Jumat, 22 April 2022

Kata Pengantar Puisi

 KATA PENGANTAR

Bait-bait Senandung Asa

Oleh: Dra. E. Hasanah, M.Pd.

 

            Puisi adalah ungkapan perasaan berbentuk rangkaian kata-kata indah penuh makna yang dituangkan oleh penulisnya. Dengan mata hati melihat dinamika kehidupan menjadi perenungan dan inspirasi untuk memahami arti kehidupan yang hakiki. Karya sastra dengan pilihan kata dan bahasa yang cermat hasil olah rasa yang dieksperikan dari pemikiran dan perasaan menjadikan puisi menarik untuk dinikmati.

            Kreativitas berupa goresan kata-kata karya penulis dalam buku berjudul “Bait-bait Senandung Asa” menggambarkan perwujudan rasa dalam bait-bait yang memiliki makna mendalam. Curahan isi hati para pegiat literasi membuat pembaca puisi ini merasakan emosi dan imajinasi yang tersirat,

            Membaca lembar demi lembar buku ini, rangkaian kata-kata, penyusunan larik dan bait membuat siapapun pembacanya akan semakin takjub dan bangga dengan hasil karya puisi-puisi ini. Berbagai pengharapan, idealisme, pengalaman, dan nilai-nilai kehidupan disajikan dalam keindahan diksi. Senandung asa atau harapan adalah dasar sesuatu yang dicita-citakan dapat terwujud atau kejadian yang dialami akan berbuah kebaikan. Asa yang diyakini dalam hati bahkan bisa menjadi sugesti yang bisa menjadi kenyataan di masa yang akan datang.

            Karya puisi dalam buku ini selain berupa ungkapan-ungkapan pengharapan dari para penulisnya juga menarasikan sikap dan nilai-nilai kehidupan yang inspiratif. Buku berjudul bait-bait senandung asa ini merupakan buku yang enak dibaca, mengalir, inspiratif, dan tentu bergizi bagi nurani para penikmat puisi.

            Puisi sebagai salah satu karya indah dalam mengekspresikan kebebasan tak beruang seakan memanjakan pembaca untuk berselancar dengan imajinasinya. Dari himpunan puisi yang tersaji di buku ini, mari kita simak puisi karya Nia Kurniasih (Meynia) dengan judul ASA.

ASA

Oleh: Nia Kurniasih (Meynia)

       Ingin rasanya aku bercerita

Pada bulan di langit

Pada bintang di angkasa

Pada matahari di peraduannya

hilangkan segala sesak di dada

Lepaskan segala duka

Hilangkan derita

Yang menyelimuti sukma

Raih bahagia diujung senja

                       

Mencerna bait puisi di atas rasanya penulis begitu bebas mengekspresikan curahan hati, diksi mengalir tanpa dibatasi ruang, serta melepas ungkapan jiwa. Saya sangat mengapresiasi karya puisi-puisi indah dalam buku ini.

Sukses dan selamat untuk para penulis pegiat literasi yang hebat. Mari terus berkarya dan berkreasi merangkai kata dalam senandung asa. Gelorakan ekspresi nilai-nilai kehidupan dalam indahnya deretan diksi.

 

#Salam Sehat

#Salam Literasi

#Sukabumi, 11 Maret 2022

           

Kamis, 21 April 2022

RA Kartini

 Hari Kartini

Kamis menulis edisi 21 April 2022.

ehasanah675@gmail.com

Hari ini bertebaran flyer ucapan hari Kartini. Di setiap grup WA muncul twibbons dengan berbagai bentuk estetika menarik. Komen-komen yang menimpali juga bervariasi tapi satu yang pokoknya yakni rasa syukur segenap netizen. Bangga sebagai bangsa Indonesia memiliki sesosok perempuan yang memiliki pemikiran luas dan ingin membebaskan kaumnya dari  keterbelakangan. Sosok perempuan anggun dan sederhana dalam penampilan tapi brilian dalam wawasan pengetahuan. Minaddulumaati ilannur yang tersirat dalam ajaran islam, ia terjemahkan dalam habis gelap terbitlah terang. Setelah perempuan pribumi (istilah yang disematkan untuk wanita Indonesia pada jaman penjajahan) terkungkung adat istiadat, bisa menikmati kebebasan dan setara kedudukannya dengan laki-laki. Emansipasi yang didengungkan berhasil membuat para wanita Indonesia menduduki  persamaan harkat martabat setara pria.

