REVIEW JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL
JURNAL VI
1. |
Judul |
Penerapan Strategi Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Program Keterampilan Produktif di PKBM Rawasari |
2. |
Jenis |
Jurnal Ilmiah Visi P2TK PAUD NI |
3. |
Volume
Halaman |
Vol. 6 No. 2 |
4. |
Tahun
|
2011 |
5. |
Penulis |
Puji Hadiyanti |
6. |
Tujuan
Penelitian |
Menggambarkan strategi yang
diterapkan oleh PKBM Rawasari dalam memberdayakan masyarakat melalui program
keterampilan produktif |
7. |
Subjek
Penelitian |
Lembaga PKBM Rawasari |
8. |
Metode
Penelitian |
Pendekatan metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif |
9. |
Hasil
Penelitian |
a.
Program keterampilan produktif strategi pemberdayaan masyarakat di PKBM
Rawasari belum optimal b.
Peserta program sudah merasakan manfaatnya |
10. |
Kelebihan |
a.
Kajian teoritis lengkap b.
Pemaparan tahapan pelaksanaan program keterampilan produktif jelas |
11. |
Kekurangan |
a.
Waktu penelitian relatif terlalu singkat untuk dapat menggali
permasalahan sesungguhnya b.
Hasil penelitian tidak di jelaskan hambatan program tidak berjalan
optimal c.
Gambaran strategi pemberdayaan masyarakat tidak di telusuri secara
mendalam |
12. |
Kesimpulan |
Bahwa dalam melaksanakan program
pemberdayaan pihak penyelenggara dalam hal ini PKBM Rawasari belum sepenuhnya
melakukan pemberdayaan secara holistik. |
JURNAL VII
1. |
Judul |
Dampak Pendidikan Kewirausahaan
Masyarakat (PkuM) Dalam Konteks Pemberdayaan Masyarakat |
2. |
Jenis |
Jurnal Ilmiah Visi PPTK PAUDNI |
3. |
Volume
Halaman |
Vol. 10 No. 1 |
4. |
Tahun
|
2015 |
5. |
Penulis |
Entoh Tohani |
6. |
Tujuan
Penelitian |
Mengkaji damak ekonomi dan sosial
dari penyelenggaraan PkuM yang telah dilaksanakan |
7. |
Subjek
Penelitian |
Orang yang terlibat dan atau
mengetahui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan di Desa Vokasi Gemawang,
Desa Sukoharjo, Desa Karangrandu |
8. |
Metode
Penelitian |
Pendekatan studi kasus yaitu
penelitian yang bertujuan menelaah mengenai “bagaimana” dan “mengapa” suatu
aktivitas atau peneomena terjadi atau berlangsung |
9. |
Hasil
Penelitian |
Terdapat dampak positif terhadap
kelompok sasaran, walaupun masih pada tingkat individual |
10. |
Kelebihan |
a.
Latar belakang penelitian di tulis secara rinci dan sistematik b.
Waktu penelitian cukup untuk melihat dampak yang diperoleh dari suatu
program |
11. |
Kekurangan |
a.
Kajian teoritis tidak dicantumkan b.
Terdapat penggunaan istilah daerah yang tidak dilengkapi dengan
penjelasan Gambaran strategi pemberdayaan masyarakat tidak di telusuri secara
mendalam c.
Terdapat salah pengetikan |
12. |
Kesimpulan |
a.
PkuM yang telah diselenggarakan meliputi PkuM rintisan yaitu di Desa
Gemawang dan dua Desa pengembangan yaitu Desa Karangrandu dan Desa Sukoharjo b.
PkuM yang telah diselenggarakan mampu memberikan manfaat kepada
kelompok sasaran yang berkeinginan kuat untuk maju dan berusaha menerapkan
kemampuan berwira usaha yang dimilikinya. c.
