PUISI PATIDUSA
Patidusa adalah jenis puisi yang merupakan genre
puisi baru. "PATIDUSA" merupakan singkatan dari em- PAT TI-ga DU-a
SA-tu. Puisi Patidusa ini dalam literasi termasuk puisi baru yang ditemukan
bentuknya oleh Agung wibowo dan diberi nama oleh Agus Supriyadi.
Keistimewaan Puisi Patidusa adalah membentuk
makna kuat, padat, di tiap bait. Hal ini mengantarkan penulis pada penyampaian
isi puisi.
a. Puisi Patidusa memiliki format:
a. Berformat 4-3-2-1, 1-2-3-4 dan seterusnya.
b. Ada 4 formasi bentuk puisi patidusa ini, yakni:
1. Patidusa Asli format 4-3-2-1, 1-2-3-4, dan seterusnya.
2. Patidusa Bias format 1-2-3-4, 4-3-2-1, dan seterusnya.
3. Patidusa Cemara format 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan
seterusnya.
4. Patidusa Tangga format 4-3-2-1, 4-3-2-1, dan
seterusnya.
c. Minimal bait adalah 2 (dua) membentuk piramida dobel. Juga bisa
3,4,5,6 bait dan seterusnya sesuai selera.
d. Untuk pengambilan judul puisi bisa sesuka penulis menentukannya dari;
kata pada kerucut, salah satu baris kalimat dalam bait, dan makna yang sesuai
isi puisi. Sehingga pengambilan judul diserahkan kepada kreativitas penulisnya.
1.
Patidusa Asli (4-3-2-1, 1-2-3-4)
NASIHAT
Oleh: E. Hasanah
Waktu bagai busur melesat
Jangan terlambat sahabat
Perbaiki niat
Cepat.
Mendekat
Tuhan melihat
Walau hanya Hasrat
Jangan ada sedikitpun hianat.
Mari kencangkan tangan berjabat
Saling menguatkan tekad
Benar berbuat
Taubat.
Ingat
Iman perkuat
Hidup ini singkat
Lakukan apapun dengan tepat.
Sukabumi, 21 Desember 2020
2.
Patidusa Bias format 1-2-3-4, 4-3-2-1, dan seterusnya.
PATIDUSA
MEMIKAT
Oleh:
E.Hasanah
Terpikat
Aku
mendekat
Hati
sejenak terperanjat
Patidusa
memang puisi memikat.
Kata
bermakna nampak lekat
Sebait
baris empat
Seperti
terikat
Bertingkat.
Nikmat
Dalam sesaat
Terpesona
kata tersurat
Indah
laksana sajian lezat.
Tuhan luar
biasa hebat
Patidusa
mengandung hakikat
Ajarkan
semangat
Bermunajat.
Tempat
Curahkan
makrifat
Tuliskan
makna nasihat
Sebagai
hamba harus diingat.
Deretan
kata siratkan bijak
Mampu
tinggalkan jejak
Menunduk
sejenak
Terjebak.
Sukabumi. 25 Desember 2020
3.
Patidusa Cemara format 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan seterusnya.
SESAAT
Oleh:
E. Hasanah
Kiblat
Ufuk
barat
Setiap
waktu kuingat
Menghadap-MU
walau kadang berat.
Pucat
Wajah
melekat
Degup
jantung semangat
Lantunkan
zikir serta sholawat.
Lihat
Penuh
hormat
Kurenungi
setiap ayat
Hingga
jiwa tunduk berhidmat.
Salat
Menepis
jahat
Dari
napsu menjerat
Tundukkan
hati dalam taat.
Sesaat
Tempelkan
jidat
Sajadah
sebagai tempat
Sujud
khusu panjatkan taubat.
Ingat
Negeri
akhirat
Berharap
mendapat rakmat
rido-Mu
di yaumil kiamat.
Sukabumi, 29 Desember 2020
4. Patidusa Tangga format 4-3-2-1, 4-3-2-1, dan
seterusnya.
GELAP MALAM
Oleh: E. Hasanah
Sinar bulan nampak temaram
Aku terpaku diam
Menatapmu dalam
Mencekam.
Betapa engkau sangat kejam
Cakarmu bagai mencengkram
Aku terpejam
Masam.
Mengapa luka kau tanam
Perih hati menghantam
Sakit mendendam
Terpendam.
Hitam pekat gelap malam
Bagai cerita kelam
Menusuk kejam
menghujam
Sukabumi, 10 Januari 2021
Diolah dari berbagai sumber.
Terimakasih
Bunda Aam Nurhasanah, S.Pd.
Bagus banget.. informatif ttg puisi patidusa.. keren bu hasanah..
BalasHapusWow aku suka diksinya Bu, mantuuul...
BalasHapusSangat mencerahkan, belajar kembali tentang puisi lengkap dengan contoh. Keren abis. Terima kasih bu.
BalasHapus4321, belajar langsung praktek. Mantap.
BalasHapusSaya tertinggal banyak perpuisian, terimakasih sudah menulis ini ya bu
BalasHapusPatidusa yang mantap
BalasHapusSaya suka bentuknya indah dari puisi ini
BalasHapusIndah, memikat,dan penuh makna mendalam. Keren.
BalasHapusPuisi genre baru yang memikat..👍
BalasHapusPuisi patidusa nya banyak mengandung makna, diksi nya pun indah dan maknanya mendalam.. Keren pokoknya bu hasanah
BalasHapusmaa syaa Allah indah sekali puisi nya. sy tdk bisa membuat puisi seindah tu
BalasHapusPuisi patidusanya keren-keren Bunda E Hasanah
BalasHapusPatidusanya oke banget bunda keren abis. Saran pemberian judulnya mungkin harus liat aturan judul patidusa. Monggoh di cek bunda tentang aturan judul patidusa. Mohon maaf kalau saya yang keliru.
BalasHapusKeren... Patidusanya emak belum bisa menulisnya
BalasHapusSemakin keren Patidusanya bunda
BalasHapusInformatif Bund... Akhirnya paham dengan patidusa ini
BalasHapusTerimakasih ilmunya
Patidusa selalu menarik
BalasHapusdituliskan dengan format apapun selalu menarik
Terimakasih Ibu