Senin, 12 Juli 2021
Minggu, 11 Juli 2021
Puisi Pagi
UNTUK BUNGSUKU
ehasanah675@gmail.com
Pada
mentari senin pagi
Aku
ingin berkabar hati
Dalam
harap di hening sunyi
Pada
bait-bait doa kepada ilahi
Ya
Rob Ya ilahi robbi
Aku
bersimpuh hari ini
Memohon
dengan kerendahan diri
Untuk
putri buah hati kami
Beri
ia segudang kompetensi
Dalam
mempertahankan uji skripsi
Sebagai
tanda mengakhiri studi
Meraih
kunci pintu berbakti
Usaha
telah ia lakoni
Penelitian
berkali dijalani
Maksimal
persiapan diri
Berkutat
dengan hasil uji meneliti
Kumpulan
lembar halaman skripsi
Tabung-tabung
alat uji air produksi
Cucuran
keringat yang membasahi kulit ari
Menjadi
bukti ia mempersiapkan diri
Tak
terasa air mata membasahi
Butirannya
menjadi saksi
Mengiringi
doa penuh kepasrahan diri
Ya
ilahi Robbi lancarkan ia dalam sidang skripsi.
Sukabumi,
waktu dhuha
12
Juli 2021
Jumat, 11 Juni 2021
Cara Mengembangkan Tulisan Nonfiksi
Resume ke-24
CARA MENGEMBANGKAN TULISAN NONFIKSI
Bismillahirrohmanirrohiim
Alhamdulillah
walaupun
cuaca hujan besar dan petir, kegiatan pelatihan belajar menulis malam ini bisa
diikuti. Tema yang dibahas pada edisi Jumat, 11 Juni 2021 ini adalah CARA
MENGEMBANGKAN TULISAN NONFIKSI. Narasumbernya adalah Bapak Much. Khoiri, dan
pendamping Bu Kanjeng yang akan memandu penyampaian materi.
Sebelum
materi disampaikan moderator mengawali kegiatan dengan ucapan salam dan
memotivasi peserta serta mengenalkan narasumber yang akan memberikan materi.
Tak kenal maka ta’aruf. Inilah CV atau profil dari narasumber malam ini.
https://muchkhoiri.com/2021/01/tentang-penulis/
Luar
biasa narasumbernya benar-benar ahli dalam literasi. Beliau menyampaikan bahwa
sejatinya beliau belajar menulis itu semenjak tahun 1986 ketika itu masih duduk
di semester 2 S1 di IKIP Surabaya yang mengambil Prodi pendidikan bahasa
Inggris. Beliau sudah menulis dengan target waktu itu menembus media massa. Semenjak
1986 Bapak Much. Khoiri ini, setiap bulan menulis artikel dan non fiksi dengan
jumlah sekitar 20 setiap bulannya. Luar biasa hebat walaupun harus mengetik
dengan mesin ketik waktu itu. Sampai tahun 2019 beliau sudah memuat tulisan-tulisannya
di koran-koran lokal dan merambah tahun-tahun berikutnya sampai lulus dengan menulis
selain artikel dan non fiksi. Tulisan berupa cerpen kreatif mulai dari tahun
1993. Ketika tahun 1993 Beliau memenangkan seleksi untuk belajar menulis
kreatif di Amerika di University of Iowa. Hingga tahun 2021 beliau telah menulis baik
yang mandiri maupun yang jadi editor sampai berjumlah 66 buku. Terbit terbaru
pada Mei 2021 judul bukunya adalah kitab kehidupan.
Nah
materi pokoknya tentang cara mengembangkan tulisan nonfiksi, bagaimana pendapat
beliau. Inilah yang disampaikannya lewat channel Youtubenya;
Bapak
Much. Khoiri memaparkan ada 8 cara untuk mengembangkan tulisan nonfiksi, yakni:
1. Definisi;
yakni pengertian atau arti kata dari bahasan yang kita tulis, misalnya bahasan
tentang pandemic maka kit acari definisi pandemic itu apa.
2. Penjelasan;
adalah uraian yang menjelaskan tentang materi bahasan dalam tulisan, misalnya
penjelasan tentang pandemic apa dan bagaimana.
3. Memberi
contoh; Paragraf untuk bahasan kita ditambahkan dengan memberi contoh dari apa
yang disampaikan, misalnya memberi contoh-contoh pelanggaran di masa pandemi
serta sudah dijelaskan tentang bahayanya.
4. Menyampaikan
kasus; Paragraf juga bisa dikembangkan dengan menyampaikan kasus yang terjadi
yang mendukung bahasan yang ditulis.
5. Membuat
kutipan dari tokoh-tokoh yang relevan dengan materi yang dibahas
6. Tambahkan
anekdot atau humor jika memungkinkan, disesuaikan dengan relevansi bahasan dari
tulisan.
7. Tambahkan
ungkapan filosofis dari tokoh, budayawan, atau ahli lainnya
8. Tambahkan
pribahasa atau wise words.
Dalam menulis setiap
orang memiliki pengalamannya masing-masing. Jadi dari mengembangkan tulisan
kita, maka dari tulislah yang sesuai dan yang relevan. Semakin banyak berlatih
dan terlatih tulisannya maka nalar juga akan semakin terlatih.
Ini beberapa buku
karangan narasumber;
Buku terbaru Bapak
Much. Khoiri
P_1
Assalamualaikum. Selamat
malam Mohon maaf..mau bertanya Ada Tidak
Teori/konsep LITERASI yg bisa dipakai sebagai pisau analisis utk menganalisa
Materi Bacaan? Mohon petunjuk
J_1
Materi bacaan itu kan
Sumber data atau data. Sebenarnya apa teori atau konsep literasi yang bisa
digunakan itu bergantung pada data apa yang diinginkan dari data itu. Apakah
ingin melihat judulnya, apakah ingin lihat strukturnya, atau apa yang ingin dilihatnya
tentu saja cukup banyak apa konsep untuk melihatnya. Katakanlah content
analysis nya, konten ini lebih pada analisis isi atau mungkin sesuatu yang
didalamnya ada pertentangan-pertentangan ideologi atau mungkin cerita-cerita
yang menyampaikan tentang hubungan masyarakat bawah. Dalam konsep literasi juga
tergantung pada bagaimana perspektif kita dalam melihat materi atau data yang
ada.
P_2
Assalamualaikum, mau
tanya pak. Bagai mana Langkah-langkah untuk mengembangkan tulisan? Seperti apa
contohnya? Terimakasih
J_2
Jawabannya bisa ditonton
di alamat ini;
https://muchkhoiri.com/2021/04/momen-filosofis/
https://muchkhoiri.com/2021/04/membaca-buku-bagus-itu-penting/
P_3
Untuk definisi, pendapat
ahli, sebaiknya paling banyak berapa orang?
Oh ya, blantik itu
artinya apa ya, pak?
Terima kasih
J_3
Definisi tidak dibatasi
oleh jumlah, tapi ketercukupan, tentu mengemasnya harus secara sintetik
(sintesa), tidak sekadar dijejer satu persatu. Jika dua sudah bagus, ya dua
saja, kan definisi nanti untuk kerangka menjelaskan sesuatu.
Blantik itu berasal dari
istilah Jawa, yakni orang yang mendekat ke masyarakat pasar hewan (sapi,
kambing, dsb). Biasanya memakai topi laken. Terlibat dalam transaksi, bahkan
semacam mendorong petani untuk membesarkan ternak2 mereka agar bisa dijual dengan
harga baik. Blantik Literasi saya ambil karena saya memang ingin mendampingi
teman2 dalam bidang literasi, belajar literasi, dan terangkat
"harga"nya dalam.dunia lierasi. Impian saya, teman2 menjadi pejuang2
literasi bagi bangsa ini. Itu sekilas. Boleh ditonton ini ya;
https://muchkhoiri.com/2021/04/macak-blantik-literasi/
P_4
1. Apakah pernyataan P.
Emcho untuk masuk ke non fiksi butuh perjalanan panjang.
2. Bagaimana jika
difinisi dilanjutkan dengan kutipan.
3. Bagaimana jika dalam
tulisan terdapat sub tema antar tema yang sama, apakah ditulis ulang, atau
dihilangkan salah satu.
J_4
Kalau itu yang dimaksud,
sejatinya saya belajar fiksi dan nonfiksi secara bersamaan. Nonfiksi karena saya
waktu kuliah, dan fiksi karena saya masuk ke komunitas penulis sastra. Hanya
saja, awal2 saya mempublilasikan tulisan di koran, saya pakai nonfiksi dulu.
Itu lebih nyaman bagi saya. Setelah nonfiksi banyak terbit, saya baru kirimkan
cerpen dan puisi ke koran. Mulai lokal sampai nasional, bahkan ke majalah
sastra nasional, yakni Horison.
Dalam mengembangkan
tulisan, Bapak-Ibu tidak harus menggunakan teknik2 tersebut secara bersama2 dalam
sebuah tulisan. Definisi, penjelasan, contoh, kasus, peribahasa, dan sebagainya.digunakan
manakala relevan saja. Tidak perlu dipaksakan. Namun, biasanya, penjelasan
dekat dengan contoh, kasus, kutipan (sitasi). Ini bisa digunakan bersama.
Sekali lagi, tidak harus
semua digunakan bareng.
Dalam sebuah tulisan atau
buku, ada baiknya tidak membahas sub-tema yang sama atau mengulangi
pembahasannya. Penerbit teetentu, bahkan, sangat menghindari penggunaan contoh
atau kasus sama dalam sebuah buku. Misalnya, bab 1 bicara tentang ikhlas dengan
contoh orang miskin, maka bab 2 yang bicara ikhlas, tidak pakai orang miskin
tapi pakai orang diuji dengan kematian, misalnya.
P_5
Mendengar prestasi Bapak
yang melahirkan 65 buku, saya begitu takjub.
Hal yang ingin saya
tanyakan, menurut Bapak, mana yang lebih mudah antara menulis buku Fiksi dan
Non Fiksi. Dan buku jenis apa yang lebih memberi peluang laris di pasaran?
J_5
saat ini saya lebih
banyak menulis nonfiksi, dalam rangka untuk ikut membudayakan literasi di
negeri ini. Banyak teman2 guru dan masyarakat umum yang perlu diajak untuak
membaca dan menulis, karena itu saya perlu memiliki buku2 nonfiksi untuk
contoh--setidaknya untuk jaga2 kalau ada permintaan contoh2 tulisan. Hingga saya
punya 5 buku teori menulis.
Mana yang lebih laris?
Karena saya lebih banyak menulis nonfiksi, sayaa tahu dari pengalaman, bahwa
buku nonfiksi lebih dibutuhkan pembaca Indonesia. Namun, pada saatnya nanti
saya akan banyak menulis fiksi juga. Lebih mudah mana? Masalah kebiasaan saja.
Ketika saya terbiasa menulis fiksi, fiksi terasa mudah. Ketika menulis
nonfiksi, nonfiksi juga terasa mudah.