Pada level individu, manfaat dimaksud mencakup: 1) aspek ekonomi yaitu
terjadinya peningkatan pendapatan bagi individu pelaku wirausaha, keluarga,
dan para pekerjanya; dan masih sedikit pelaku usaha yang mengembangkan usaha
produktif untuk warga masyarakat sekitar, 2) aspek sosial berupa peningkatan
kepedulian terhadap lingkungan dan terbangunnya rasa kohesivitas sosial
diantara pelaku wirausaha pada masing-masing kelompok sasaran; dan 3) dalam
aspek politik, walau tidak semua pelaku usaha, keberadaan pelaku usaha telah
mampu membangun citra positif lingkungan masyarakatnya dan ikut
berpartisipasi dalam penentuan kebijakan pemerintahan lokal. d.
Pada level masyarakat menyebabkan transformasi sosial yang positif
dalam kehidupan masyarakat misalnya bermunculan aktivitas pemberdayaan
masyarakat yang lain |
JURNAL VIII
1. |
Judul |
Pengembangan Kewirausahaan Berbasis
Potensi Lokal melalui Pemberdayaan Masyarakat |
2. |
Jenis |
Journal of Nonformal Education and
Community Empowerment |
3. |
Volume
Halaman |
Vol. 1 No. 1 |
4. |
Tahun
|
2017 |
5. |
Penulis |
Abdul Malik, Sungkowo Edy Mulyono |
6. |
Tujuan
Penelitian |
Mendeskripsikan pengembangan
kewirausahaan berbasis potensi lokal melalui pemberdayaan masyarakat yang
terdiri dari beberaa tahapan diantaranya pelatihan, proses produksi dan
pemasaran serta kendala yang dialami. |
7. |
Subjek
Penelitian |
Warga belajar
Paket C di PKBM Cipta Karya Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. |
8. |
Metode
Penelitian |
Pendekatan kualitatif dengan
menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. |
9. |
Hasil
Penelitian |
a.
program pemberdayaan dalam proses pengembangannya dilakukannya
pelatihan pembuatan jam tangan dari kayu. b.
Produksi dilakukan oleh warga belajar Kejar Paket B dan C setelah
selesai pembelajaran kejar paket. c.
Pemasaran dilakukan melalui promosi di berbagai media dan pangsa
pasarnya baik dalam maupun luar negeri. d.
Kendala yang dialami minimnya mesin produksi yang bersumber dari
minimnya modal dan terbatasnya jam kerja warga belajar. |
10. |
Kelebihan |
a.
Sistematika penulisan sangat baik b.
Pembahasan tahapan pemberdayaan masalah sangat rinci |
11. |
Kekurangan |
a.
Waktu penelitian tidak dicantumkam b.
Keadaan penghasilan warga belajar sebelum program tidak dijelaskan |
12. |
Kesimpulan |
a.
Pengembangan kewirausahaan berbasis potensi lokal melalui pemberdayaan
masyarakat melalui beberapa tahapan, yaitu pelatihan, produksi dan pemasaran.
Kegiatan pelatihan, PKBM Cipta Karya telah melakukan pengembangan
kewirausahaan berbasis potensi lokal, yaitu pembuatan jam tangan kayu, dalam
proses pengembangannya diperlukan pelatihanpelatihan. b.
Waktu pelatihan dilakukan selama 3 bulan hingga warga belajar mampu
memproduksi jam tangan kayu. c.
Proses produksi dilakukan setelah warga belajar paket B dan C menerima
materi pembelajaran, khususnya tentang kewirausahaan pembuatan jam tangan
kayu. d.
Dalam produksi untuk 1 buah jam dihargai 200.000,- (dua ratus ribu
rupiah). e.
Pemasaran dilakukan melalui promosi di berbagai media, seperti brosur,
media elektronik yaitu TV dan menggunakan media sosial seperti instagram,
facebook dan lain-lain. f.
Sedangkan untuk lokasi pemasaran adalah dalam negeri maupun luar
negeri. g.
