya.

Telanjang raga, lemah tak berdaya, dan tak tahu apapun. 

Namun Dia sang mahakuasa memberinya pendengaran, telinganya sebagai penangkap suara semenjak berupa janin.

Memberinya mata laksana radar bisa melihat benda di sekeliling.


Dia mengajarkan kepada manusia segala sesuatu.

Tidak ada yang sia-sia, semua memiliki daya guna.

Berpegang pada hikmah dan teguh dalam naungan ilmu. Dengan asmanya,  kemampuan manusia menjadi luar biasa.

Dia memberikan nama sebagai karunia terbesar. 

Selayaknya manusia memuji syukur.

Layakkah manusia ingkar?


Sukabumi, 03 Februari 2023.

QS. Al-Baqarah (2); 31

Rabu, 01 Februari 2023

Februari Ceria H2

Tantangan hari ke-2

PENA

E. Hasanah

Pena kata sederhana padat makna.

Makna simbol media perantaraan.

Perantaraan pena manusia bisa menulis.

Menulis apapun menyampaikan pesan

Pesan akan abadi andai itu kebenaran

Kebenaran tersimpan dalam suatu ilmu.


Ilmu dengan kepemurahan tuhan diberikan.

Diberikan kemampuan menggunakan dan memanfaatkan.

Memanfaatkan temuan ilmu yang diteruskan.

Diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya.


Berikutnya hingga generasi akhir zaman.

Zaman dimana pena menjadi hal penting.

Penting tuk menyimpan 'ulumudin dan 'ulumuddunya.

'Ulumuddunya berkonotasi nilai sains keduniaan.


Keduniaan mengabadikan proses intelektual ilmuwan.

Ilmuwan agama -alim ulama- dan ilmuwan umum.

Umum hingga manusia mampu menunaikan tugasnya.

Tugasnya menunaikan nilai kemanusiaan sepanjang hayat.


Sepanjang hayat bergumul dengan pena.

Pena simbol transformasi beragam ilmu.

Ilmu berisi nilai, pengetahuan, dan keterampilan.

Keterampilan mewujudkan manusia paripurna.


Paripurna dengan pondasi spirit literasi.

Literasi pembentuk pribadi cakap wawasan.

Wawasan pemantik manusia kritis baca tulis.

Tulis dengan beragam bentuk pena masa kini.


Sukabumi, 02 Februari 2023.

QS. Al-Alaq (); 4-5

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...