Patidusa#3
IBU
Oleh:
E. Hasanah
Senandung
lagu tentang rindu
Menggetarkan
ruang kalbu
Terdengar
mendayu
Syahdu.
Ibu
Laksana
guru
Torehkan
tinta biru
Di batu
prasasti hidupku.
Jasa
pengabdian serta petuahmu
Terukir
dalam sanubariku
Kokoh membeku
Bisu.
Kelu
Duduk terpaku
Hati berdoa
khusu
Tuhan sorgaMU
untuk ibuku.
Wah blognya sangat bagus. Bu. Semoga saya bisa stting begitu. Puisi yang indah. Salam sukses Bu
BalasHapusTerimakasih pak apresiasinya.
BalasHapusTerimakasih juga telah mampir ya.
Puisi singkat yang sangat mengena. Blognya juga luar biasa
BalasHapusIya pak Beje belajar patidusa nih. Terimakasih ya telah mampir.
HapusBagus puisinya kk
BalasHapusTerimakasih bun. Puisi ungkapan hati.
BalasHapusMasyaAllah diksinya luarbiasa
BalasHapusTerimakasih bun telah mampir.
HapusKenapa membeku dan bisu?
BalasHapusTp puisinya mantaaap
Membeku karena petuah tidak aku dapatkan lagi dari ibu.
HapusBisu tidak bisa lagi menuntut.
Terimakasih bu Tini sudah mampir.
Kata2 ibu,tak pernah habis dalam kata2
BalasHapushttps://winansar.blogspot.com/2020/12/cerpen-siapa-aku-tanpa-ibu.html?m=1
Betul Pak. juga tidak hilang dari ingatan. Terimakasih ya sudah mampir. sy akan bertamu juga.
HapusKeren sekali Bu. Puisinya bagus
BalasHapusTerimakasih bun telah mampir.
BalasHapusaku suka puisinya bu, lanjutkan
BalasHapusTerimakasih bun. Bunda ajari aku ya.
HapusBagus puisinya
BalasHapusTerimakasih atas apresiasi dan kunjungannya.
HapusPuisinya singkatdan mengena.Mantap.
BalasHapusBun terimakasih ya atas apresiasi dan kunjungannya.
HapusPATIDUSA nya keren Ibu...
BalasHapusSalam sehat untuk Ibu-ibu semua....
Terimakasih master. Senang dikomentari master.
HapusKeren buk puisinya...mantap diksinya...
BalasHapusTerimakasih bun.
BalasHapusTentang ibu takkan pernah habis untuk diceritakan.
BalasHapusBetul pak D. Terimakasih ya sudah mampir.
HapusPilihan katanya sangat bagus.
BalasHapus