PERKEMBANGAN BSC
Evolusi Perkembangan balanced
scorecard menurut Mulyadi (2007: 312) yang dikutip dalam Elfina Yenti (2015),
diantaranya adalah:
a.
Balanced scorecard sebagai perbaikan atas sistem pengukuran kinerja eksekutif. Balanced
scorecard dimanfaatkan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif
pada kinerja keuangan dan nonkeuangan, serta kinerja jangka pendek maupun
jangka panjang.
b.
Balanced scorecard sebagai kerangka perencanaan strategis Pemanfaatan Balanced scorecard pada sistem perencanaan strategik sebagai
alat untuk menerjemahkan visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan ke dalam
sasaran-sasaran strategik dengan empat atribut, yaitu komprehensif, koheren,
terukur dan berimbang.
c.
Balanced
scorecard sebagai basis sistem terpadu dalam
pengelolaan kinerja personal. Balanced scorecard tidak lagi hanya dimanfaatkan oleh eksekutif
mengelola perusahaan, namun juga dimanfaatkan oleh seluruh personal (manajemen
dan karyawan) untuk mengelola perusahaan. Balanced scorecard memberikan kerangka jelas dan masuk akal bagi
seluruh personal untuk menghasilkan kinerja keuangan melalui perwujudan
berbagai kinerja keuangan.
Menurut Yoyo Sudaryo (2015), BSC
berkembang dari hanya kerangka berfikir tentang pengukuran kinerja pada awalnya
menjadi sebuah sistem perencanaan dan manajemen strategis. Dengan konsep BSC
baru ini maka akan mampu mengubah perencanaan organisasi yang menarik. BSC
tidak hanya menyediakan kerangka kerja untuk penguruan kinerja, namun juga
membantu perencana mengidentifikasi apa yang harus dilakukan dan diukur. Dengan
demikian, pimpinan satuan pendidikan dapat dengan pasti menjalankan strategi
mereka.
Menurut Anggi Putri (2015), Dalam
mengimplementasikan balanced scorecard untuk mengukur kinerja, ada
kerangka kerja yang terdiri dari 4 (empat) tahapan yang harus dilakukan untuk
menghasilkan sebuah scorecard sebagai alat ukur kinerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar