Pentigraf#5
Emak Haru
Empat tahun
lalu, Kakak meninggalkan Emak dalam usia 63. Emak merasa sedih. Juga hampa
rasanya karena tak ada lagi tempat meminta pendapat. Kangen curhat-curhatan masalah pelajaran
hidup. Emak biasanya betah berlama ngobrol bersama. Sebagai seorang kakak yang
menguasai agama, Emak sering meminta saran. Kakak dengan sabar juga mengajarkan
ngaji tidak saja ke Emak, bahkan ke kerabat sekitar. Majlis taklim yang Kakak dirikan jadi bukti
tempat Emak mengaji dan mengikat tali silaturahmi keluarga Bapak.
Sore ini Emak
datang ke rumah Kakak, akan berkumpul bersama sanak saudara. Tiba-tiba Emak
merasa sesak di dada, rasa haru dan kangen tak lagi bisa dipendam. Hari ini
acara Haul yang ke empat untuk mengingat sosok kakak. Yasin dan tahlil dibaca, doa dipanjatkan,
hati Emak belum reda. Air mata nampak mau keluar, cepat Emak usap. Haru,
bangga, dan rindu bercampur aduk menyatu. Ingat pesan Kakak, "Harus punya
tanda bahwa kita pernah ada di dunia". Majlis taklim bukti perkataan Kakak. Sambil
mengusap dada hati Emak menghiba, "Ya Allah beri kemampuan hamba agar
tanda hamba ada di dunia fana ini, lebih baik dari Kakak".
"Hey
Mak... lama kita tidak bertemu, gimana kabarnya sekarang? Kapan punya
cucu?", tiba-tiba tetangga menghampiri dan membuyarkan diamnya Emak.
"Alhamdulillah sehat, sehat juga kan?. Jangankan cucu, menantu juga belum
punya aku", timpal Emak. "Ah... kalau ketemu kamu, kayak bertemu Aa.
TKnya sudah maju kan, dan ....". Susah berhenti bicara dia. Aa sebutan
kami memanggil Kakak. "Kamu tuh ya harus lebih maju dari Aa. Kan kamu
sudah diajari Aa. Biar Aa bisa tersenyum menyaksikan kamu dari surga. Aku yakin
kamu pasti bisa", pungkasnya. Haru Emak tersisa, masih ada tetangga yang masih
mengingat bagaimana dulu Kakak ada.
Bagus alur dan isi ceritanya. Sarannya adalah sebisa.mungkin dialog diubah menjadi kalimat tidak langsung. Karena dialog lebih dari satu kalimat biasa dihitung satu paragraf tersendiri. Kuatir nya tidak lagi 3 paragraf. Maaf ini masukan saja. Semoga bermanfaat. Saya juga masih belajar
BalasHapusWah terimakasih bgt sarannya pak. masih belajar pentigrafnya. Terimakasih ya sudah mampir.
BalasHapusSaya pernah mampir ke tulisan ini, namun lupa kasih oleh-oleh...
BalasHapushehehe
saya juga setuju dengan pengomentar pertama....
sehat terus Bu