Rabu, 31 Maret 2021

#Kamis Menulis_01 April 2021

 BERBUKA BUAH BERKUAH

ehasanah675@gmail.com

Menjawab tantangan #Kamis Menulis edisi tanggal 01 April 2021 dengan tema kata dari huruf B. Mohon maaf pak Mazmo kalau aku salah mengerti nich. Apa ya? Pokoknya salah urusan belakang, yang terpenting aku harus menjawab tantangan #Kamis Menulis dengan kegiatan menulis, menulis, dan menulis. Aku ambil judul Berbuka Buah Berkuah. Mari dinikmati eh salah Selamat membaca ya, Tolong dikoreksi jika menemukan hal kurang pas atau masih salah.


Bulan Ramadhan segera tiba. Ibadah puasa sudah di depan mata. Bagi ibu rumah tangga biasanya ada pekerjaan ekstra dalam menyiapkan menu makanan, baik untuk berbuka maupun untuk makan sahur. Selain untuk menjaga stamina badan agar tetap sehat juga ibadah puasanya bisa terjaga.

Bagi keluarga kami sendiri tidak jauh berbeda, kami selalu memperhatikan makanan ini. Nah ciri khas untuk bersantap pada saat berbuka biasanya selalu ada buah-buahan. Favoritnya untuk tajil (makanan pembatal puasa) adalah selain segelas air putih, buah kurma satu atau 3 buah, atau buah berkuah.

Nah sahabat lage… tidak asing kan buah berkuah?

Buah berkuah ini adalah salah satu makanan yang kandungan vitamin, serat, dan mineralnya begitu banyak sehingga akan membuah tubuh kita fit. Buah-buahan yang kaya akan vitamin ini dapat dikonsumsi saat waktu sahur ataupun berbuka lho.

Buah-buahan yang enak disajikan dengan berkuah adalah buah alfukat, apel, buah blewah, kelapa muda (Bahasa Sunda: dewegan), Strawberry, buah pir, pepaya, anggur, dan lainnya.

Buah alfukat banyak mengandung zat besi, vitamin B, dan lemak. Ini bagus untuk menurunkan kadar kolesterol yang ada dalam tubuh. Hanya alfukat ini juga dianggap buah yang bisa menurunkan berat badan. Sementara itu apel juga seperti alfukat lho, dikonsumsi pada saat berbuka puasa dapat menekan nafsu makan yang terlalu besar pada saat berbuka. Namun apel yang kaya akan vitamin A, B, dan C ini akan membuat kenyang lebih lama bila dikonsumsi saat sahur.

Buah blewah juga baik untuk dikosumsi pada saat berbuka puasa karena memiliki tekstur daging buah yang lembut. Rasanya yang manis juga memiliki fungsi untuk membantu penyerapan zat-zat dalam makanan. Buah ini mengandung vitamin A yang mampu membantu menyerap zat-zat makanan lebih cepat.

Kelapa muda dengan airnya jika diminum saat berbuka dapat mengontrol kadar gula dalam darah serta menurunkan kadar kolesterol. Juga bisa mengganti cairan tubuh yang hilang dan menjaga dari dehidrasi.

Buah Strawberry, buah pir, pepaya, anggur, dan pisang menjadi buah favorit yang baik dikonsumsi saat berpuasa.  Buah lainnya juga silahkan ya terutama yang kaya akan vitamin A, B1, B2, dan C agar bisa menekan asam lambung, dan buah yang cocok dikonsumsi penderita maag yang berpuasa, atau buah yang baik untuk membantu menjaga keseimbangan air di dalam tubuh.

 Nah bagaimana dengan buah berkuahnya?

Ini hanya dalam penyajian dan campuran dalam menikmatinya. Buah-buahan di atas bisa dipilih sesuai selera ya. Kemudian dikupas, dibersihkan, dipotong kecil-kecil seukuran dadu dan disajikan dimangkuk. Tambahkan kuahnya berupa susu kental manis, air yang sudah dimatangkan, atau air kelapa muda, juga boleh sirup minuman ya. Pokoknya sesuai selera kita masing-masing. Hanya dengan sirup ABC, Marjan, atau susu cair juga sudah enak lho ya. Sudah ya kayak iklan merek minuman nanti.

Selamat menikmati buka puasa ya. 

Eh selamat bersukacita menyambut bulan Ramadhan ya.

Harum Ramadhan sudah tercium wangi, Ballighu anni 'ila Ramahan...

Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.

Terimakasih AISEI

 THANK SO MUCH… AISEI

ehasanah675@gmail.com


Memiliki sebuah impian dan harapan aku pikir sangat bagus. Banyak hal di dunia ini berawal dari mimpi dan angan-angan yang kadang tak mungkin diwujudkan. Sama seperti memiliki tujuan dalam hidup, ada target yang akan dicapai. Ada usaha untuk meraihnya. Begitu juga dengan aku sekarang, bermimpi bisa menjadi Penulis di usia yang tak lagi muda.

Untuk menggapai mimpiku itu, aku mencoba mengubah pola pikir atau mindset bahwa menjadi seorang penulis itu mudah dan semua orang bisa melakukannya. Hanya diperlukan kegigihan, ketekunan, dan mental baja untuk mewujudkannya. Kesulitan pasti akan kita temukan. Namun ketika kesulitan itu muncul, hadapilah dengan terus belajar dan belajar. Kesulitan seberat apapun jika kita gigih dan tekun mempelajari, pasti solusi akan ditemui.