Ada komen dari anggota sebuah grup WA ketika melihat foto-foto RA Kartini. Dia bilang foto asli RA Kartini itu memakai kerudung, tidak berkonde, benarkah? Wallahu 'alam. Kemudian dia mengirimkan foto RA Kartini dengan latar hitam, berkerudung anggun. Eh komentar lain muncul, "itu kayak Teh Hasanah ya istrinya pak Hasan." Yang lain menjawab, "iya mirip banget." Akhirnya foto itu diteruskan dan sampai ke pak Hasan, diteruskan lagi dan sampai juga ke aku.  "Benarkah mirip aku?" bisikku. Ya kesederhanaan penampilanya, wajah lugu dengan jidat lebarnya. Semoga pemikiran RA Kartini menjadi pemicu bagi aku untuk  bisa mendobrak adat istiadat dengan satu nilai pemikiran  *Habis gelap terbitlah terang*.

Cag








Selasa, 22 Februari 2022

Nyobain Ah

 PANTUN LAGE


Assalamualaikum wr wb

Doa terbaik semoga kita dalam keadaan sehat semuanya.  Dan bagi yang kurang sehat, seperti kabar dari sebagian sahabat, termasuk kondisi aku juga saat ini, mudah-mudahan cepat pulih. Allah Swt mengangkat penyakit dan kondisi akan segera membaik.

Ketemu dengan selasa dengan jadwal menulis pantun lage di komunitas lagerunal ini, menantang juga. Meskipun aku belum pernah mencoba, alasannya sebenarnya karena tulisan sahabat lagerunal sudah keren-keren. Aku banyak ketinggalan dan kadang kurang PD juga. Namun selasa ini aku akan mencobanya.

Mohon ijin aku belajar dari tulisan Om Jay di alamat https://www.kompasiana.com/wijayalabs/620fc72951d764277231e133/ujian-tertutup-doktor

Om Jay seorang penulis yang juga blogger, motivator, teacher, dan ... sederet julukan lainnya, eh sebentar lagi namanya aslinya bertambah dengan DR menjadi Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd.

Tulisannya yang renyah karena banyak menceritakan kegiatan dan pengalaman kesehariannya. Namun banyak mengajarkan nilai dan sikap baik sehingga yang membacanya larut dalam cerita kisahnya. Cerita yang beliau share di alamat link di atas, sangat menginspirasi juga. Ada sikap semangat belajar yang tinggi dan pantang menyerah yang tergambar.

Ada kalimat yang sempat membuat aku terpaku juga karena memang sama persis dengan yang aku rasakan sekarang. Kalimatnya "DISERTASI YANG BAIK ADALAH DISERTASI YANG SELESAI"

Ya dalam menyelesaikan pendidikan S3 benar sekali bukan pintar atau tidaknya mahasiswa, bukan ada biaya atau tidaknya, bukan rajin dan malasnya saja tetapi “SABAR ATAU TIDAKNYA SESEORANG MENJADI KUNCINYA”

Nah aku merasakan beberapa kendala yang dihadapi selain masalah waktu yang harus berbagi dengan waktu bekerja sebagai abdi negara dan ibu rumah tangga, rasa malas atau tepatnya jenuh sering terasa berat juga. Ketika semangat menggebu, masalah lain muncul seperti kondisi kesehatan yang kurang fit. Aku sehat, pembimbing dan orang atau pihak terkait penelitian sakit atau sebaliknya. Mereka semua okey, eh aku yang ngedrop. Hanya BERSABAR dengan berdoa dan berusaha solusi terbaiknya.