Kendala yang dihadapi oleh PKBM adalah minimnya mesin produksi yang
bersumber dari minimnya modal dan terbatasnya jam kerja warga belajar karena
kegiatan utamanya mengikuti pembelajaran kejar paket, sehingga hasil produksi
tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar. |
1. |
Judul |
Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Pendidikan Nonformal Berbasis Potensi Lokal dalam Membangun Desa Wisata Adat |
2. |
Jenis |
Journal Sosiologi Pendidikan
Humanis |
3. |
Volume
Halaman |
Vol. 2 No. 2 |
4. |
Tahun
|
2017 |
5. |
Penulis |
Vina Salviana Darvina Soedarwo,
Nurul Zuriah, Ratih Yuliati, Suwignyo |
6. |
Tujuan
Penelitian |
Mendeskripsikan
bagaimana pemberdayaan masyarakat desa yang tepat untuk membangun desa wisata
adat tetap bertumpu pada potendi lokal yang dimiliki desa. |
7. |
Subjek
Penelitian |
Warga Desa dan
Perangkat Desa Wisata Adat Ngadas |
8. |
Metode
Penelitian |
Participatory
Action Research (PAR), yaitu kajian atau riset terapan yanng melibatkan
peneliti atau pelaku pemberdayaan untuk mengambil peran. |
9. |
Hasil
Penelitian |
a.
Dari hasil RRA dapat dirumuskan permasalahan pertama, belum adanya peraturan desa berkaitan
dengan kesiapan sebagai desa wisata adat; kedua, lingkungan yang kurang bersih dan fasilitas
umum yang belum memadai; ketiga, ketergantungan masyarakat terhadap hasil
panen. b.
Dalam mengatasi ketiga permasalahan desa tersebut telah dilaksanakan
program pendidikan nonformal. |
10. |
Kelebihan |
a.
Analisa masalah menggunakan teknik RRA (Rapid Rural Aprisal) b.
Proses penentuan subjek penelitian menggunakan prinsif Snowball dimulai dari unsur
pemerintahan sampai dengan unsur masyarakat |
11. |
Kekurangan |
a.
Waktu penelitian tidak dicantumkam b.
Pemberdayaan pendidikan masyarakat melalui pendidikan nonformal tidak
dibahas secara rinci tentang dampak yang dirasakan masayarakat setelah
mendapatkan pelatihan |
12. |
Kesimpulan |
a.
Pendidikan nonformal bertujuan agar masyarakat memiliki kemampuan
mengembangkan potensinya dalam rangka pemberdayaan masyarakat oleh karena itu
di desa ini telah dilaksanakan program pemberdayaan melalui berbagai pelatihan dan pendampingan yaitu pelatihan
pembuatan peraturan desa, pelatihan pembangunan karakter menjaga lingkungan bersih-sehat
dan pengadaan fasilitas umum serta pelatihan produksi minuman olahan dari
hasil pertanian lokal (terong belanda). b.
Ketiga program ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan desa Ngadas
menjadi desa wisata adat |
1. |
Judul |
Analisis Strategi Fund Raising
dalam Penyelenggaraan Program Pendidikan Nonformal pada Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat Ceria |
2. |
Jenis |
Journal of Nonformal Education |
3. |
Volume
Halaman |
JNE
3 (2) |
4. |
Tahun
|
2017 |
5. |
Penulis |
Muhammad
Arief Rizka , Rila Hardiansyah |
6. |
Tujuan
Penelitian |
Untuk menganalisis strategi
fund raising (penggalangan dana) dalam penyelenggaraan program pendidikan
nonformal yang dilakukan oleh PKBM Ceria . |
7. |
Subjek
Penelitian |
Pengelola dan
Tutor PKBM Ceria serta Penilik PLS/PNF |
8. |
Metode
Penelitian |
Metode studi
kasus dengan pendekatan kualitatif |
9. |
Hasil
Penelitian |
a.
PKBM Ceria secara umum memiliki permasalahan ‘general’ antara lain
yakni; (1) masih adanya anak usia dini yang belum memperoleh layanan
pendidikan, (2) masih tingginya angka putus sekolah (drop out) yang
disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi, sosial, dan bahkan
budaya; (3) masih adanya warga masyarakat yang kembali buta aksara; (4) masih
rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan pengembangan
budaya (kearifan) lokal; (5) masih banyaknya permasalahan sosial seperti
kemiskinan, anak jalanan, kriminalitas; dan (6) tingkat pengangguran yang
masih cukup tinggi dikalangan warga masyarakat yang berusia produktif yang
disebabkan antara lain oleh minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan (supply
and demand), minimnya penguasaan keterampilan (skills) yang dibutuhkan oleh
dunia kerja (miss match), dan masih rendahnya motivasi berwirausaha
(mandiri). b.
program-program PNF yang diselenggarakan oleh PKBM Ceria secara umum telah
berjalan dengan cukup baik. c.
Terkait dengan sumber pendanaan dari pemerintah, PKBM Ceria berupaya
untuk mengajukan proposal bantuan sosial ke berbagai instansi pemerintah baik
pusat maupun daerah melalui mekanisme pengajuan proposal bantuan sosial ke berbagai
direktorat yang menaungi program-program PNF d.
PKBM Ceria dalam melakukan penggalangan dana untuk penyelenggaraan
program PNF sebagian besar menggunakan Strategi Edukasi Publik, Layanan
Donasi (Swadaya), dan Kompetisi (Dana Pemerintah). e.
Program - program PNF yang diselenggarakan oleh PKBM Ceria lebih
didominasi oleh sumber pendanaan yang berasal dari swadaya (mandiri) dan
bantuan dari pemerintah |
10. |
Kelebihan |
a.
Menyajikan profil lembaga dengan baik b.
Latar belakang sistematis |
11. |
Kekurangan |
a.
Penulisan istilah asing tidak di cetak miring b.
Pengunaan tanda baca ada yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan |
12. |
Kesimpulan |
a.
Strategi fund raising (penggalangan dana) dalam penyelenggaraan program
PNF yang dilakukan oleh PKBM Ceria menggunakan strategi edukasi publik,
strategi layanan donasi dan strategi kompetisi. b.
Strategi edukasi publik berhubungan dengan bagaimana masyarakat
mengetahui dan sadar tentang apa yang seharusnya dilakukan (bersikap)
terhadap penyelenggaran program pendidikan untuk peningkatan kualitas dan
taraf kehidupan masyarakat, c.
Strategi penggalangan layanan donasi (swadaya masyarakat) meliputi
mobilisasi dana berbentuk finansial dan mobilisasi non finansial guna
mendukung terlaksananya program PNF, dan d.
Strategi kompetisi dengan mengikuti prosedur pengajuan dana bantuan
sosial ke instansi-instansi pemerintah baik pusat maupun daerah yang relevan
dengan tupoksi penyelenggaraan pendidikan nonformal |
1. |
Judul |
PENERAPAN
BLUE OCEAN STRATEGY ADAPTED (BOSA) DAN PENDEKATAN COMMUNITY DEVELOPMENT
APPROACH (CDA) DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI ISLAM |
2. |
Jenis |
SAINTEKBU:
Jurnal Sains dan Teknologi |
3. |
Volume
Halaman |
Volume 6 no.1 |
4. |
Tahun
|
2013 |
5. |
Penulis |
Zulfikar |
6. |
Tujuan
Penelitian |
mengkaji hubungan antara konsep Blue Ocean Strategy dan
Community Development Analysis terhadap terbentuknya keunggulan potensial PT
Islam |
7. |
Subjek
Penelitian |
Perguruan Tinggi Islam |
8. |
Metode
Penelitian |
metode kualitatif dengan mengkaji secara mendalam konsep
Blue Ocean Strategy Adapted (BOSA) dan Community Development Approach (CDA)
terhadap keunggulan potensial pendidikan tinggi islam. Dari hasil pengajian