Nah mencari informasi yang cukup dan mengikuti komunitas penulis adalah usaha yang aku lakukan agar bisa belajar menulis. Beruntung aku bisa bergabung ke grup AISEI yang anggotanya penulis hebat. Juga berkenan memberikan ilmu dan pengetahuan tanpa pamrih. Luar biasa AISEI juga memotivasi anggotanya penulis pemula dengan berbagai events atau kegiatan yang menantang.

Sejak aku bergabung dengan grup WA AISEI tanggal 6 Januari 2021, events dan kegiatannya aku ikuti. Menjadi anggota AISEI juga menjadi kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi aku yang sangat ingin belajar menulis.

We don’t meet people by accident. Everyone is meant to cross our path for a reason.

Sangat bersyukur dan merasa sangat beruntung, keterlibatanku di AISEI benar-benar membuat aku termotivasi. Motivasi dari AISEI juga begitu sangat bernilai dalam belajar menulisku. Alhamdulillah hari ini juga aku dikirimi merchandise berupa thermos, 2 buah ballpoint, dan gantungan. Ini sebagai apresiasi dalam menjawab tantangan dari narasumber Pak Jimmy dalam kegiatan rutin AISEI. Silahkan dibaca ini ya jawaban tantangan dari pak Jimmy yang di-PR-kan.

https://hasanahhalima.blogspot.com/2021/03/jawaban-pr.html

Terimakasih AISEI … apresiasi yang ke-tiga kalinya telah diterima ya. Terimakasih kepada Yth ibu Dr. Capri, Mbak Dea, dan semua manajemen team yang tidak bisa disebut satu persatu. Juga Terimakasih untuk semua sahabat anggota AISEI yang luar biasa saling supports.

Sebelumnya juga aku mendapat apresiasi mendapatkan merchandise dalam kegiatan mingguan di setiap hari selasa,

Yang sangat berkesan juga, tulisanku masuk juara harapan di events Lomba Menulis dengan tema Guru Inspiratif yang diselenggarakan AISEI dalam merayakan hari ulang tahunnya yang ke-2. Walaupun hanya juara harapan sungguh sangat membanggakan bagi pemula dalam menulis ini. Ini ulasan kegembiraanku ya…

https://hasanahhalima.blogspot.com/2021/01/aisei.html

 

TERIMAKASIH AISEI …

I’M PROUD OF JOINING AISEI…. THANKS FOR EVERYTHING

 

Kamis, 25 Maret 2021

#Kamis Menulis_25 Maret 2021

 #Keroyok Blog

BLOG MASTER PAK D. SUSANTO

ehasanah675@gmail.com

Saat menikmati kopi pagi seperti biasa aku buka pesan di WA, telegram, messenger atau buka yang ada notifikasinya. Nah saat buka WAG lage, banyak juga tuh pesan. Aku menerka sahabat lage nih orang-orang yang sangat luar biasa. Mereka pintar memanfaatkan waktunya dengan membaca dan menulis di saat orang lain tertidur terlelap.

 

 

Nah ada pesan yang menarik nich. Yakni tentang #Kamis Menulis edisi tanggal 25 Maret 2021 ini. Tema Keroyok Blog yang kedua kalinya ini dimulai dengan usulan blog siapa yang siap dikeroyok. Jujur aku sangat ingin menuliskan alamat blogku di list tapi ... aku gak PD. Ngukur diri juga, malu yang jelas karena belum ada kelebihannya (curhat nich ya hi hi hi).

Dari List Blog Siap Keroyok, ada 14 alamat blog yang siap dikuliti hari ini. Dan .... hasil spin the wheel-nya adalah alamat blog penulis, master dan juga si jago urusan penggunaan kata yang benar dan tepat.

 https://blogsusanto.com

Nama Pemilik Blog pak D. Susanto

Tahun dibuat 2009

Niche/Tema utama blog pak D adalah SUSANTO Blognya Pendidik yang Mencintai Pendidikan dan Pembelajaran.

 Duh tantangannya berat, tak berani bongkar-bongkar milik guru (takut kualat aku). Mentalnya nge-drop. Tapi aku harus berani melawan tantangan diri sendiri, yakni untuk bisa menulis atau mengungkapkan rasa, ide, gagasan, dan pengetahuan dalam bentuk tulisan.

Oke lah pak D Sus, kali ini aku jadi *pengamat, pemerhati, atau ... apa ya? Tepatnya orang yang melihat blind spot yang tidak bisa pak D lihat sendiri ya.

https://hasanahhalima.blogspot.com/2021/03/blind-spot.html

Tampilan blog pak D menurutku sudah OK pake banget. Bagai tulisan di kertas, latar putih karakter tulisannya hitam dan biru. Jelas enak dibacanya, tapi kalau menurut aku sich background sebaiknya ada warna tipis yang kalem-kalem gitu ya sesuai dengan warna kesukaan misalnya biru muda tipis.

Menunya HOME (ini aku harus belajar), tampilan kontennya tertata sehingga memudahkan pembaca untuk memilih konten yang akan dibaca. (gimana pak D cara buat label sub-tema konten dan Read more agar bisa nge-link?). Menu lainnya Profil, Artikel, Grup Menulis, Pembelajaran, Kepegawaian, dan Sahabat Susanto. Yang sangat menarik perhatian untuk dibuka ya Profil dan Artikel-nya. Hebat sudah membuat blog dari tahun 2009 ya. Artikel nya bisa berlama-lama aku berselancarnya bagus-bagus temanya. Konten tulisan seperti dalam artikel Abai dengan Ini Blogger dan Penulis Bisa Merugi benar-benar memberikan imej bahwa si penulis adalah seorang penulis hebat dan guru yang mau mendidik siapapun pembacanya.