Closing
Statement
Perlu
Latihan dan perlu mendidik diri bahwa pada setiap saat kita berlatih kita harus
punya target makin hari makin ke depan kita, makin baik, makin baik, makin baik
sehingga ada tablet mendidik diri kita. Teori itu penting tetapi latihan itu
wajib. Apa yang akan dipetik dari pelatihan itu nanti tentunya hasil yang
membuktikan pada siapapun penulis. Latihan itu bisa dilakukan secara Istiqomah,
bisa setiap hari, bisa lebih dan seterusnya. Semoga sukses dan bagi yang ingin
mendapatkan materi tambahan bisa berkunjung ke Blintik literasi, mudah-mudahan bisa
memetik tambahan semacam amunisi, karena menulis itu memang perlu tenaga atau
dorongan motivasi atau semacam oli bagi kita untuk berkreasi setiap hari. Mudah-mudahan
mendapatkan kemudahan dalam proses dan ke depan tulisan semakin bagus dari segi
pengorganisasian, bahasanya hingga ada keutuhan yang baik.
Terimakasih
Bapak Much. Khoiri atas ilmunya malam ini.
Selesai
Alhamdulillah
Tanggal
pertemuan ke-25: Jumat, 11 Jumi 2021_Pukul 19.00 WIB
Resume
ke: 24
Tema:
Cara Mengembangkan Tulisan Nonfiksi
Narasumber:
Bapak Much. Khoiri
Gelombang:
18
Minggu, 06 Juni 2021
Puisi_Jalan Lurus
Puisi_ku
JALAN LURUS
Kepadamu... Pendidik seluruh alam
Sepenuh
ketulusanku
Tunduk
dalam kekhusuan
Larut
dalam balutan tawakal
Aku
bersimpuh dalam segala sembah.
Kepadamu
yang maha pengasih
Aku
berharap kelezatan munajat
Dengan
segenap jiwa dan raga
Aku
bersujud mengagumi kesempurnaanmu.
Kepadamu
yang maha penyayang
Penjaga
dan pemelihara segala alam
Melimpahkan
rahmat dan karunianya
Aku
memohon pertolongan
Kepadamu
penguasa hari pembalasan
Bimbing
dan tunjukkanlah aku
Pimpin
dan tuntunlah aku
Menyusuri
setiap jengkal jalan lurusmu
Kepadamu
Sang pemilik hidayah
Aku
memohon ketajaman naluri memelihara diri
Beri
aku naluri ingin tahu dengan ilmu-mu
Anugrahkan
hidayah yang dihiasi kebijaksanaanmu
Kepadamu
pencipta pancaindra
Aku
tahu banyak benda yang tak dapat dilihat mata
Banyak
suara yang tak dapat didengar telinga
Beri
aku ketajaman menangkap dengan akal
Kepadamu
pemilik jiwa
Aku
meminta kebahagiaan sukma
Dengan
syari'at agama berakhlak mulia
Berhias
rasa malu yang menjadi mahkota .
Ihdinashshirootol
mustaqiim...
Rabu, 02 Juni 2021
Resume ke 20 Digital Skill
Resume ke-20
DIGITAL SKILL
Bismillahirrohmanirrohiim
Malam ini Rabu, 2 Juni 2021 Pelatihan Belajar Menulis seharusnya menampilkan materi tentang Langkah Kreatif dalam Menulis. Karena narasumber bapak Agus Sampurno ada halangan jadi materi diisi dengan Blogger yang juga motivator dan penggagas Latihan belajar menulis ini yakni Om Jay (Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd). Beliau membahas tentang digital skill. Materi luar biasa dan sangat up to date untuk memenuhi kebutuhan para guru sekarang ini. Untuk lebih memahaminya apa dan bagaimana digital skill itu dapat disimak dalam materi di bawah ini.
https://accesstrade.co.id/digital-skill-ini-wajib-dimiliki-di-era-new-normal-1190
https://digitalskillsglobal.com/blog/the-top-10-digital-skills-tech-companies-are-looking-for-today
Ada juga file tentang Cakap bermedia digital
Wow
materi yang luar biasa, amazing. Bisa dibuka beberapa kali saat waktu senggang.
Terimakasih Om Jay materinya.
