PANTUN LAGE
Assalamualaikum wr wb
Doa terbaik semoga kita dalam
keadaan sehat semuanya. Dan bagi yang
kurang sehat, seperti kabar dari sebagian sahabat, termasuk kondisi aku juga saat
ini, mudah-mudahan cepat pulih. Allah Swt mengangkat penyakit dan kondisi akan
segera membaik.
Ketemu dengan selasa dengan
jadwal menulis pantun lage di komunitas lagerunal ini, menantang juga. Meskipun
aku belum pernah mencoba, alasannya sebenarnya karena tulisan sahabat lagerunal
sudah keren-keren. Aku banyak ketinggalan dan kadang kurang PD juga. Namun
selasa ini aku akan mencobanya.
Mohon ijin aku belajar dari
tulisan Om Jay di alamat https://www.kompasiana.com/wijayalabs/620fc72951d764277231e133/ujian-tertutup-doktor
Om Jay seorang penulis yang juga
blogger, motivator, teacher, dan ... sederet julukan lainnya, eh sebentar lagi
namanya aslinya bertambah dengan DR menjadi Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd.
Tulisannya yang renyah karena
banyak menceritakan kegiatan dan pengalaman kesehariannya. Namun banyak
mengajarkan nilai dan sikap baik sehingga yang membacanya larut dalam cerita
kisahnya. Cerita yang beliau share di alamat link di atas, sangat menginspirasi
juga. Ada sikap semangat belajar yang tinggi dan pantang menyerah yang
tergambar.
Ada kalimat yang sempat membuat
aku terpaku juga karena memang sama persis dengan yang aku rasakan sekarang.
Kalimatnya "DISERTASI YANG BAIK ADALAH DISERTASI YANG SELESAI"
Ya dalam menyelesaikan pendidikan
S3 benar sekali bukan pintar atau tidaknya mahasiswa, bukan ada biaya atau tidaknya,
bukan rajin dan malasnya saja tetapi “SABAR ATAU TIDAKNYA SESEORANG MENJADI KUNCINYA”
Nah aku merasakan beberapa
kendala yang dihadapi selain masalah waktu yang harus berbagi dengan waktu
bekerja sebagai abdi negara dan ibu rumah tangga, rasa malas atau tepatnya
jenuh sering terasa berat juga. Ketika semangat menggebu, masalah lain muncul
seperti kondisi kesehatan yang kurang fit. Aku sehat, pembimbing dan orang atau
pihak terkait penelitian sakit atau sebaliknya. Mereka semua okey, eh aku yang
ngedrop. Hanya BERSABAR dengan berdoa dan berusaha solusi terbaiknya.
Oh ya ada juga pengalaman yang
menguras kesabaranku. Contohnya saat persyaratan tulisan di disertasi bebas
plagiasm, tetapi hasil checker-nya masih ada angka persennya alias belum 0, ini harus sabar
melakukan paraphrase-nya. (Hik hik hik jadi ingat tulisan pak D Susanto). Namun
yang bikin aku keki, ketika plagiasm checker dilakukan eh hasilnya banyak yang
sama dengan tulisan aku sendiri yang sudah di-upload di akun aku sebelumnya.
Nah yang kayak begini yang bikin nyesek dan nyesel.
Selalu ada hikmah dan pelajaran
dibalik setiap peristiwa. Hikmah paraphrase tulisanku adalah harus mempertebal
kesabaran dan “Jangan upload tulisan walau hanya separagraf jika tulisan tersebut belum
dinyatakan lulus dalam sidang”
CagAh