Jumat, 25 Desember 2020

Uang dan Karakter

 UANG DAN KARAKTER

Oleh: E. Hasanah

Seperti kita ketahui uang adalah alat pembayaran, selain uang sebagai pengukur nilai dan penukar barang dan penimbun kekayaan. Dikeluarkan oleh pemerintah atau negara secara sah, uang bisa berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.

Tapi tahukah anda? Uang juga sebagai alat pengukur karakter atau akhlak seseorang.

Ambillah contoh uang sebagai pengukur karakter atau akhlak seseorang dalam menepati janji, kejujuran, saling menyayangi, harga diri, bahkan dzalimnya seseorang.

Gampang sekali mengukur karakter seseorang dari uang. Mengukur dari seseorang itu bisa menepati janji atau tidak, maka pinjami saja uang, kasih hutang. Si peminjam kan sudah biasa berjanji kapan bayar pinjamannya. Tinggal perhatikan saja tuh, apakah dia menepati janjinya atau tidak. Jika pada waktu pembayaran yang telah dijanjikan dia bayar tepat waktu, itu artinya orang tersebut karakternya baik suka menepati janji. Nah bagaimana kalau uang yang dijanjikan belum ada? Biasanya kalau memiliki karakter baik, dia akan tetap menemui orang yang meminjamkan uang tersebut dan meminta maaf karena belum bisa bayar. Atau menunjukkan i'tikad baik untuk membayar hutangnya.

Begitu juga uang bisa menunjukkan karakter atau akhlak jujur seseorang. Misalnya berilah kepercayaan seseorang dalam mengelola keuangan. Apabila penggunaan uang sesuai dengan yang direncanakan, digunakan dengan benar, dicatat dan dilaporkan secara jujur. Maka bisa dipastikan orang tersebut memiliki karakter jujur dan bisa dipercaya.

Bagaimana jika uang bisa mengukur karakter baik seseorang dalam menyayangi orang lain? Mintalah bantuan uang kepada seseorang, kemudian lihat bagaimana reaksinya. Jika memiliki uang, orang tersebut mau membantu, itu menunjukkan dia penyayang. Kalaupun lagi tidak punya uang, dia pasti menunjukkan sikap baiknya. Nah sebaliknya jika dia tidak mau membantu, itu artinya dia tidak memiliki rasa kasih sayang kepada orang lain.

Karakter dzolim seseorang juga bisa diukur dari uang lho. Bagaimana caranya? Misalnya bekerjalah kita pada seseorang. Perhatikan bagaimana cara dia membayar upahnya. Kalau upah dibayarkan sebelum keringatnya kering, itu tandanya dia memiliki karakter tidak dzolim. Atau kalau ada kontrak kerja, dia memberi upah sesuai dengan kontrak kerjanya. Nah kalau tidak sesuai berarti orang tersebut memiliki sikap dzalim kepada orang lain.

Uang juga bisa menjadi alat ukur harga diri seseorang. Coba ajaklah temanmu untuk makan bersama, lihatlah reaksi dia ketika membayar makanan tersebut. Jika dia tidak mau dibayarkan atau menolak, itu berarti harga dirinya tinggi. Kecuali kalau kita bersepakat untuk dibayarkan.

 

Benarkan kalau uang bisa jadi alat pengukur karakter atau akhlak seseorang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KSP

Kurikulum Satuan Pendidikan  Mengawali tahun pelajaran 2024-2025 pada hari Senin, 15 Juli 2024 semua madrasah melaksanakan Matsama (Masa ta&...