ini didapatkan pembuktian teori yang dibangun dari konsep Blue Ocean Strategy
dan analisis Community Development Approach (CDA) terhadap pembentukan sistem
pendidikan islam berkarakter pada pendidikan tinggi yang unggul. |
9. |
Hasil
Penelitian |
Dengan terbentuknya hubungan antara BOSA dan CD diharapkan akan
membentuk manajemen pendidikan tinggi islam yang tangguh dan mampu bertahan
secara berkesinambungan |
10. |
Kelebihan |
Penelitian
ini memberikan sebuah kajian mendalam dalam menerapkan konsep BOSA dan CDA
terhadap keunggulan potensial perguruan tinggi islam. Analisa kajian dibuat
secara terperinci. |
11. |
Kekurangan |
Penelitian
ini tidak spesifik menyebutkan lokasi penelitian, sehingga objek yang
diteliti terlalu umum. |
12. |
Kesimpulan |
a. Konsep BOSA merupakan
strategi menghadapi pesiang-pesaing besar dan kuat dari lembaga pendidikan
tinggi lain dengan cara menemukan terobosan baru dan inovatif sehingga
pendidikan tinggi islam mampu bersaing secara mudah. Konsep ini menghantar
manajemen pendidikan tinggi islam keluar dari persaingan yang cukup ketat dan
masuk pada lingkungan usaha yang tidak memerlukan persaingan. b.
Konsep CDA adalah kajian terhadap manajemen untuk memperhatikan kondisi
lingkungan dan mampu menciptakan lingkungan yang kondusif. Konsep ini mampu
membangun lingkungan dengan program pemberdayaan masyarakat dan kelestarian
lingkungan. c.
Konsep penggabungan BOSA dan CDA secara simultan terhadap manajemen
pendidikan tinggi islam sebagai strategi utuh dan berkesinambungan sehingga
akan terbentuk manajemen pendidikan tinggi islam tangguh dan kompetitif. |
JURNAL XII
1. |
Judul |
ANALYSIS
OF SOCIAL SYSTEM BASED ON AGIL CONCEPTS IN CIPTAGELAR COMMUNITY COMMUNITIES |
2. |
Jenis |
EMPOWERMENT;
Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah |
3. |
Volume
Halaman |
Volume 9, Nomor 2 |
4. |
Tahun
|
2020 |
5. |
Penulis |
Ruri Susanti, Fauziah Sri Wahyuni |
6. |
Tujuan
Penelitian |
Menganalisa
sistem sosial di masyarakat adat Ciptagelar berdasarkan (adaptif, goal,
integrity, latency) |
7. |
Subjek
Penelitian |
Masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar |
8. |
Metode
Penelitian |
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi
etnograf |
9. |
Hasil
Penelitian |
terhadap empat fungsi berupa 1) adaptasi (filtering) yaitu dengan
menyaring modernisasi yang dianut dengan kategori tidak merugikan adat
istiadat, 2) pencapaian tujuan (pencapaian tujuan) yang diindikasikan oleh
falsafah hidup sebagai pegangan yang mendasar dengan makna tujuan hidup untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, 3) keterpaduan (keterpaduan) sistem
di Ciptagelar dapat membuat semua aspek berjalan dengan baik dan tertib serta
saling terkait satu sama lain berdasarkan ikatan aturan agama ( sarang),
negara (nagara), dan adat istiadat (mokaha), 4) latency (latency atau
pemeliharaan pola) yang dilakukan oleh masyarakat Ciptagelar |
10. |
Kelebihan |
Penelitian
ini menyampaikan penelitian berbasis budaya, yang mengidentifikasi
kelangsungan adat budaya. Konsep
peneliatian ini sangat luwes dan terstruktur, sehingga sangat mudah di fahami |
11. |
Kekurangan |
Penelitian
ini tidak mencantumkan waktu dan lama penelitian, sehingga tidak dapat
melihat dari kedalaman penelitian yang dilakukan |
12. |
Kesimpulan |
masyarakat
Ciptagelar dapat bertahan hidup berdasarkan identifikasi keempat fungsi Adaption, Goal, Integrated, Latency |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar