Selasa, 16 Februari 2021

Lomba Blog PGRI Hari ke-16

 


PERKEMBANGAN BSC

Evolusi Perkembangan balanced scorecard menurut Mulyadi (2007: 312) yang dikutip dalam Elfina Yenti (2015), diantaranya adalah:

a.         Balanced scorecard sebagai perbaikan atas sistem pengukuran kinerja eksekutif. Balanced scorecard dimanfaatkan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif pada kinerja keuangan dan nonkeuangan, serta kinerja jangka pendek maupun jangka panjang. 

b.         Balanced scorecard sebagai kerangka perencanaan strategis  Pemanfaatan Balanced scorecard  pada sistem perencanaan strategik sebagai alat untuk menerjemahkan visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan ke dalam sasaran-sasaran strategik dengan empat atribut, yaitu komprehensif, koheren, terukur dan berimbang. 

c.         Balanced scorecard sebagai basis sistem terpadu dalam pengelolaan kinerja personal. Balanced scorecard  tidak lagi hanya dimanfaatkan oleh eksekutif mengelola perusahaan, namun juga dimanfaatkan oleh seluruh personal (manajemen dan karyawan) untuk mengelola perusahaan. Balanced scorecard  memberikan kerangka jelas dan masuk akal bagi seluruh personal untuk menghasilkan kinerja keuangan melalui perwujudan berbagai kinerja keuangan.

 

Menurut Yoyo Sudaryo (2015), BSC berkembang dari hanya kerangka berfikir tentang pengukuran kinerja pada awalnya menjadi sebuah sistem perencanaan dan manajemen strategis. Dengan konsep BSC baru ini maka akan mampu mengubah perencanaan organisasi yang menarik. BSC tidak hanya menyediakan kerangka kerja untuk penguruan kinerja, namun juga membantu perencana mengidentifikasi apa yang harus dilakukan dan diukur. Dengan demikian, pimpinan satuan pendidikan dapat dengan pasti menjalankan strategi mereka.

Menurut Anggi Putri (2015), Dalam mengimplementasikan balanced scorecard untuk mengukur kinerja, ada kerangka kerja yang terdiri dari 4 (empat) tahapan yang harus dilakukan untuk menghasilkan sebuah scorecard sebagai alat ukur kinerja.

AISEI Writing Challenge

         #Februari 2021 AISEI’s Challenge

#Feb.16.AISEI Writing Challenge


 Puisi Patidusa

Kasih Sayang

Oleh: E. Hasanah

 

Terbata

Tanpa kata

Ungkapkan rasa cinta

Kasih... engkau pujaan jiwa.

 

Dalam sejuk tatapan mata

Lembut kau bicara

Tanda mencinta

Nyata.

 

Rasa

Tembus menyapa

Satukan dua sukma

Saling bercanda dalam bahagia.

 

Kasih sayang diantara kita

Bagai ruang terbuka

Penuh tawa

Bahagia

 

Sukabumi, 16 Februari 2021

 

Jumat, 12 Februari 2021

Sayang itu Manusiawi

         #Februari 2021 AISEI’s Challenge

#Feb.12.AISEI Writing Challenge

SAYANG ITU MANUSIAWI

Oleh: E. Hasanah


Matahari belum terbit ketika kami berangkat. Bis yang telah menunggu dari subuh siap mengantarkan. Bergegas dari rumah seorang teman untuk bersama-sama menuju sebuah pondok pesantren di daerah Tasikmalaya. Ada perasaan senang dan bahagia bisa bersama teman sekelas. Selalu bercanda dan saling meledek tapi saling membantu agar semua kegiatan hari ini sukses dan sesuai rencana.

 

Ada rasa sayang diantara kawan ketika kami bersama. Seperti dalam momen ini sebagai akhir pertemuan kebersamaan kami yang mungkin akan menjadi kenangan nanti. Kami akan segera meninggalkan kebersamaan ini. Meninggalkan kasih sayang diantara kawan dalam perjalanan mencari ilmu dan wawasan.

 

Tiba di pondok pesantren, sambutan dan penghormatan takzim menyambut kami. Jalinan kasih yang sulit digambarkan. Secara pribadi aku belum pernah datang ke pondok ini, tapi kani memiliki rasa kasih sayang yang alami sebagai manusia. Yakin kasih sayang itu karena kami disatukan dengan akidah dan ajaran islam.

 

 

 

 

Kamis, 11 Februari 2021

#Kamis Menulis

             #Kamis Menulis

#Kamis, 11 Februari 2021

TERIMA SADARI PERBAIKI

Oleh: E. Hasanah

Tumpukan kertas di pojok ruangan itu nampak berdebu, kotor, dan usang. Ada yang menarik perhatianku, sampul hard-cover berwarna hijau.  Oh ini dia yang aku cari. Tesis, ya tesis yang aku susun waktu lalu. Aku sempat mencari dan mengingat-ingat di mana aku menyimpannya, saat tertarik mengikuti pelatihan buku ber-isbn yang dibimbing bu Nora.

Refleks aku ambil tesis itu. Aku membacanya lagi. Aku masih ingat betul, entah berapa kali aku bimbingan dengan dosen pembimbing hanya untuk menghasilkan tulisan dalam tesis ini. Ah perjuangan yang telah terlewati. Lelah yang aku niatkan lillah.

Aku buka lagi tesis itu lembar perlembar. Aha sekarang aku merasa, kok masih ada kesalahan kata-kata dan kalimat yang kurang sesuai dengan ketentuan. Dari mulai penggunaan kata, kalimat, dan alinea yang kurang tepat sampai tanda baca yang masih salah. Aku berdiam cukup lama. Tapi hati berbicara sendiri, apapun untuk menjadi mahir dan sempurna itu membutuhkan proses dan latihan.


Sesuai dengan tema latihan menulis dalam kegiatan #Kamis Menulis edisi hari ini, Terima-Sadari- Perbaiki. Bismillahirrohmanirrohiim.  Aku menyadari dalam hidup itu perlu proses. Tesis ini ketika dibaca sekarang masih saja ada yang salah. Aku terima. Aku sadari. Aku perbaiki.

Semangat tesis jadi buku terwujud.

 

Rabu, 10 Februari 2021

Lomba Blog PGRI Hari ke-10

#Lomba Blog PGRI Bulan Februari 2021

#Hari ke-10, Rabu, 10 Februari 2021

 Konsep Model Manajemen

 


Menurut analisa Robert E. Quinn tentang Kerangka Nilai Persaingan menunjukkan pada inti dari empat model manajemen. Inti dari empat manajemen itu adalah berdasarkan periode waktu terjadinya di awal tahun 1990-an sampai sekarang. Inti dari keempat model manajemen itu adalah: 

1.            Munculnya model tujuan rasional dan model proses internal (1900 – 1925).

2.            Kebangkitan model hubungan manusia (1926- 1950). 

3.            Kebangkitan model sistem terbuka (1951 – 1975).

4.            Munculnya asumsi 'dan / dan' (1976 – Sekarang).

 

A.     Munculnya Model Tujuan Rasional dan Model Proses Internal.

 Ada dua model manajemen yang dilakukan pada era 1901 sampai 1925. Yakni model yang menekankan pada manajemen tujuan rasional dan manajemen yang menekankan pada proses internal. 

Model manajemen yang menekankan pada tujuan rasional adalah produktivitas dan keuntungan. Sedangkan model manajemen yang menekankan pada proses internal berhubungan dengan manajemen pada tanggungjawab, pengukuran, dokumentasi dan pencatatan. Dilihat dari sumberdayanya, pada model yang menekankan tujuan rasional adalah adanya keyakinan bahwa seorang pemimpin adalah kunci dalam keberhasilan mengeluarkan produk. Sehingga pemimpin industri yang sukses berdasarkan konsep model manajemen tujuan rasional ini semisal Henry Ford dan Federick Taylor. Jadi dapat disimpulkan bahwa tugas manajer adalah sebagai direktur dan produser. 

Sementara itu model manajemen yang menekankan pada proses internal adalah penekananya pada proses seperti uraian tanggungjawab, pengukuran, dokumentasi dan pencatatan. Iklim dalam organisasi bersifat hierarkis. Semua keputusan mencerminkan aturan, struktur, dan tradisi yang ada. Tugas manajer adalah menjadi supervisor dan koordinator yang terstruktur.

 

B.     Kebangkitan model hubungan manusia (1926- 1950).

 Dua peristiwa yang sangat penting terjadi selama periode ini: jatuhnya pasar saham tahun 1929 dan Perang Dunia Kedua. Sejumlah perubahan mendasar dalam struktur masyarakat berangsur-angsur muncul. Serikat pekerja, yang telah menjadi kekuatan penting, berfokus pada tingkat upah dan memastikan bahwa pekerja Amerika terus-menerus membawa hasil yang lebih banyak. Manajer menemukan bahwa model tujuan rasional dan model proses internal tidak seefektif sebelumnya. Studi seperti kajian Hawthorne yang terkenal memberikan bukti perlunya lebih memperhatikan dampak hubungan dan proses informal pada kinerja sekelompok orang. Tugas manajer adalah menjadi mentor dan stimulator yang merespons sinyal dengan waspada.

C.           Kebangkitan model sistem terbuka (1951 – 1975). 

Sistem terbuka ini terjadi karena adanya perekonomian yang menghadapi pukulan besar dari embargo minyak. Energi murah dan cara hidup yang telah ada berubah. Kemajuan teknologi menjadi meningkat dengan kecepatan yang maju selama periode ini. Mulai dikenal Komputer tiba. Nilai-nilai dalam masyarakat berubah secara dramatis. Sikap yang lebih individualistis dan konservatif mulai mengakar. Tingkat pengetahuan dalam organisasi meningkat, dan orang mulai tidak senagn diawasi atasannya. Dalam model sistem terbuka ini, organisasi harus memiliki kemampuan untuk bersaing dalam lingkungan yang serba mungkin dan menantang. Dalam model ini, kemampuan beradaptasi dan dukungan eksternal adalah kriteria paling penting untuk efektivitas organisasi. Semua bidang harus berproses mengimbangi politik yang terjadi, bisa memecahkan masalah secara kreatif, inovasi dan manajemen ada perubahan. Seorang manajer harus menjadi inovator dan bisa beradaptasi dan bertindak sebagai mediator. 

D.           Munculnya asumsi 'dan / dan' (1976 – Sekarang).

Pada awal pertengahan tahun 1990-an, Lembaga dan perusahaan, dan politik yang mapan mulai runtuh. Slogan baru dalam jargon manajemen adalah: inovasi, organisasi pembelajaran, fleksibilitas, pemberdayaan, rekayasa ulang, perbaikan proses, visi, kualitas, standar, pergeseran paradigma. Konsep yang tampaknya sangat bervariasi ini sebenarnya hanya mengungkapkan menunjukkan kemampuan pada mempertahankan organisasi. Dalam dunia yang mulai kompleks dan cepat berubah, solusi sederhana dianggap rendah. Pertengahan tahun 1990-an empat model yang dikemukan ini tidak dapat berpengaruh pada manajemen. Ini hanya dianggap sebagai bagian dari model manajemen yang lebih besar.            Gambaran dari keempat model manajemen itu menurut Robert Quinn ada pada:

1.             Penting peran manajemen

2.            Gambaran atau Ilustrasi peran manajemen.

3.            Esensi peran dan kompetensi manajemen.

4.            Gambaran atau ilustrasi peran dan kompetensi manajemen.

  

AISEI_WritingChallenge

         #Februari 2021 AISEI’s Challenge

#Feb.10.AISEI Writing Challenge

SAYANGNYA SAHABAT

Oleh: E. Hasanah


Kehilangan seorang sahabat pasti membuat kita sedih. Tapi akan lebih sedih lagi kalau kehilangan itu karena hal sepele. Apalagi jika sahabat tadi mempunyai tempat yang spesial di hati, atau sahabat yang begitu perhatian kepada kita. Aku pernah merasakan sedih dan sakit hati. Kepedihan yang sayangnya kemudian berubah menjadi penyesalan. Aku sadar, tak ada yang abadi di dunia ini termasuk persahabatan.

Perceraian orangtuanya membuat dia terpukul. Sebenarnya dia tidak akan melakukan hal seperti itu, kalau saja dia bisa menerima keadaan akibat perceraian orangtuanya itu.  Kebiasaan hidup nyaman dan difasilitasi orangtuanya, berubah menjadi kegelisahan sedangkan fasilitas hidup yang biasa dia terima juga menghilang. Dia sekarang berani mencuri untuk mempertahankan gaya hidupnya. Bahkan berani menipuku sebagai sahabatnya sendiri. Dia harusnya bisa hidup seadanya atau bahkan bertahan dalam kekurangan.  Lebih bagus lagi harusnya dia bisa cepat menyesuaikan diri dengan kehidupan di tengah kondisi broken home.Tapi nyatanya dia berani mengambil uang sahabatnya sendiri. Berani menipu juga.

Uang bisa mendatangkan teman, tapi tidak bisa membeli persahabatan. Uang dapat membayar semua jajanan yang kita makan sepuasnya bersama sahabat tapi tidak bisa membeli kesetiaan sahabat.

Ah pikiran aku melayang jauh. Kalau saja sahabatku memiliki rasa kasih sayang seperti rasa sayangnya aku kepadanya, mungkin dia tidak mencuri uangku juga tidak menipuku. Kalau saja rasa kasih sayangku pada saat itu lebih besar dari egonya mungkin penyesalan juga tidak ada.

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...