IDE
INSPIRATIF
Siang ini selasa
tanggal 08 Desember 2020, Komunitas Lagerunal (Cakrawala Blogger Guru Nasional)
menyajikan tema Membukukan Hasil Karya Ilmiah dalam pertemuan
Lagerunal#Selasa Berbagi. Narasumber yang cantik bunda Noralia Purwa
Yunita, M.Pd. dari Semarang siap membagikan ilmunya dengan kami anggota grup WA
Cakrawala Blogger Guru. Beliau adalah seoarng guru mata pelajaran IPA dan
prakarya di SMP 8 Semarang, yang juga seorang penulis buku. Dipandu oleh moderator
keren bunda Aam Nurhasanah, S.Pd. dari
Lebak Banten.
Sebelum paparan
materi dimulai, beliau memberikan ide inspiratif yang luar biasa bagus sampai
membuat saya tertegun. Ide yang membuat kita terdorong dan termotivasi untuk
bisa mengikuti langkahnya. Pengalaman yang beliau memiliki menjadi guru yang
bisa digugu ditiru. Experience is the best teacher kata pepatah.
Karya tulis ilmiah
berupa PTK, penelitian eksperimen, komparasi, best practice dan lainnya dapat
dijadikan buku. Ini akan lebih bermanfaat dan karya kita dapat dimenikmati
masyarakat umum.
Banyak manfaat
dari membukukan karya tulis ilmiah ini, diantaranya 1). Lebih terdokumentasi
dengan rapi karya kita, 2). Menambah nilai PAK, 3). Bermanfaat untuk orang lain,
4). Nama kita terpampang di perpustakaan nasional, dan tentu saja 5). Material
dari royalty dari buku yang diterbitkan.
Buku terbaru bunda Noralia Purwa Yunita, M.Pd. pengubahan tesis menjadi buku
Tips membukukan
karya ilmiah adalah:
1. Dalam
mengubah PTK menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel
bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata
kunci judul buku kita. Dengan kata lain, PTK yang diubah menjadi buku berarti
lebih memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan judul ‘Implementasi
Media Stereofoam Pembelajaran Organisasi
kehidupan untuk meningkatkan kreativitas’, maka yang harus dikembangkan
adalah tentang Media (Pengertian,
manfaat, jenis), Pembelajaran (materi
tentang belajar mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).
Biasanya untuk menulis buku, patokan kita selalu menggunakan
2W+ 1H. Yaitu what, why dan how. Untuk bab awal buku, alangkah baiknya jika
menjawab apa dan mengapa. Pada format karya ilmiah biasanya BAB 1 adalah
pendahuluan yang berisi Latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan batasan masalah. BAB 2 berisi tinjauan Pustaka. Jika diubah
dalam bentuk buku menjadi BAB 1 latar belakang dan manfaat, BAB 2 menjelaskan
mengenai variabel bebas, misalkan pengertian media, macam media, manfaat media,
pembelajaran yang aktif kreatif dan sebagainya. BAB 2 di buku disesuaikan
dengan tinjauan pustaka pada karya ilmiah. Lalu untuk menjawab HOW, dapat
diambil dari BAB 3 karya ilmiah yang biasanya berisi metode penelitian. Namun,
jangan disertakan statistikanya. Cukup dimasukkan desain atau tahapan
penelitian saja. Selain itu dapat dijawab pula dengan hasil penelitian yang
dijabarkan menjadi sebuah narasi yang lain dibandingkan karya ilmiah serta
hasil penerapannya ketika diimplementasikan dalam sebuah pembelajaran. HOW juga
menjawab keterbatasan atau kelemahan dan kelebihan implementasi yang dapat
didapatkan dari BAB V karya ilmiah yang biasanya berisi simpulan dan saran.
2. Hilangkan
penyematan kata-kata PTK/tesis/laporan penelitian yang ada di bagian
pendahuluan karya ilmiah.
3. Boleh
memasukkan data berupa grafik ke dalam karya ilmiah versi buku. Ini merupakan
bukti bahwa karya tersebut tersebut benar-benar telah dilaksanakan. Hanya saja
cara penyajiannya dibedakan dengan versi laporan. Data ini dapat dijelaskan ke
dalam bagian aplikasi atau pelaksanaan di kelas.
4. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.
5. Laporan karya ilmiah yang dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah atau MGMP di wilayah masing-masing. PTK versi buku minimal harus 70 halaman dalam bentuk format A5.
1. Panduan
khusus, menggunakan panduan untuk membuat buku yaitu 5W+1H atau yang lebih
sering digunakan adalah 2W+ 1H yaitu what, why dan how. Selain banyak membaca
karya ilmiah versi buku,,dan belajar pula dari karya tersebut.
2. ambatan
dan solusi dalam penyusunan buku adalah masalah manajemen waktu, karena waktu
penyusunan buku biasanya berbarengan dengan kegiatan lain. Sementara hambatan lain
misalnya bagaimana memasukkan diagram batang ke dalam tesis versi buku di
bagian BAB. Solusinya adalah harus focus dengan penyusunan buku, skala
prioritas saja karena target harus selesai.
3. Dari
satu karya ilmiah dapat lahir beberapa karya lain, yaitu artikel populer yang
dapat kita kirimkan ke media cetak, artikel ilmiah yang dapat diterbitkan di
jurnal ber ISSN, buku yang memiliki ISBN, dan dapat pula karya itu dijadikan
best practice. Jadi dari satu karya ilmiah, dapat menghasilkan banyak publikasi
ilmiah lainnya.
4. Semua
penerbit menerima berbagai jenis buku. Baik penerbit indie maupun mayor. Hanya
saja ketika memasukkan naskah ke penerbit mayor, biasanya penerbit tersebut
akan mereview naskah dulu, apakah satu visi dengan penerbit, menguntungkan bagi
penerbit ketika diterbitkan atau tidak dan beberapa pertimbangan lainnya. Namun
jika penerbit indie, sepertinya tidak ada proses seleksi. Yang terpenting
sesuaikan dengan gaya selingkung penerbit tersebut.
5. Ketika
menulis buku, yang pertama perlu lakukan adalah membuat outline. Atau TOC atau
daftar isi karena dari outline tersebut sebagai patokan kita untuk mulai
menulis atau menyusun karya ilmiah menjadi buku. Outline sesuai dengan patokan
penulisan buku yaitu 2W+ 1H. sertakan hasil penerapan agar pembaca tahu bahwa
karya ini sudah diterapkan pada suatu proses pembelajaran.
Materi yang luar biasa sangat bermanfaat. Terimakasih bunda Noralia Purwa Yunita, M.Pd. dan bunda Aam Nurhasanah, S.Pd.
Mantapp bunda. Ayo semangat..
BalasHapusTerimakasih apresiasinya bunda master... terimakasih telah mampir.
HapusProduktif banget... Cepat buat resumx.. hebat..👍
BalasHapusMasih belajar bun... Terimakasih ya telah mampir.
HapusMantaap bu, makasih, sngt informatif
BalasHapusTerimakasih juga ya telah mampir. yuk semangatttt...
HapusWowww keren,, semangat bu
BalasHapusTerimakasih bu Ai...
Hapus