Font hurufnya juga enak dibaca, baik ukuran, warna maupun jenisnya pas memilihnya.

Apalagi dalam loading membuka blognya responsive banget, klik langsung terbuka tuh.

Saran dan rekomendasinya apa ya? Aku tidak menemukan Blind Spot nya. Sayang sekali pengetahuanku tentang blognya kurang. Mohon maaf pak D, Aku hanya menyarankan “AJARKAN AKU CARANYA MEMBUAT BLOG YANG BAGUS SEPERTI BLOG PAK D”.

Trims…

 


Minggu, 21 Maret 2021

Think n Action

 BERPIKIR DAN BERTINDAK

Taken from Pinterest

Waktu seakan cepat berlari . Berlalu lewati detik, menit, jam sampai berganti hari. Minggu berputar menemui bulan hingga hitungan tahun berpuluh. Tanpa terasa  sudah melewati setengah abad. Banyak rencana dan ingin yang belum terealisir.  Mungkin ada rencana yang hanya akan sia-sia jika tak segera dijalankan.

Sejenak mari termenung. Kita harus melakukan *sesuatu* yang bermanfaat bagi anak cucu dan orang lain. Harus ada *action atau tindakan nyata* . Namun kita juga harus cerdik *berpikir atau think*, apa action yang seharusnya  diambil, agar bisa nyata terwujud. Proses berpikir tanpa disertai dengan tindakan pasti akan berujung kesia-siaan. Begitu juga  tindakan yang akan dilakukan tanpa dipikirkan sebelumnya pasti akan bias dan tidak mengarah ke suatu titik tujuan.

Tentu akan banyak halangan dan rintangan yang akan kita hadapi.  Namun alangkah baiknya kita juga berpikiran positif (positive thinking). Dengan berpikiran positif tentu akan menjadi kekayaan bathin dan mendidik mental untuk tetap mau belajar.  Apapun yang kita hadapi dan bagaimana hasilnya menjadi pembelajaran agar kita bisa memperbaiki diri dan lebih bijak dalam menyikapi berbagai kondisi. 

Dengan tekad  tetap selalu belajar pada akhirnya kita akan tampil sebagai pemenang dan memiliki kesadaran bahwa kesuksesan itu harus diusahakan. Karena sejatinya  kita adalah pembelajar sepanjang waktu sampai  ajal menjemput.

Mari gali potensi diri. Bangkitkan kesadaran bahwa sukses adalah milik kita yang mau berusaha. Sukses adalah hak kita.

Bagaimana caranya?
Tanyakan pada diri sendiri. Konsep *think* atau berpikir tadi kita maknai sebagai suatu proses meneliti dan menanyai diri sendiri. Apa kelebihan yang kita miliki dan mampu kita lakukan dengan optimal?. Kemampuan itu kita maksimalkan dan nyatakan dalam rencana-rencana yang akan dilakukan segera. Pertimbangkan juga rencana tersebut agar relevan untuk dijadikan dasar action atau tindakan. Tidak perlu terlalu muluk apalagi hanya berupa mimpi yang tidak akan terjadi. Realistis saja, yang terpenting adalah bisa melahirkan perubahan pada diri kita. Perubahan yang mendorong kita terus tumbuh dan berkembang.

Kemudian bagaimana?
Do action yakni lakukanlah tindakan. Buah pikiran atau think tadi yang dilanjutkan dengan tindakan yang tepat dan dilakukan dengan optimal akan menghasilkan suatu kesuksesan.
Think dan action akan menjadi kekuatan yang luar biasa dan menghasilkan buah yang bernama Kesuksesan.

Mari kita jemput kesuksesan  masing-masing.
Tentukan think and action yang tepat.
Jangan lupa iringi doa dan sertakan Allah SWT dalam setiap *think and action* yang kita lakukan.
Salam sukses....

Sabtu, 20 Maret 2021

Cerita anak

 Semangat Belajar

ehasanah675@gmail.com


 “Mak hari ini rencana mau ke mana?” Tanya Pak Su sambil menyeruput kopi hitamnya.

“Enggak ke mana-mana, mau beres-beres rumah saja. Santai pak.” Jawab Emak.

“kita ke rumah Hasbi yuk. Kayaknya enak makan nasi liwet dibikin dadakan.” Ajaknya.

“Hayu kita bawa beras saja dari sini. Nanti ngambil lele dan metik lalaban saja di sana.” timpal Emak.

Setelah beres-beres rumah, mandi, Emak memakai baju. Seperti biasa kalau di rumah pakaiannya hanya kaos panjang, celana, dan kerudung berbahan kaos juga. Berangkatlah pak Su dan Emak kerumah anak ke-duanya Hasbi. Sesampainya di Ruko, toko perabotannya sudah buka tapi pintu besinya masih dikunci. Hasbi rupanya masih memberi pakan bebek dan ayamnya.

“Bi sudah makan belum?. Kita bikin liwet yuk.” Ajak Emak

“Belum Mak. Emak bikin saja liwetnya, Abi belum selesai ngasih makan ayam.” Kata Hasbi tanpa menoleh ke Emak.