Oh ya ada juga pengalaman yang menguras kesabaranku. Contohnya saat persyaratan tulisan di disertasi bebas plagiasm, tetapi hasil checker-nya masih ada angka persennya alias belum 0, ini harus sabar melakukan paraphrase-nya. (Hik hik hik jadi ingat tulisan pak D Susanto). Namun yang bikin aku keki, ketika plagiasm checker dilakukan eh hasilnya banyak yang sama dengan tulisan aku sendiri yang sudah di-upload di akun aku sebelumnya. Nah yang kayak begini yang bikin nyesek dan nyesel.

Selalu ada hikmah dan pelajaran dibalik setiap peristiwa. Hikmah paraphrase tulisanku adalah harus mempertebal kesabaran dan “Jangan upload tulisan walau hanya separagraf jika tulisan tersebut belum dinyatakan lulus dalam sidang”

 

CagAh



Rabu, 02 Februari 2022

Puisi 2.0

*Kopi*


Secangkir tersaji

Hitam gelap

Pahit

Candu 

Penikmat sejati terinspirasi

Ide-ide berkata

Dalam pekatnya

Tersembunyi kesegaran

Terselip rasa syukur

Terima kasih.


*Buku*


Sobek

Berdebu

Lusuh tak terjamah

Lama tidak disentuh

Didalamnya tersulam huruf

Berbaris kata syarat makna

Kalimat demi kalimat adalah ilmu.


*Dia*


Jejak tersisa

Pada basah pelampung

wajah ceria 

senyum sekilas

Katamu

Kamu pasti bisa

Aku bantu

Keiklasan tersirat

Ada rasa tersembunyi.


*Citumang*


Senja berwarna

Menikmati aliran sungai

Dalam sepi merindu

Kenangan menyapa

Sebersit rindu 

Pada seraut wajah sendu

Sahabat sejalan 

seperjuangan.

 

Pangandaran, 02022022.

Kamis, 13 Januari 2022

Semangat


JANJINYA

E. Hasanah

Dua huruf pemberi semangat - tha' ha'-

Datang membawa kebaikan dan kemudahan

Tidak akan menyusahkan juga tak mencelakakan

Sebagai hiburan serta pemberi kabar gembira.


Tak memaksa si keras kepala

Tak meminta pembangkang

Tak menunjukkan jalan buntu

Tak memberi di luar batas kemampuan


Pemberi peringatan dan pelajaran

Disambut riuh oleh para penakut

Dipeluk erat penikmat kedamaian

Penyiram subur jiwa beku dan hati keras.


Pemilik hati yang memahami

Bermata tajam melihat tanda-tanda 

Pintar memaknai karunia

Sering tersungkur dalam tasyakur


Mudah ... mudah ... mudah....

Itu jaminan menguasainya

Semangat dalam perlahan mengejanya

Tartil menyuarakan setiap huruf pada ayatnya.


Sukabumi, 13 januari 2022


Minggu, 02 Januari 2022

Puisi

RESOLUSI

E. Hasanah

Sahabat ....

Ruang dan waktu terus berjalan

Adakah hati tajam merasakan

Setiap helaan napas berkejaran

Waktu tak disadari berlalu berpacu


Sahabat ....

Usia menapaki jembatan kala

Jelas ujungnya satu kepastian

Tak ada yang berdaya melawan

Maju mundur meski hanya sejengkal


Sahabat ...

Tentang jasad seberapa berkiprah

Lelah keringat yang menetes 

Benarkah terkuras selaras tugas

Pernahkah kau takar dengan iman


Sahabat ....

Tentang ilmu yang digenggam

Telah kita telisik kebermanfaatannya

Mari tengok sejenak 


Sahabat .....

Tentang harta yang memfasilitasi

Pernahkah bertanya pada diri

Dari mana dan untuk apa digunakan

Mumpung masih tersisa waktu, hisablah.

 

Sahabat ...

Sebelum pergi tak kembali

Siapkan diri menghadapi

Bekal di kemudian hari

Mumpung masih ada detik menemani.


Sahabat ....

Lisan akan terkunci

Tangan dan kaki bersaksi

Tak kan ada yang tersembunyi

Kau tak bergerak di hari hisab itu.


Sukabumi, 2 Januari 2021

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...