Jumat, 11 Juni 2021

Cara Mengembangkan Tulisan Nonfiksi

 Resume ke-24

 CARA MENGEMBANGKAN TULISAN NONFIKSI

ehasanah675@gmail.com

Bismillahirrohmanirrohiim

Alhamdulillah walaupun cuaca hujan besar dan petir, kegiatan pelatihan belajar menulis malam ini bisa diikuti. Tema yang dibahas pada edisi Jumat, 11 Juni 2021 ini adalah CARA MENGEMBANGKAN TULISAN NONFIKSI. Narasumbernya adalah Bapak Much. Khoiri, dan pendamping Bu Kanjeng yang akan memandu penyampaian materi.


Sebelum materi disampaikan moderator mengawali kegiatan dengan ucapan salam dan memotivasi peserta serta mengenalkan narasumber yang akan memberikan materi. Tak kenal maka ta’aruf. Inilah CV atau profil dari narasumber malam ini.

https://muchkhoiri.com/2021/01/tentang-penulis/

Luar biasa narasumbernya benar-benar ahli dalam literasi. Beliau menyampaikan bahwa sejatinya beliau belajar menulis itu semenjak tahun 1986 ketika itu masih duduk di semester 2 S1 di IKIP Surabaya yang mengambil Prodi pendidikan bahasa Inggris. Beliau sudah menulis dengan target waktu itu menembus media massa. Semenjak 1986 Bapak Much. Khoiri ini, setiap bulan menulis artikel dan non fiksi dengan jumlah sekitar 20 setiap bulannya. Luar biasa hebat walaupun harus mengetik dengan mesin ketik waktu itu. Sampai tahun 2019 beliau sudah memuat tulisan-tulisannya di koran-koran lokal dan merambah tahun-tahun berikutnya sampai lulus dengan menulis selain artikel dan non fiksi. Tulisan berupa cerpen kreatif mulai dari tahun 1993. Ketika tahun 1993 Beliau memenangkan seleksi untuk belajar menulis kreatif di Amerika di University of Iowa.  Hingga tahun 2021 beliau telah menulis baik yang mandiri maupun yang jadi editor sampai berjumlah 66 buku. Terbit terbaru pada Mei 2021 judul bukunya adalah kitab kehidupan.

Nah materi pokoknya tentang cara mengembangkan tulisan nonfiksi, bagaimana pendapat beliau. Inilah yang disampaikannya lewat channel Youtubenya;

https://youtu.be/1-HO0z-oUuI

Bapak Much. Khoiri memaparkan ada 8 cara untuk mengembangkan tulisan nonfiksi, yakni:

1.      Definisi; yakni pengertian atau arti kata dari bahasan yang kita tulis, misalnya bahasan tentang pandemic maka kit acari definisi pandemic itu apa.

2.      Penjelasan; adalah uraian yang menjelaskan tentang materi bahasan dalam tulisan, misalnya penjelasan tentang pandemic apa dan bagaimana.

3.      Memberi contoh; Paragraf untuk bahasan kita ditambahkan dengan memberi contoh dari apa yang disampaikan, misalnya memberi contoh-contoh pelanggaran di masa pandemi serta sudah dijelaskan tentang bahayanya.

4.      Menyampaikan kasus; Paragraf juga bisa dikembangkan dengan menyampaikan kasus yang terjadi yang mendukung bahasan yang ditulis.

5.      Membuat kutipan dari tokoh-tokoh yang relevan dengan materi yang dibahas

6.      Tambahkan anekdot atau humor jika memungkinkan, disesuaikan dengan relevansi bahasan dari tulisan.

7.      Tambahkan ungkapan filosofis dari tokoh, budayawan, atau ahli lainnya

8.      Tambahkan pribahasa atau wise words.

Dalam menulis setiap orang memiliki pengalamannya masing-masing. Jadi dari mengembangkan tulisan kita, maka dari tulislah yang sesuai dan yang relevan. Semakin banyak berlatih dan terlatih tulisannya maka nalar juga akan semakin terlatih.