Pak Su dan Emak masuk lewat pintu belakang dan langsung bikin liwet. Emak mencuci beras, kemudian dimasukkan rice cooker ditambahkan daun salam, cabe, bawang, dan bumbu. Sedangkan Pak Su mengambil lele yang dipeliharanya di ember. Daun singkong, daun pepaya, dan waluh kecil juga cabe rawit dipetiknya untuk lalaban.

Sambil menunggu masakan matang, Emak menyiangi tanaman di halaman. Tiba-tiba Hasbi menghampiri, “Mak anak-anak tuh pada datang. Manaan belum makan, lantai juga belum di-pel. Mak ngajar ya. Kasihan tuh mereka pada datang mau belajar.”

“Emangnya jam berapa biasa mulai belajarnya?. Abi saja yang ngajar biar yang pel lantai Emak.” Jawab Emak.

“Mulai belajarnya pukul 10 Mak tapi sekarang sudah pada datang padahal jam 9 juga belum. Mereka semangat belajarnya.”

“Ya biarkan saja mereka main dulu. Kita makan dulu. Dan biasakan tepat waktu biar mereka juga tahu dan bisa menghargai waktu.” Emak menasihati.

“Iya Mak… Tapi Emak yang ngajar ya. Mau ya Mak.” Rayunya.

“Emak ke sini tuh maunya istirahat Bi. Tapi gak apa-apa lah Mak yang ngajar”. Emak mengalah.

“Nah … begitu dong Mak. Emak baik dech. Kan Emak dapat pahala juga.” Sambil tersenyum Hasbi pergi.

Makan liwet terasa enak sekali. Alhamdulillah kami bersyukur Allah masih memberi kenikmatan luar biasa meskipun hanya makan seadanya.

Bergegas setelah makan, Emak beres-beres karena tak tega juga anak-anak sudah menunggu di ruangan.

Ada dua belas anak yang siap belajar. Berpakaian rapih walaupun tidak berseragam. Tercium wangi parfum juga.

“Hallo… Good Morning. Sekarang belajarnya oleh ibu ya. Aa Abinya ada perlu tuh. Gak apa-apa kan.” Sapa Emak.

Mereka nampak senang sekali. Emak juga senang dan larut bersama anak-anak dalam keceriaan mereka. Walaupun hanya belajar what, where, when, dan kalimat-kalimat sederhana, mereka sangat bersemangat dan antusias. Mereka belajar dengan penuh tawa. Tak terasa 2 jam terlewati. Mereka pulang dan Emak tersenyum. Teringat jawaban salah seorang anak tadi ketika ditanya mengapa ada yang pakai parfum padahal mereka masih bau kencur. “Kan bu kalau belum mandi dan masih ada yang bau, kata Aa Hasbi gak boleh ikut belajar. Aa Hasbi-nya juga tidak mau ngajarin Bahasa Inggris-nya”. Wallahhh….

Kamis, 18 Maret 2021

Blind Spot

 Tazkiroh

BLIND SPOT DALAM MENULIS

ehasanah675@gmail.com

sumber gambar dari Pinterest


Tahukah sahabat apa itu Blind Spot?

Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia Blind Spot adalah titik buta. Biasanya kita menemukan istilah Blind Spot ini dalam berkendara, lebih tepatnya menunjukkan pada keamanan berkendara. Blind spot adalah area visibilitas atau bidang pandang yang tidak terlihat oleh pengendara karena ada beberapa faktor. Misalnya faktor kondisi lalu lintas, cuaca, lingkungan, atau bahkan faktor dimensi kendaraan, maupun muatan kabin yang terlalu penuh sehingga menghalangi pandangan pengendara.

Blind Spot adalah hal yang tidak bisa dilihat sendiri oleh mata kita dan kita membutuhkan bantuan orang lain untuk melihatnya.

Sahabat … dalam hidup ini tidak bisa dipungkiri sehebat apapun seseorang tetap membutuhkan orang lain untuk mengawal ataupun mengingatkan diri kita. Kita hebat karena ada orang-orang yang membantu kita melihat apa yang tidak bisa kita lihat. Taruhlah seorang petinju hebat bernama Moh. Ali. Ia masih membutuhkan pelatih yang bukan karena pelatihnya lebih hebat tapi karena ia membutuhkan seseorang yang bisa melihat kelemahan dan hal-hal yang tidak dapat dilihatnya sendiri.

Begitu juga dalam menulis. Sehebat apapun seorang penulis, yang bukunya best seller dan buku-bukunya dicari banyak orang, ia tetap membutuhkan seorang editor.

Seorang editor yang jeli dan mampu menemukan kesalahan-kesalahan kecil dalam tulisan, baik berupa tanda baca, salah ketik, salah penggunaan kata, dan lainnya. Seorang editor akan membantu penulis menemukan kekurangan dan kesalahan yang luput dari penglihatannya.

Bagi seorang penulis atau apapun profesi seseorang, kita tetap membutuhkan orang lain untuk melihat blind spot. Kita butuh orang yang bisa menasihati, mengingatkan, dan menegur kita agar kita lebih baik dan lebih baik lagi. Begitu juga kita membutuhkan kerendahan hati untuk dapat menerima kritikan, nasehat, atau teguran dari orang lain.

Jadi ketika kita memantapkan diri untuk menjadi seorang penulis jangan lupakan peran seorang editor dalam menyempurnakan tulisan kita.

Biarkan seorang editor menjadi "MATA" kita, di area 'BLIND SPOT' tulisan kita. Dan kita bisa MELIHAT apa yang tidak BISA kita LIHAT dengan 'PANDANGAN' kita SENDIRI agar tulisan kita sempurna.

 

#Edisi Tazkiroh Jumat


Rabu, 17 Maret 2021

Jumantara_Opini

 JUMANTARA

ehasanah675@gmail.com


Tema Jumantara dalam tantangan #Kamis Menulis edisi 18 Maret 2021 ini membuat aku harus membuka kamus. Kata ini menarik dan nampaknya akan lebih berkesan kalau digunakan dalam diksi puisi. Oh ternyata arti kata jumantara itu awang-awang, langit, udara (sumber: https://kbbi.web.id/jumantara ). Adapun sinonimnya ada 14 kata. Wow… ini dia sinonimnya 1) Udara; 2) Angin; 3) Cuaca; 4) Hawa; 5) Angkasa; 6) Awang-Awang; 7) Bumantara; 8) Dirgantara; 9) Gegana; 10) Langit; 11) Tawang; 12) Atmosfer; 13) Keadaan; 14) Suasana.

Jumantara, awang-awang, atau langit adalah hal yang rasanya tinggi dan jauh ke depan. Teringat ketika masa kanak-kanak tentang cita-cita, pasti ditulis “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit”. Setinggi langit menggambarkan hal yang jangkauannya jauh tapi bisa dicapai. Kami bertiga (aku dan 2 temanku) saat duduk di bangku Sekolah pernah berdebat gara-gara kalimat “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit” ini.

“Cita-citamu setinggi langit? Mau jadi apa kamu?” kata Desti.

“Aku akan jadi … pilot atau pramugara, biar bisa terbang di awang-awang”, jawab  Akhmad sambil seperti membayangkan sesuatu yang luar biasa.

“Kamu sendiri mau jadi apa Desti?”.

“Aku ingin jadi dokter seperti pamanku. Biar aku banyak uang”, sambil tersenyum Desti menimpali.

“Kalau kamu Hasanah mau jadi apa nanti?” pertanyaannya ditujukan kepadaku. Aku terdiam sejenak karena memang tidak tahu harus bilang apa. Takut semakin ditertawakan oleh mereka, akhirnya aku menjawab.

“Aku akan menjadi guru SD seperti ibu Euis yang baik hati”.

Benar saja teman-temanku menertawakan aku, sambil kelihatan melecehkan Desti berujar,

“Katanya cita-citanya setinggi langit, tapi hanya ingin jadi guru SD. Mau jadi Oemar Bakri ya?”. Selorohnya, karena waktu itu lagu “Oemar Bakri” lagi nge-hits.

“Nasibmu nanti tidak akan jauh seperti Umar Bakri loh”, Akhmad menambahkan.

“E-e-e jangan begitu. Ada beberapa orang di dunia ini yang saat meninggal nanti tidak ditangisi dan dikenang dengan kesedihan tapi ditangisi dan dikenang dengan senyum kebahagiaan.” Sanggahku.

Terkenang seorang guru yang mengatakan, “Tanyalah hati nuranimu sendiri, apa yang akan kamu buat dengan hidupmu sendiri?”.

Ahhh pertanyaan itu sampai sekarang belum bisa kujawab pasti. Hanya cita-cita setinggi langit sebagai seorang guru tetap berkobar. Aku ingin di saat ajalku tiba nanti, orang-orang di sekitarku menangis dan tersenyum bahagia, bukan menangis karena kesedihan. Namaku akan dikenang dan lebih panjang umurnya dari usia sebenarnya.

Caggg….

Kamis, 11 Maret 2021

Aku - Kamu - Dia

 AKU – KAMU – DIA

Ehasanah675@gmail.com

Hari ini Kamis, 11 Maret 2021 adalah tanggal merah sebagai hari besar keagamaan untuk memperingati hari Isro' Mi’raj nabi besar Muhammad SAW. Sebagai seorang muslim tentu aku memanfaatkan momen libur ini dengan bertafakur agar hikmah dari Isro’ Mi’raj ini ada yang berdampak terhadap aku. Banyak hikmah dibalik momen ini, hanya harapanku salah satunya aku bisa memperbaiki sholatku.

 
          Kembali ke tantangan #Kamis Menulis ya. Temanya aku kamu dan dia. Apay a?

Dulu ... dulu sekali hari Jumat, 11 Maret 1988 tanggal merah karena hari di tanggal ini hari supersemar. Tapi bagi aku ada momen yang tak akan dilupakan seumur hidup. Aku ingat betul tanggal merah di 11 maret ini.

Ya tepat 33 tahun yang lalu, aku dan dia berjanji di depan penghulu untuk sehidup semati seiya sekata. Tidak terbayang mau bagaimana hidup, mau makan dari mana, atau bahkan berkhayal mau punya anak berapa. Yang ada di benakku, aku *harus* patuh, taat, dan hormat kepada orangtua. Pernikahanku dengan dia adalah bentuk pengabdian dan ungkapan terimakasih aku dan dia kepada orangtua.

Suka duka, manis pahit, dan asam asinnya kehidupan aku nikmati bersama dia. Sampai aku dan dia berwujud *HALIMA* sekarang.

Ya ... aku adalah aku seorang istri yang mengabdi kepada dia suami tercinta. Aku yang sebenarnya perempuan lemah dan bergantung kepada dia. Tanpa dia mungkin aku tidak seperti sekarang ini. Waktuku banyak dihabiskan bersama dia.

