ANGIN
Saat alam menjawab perilaku manusia
Angin kencang menyapu debu semesta
Batu kerikil menantang kesombongan
Menunjukkan kekuatan dibalik semilir.
Sekali tiupan, mayat bergelimpangan
Batu kerikil menerbangkan keangkuhan
Sekejap mahluk bernyawa serentak binasa
Angin memberi sapaan penderitaan.
Namun di lain waktu angin datang sepoi-sepoi
Bukan sebagai petaka, tapi menjelma karunia
Angin datang dengan membawa kabar gembira
Saat dihembuskan tetumbuhan berkasih mesra.
Si Fulan yang pintar menyaksikan alam
Merunduk memohon belas kasihan tuhan
Bukan mencaci maki keadaan sekitar
Saat angin kencang menunjukkan taring
Sukabumi, 20042023
Eh H5
Puisi ini tayang di aplikasi KBM App. Klik link di bawah :
https://read.kbm.id/book/read/8f2fa11c-eb49-4d3a-bebb-6e689a403fbb/2194e18d-2000-4eea-82f7-7a2e891291f4?af=7257668c-792c-4646-887d-c7fc35d9aff8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar