Pentigraf#3
Mak
Mendidik
Ada
beberapa telur di atas meja, membuat Mak larut dalam rasa syukurnya. Telur itu
hasil ketekunan anak kedua Mak. Bebek yang hanya 15 ekor mulai memberinya kebahagiaan
tersendiri. Tiap pagi ada saja telur, walau hanya 5 atau 6 biji, terkumpul di
ujung kandang tersembunyi. Anak Mak semangat memberinya pakan, karena dia tahu
bebeknya sudah tahu balas budi.
Mak
ingat betul sekitar 6 bulan lalu, Mak membeli bebek mungil kecil-kecil. Reaksi
Pak Su waktu itu, “Ngapain sih Mak beli bebek? Kurang kerjaan? Kayak yang mau
saja ngurusin?”. Mak tidak menyela
karena merasa tidak ada guna menimpali. Tapi Mak cukup pintar, di lain waktu
yang dirasa cukup baik untuk berbicara, Mak bilang ke Pak Su. Mak beli bebek
agar anak Mak rajin, bermental mandiri, penyayang, disipilin, dan mau bekerja
keras. Ini cara sederhana Mak mendidik anak. “Tolong bantu Mak, mengertilah
Pak. Niat Mak hanya mendidik. Jangan Bapak permasalahkan bebek itu”, kata Mak.
Pak Su hanya diam membisu.
Alhamdulillah…
ucap Mak sambil mengambil telur, kemudian menggorengnya. Mak bangga merasa
mendidik secara sederhananya bermakna. Bukan saja karena telur tidak usah lagi
membeli tapi karena merasa berhasil mendidik anak yang dicintainya. Sikap menyayangi
binatang, tekun, disiplin, bertanggungjawab semakin tertanam di jiwa buah
hatinya.
Mataap mbk
BalasHapusTerimakasih mbk... masih belajar pentigrafnya.
BalasHapusTerimakasih telah mampir.
pelajaran sederhana yang bisa saya ATM terhadap puta mahkota saya....
BalasHapusTerimakasih Bu