Sekarang ada *kamu*. Waktuku kadang kuberikan untuk kamu. Ya kamu... kamu adalah sahabat-sahabat baik yang tak pernah bertatap wajah. Kamu adalah teman baru pengisi waktu lenggangku. Bersama kamu aku merasa asyik. Asyik dan menyenangkan karena kamu banyak memberi ilmu. Tak membedakan asal usul apalagi sara, kamu berbagi tanpa pamrih. Terimakasih untuk kamu sahabat-sahabat maya aku di lagerunal dan AISEI. Bersama kamu, aku bisa. Aku bisa ... menuliskan tentang aku, kamu, dan dia.

KamisMenulisgaknyambungdotkom

 

Selasa, 09 Maret 2021

Jawaban PR

 


 Teknologi – Kurikulum, Setuju Tidak?

Ehasanah675@gmail.com

Tantangan yang menarik dari Pak Jimmy dari kegiatan di komunitas AISEI adalah *menuliskan pendapat*. Kenapa menarik? Karena memotivasi kita selain untuk mengekspresikan ide dan gagasan tetapi juga bisa mengeluarkan unek-unek dari hasil pengamatan. Sebaiknya sich ada data yang mendukung pendapat kita. Tapi karena itu memerlukan waktu, jadi aku mencoba mengemukakan pendapat yang mungkin sipatnya pribadi. Intinya sich belajar nulis saja. Mohon maaf ya kalau kurang berkenan. Nah masalah yang dilontarkanya adalah dari pernyataan:

Kesatu; "Seiring meningkatnya ketergantungan manusia akan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan, kemampuan manusia berpikir untuk diri mereka sendiri semakin menurun".  Apakah setuju dengan pernyataan ini?.  Wah ini jawabannya relatif ya, tapi kalau harus memilih setuju atau tidak, aku lebih memilih jawaban setuju. Alasannya apa? Karena dengan adanya teknologi akan memudahkan kita mencari jawaban dari masalah yang kita hadapi. Contohnya ketika di jalan mobil yang kita gunakan tiba-tiba mogok. Sedangkan tidak ada bengkel atau montir di situ. Solusi pertama yang kita lakukan bagiku adalah buka handphone cari di google solusinya. Tidak banyak yang dipikirkan. Pola pemecahan masalah apapun dengan selalu bertanya kepada *google* ini lama-lama pasti akan menurunkan daya pikir kita lho. Kenapa mesti berpikir keras, jawabannya sudah ada di google kok. 

Kedua  "Sebuah bangsa harus mewajibkan semua muridnya untuk mempelajari kurikulum nasional yang sama sampai mereka masuk universitas" Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini?

Jawaban untuk pertanyaan ini juga tergantung kepada rincian dari kurikulumnya. Kalau kurikulum terkait kemampuan yang harus dikuasai seperti kemampuan inti bersikap dan dasar-dasar berhitung ya harus sama. Namun untuk menguasai kemampuan menguasai seni atau olahraga misalnya itu tidak harus sama. Karena kita hidup di negara yang beraneka ragam seni dan budayanya.

Minggu, 07 Maret 2021

CERITA ANAK

  

SULUNG PINTAR

ehasanah675@gmail.com

 

Hari ini kami bersama pergi untuk memenuhi janji menemui seseorang. Ada yang harus kami selesaikan. Sebetulnya janji bertemu itu minggu depan tapi karena sesuatu hal waktunya jadi berubah. Tempat bertemu di sebuah hotel di kota kabupaten. Lumayan jauh letaknya dari rumahku yang berada di desa. Tahu kami akan berangkat, Sulung cepat-cepat berdandan dan bersiap ikut serta. Seperti biasa si Sulung menawarkan jasa untuk pegang setir.

 Sebelum berangkat aku meminta semuanya makan dulu. Takut masuk angin dan menghemat juga biar di perjalanan tidak banyak jajan. Tapi Sulung berkata,"Mah makan di perjalanan saja, biar sekali-kali kuliner seperti orang lain." Katanya enteng. Aku hanya diam saja karena mungkin tidak ada menu yang menarik di atas meja. Aku tahu betul kalau berangkat ke manapun anak-anakku pasti meminta "makan" yang sekiranya menu makanannya yang berbeda dengan menu biasa di dapur.

Betul saja di tengah perjalanan, Sulung memberhentikan mobil di depan sebuah restauran yang terbilang wah untuk ukuran kantongku. Pikirku gak apa-apalah mencoba mencicipi menu makanan baru. Toh sekarang masih tanggal muda.

 Di kursi jati dengan meja bulat kekar, kami duduk melingkar. Seorang waiter menghampiri, "Ini menunya Bu, silahkan pesanannya ditulis di sini ya." Sambil memberikan daftar menu dan kertas pesanan beserta pulpennya.  Aku ambil, melihatnya sebentar, kemudian aku berikan kepada si Sulung. "Ni diisi Nak, Emak gak ngerti nama makanannya aneh-aneh dan di belakangnya tertera juga angka dengan diakhiri huruf K." Si Sulung menulis di secarik kertas itu dan memberikannya kembali ke seorang waiter.

 


Sambil menunggu makanan disajikan, Aku bertanya kepada Sulung. "Itu tadi pesan apa saja? Dan itu tadi K-K di belakang angka apa maksudnya?"

"Pokoknya makanan yang terenak Mak. Dan Mak gak usah lihat K-K-nya itu."

