Pentigraf#7
IBU
Dini hari ibu
telah menyiapkan diri, berkemas membereskan parang dan arit. Nasi timbel ikan
jambal juga sambel di rantang dimasukannya ke kain aisan. Sebelum matahari
terbit, harus sampai di pematang, bisiknya. Biar lebih gesit mengalahkan
ayam-ayam pencari rizki di sawahnya.
Menatap hamparan
padi menguning, ibu berucap hamdalah. Panen musim ini pasti hasilnya maksimal.
Terbayang iuran sekolah anak perempuannya Nisa lunas terbayar. Nak nanti kalau
dibagi raport akhir desember ini, ibu yang akan datang mengambilnya. Ibu tidak
akan malu karena dipanggil guru belum bayar SPP seperti tahun lalu.
Desember akhir
tiba, ibu gembira menerima surat panggilan pengambilan raport Nisa. Berdandan
rapih mendatangi sekolah. Sudah banyak wali murid berkumpul, ibu ikut
duduk. Tiba- tiba dari pengeras suara,
seorang guru memanggil, "Yang mana orang tua Nisa, silahkan ke
depan". Dug bagai dipukul palu, ibu berjalan tertunduk malu. Nisa tidak
jujur, pasti SPP-nya belum dibayarkan, pikir ibu. Sesaat kepala sekolah
berujar, hadirin inilah orang tua Nisa siswa terbaik yang telah menjuarai
kompetisi sains online tahun ini. Ini bu pialanya diterima. Ibu haru dan
termangu, tidak mengerti apa itu piala apa itu kompetisi sains.
Ibu selalu ada dalam cerita sampai kita tiada
BalasHapushttps://winansar.blogspot.com/2020/12/cerpen-siapa-aku-tanpa-ibu.html?m=1
Betul sekali pak. Terimakasih ya telah mampir.
BalasHapuscantik bu ceritanya
BalasHapushi hi hi cerita ibu desa yang mengerti anaknya harus berilmu.
HapusTerimakasih telah berkunjung bun.
Ini pentigraf nya sudah bagus Bu. Sudah ada twistnya tang mengagetkan
BalasHapusMencoba belajar dari Bapak. Terimakasih ya, Sukses untuk Bapak juga kita semua.
HapusBagus pentigrafnya.
BalasHapusBaru belajar bun pentigrafnya. Terimakasih ya apresiasinya.
HapusPentigrafnya keren Bu...
BalasHapusSuka saya membacanya
Terimakasih master. Sukses ya.
HapusTerimakasih juga kunjungannya.
Sosok ibu sejati, polos dan apa adanya.
BalasHapusKejutan yang benar-benar mengejutkan
BalasHapus👍👍👍
Penuh kejutan, saya harus banyak belajar dari ibu nih
BalasHapusIni pentigraf yang keren
BalasHapusWah luar biasa Bu Halima
BalasHapusPingin nulis pentigraf juga..sdh buat antalogi.. Pentigraf..tp pingin solo isinya pentigraf
BalasHapusPentigraf yg mantaap..
BalasHapus