PERTANYAAN
DAN JAWABAN
P_1
Beri
kiat-kiat agar bagaimana cara Omjay bisa konsisten dalam menulis setiap hari?
J_1
Bisa
konsisten untuk menulis setiap hari karena Om Jay menjadikan menulis dan
membaca sebagai sebuah kebutuhan. Jadi kalau sehari tidak menulis dan banyak
membaca, maka Om Jay akan merasakan haus dan lapar. Hal itulah yang membuat Om
Jay konsisten dalam menulis setiap hari. Selain itu Om Jay belajar menulis
kepada ahlinya. Seperti kang Abik dan Asma Nadia. Mereka adalah guru Om Jay
dalam menulis. Walaupun Om Jay tak sepandai mereka dalam membuat buku fiksi (ini
pengakuan Om Jay, padahal Om Jay ini hanya merendah saja). Om Jay baru mulai
menulis buku non fiksi. Kalau Om Jay lama tak menulis, biasanya sakit atau
jaringan internet mati.
P_2
Mohon
DIJELASKAN lagi tentang DIGITEL SKILL: 1. MEDSOS, 2. SEM., 3. ANALYTIC, dan 4.
CONTENT?
J_2
Bisa
dibuka di sini jawabannya
https://shareefakhadeejalabs.blogspot.com/2021/06/digital-skill.html
Kita
harus mampu memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran yang mendukung
kita sebagai guru. Kemudian kita harus belajar search engine marketing. Dimana
kita harus mampu membangun personal branding. Materi ini nanti akan dibawakan
pak Namin sahabat Om Jay. Analytic adalah kemampuan menganalisa atau
menganalisis berita. Sehingga kita tahu ini berita bohong atau hoaks. Terakhir
adalah content dimana kita harus belajar membuat informasi baru di internet.
Salah satunya dengan menjadi blogger dan mengelola blog dengan baik
P_3
Bagaimana
mengembangkan skill sebelum berkarir?
J_3
Untuk
mengembangkan skill sebelum berkarir saya melakukan kursus singkat. Bisa berupa
kursus bahasa atau keterampilan komputer. Di zaman skg banyak sekali kursus
online dan kita bisa belajar dari rumah. Itulah yg saya lakukan ketika dulu
mengembangkan skill.
P_4
Bagaimana
caranya agar guru bisa termotivasi untuk mengenal dan menguasai dunia digital?
J_4
Caranya
belajar dalam jaringan dan mau belajar bersama. Termasuk ikut belajar bersama
di wa group ini dan wa group lainnya. Kita harus terbuka menerima informasi
terbaru dan siap mengosongkan gelas untuk belajar pada ahlinya.
P_5
Bgaimana
cara mengenalkan dunia digital kepada anak-anak di daerah yang tidak memadai
jaringan internetnya?
J_5
Caranya
gunakan teknologi yang ada. Dulu Prof Eko sudah mencontohkan kepada kita.
Gunakan alam sekitar dan teknologi yang ada di depan mata. Anda perlu memutar
ulang film laskar pelangi. Ibu gurunya mampu memberikan inspirasi kepada
muridnya sehingga banyak di antara mereka yang akhirnya belajar ke luar negeri.
Semoga ibu Reni sudah baca novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata.
Closing Statement dari Om Jay
Kita adalah para guru tangguh berhati
Cahaya. Oleh karena itu kita harus belajar sepanjang hayat. Salah satunya
dengan belajar keterampilan digital atau digital skill.
Semua itu memerlukan banyak latihan dan
latihan. Mulai dari membuat email dan kemudian membuat blog serta membuat
Chanel YouTube sendiri.
Tidak ada yang susah kalau kita mau
belajar dan berguru kepada ahlinya. Kami di PGRI selalu mendatangkan para pakar
di bidangnya. Baik dalam kegiatan belajar bicara maupun belajar menulis seperti
sekarang ini.