Makanan tiba dan kami makan bersama. Sulung kelihatan lahap menyantap makanannya tapi bagi aku sendiri makanannya kurang familiar di mulut.

Selesai makan aku ke cashier dan membayarnya. Agak kaget juga, ketika Cashier menyebutkan jumlah yang harus aku bayar. Tanpa berkomentar apapun, aku membayarnya.

Setelah duduk kembali di mobil untuk melanjutkan perjalanan, aku masih penasaran dan bertanya lagi kepada Sulung.

"Nak barusan Emak bayarnya gede lho. Mahal-mahal tuh makanannya. Untung saja Emak bawa uang cukup." Kataku.

"Sudahlah Mak sudah masuk di perut makanannya. Dan gak usah lagi diingat K-K tadi itu." Timpal Sulung.

"Oh ya K-K itu apa tuh?" Lanjutku.

"Itu harga makanannya Mak. Kalau lihat itu sebelum pesan makanan, pasti kita gak jadi makan di situ Mak." Pungkas Sulung.

Ahhh Sulungku memang pintar, berbaik hati menawarkan diri jadi sopir karena ingin makan tanpa melihat harga di menu.

 

Sabtu, 06 Maret 2021

Berkemah di pinggir rumah

 AISEI Writing Challenge

BERKEMAH DI PINGGIR RUMAH

Ehasanah675@gmail.com

 

Sabtu malam ini ada yang menarik nich. Terdengar anak-anak ramai di pinggir rumah. Ada apa gerangan? Aku tengok dari jendela. Ada beberapa anak. Aku perhatikan ada 3 anak perempuan dan 4 anak laki-laki usia 7 sampai sepuluh tahunan.




Si Davira anak tetangga sebelah rumah terlihat mengeluarkan *sesuatu*. Kemudian temannya si Malik mulai membantu dan membuka bundelan itu.

Oh itu rupanya sebuah tenda yang akan mereka pasang.

Sambil menunggu adzan isya berkumandang, aku keluar rumah dan menengok mereka.

"Vira sedang apa?"

"Eh ibu. Mau bikin kemah bu." Kata Davira sambil terus sibuk membuka dan memasang tendanya.

"Ceritanya malam mingguan itu Bu." Terdengar ibunya Davira menimpali dari balik pintu rumahnya yang berhadapan dengan pintu rumahku.

"Mau tidur dalam tenda itu?" Tanyaku.

"Anak laki-laki saja nanti yang pada tidur dalam tenda".  Jawab ibu Davira.

"Oh kirain semua anak-anak pada tidur di sana".

"Enggak Bu ... tendanya hanya muat untuk 5 orang itu. Jadi yang perempuan pada masuk rumah kalau mau tidur nanti." Timpalnya lagi.

"Si Duden juga nanti pindahin ya Mak."  Teriak Davira kepada ibunya.

"Kenapa? Biarkan saja dia ikut tidur di tenda."

"Jangan Mak. Malam minggu lalu juga dia ngompolin tendanya. Bauuu..." kata Davira memaksa.

Adzan isya berkumandang. Dan Kebahagiaan anak-anak itu tergambar dalam celoteh riang mereka.

#Kamis, 06-03-2021 (4321)

#AISEI Writing Challenge

#Cerita Anak Hari ini

Kamis, 04 Maret 2021

AISEI Challenge

 CERITA PAGI MADA

ehasanah675@gmail.com

Tergesa turun dari motor ayahnya, Mada hampir saja jatuh. Dengan wajah cemberut dan agak marah, dia berlari.
"Nak... salim dulu sama ayah", panggil pak Ahmad.
"Kesiangan ayah ... salimnya besok lagi saja", katanya sambil berlari menuju ruang belajar TK yang letaknya di belakang.
Pak Ahmad hanya memperhatikan Mada berlari terburu-buru tanpa turun dari motornya. Sesaat kemudian dia pergi meninggalkan gerbang sekolah TK itu.
Belum sampai sepuluh menit, tiba-tiba teriakan terdengar nyaring.
"Yahhhh... ayah …ayah", Mada memanggil-manggil ayahnya. Matanya kelihatan mulai terisak.

Dokumen pribadi Kelas A TK HALIMA Bojonggenteng

"Kenapa Nak?" Aku keluar rumah.
Mada hanya terisak dan isakannya mulai mengeras. Refleks aku peluk dia, sambil aku ulangi pertanyaannya, "Kenapa Nak? Ada apa? Ayahmu ninggalin ya? Ayo ibu antar ke sekolahnya" ajakku menawarkan bantuan.
Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Isakan tangisnya semakin kencang. Aku bingung juga. Sambil tetap aku pegangi Mada, aku telpon salah seorang guru TK pengajarnya. Suara di ujung sana menjawab, "Hari ini anak-anak diliburkan Bun. Ada rapat guru-guru di Korwil."

Walah ini Mada rupanya tidak tahu ada pemberitahuan yang kemarin disampaikan.  Akhirnya aku menyuruh Bu Guru untuk mengantarkan Mada pulang. 

Kurangnya komunikasi dan koordinasi kadang membuat repot semuanya. Hal ini sering sekali aku sampaikan kepada guru-guru dalam rapat intern. Pernah suatu saat aku katakan dengan nada bercanda bahwa aku takut ada anak TK yang diculik orang. Jadi tolong nomor Handphone orangtua anak harus dimiliki setiap guru.
Tanpa disadari motor ibu guru yang mengantar Mada sudah kembali.
"Bun masih berdiri di situ? Marah ya? Mohon maaf bun kemarin Mada tidak masuk dan saya lupa memberitahukan orangtuanya bahwa hari ini libur."  Terbata Bu guru itu berkata. Nampak dia merasa bersalah.
"Oh ya ini Bun ada jagung dan rambutan dari ayahnya Mada. Kata beliau terimakasih banyak atas bantuannya." Sambil menurunkan dua kresek penuh berisi jagung dan rambiutan.
Sambil pamitan Bu Guru itu berujar, "Alhamdulillah ada saja rizki dari orang tua anak ya Bun. Rizki memang tidak disangka-sangka."


#Kamis, 04-03-2021 (4321)

#Cerita Murid Hari ini

 

Rabu, 03 Maret 2021

Hambatan Nge-blog

 



HAMBATAN NGE-BLOG

ehasanah675@gmail.com

Tantangan menulis di edisi #KamisMenulis tanggal 4 Februari 2021 ini adalah menuliskan hambatan yang dihadapi dan upaya mengatasinya dalam nge-blog. Wah sebagai blogger pemula yang baru nge-blog 100 hari (Hari ini aku tepat 100 hari nge-blog, tepatnya ditandai dengan membuat blog pribadi yang beralamat di link:

https://hasanahhalima.blogspot.com/ 

Kebetulan ini pak Mazmo memberikan tema ini, karena alangkah baiknya bagiku juga merefleksikan keterlibatan dalam nge-blog ini. Nah kalau diminta untuk mengungkapkan hambatan yang dihadapi rasanya banyak banget dech. Coba aku inventarisir ya hambatan-hambatan sesuai yang dialami:

1.    Kurangnya pengetahuan tentang nge-blog itu sendiri

2.   Sulit menemukan ide dalam menulis

3.    Kesulitan dalam menyelesaikan artikel yang dibuat

4.    Kurang percaya diri untuk mengunggah artikel yang dibuat sendiri

5.    Internet yang kadang kurang mendukung

6.    Tidak ada pengunjung blog sehingga tidak ada komentar untuk isi blognya

7.    Keadaan karena alasan bersipat pribadi misalnya sakit atau tidak ada mood untuk menulis

8.    Tidak ada teman untuk saling memperbaiki dan meningkatkan konten blog

9.    Kurangnya pendukung untuk mempercantik blog seperti foto-foto, tata letak, dan hiasan blog.

10.Rasa malas untuk menulis atau tidak konsisten dalam menulisnya.

 

Wah sudah 10 macam tuh hambatan yang disebutkan, belum hambatan yang rincinya. Baiklah sebagai upaya untuk mengatasinya masalah-masalah yang disebutkan di atas kuncinya hanya satu yakni Kembali kepada niat dan keinginan dari diri kita sendiri. Misalnya hambatan kurangnya pengetahuan tentang nge-blog, maka solusinya kita harus ada niat dan keinginan untuk belajar, belajar, dan belajar.

Sulit menemukan ide? Ya kita harus mau berselancar di internet atau perbanyak membaca buku. Sulit menyelesaikan artikel? Harus ada niat dan keinginan untuk menyelesaikan artikel tersebut dengan memotivasi diri kita. Nah kalau kurang percaya diri untuk meng-unggah artikel, ini penyakit aku yang paling kronis kayaknya. Tapi solusinya aku harus cuek dan tidak menghiraukan orang lain dech.

Bagaimana kalau internet kurang mendukung seperti buruknya sinyal? Menurutku sich tulis dulu saja artikel atau tulisan kita di laptop atau di Hp, kemudian Ketika sinyal atau internetnya bagus tinggal di-upload tuch tulisannya.

Untuk hambatan kurangnya pengunjung, jujur saja nih solusinya harus mau promosi dalam arti memperkenalkan dan memberikan akses link blog kita kepada orang lain, tapi bagi aku sendiri kurang ada keberanian. Padahal komentar dari pembaca sangat bermanfaat dalam melatih tulisan kita agar lebih baik.

Bagaimana untuk mengatasi keadaan karena alasan bersipat pribadi misalnya sakit atau tidak ada mood untuk menulis? Ini biasanya aku menyerah. Tapi aku pasti duduk atau memperhatikan tanaman hias yang aku pelihara, menyiramnya atau mengubah letak menyimpannya. Ini ada hubungan atau enggak ya? Tapi itu yang aku lakukan.

Hambatan karena tidak ada teman untuk saling memperbaiki dan meningkatkan konten blog juga agak susah aku atasi biasanya. Hanya bersikap masa bodoh saja dan membiarkan bagaimana nasibnya blog itu.

Untuk hambatan kurangnya pendukung untuk mempercantik blog seperti foto-foto, tata letak, dan hiasan blog bagaimana? Nah ini biasanya kalau aku lagi santai dan tidak ada pekerjaan aku pasti buka-buka youtube atau artikel yang berkaitan dengan mempercantik blog selain pasti aku ikuti kegiatan di komunitas lagerunal yang khusus membahas blog.

Hambatan berikutnya adalah rasa malas untuk menulis atau tidak konsisten dalam menulisnya. Wah dari keseluruhan yang aku hadapi, hanya yang satu ini yang paling aku susah mengatasinya. Ampun dech kalau untuk menghilangkan rasa malas.

 

================Ayo semangat semangat semangat===========

 

#Kamis Menulis edisi 4 Februari 2021

 

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...