Pentigaf#6
Emak Bayar Pajak
ehasanah675#gmail.com
Bergegas Emak berdandan. Pakai baju, kerudung,
dan memilih tas. Selesai bereskan berkas. Emak tak sabar berdiri menunggu
angkutan umum. Hari ini Emak akan ke kantor samsat. Sudah terlambat untuk bayar
pajak.
Seperti membaca
pentigraf, pendek tapi membuat penasaran. Di angkot Emak bertemu tetangga yang
akan ke pasar. Obrolanpun tak dapat dihindarkan, ngaler ngidul tanpa tema. Tak
disangka tetangganya nanya. Kenapa Mak mobilnya. Emak mau bayar pajak tapi kok
Emak naik angkutan umum. Emak menjawab, kalau Mak naik mobil sendiri kan Emak
tidak bisa bertemu kamu sekarang.
Tiba di kantor samsat
agak siang. Dari luar terlihat jelas orang
padat di ruangan. Seorang penjaga menghampiri. Maaf bu lewat sini, terus nanti
cuci tangan di sebelah sana. Mana maskernya bu? Gak bawa ya?. Sebelum masuk ibu
tunggu di situ. Penjaga itu berbicara sambil tangannya seperti guru menjelaskan
pelajaran ke siswanya. Emak menuruti apa yang dikatakannya. Merasa bersyukur ada
petugas akan membantu mengurusi bayar pajaknya. Baik sekali petugas ini
pikirnya. Emak menunggu. Berdiri lama, menanti penjaga tadi muncul. Terdengar
dari belakang, bu ini maskernya dipakai, jangan lupa ya kalau ke mana-mana
bawa. Emak hanya menimpali, berapa harga maskernya pak. Gratis bu dengan syarat
ibu harus ingat jangan lupa pakai masker kalau keluar rumah. Penjaga berlalu,
Emak membisu.
Saya suka sekali membaca Pentigraf...
BalasHapustidak bertele-tele dan lagsung selesai ceritanya...
hehehe
terimakaasih tulisannya Bu