PARTISIPASI
Pelaksanaan ibadah shaum telah mendekati ujung. Orang-orang mulai sibuk mempersiapkan perayaan hari raya Iedul Fitri. Membuat parcel untuk dibagikan ke kerabat dan sahabat terdekat adalah salah satunya. Membuat kue, membersihkan rumah, mencukur rambut, dan belanja kebutuhan hari raya juga menjadi kebiasaan atau tradisi menjelang lebaran.
Aku sendiri juga tidak mau ketinggalan, ikut berperan serta melakukan hal-hal seperti mereka. Ini menunjukkan rasa kebahagiaan dan mengekspresikan rasa syukur atas nikmat dan rejeki yang Allah SWT berikan. Selain tentu aku ingin juga membahagiakan orang-orang terdekat dan orang yang selalu membantuku.
Rasa syukur yang diekspresikan dengan berbagi rejeki aku yakini sebagai bentuk ketaatan kepada yang mahakuasa. Ini dilakukan sebagai rangkaian ibadah yang diawali dari berniat dan menyerah diri sebagai hamba. Syahadatain ditancapkan di hati, diikrarkan di lidah, dan direalisasikan dalam wujud perbuatan. Syahadat sebagai rukun Islam yang pertama.
Tanpa ikrar syahadatain, perbuatan apapun tak bernilai ibadah. Setelah syahadatain dilanjutkan dengan mendirikan salat. Salat ini sebagai rukun Islam yang kedua. Bukti nyatanya melakukan salat wajib 5 waktu dalam sehari semalam ditambah berbagai salat sunat. Khusus di bulan Ramadan, jangan sampai ketinggalan salat taraweh setelah salat isya atau qiyamullaela di sepertiga malam.
Islam mewajibkan penganutnya untuk melakukan shaum, setelah bersyahadat dan salat. Ini rukun Islam yang ketiga. Shaum wajib dilaksanakan sebulan penuh di bulan Ramadan. Ada perkecualian atau keringanan bagi orang-orang tertentu.
Setelah bersyahadat, salat, dan shaum atau berpuasa selama sebulan penuh adalah mengeluarkan zakat. Rukun Islam yang keempat ini dilakukan bagi mereka yang memiliki kemampuan atau yang masuk nisab. Orang yang memiliki harta benda yang ukurannya wajib mengeluarkan zakat. Bagi yang belum masuk nisab, mengeluarkan sebagian harta benda atau berbagi rejeki kepada orang lain itu dikategorikan infak shodakoh.
Infak shodakoh (bersedekah) berbagi rejeki kepada kerabat, tetangga, sahabat, dan orang-orang terdekat menjadi perekat silaturahmi. Bahkan ada sebuah hadits riwayat Thabrani dan Abu Daud yang mengatakan bahwa sedekah yang paling afdhal adalah sedekah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersipat memusuhi. Ini bertujuan agar mereka tidak saling memusuhi dan agar hati menjadi lembut dan sadar.
Pada rukun Islam yang kelima yakni melakukan ibadah haji. Ada ketentuan untuk melakukan ibadah ini yakni bagi orang yang memiliki kemampuan, baik kemampuan fisik maupun kemampuan finansial. Hal ini karena ibadah haji atau pergi ke Baitullah memerlukan kekuatan fisik dan perbekalan selama melaksanakannya.
Alhamdulillah, sujud syukur atas takdir yang Allah SWT berikan, aku telah melaksanakan semua rukun Islam itu. Aku berusaha menjalankan semua kewajiban sebagai seorang hamba yang berpredikat muslim dan mukmin.
Sebagai manusia yang dhoif, tentu partisipasi atau peran sertaku dalam melaksanakan semua kewajiban yang Allah SWT perintahkan masih jauh dari sempurna. Kelemahan masih banyak, masih harus belajar agar kualitas keislaman dan keimanan yang ada di diri ini semakin meningkat. Aku hanya melakukan sesuai dengan kemampuanku.
Indahnya berbagi tulisan dalam *Kamis Menulis* yang edisi Kamis, 14 April 2023 ini bertema PARTISIPASI memberikan semangat untuk terus berlatih. Semoga apapun itu ada manfaat bagi sesama. Seperti tulisan yang ada di bak truk yang melaju di depanku. TAK PERLU MENJADI HEBAT, CUKUP BISA BERMANFAAT.
Sukabumi, 14042023