Semoga bapak dan ibu bisa belajar dari
mereka. Ketika bapak dan ibu sudah lulus dari kegiatan ini, maka bagikan
ilmunya kepada kawan guru lainnya. Dengan begitu kita akan semakin cakap
digital.
Kelemahan guru kita dibandingkan dengan
China adalah masalah membaca. Kita masih lemah membaca sehingga wajar bila kita
tertinggal dengan negara lainnya. Nanti hari Sabtu malam Minggu saya akan
bagikan pengalaman saya belajar STEAM di negara China.
Pesan saya, bila bapak dan ibu ingin
menjadi seorang penulis, jangan pelit beli buku. Mulailah menyisihkan penghasilan
kita untuk membeli buku. Itulah kemampuan kita akan bertambah dengan membaca
buku. Saya memulainya dari membeli buku dan akhirnya menerbitkan buku sendiri.
Saya belajar otodidak dan belajar kepada
pakarnya. Pernah saya belajar menjadi programmer dengan biaya jutaan rupiah
agar saya bisa menjadi seorang programmer.
Sekarang, kita tak perlu keluar uang
banyak bila menguasai digital skill, karena semua ilmu itu ada di internet.
Kepandaian kita dalam mencari dan mengembangkan digital skill dapat anda baca
dari buku digital yg omjay bagikan. Semoga anda menyempatkan waktu untuk
membacanya. Aamiin.
Terimakasih Om Jay atas ilmunya malam ini.
Selesai
Alhamdulillah
Tanggal
pertemuan ke-21: Rabu, 02 Jumi 2021_Pukul 19.00 WIB
Resume
ke: 20
Tema: Digital Skill
Narasumber: Om Jay (Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd.)
Gelombang:
18
Selasa, 01 Juni 2021
Awan_Puisi
AWAN
ehasanah675@gmail.com
Tidakkah kau lihat awan di langit
Perlahan berarak bergerak
Berkumpul menumpuk bagai gunung-gunung
Gelap ... semakin gelap ... lalu
menghitam
Tumpukan awan itu berjalan ke satu arah
Seperti gumpalan berwarna hitam
menakutkan
Angkasa berubah gelap berduka
Kristal berupa butiran air keluar dari
celahnya.
Turun ke bumi ke tempat yang
dikehendaki
basahi tanah suburkan pepohonan
menjadi rahmat dan karunia kehidupan
Atas iradah dan kehendaknya
Tetapi berupa azab yang menimpa
Andai butiran air yang tiba
Ukuran dan bilangannya tak terhingga
Menjadi musibah dan malapetaka.
Kadang keanehan alam terlihat nyata
Kilat berkejaran menyilaukan pandangan
Petir sambung menyambung menggelegar
Saat mendung sebelum hujan berdatangan.
QS An-Nur: 43
Sukabumi, 01 Juni 2021
Permenpanrb no. 21 tahun 2024
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru. https://drive.google.com/file/d/1rd2qYU...
-
DAFTAR RIWAYAT HIDUP E. Hasanah, dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 10 Agustus 1967 dari pasangan Bapak Adjar Djarkasih dan Umi Siti Ai...
-
Resume ke-19 KOMITMEN MENULIS DI BLOG ehasanah675@gmail.com Bismillahirrohmanirrohiim Senin, 31 Mei 2021 pada pukul 19.00 WIB ma...
-
STAI Kharisma Cicurug Sukabumi Ujian Tengah Semester PAI semester 1 Tahun Akademik 2022-2023 Assalamualaikum Wr Wb Berdasarkan jadwal yang ...
-
BERBUKA BUAH BERKUAH ehasanah675@gmail.com Menjawab tantangan #Kamis Menulis edisi tanggal 01 April 2021 dengan tema kata dari huruf B...
-
BERPIKIR DAN BERTINDAK Taken from Pinterest Waktu seakan cepat berlari . Berlalu lewati detik, menit, jam sampai berganti hari. Minggu berp...