Ini beberapa buku karangan narasumber;



Buku terbaru Bapak Much. Khoiri

 PERTANYAAN DAN TANGGAPAN

P_1

Assalamualaikum. Selamat malam Mohon maaf..mau bertanya  Ada Tidak Teori/konsep LITERASI yg bisa dipakai sebagai pisau analisis utk menganalisa Materi Bacaan? Mohon petunjuk

J_1

Materi bacaan itu kan Sumber data atau data. Sebenarnya apa teori atau konsep literasi yang bisa digunakan itu bergantung pada data apa yang diinginkan dari data itu. Apakah ingin melihat judulnya, apakah ingin lihat strukturnya, atau apa yang ingin dilihatnya tentu saja cukup banyak apa konsep untuk melihatnya. Katakanlah content analysis nya, konten ini lebih pada analisis isi atau mungkin sesuatu yang didalamnya ada pertentangan-pertentangan ideologi atau mungkin cerita-cerita yang menyampaikan tentang hubungan masyarakat bawah. Dalam konsep literasi juga tergantung pada bagaimana perspektif kita dalam melihat materi atau data yang ada.

P_2

Assalamualaikum, mau tanya pak. Bagai mana Langkah-langkah untuk mengembangkan tulisan? Seperti apa contohnya? Terimakasih

J_2

Jawabannya bisa ditonton di alamat ini;

https://youtu.be/1-HO0z-oUuI

https://muchkhoiri.com/2021/04/momen-filosofis/

https://muchkhoiri.com/2021/04/membaca-buku-bagus-itu-penting/

P_3

Untuk definisi, pendapat ahli, sebaiknya paling banyak berapa orang?

Oh ya, blantik itu artinya apa ya, pak?

Terima kasih

J_3

Definisi tidak dibatasi oleh jumlah, tapi ketercukupan, tentu mengemasnya harus secara sintetik (sintesa), tidak sekadar dijejer satu persatu. Jika dua sudah bagus, ya dua saja, kan definisi nanti untuk kerangka menjelaskan sesuatu.

Blantik itu berasal dari istilah Jawa, yakni orang yang mendekat ke masyarakat pasar hewan (sapi, kambing, dsb). Biasanya memakai topi laken. Terlibat dalam transaksi, bahkan semacam mendorong petani untuk membesarkan ternak2 mereka agar bisa dijual dengan harga baik. Blantik Literasi saya ambil karena saya memang ingin mendampingi teman2 dalam bidang literasi, belajar literasi, dan terangkat "harga"nya dalam.dunia lierasi. Impian saya, teman2 menjadi pejuang2 literasi bagi bangsa ini. Itu sekilas. Boleh ditonton ini ya;

https://youtu.be/aK9tT8Z33oQ

https://muchkhoiri.com/2021/04/macak-blantik-literasi/

P_4

1. Apakah pernyataan P. Emcho untuk masuk ke non fiksi butuh perjalanan panjang.

2. Bagaimana jika difinisi dilanjutkan dengan kutipan.

3. Bagaimana jika dalam tulisan terdapat sub tema antar tema yang sama, apakah ditulis ulang, atau dihilangkan salah satu.

J_4

Kalau itu yang dimaksud, sejatinya saya belajar fiksi dan nonfiksi secara bersamaan. Nonfiksi karena saya waktu kuliah, dan fiksi karena saya masuk ke komunitas penulis sastra. Hanya saja, awal2 saya mempublilasikan tulisan di koran, saya pakai nonfiksi dulu. Itu lebih nyaman bagi saya. Setelah nonfiksi banyak terbit, saya baru kirimkan cerpen dan puisi ke koran. Mulai lokal sampai nasional, bahkan ke majalah sastra nasional, yakni Horison.

Dalam mengembangkan tulisan, Bapak-Ibu tidak harus menggunakan teknik2 tersebut secara bersama2 dalam sebuah tulisan. Definisi, penjelasan, contoh, kasus, peribahasa, dan sebagainya.digunakan manakala relevan saja. Tidak perlu dipaksakan. Namun, biasanya, penjelasan dekat dengan contoh, kasus, kutipan (sitasi). Ini bisa digunakan bersama.

Sekali lagi, tidak harus semua digunakan bareng.

Dalam sebuah tulisan atau buku, ada baiknya tidak membahas sub-tema yang sama atau mengulangi pembahasannya. Penerbit teetentu, bahkan, sangat menghindari penggunaan contoh atau kasus sama dalam sebuah buku. Misalnya, bab 1 bicara tentang ikhlas dengan contoh orang miskin, maka bab 2 yang bicara ikhlas, tidak pakai orang miskin tapi pakai orang diuji dengan kematian, misalnya.

P_5

Mendengar prestasi Bapak yang melahirkan 65 buku, saya begitu takjub.

Hal yang ingin saya tanyakan, menurut Bapak, mana yang lebih mudah antara menulis buku Fiksi dan Non Fiksi. Dan buku jenis apa yang lebih memberi peluang laris di pasaran?

J_5

saat ini saya lebih banyak menulis nonfiksi, dalam rangka untuk ikut membudayakan literasi di negeri ini. Banyak teman2 guru dan masyarakat umum yang perlu diajak untuak membaca dan menulis, karena itu saya perlu memiliki buku2 nonfiksi untuk contoh--setidaknya untuk jaga2 kalau ada permintaan contoh2 tulisan. Hingga saya punya 5 buku teori menulis.

Mana yang lebih laris? Karena saya lebih banyak menulis nonfiksi, sayaa tahu dari pengalaman, bahwa buku nonfiksi lebih dibutuhkan pembaca Indonesia. Namun, pada saatnya nanti saya akan banyak menulis fiksi juga. Lebih mudah mana? Masalah kebiasaan saja. Ketika saya terbiasa menulis fiksi, fiksi terasa mudah. Ketika menulis nonfiksi, nonfiksi juga terasa mudah.

Closing Statement

Perlu Latihan dan perlu mendidik diri bahwa pada setiap saat kita berlatih kita harus punya target makin hari makin ke depan kita, makin baik, makin baik, makin baik sehingga ada tablet mendidik diri kita. Teori itu penting tetapi latihan itu wajib. Apa yang akan dipetik dari pelatihan itu nanti tentunya hasil yang membuktikan pada siapapun penulis. Latihan itu bisa dilakukan secara Istiqomah, bisa setiap hari, bisa lebih dan seterusnya. Semoga sukses dan bagi yang ingin mendapatkan materi tambahan bisa berkunjung ke Blintik literasi, mudah-mudahan bisa memetik tambahan semacam amunisi, karena menulis itu memang perlu tenaga atau dorongan motivasi atau semacam oli bagi kita untuk berkreasi setiap hari. Mudah-mudahan mendapatkan kemudahan dalam proses dan ke depan tulisan semakin bagus dari segi pengorganisasian, bahasanya hingga ada keutuhan yang baik.

Terimakasih Bapak Much. Khoiri atas ilmunya malam ini.

Selesai Alhamdulillah

 

Tanggal pertemuan ke-25: Jumat, 11 Jumi 2021_Pukul 19.00 WIB

Resume ke: 24

Tema: Cara Mengembangkan Tulisan Nonfiksi

Narasumber: Bapak Much. Khoiri

Gelombang: 18

 

Minggu, 06 Juni 2021

Puisi_Jalan Lurus

 Puisi_ku 

JALAN LURUS

ehasanah675@gmail.com


Kepadamu... Pendidik seluruh alam

Sepenuh ketulusanku

Tunduk dalam kekhusuan

Larut dalam balutan tawakal

Aku bersimpuh dalam segala sembah.

 

Kepadamu yang maha pengasih

Aku berharap kelezatan munajat

Dengan segenap jiwa dan raga

Aku bersujud  mengagumi kesempurnaanmu.

 

Kepadamu yang maha penyayang

Penjaga dan pemelihara  segala alam

Melimpahkan rahmat dan karunianya

Aku memohon  pertolongan

 

Kepadamu penguasa hari pembalasan

Bimbing dan tunjukkanlah aku

Pimpin dan tuntunlah aku

Menyusuri setiap jengkal jalan lurusmu

 

Kepadamu Sang pemilik hidayah

Aku memohon ketajaman naluri memelihara diri

Beri aku naluri ingin tahu dengan ilmu-mu

Anugrahkan hidayah yang dihiasi kebijaksanaanmu

 

Kepadamu pencipta pancaindra

Aku tahu banyak benda yang tak dapat dilihat mata

Banyak suara yang tak dapat didengar telinga

Beri aku ketajaman menangkap dengan akal

 

Kepadamu pemilik jiwa

Aku meminta kebahagiaan sukma

Dengan syari'at agama berakhlak mulia

Berhias rasa malu yang menjadi mahkota .

 

Ihdinashshirootol mustaqiim...

Rabu, 02 Juni 2021

Resume ke 20 Digital Skill

 Resume ke-20

 DIGITAL SKILL

ehasanah675@gmail.com

Bismillahirrohmanirrohiim

Malam ini Rabu, 2 Juni 2021 Pelatihan Belajar Menulis seharusnya menampilkan materi tentang Langkah Kreatif dalam Menulis. Karena narasumber bapak Agus Sampurno ada halangan jadi materi diisi dengan Blogger yang juga motivator dan penggagas Latihan belajar menulis ini yakni Om Jay (Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd). Beliau membahas tentang digital skill. Materi luar biasa dan sangat up to date untuk memenuhi kebutuhan para guru sekarang ini. Untuk lebih memahaminya apa dan bagaimana digital skill itu dapat disimak dalam materi di bawah ini.

https://accesstrade.co.id/digital-skill-ini-wajib-dimiliki-di-era-new-normal-1190

https://digitalskillsglobal.com/blog/the-top-10-digital-skills-tech-companies-are-looking-for-today

Ada juga file tentang Cakap bermedia digital

https://youtu.be/5mXPdAurF1w

http://youtube.com/wijayalabs

https://youtu.be/seJ5Vo6Nl6Q

Wow materi yang luar biasa, amazing. Bisa dibuka beberapa kali saat waktu senggang. Terimakasih Om Jay materinya.

PERTANYAAN DAN JAWABAN

P_1

Beri kiat-kiat agar bagaimana cara Omjay bisa konsisten dalam menulis setiap hari?

J_1

Bisa konsisten untuk menulis setiap hari karena Om Jay menjadikan menulis dan membaca sebagai sebuah kebutuhan. Jadi kalau sehari tidak menulis dan banyak membaca, maka Om Jay akan merasakan haus dan lapar. Hal itulah yang membuat Om Jay konsisten dalam menulis setiap hari. Selain itu Om Jay belajar menulis kepada ahlinya. Seperti kang Abik dan Asma Nadia. Mereka adalah guru Om Jay dalam menulis. Walaupun Om Jay tak sepandai mereka dalam membuat buku fiksi (ini pengakuan Om Jay, padahal Om Jay ini hanya merendah saja). Om Jay baru mulai menulis buku non fiksi. Kalau Om Jay lama tak menulis, biasanya sakit atau jaringan internet mati.

P_2

Mohon DIJELASKAN lagi tentang DIGITEL SKILL: 1. MEDSOS, 2. SEM., 3. ANALYTIC, dan 4. CONTENT?

J_2

Bisa dibuka di sini jawabannya

https://shareefakhadeejalabs.blogspot.com/2021/06/digital-skill.html

Kita harus mampu memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran yang mendukung kita sebagai guru. Kemudian kita harus belajar search engine marketing. Dimana kita harus mampu membangun personal branding. Materi ini nanti akan dibawakan pak Namin sahabat Om Jay. Analytic adalah kemampuan menganalisa atau menganalisis berita. Sehingga kita tahu ini berita bohong atau hoaks. Terakhir adalah content dimana kita harus belajar membuat informasi baru di internet. Salah satunya dengan menjadi blogger dan mengelola blog dengan baik

P_3

Bagaimana mengembangkan skill sebelum berkarir?

J_3

Untuk mengembangkan skill sebelum berkarir saya melakukan kursus singkat. Bisa berupa kursus bahasa atau keterampilan komputer. Di zaman skg banyak sekali kursus online dan kita bisa belajar dari rumah. Itulah yg saya lakukan ketika dulu mengembangkan skill.

P_4

Bagaimana caranya agar guru bisa termotivasi untuk mengenal dan menguasai dunia digital?

J_4

Caranya belajar dalam jaringan dan mau belajar bersama. Termasuk ikut belajar bersama di wa group ini dan wa group lainnya. Kita harus terbuka menerima informasi terbaru dan siap mengosongkan gelas untuk belajar pada ahlinya.

P_5

Bgaimana cara mengenalkan dunia digital kepada anak-anak di daerah yang tidak memadai jaringan internetnya?

J_5

Caranya gunakan teknologi yang ada. Dulu Prof Eko sudah mencontohkan kepada kita. Gunakan alam sekitar dan teknologi yang ada di depan mata. Anda perlu memutar ulang film laskar pelangi. Ibu gurunya mampu memberikan inspirasi kepada muridnya sehingga banyak di antara mereka yang akhirnya belajar ke luar negeri. Semoga ibu Reni sudah baca novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata.

Closing Statement dari Om Jay

Kita adalah para guru tangguh berhati Cahaya. Oleh karena itu kita harus belajar sepanjang hayat. Salah satunya dengan belajar keterampilan digital atau digital skill.

Semua itu memerlukan banyak latihan dan latihan. Mulai dari membuat email dan kemudian membuat blog serta membuat Chanel YouTube sendiri.

Tidak ada yang susah kalau kita mau belajar dan berguru kepada ahlinya. Kami di PGRI selalu mendatangkan para pakar di bidangnya. Baik dalam kegiatan belajar bicara maupun belajar menulis seperti sekarang ini.

Semoga bapak dan ibu bisa belajar dari mereka. Ketika bapak dan ibu sudah lulus dari kegiatan ini, maka bagikan ilmunya kepada kawan guru lainnya. Dengan begitu kita akan semakin cakap digital.

Kelemahan guru kita dibandingkan dengan China adalah masalah membaca. Kita masih lemah membaca sehingga wajar bila kita tertinggal dengan negara lainnya. Nanti hari Sabtu malam Minggu saya akan bagikan pengalaman saya belajar STEAM di negara China.

Pesan saya, bila bapak dan ibu ingin menjadi seorang penulis, jangan pelit beli buku. Mulailah menyisihkan penghasilan kita untuk membeli buku. Itulah kemampuan kita akan bertambah dengan membaca buku. Saya memulainya dari membeli buku dan akhirnya menerbitkan buku sendiri.

Saya belajar otodidak dan belajar kepada pakarnya. Pernah saya belajar menjadi programmer dengan biaya jutaan rupiah agar saya bisa menjadi seorang programmer.

Sekarang, kita tak perlu keluar uang banyak bila menguasai digital skill, karena semua ilmu itu ada di internet. Kepandaian kita dalam mencari dan mengembangkan digital skill dapat anda baca dari buku digital yg omjay bagikan. Semoga anda menyempatkan waktu untuk membacanya. Aamiin.

  

Terimakasih Om Jay atas ilmunya malam ini.

Selesai Alhamdulillah

 

Tanggal pertemuan ke-21: Rabu, 02 Jumi 2021_Pukul 19.00 WIB

Resume ke: 20

Tema: Digital Skill

Narasumber: Om Jay (Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd.)

Gelombang: 18

 

Selasa, 01 Juni 2021

Awan_Puisi

 AWAN

ehasanah675@gmail.com


Tidakkah kau lihat awan di langit

Perlahan berarak bergerak

Berkumpul menumpuk bagai gunung-gunung

Gelap ... semakin gelap ... lalu menghitam

 

Tumpukan awan itu berjalan  ke satu arah

Seperti gumpalan berwarna hitam menakutkan

Angkasa berubah gelap berduka

Kristal berupa butiran air keluar dari celahnya.

 

Turun ke bumi ke tempat yang dikehendaki

basahi tanah suburkan pepohonan

menjadi rahmat dan karunia kehidupan

Atas iradah dan kehendaknya

 

Tetapi berupa azab yang menimpa

Andai butiran air yang tiba

Ukuran dan bilangannya tak terhingga

Menjadi musibah dan malapetaka.

 

Kadang keanehan alam terlihat nyata

Kilat berkejaran menyilaukan pandangan

Petir sambung menyambung menggelegar

Saat mendung sebelum  hujan berdatangan.

 

QS An-Nur: 43

Sukabumi, 01 Juni 2021

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...