UANG DAN KARAKTER
Oleh: E. Hasanah
Seperti
kita ketahui uang adalah alat pembayaran, selain uang sebagai pengukur nilai
dan penukar barang dan penimbun kekayaan. Dikeluarkan oleh pemerintah atau
negara secara sah, uang bisa berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang
dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.
Tapi
tahukah anda? Uang juga sebagai alat pengukur karakter atau akhlak seseorang.
Ambillah
contoh uang sebagai pengukur karakter atau akhlak seseorang dalam menepati
janji, kejujuran, saling menyayangi, harga diri, bahkan dzalimnya seseorang.
Gampang
sekali mengukur karakter seseorang dari uang. Mengukur dari seseorang itu bisa
menepati janji atau tidak, maka pinjami saja uang, kasih hutang. Si peminjam
kan sudah biasa berjanji kapan bayar pinjamannya. Tinggal perhatikan saja tuh,
apakah dia menepati janjinya atau tidak. Jika pada waktu pembayaran yang telah
dijanjikan dia bayar tepat waktu, itu artinya orang tersebut karakternya baik
suka menepati janji. Nah bagaimana kalau uang yang dijanjikan belum ada?
Biasanya kalau memiliki karakter baik, dia akan tetap menemui orang yang
meminjamkan uang tersebut dan meminta maaf karena belum bisa bayar. Atau
menunjukkan i'tikad baik untuk membayar hutangnya.
Begitu
juga uang bisa menunjukkan karakter atau akhlak jujur seseorang. Misalnya
berilah kepercayaan seseorang dalam mengelola keuangan. Apabila penggunaan uang
sesuai dengan yang direncanakan, digunakan dengan benar, dicatat dan dilaporkan
secara jujur. Maka bisa dipastikan orang tersebut memiliki karakter jujur dan
bisa dipercaya.
Bagaimana
jika uang bisa mengukur karakter baik seseorang dalam menyayangi orang lain?
Mintalah bantuan uang kepada seseorang, kemudian lihat bagaimana reaksinya.
Jika memiliki uang, orang tersebut mau membantu, itu menunjukkan dia penyayang.
Kalaupun lagi tidak punya uang, dia pasti menunjukkan sikap baiknya. Nah
sebaliknya jika dia tidak mau membantu, itu artinya dia tidak memiliki rasa
kasih sayang kepada orang lain.
Karakter
dzolim seseorang juga bisa diukur dari uang lho. Bagaimana caranya? Misalnya
bekerjalah kita pada seseorang. Perhatikan bagaimana cara dia membayar upahnya.
Kalau upah dibayarkan sebelum keringatnya kering, itu tandanya dia memiliki
karakter tidak dzolim. Atau kalau ada kontrak kerja, dia memberi upah sesuai dengan
kontrak kerjanya. Nah kalau tidak sesuai berarti orang tersebut memiliki sikap
dzalim kepada orang lain.
Uang
juga bisa menjadi alat ukur harga diri seseorang. Coba ajaklah temanmu untuk
makan bersama, lihatlah reaksi dia ketika membayar makanan tersebut. Jika dia
tidak mau dibayarkan atau menolak, itu berarti harga dirinya tinggi. Kecuali
kalau kita bersepakat untuk dibayarkan.
Benarkan
kalau uang bisa jadi alat pengukur karakter atau akhlak seseorang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar