JUMANTARA
Tema Jumantara dalam tantangan #Kamis
Menulis edisi 18 Maret 2021 ini membuat aku harus membuka kamus. Kata ini menarik
dan nampaknya akan lebih berkesan kalau digunakan dalam diksi puisi. Oh
ternyata arti kata jumantara itu awang-awang, langit, udara
(sumber: https://kbbi.web.id/jumantara
). Adapun sinonimnya ada 14 kata. Wow… ini dia sinonimnya 1) Udara; 2) Angin; 3) Cuaca; 4) Hawa; 5) Angkasa; 6) Awang-Awang;
7) Bumantara; 8) Dirgantara; 9) Gegana; 10) Langit; 11) Tawang; 12) Atmosfer; 13)
Keadaan; 14) Suasana.
Jumantara,
awang-awang, atau langit adalah hal yang rasanya tinggi dan jauh ke depan.
Teringat ketika masa kanak-kanak tentang cita-cita, pasti ditulis “Gantungkanlah
cita-citamu setinggi langit”. Setinggi langit menggambarkan hal yang
jangkauannya jauh tapi bisa dicapai. Kami bertiga (aku dan 2 temanku) saat
duduk di bangku Sekolah pernah berdebat gara-gara kalimat “Gantungkanlah cita-citamu
setinggi langit” ini.
“Cita-citamu setinggi
langit? Mau jadi apa kamu?” kata Desti.
“Aku akan jadi … pilot
atau pramugara, biar bisa terbang di awang-awang”, jawab Akhmad sambil seperti membayangkan sesuatu
yang luar biasa.
“Kamu sendiri mau jadi
apa Desti?”.
“Aku ingin jadi dokter
seperti pamanku. Biar aku banyak uang”, sambil tersenyum Desti menimpali.
“Kalau kamu Hasanah
mau jadi apa nanti?” pertanyaannya ditujukan kepadaku. Aku terdiam sejenak
karena memang tidak tahu harus bilang apa. Takut semakin ditertawakan oleh
mereka, akhirnya aku menjawab.
“Aku akan menjadi guru
SD seperti ibu Euis yang baik hati”.
Benar saja
teman-temanku menertawakan aku, sambil kelihatan melecehkan Desti berujar,
“Katanya cita-citanya
setinggi langit, tapi hanya ingin jadi guru SD. Mau jadi Oemar Bakri ya?”. Selorohnya,
karena waktu itu lagu “Oemar Bakri” lagi nge-hits.
“Nasibmu nanti tidak
akan jauh seperti Umar Bakri loh”, Akhmad menambahkan.
“E-e-e jangan begitu.
Ada beberapa orang di dunia ini yang saat meninggal nanti tidak ditangisi dan
dikenang dengan kesedihan tapi ditangisi dan dikenang dengan senyum
kebahagiaan.” Sanggahku.
Terkenang seorang guru
yang mengatakan, “Tanyalah hati nuranimu sendiri, apa yang akan kamu buat
dengan hidupmu sendiri?”.
Ahhh pertanyaan itu
sampai sekarang belum bisa kujawab pasti. Hanya cita-cita setinggi langit
sebagai seorang guru tetap berkobar. Aku ingin di saat ajalku tiba nanti, orang-orang
di sekitarku menangis dan tersenyum bahagia, bukan menangis karena kesedihan.
Namaku akan dikenang dan lebih panjang umurnya dari usia sebenarnya.
Caggg….
Jadi ingat masa kecil juga. Saat disuruh gantungkan cita-citamu setinggi langit🤭🤭🤭 mantep Bunda E Hasanah
BalasHapusTerimakasih bun... iya ingat waktu kecil ini. cita-citanya sekarang sudah tercapai jadi guru tapi kemudian muncul lgi keinginan2 yang makin meluas seluas jumantara.
HapusSalah satu cara mengenang seorang guru adalah melalui tulisannya. Makanya, tulisan ini bisa jadi kenangan yang indah dari penulisnya.
BalasHapusTerimakasih pak Rizky... senangnya dikunjungi master blogger. betul belajar blog biar lebih panjang umurnya.
BalasHapusDulu jadi guru memang bukan impian banyak orang ya bu. Kalau sekarang banyak orang berlomba-lomba jadi guru tepatnya sih ASNnya 😁
BalasHapusCeritanya bagus, bu
Memang terkadang image guru SD itu kurangilah...padahal guru itu profesional.....pernah disurvsy ketika guru ada top menjadi pekerjaan favorit kalahkan dokter.....tapi kalau bicara gajinya?
BalasHapusJadi ingat waktu di SD di tanya cita-cita sama bu guru. Saya jawab dengan tegas mau jadi POLWAN,ternyata sekarang jadi polisi di sekolah,,he,,he,,
BalasHapusAamiin.. Cita2 sbg seorang guru adalah mulia.. Bukan hanya daoat dunia melainkan juga jatiyah mengalir..
BalasHapusCita untuk menajdi guru tdk terbayangkan dari dulu olehku Namun setelah menjalaninya sungguh mulia untuk jadi seorang guru dimana bumi dipijak jumantaralah yang dijunjung. Ketika ku jadi guru di situlah ku junjung segalanya
BalasHapusCita-cita masa kecil, ternyata berubah sekarang. Bersyukur jadi guru.
BalasHapusCita-cita (profesi) itu hanya ada dua yaitu Guru dan Lainnya.
BalasHapusHmmm, aku ingat sesuatu
HapusGantungkan cita-citamu setinggi jumantara?
BalasHapusAku bangga jadi guru SD,itu memang cita-citaku.
BalasHapuskenapa harus digantung di jumantara cita-citanya
BalasHapussalam kenal mb Hasanah
BalasHapusPengin jadi apa, Mo? Dokter, Mbok. Akhirnya sekolah ambil IPA eh kuliahnya peternakan eh kerjanya jadi guru eh hobinya nulis fiksi. 😀
BalasHapus