Tampilkan postingan dengan label Feedback. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Feedback. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Januari 2021

Profil Muhamad Bajuri

#Kamis menulis

Profil Muhamad Bajuri

Oleh: E. Hasanah

 

Tantangan #KamisMenulis episode ini betul-betul memjadi tantangan tersendiri bagi Emak ini. Jujur dari grup WA komunitas Lagerunal atau AISEI ini sebelumnya tidak ada no WA-nya yang tersimpan di memori. Itu artinya di grup ini semua kenalan baru Emak. Sekarang Emak sangat bersyukur berada di grup WA ini, karena bisa belajar menulis dan bisa bersilaturahim dengan sahabat baru yang mempunyai minat sama. Emak merasa sangat beruntung masuk di grup ini, walaupun kayak tersesat juga (lupa dari mana ya Emak dapat link bisa gabung di grup ini). Yang lebih membahagiakan adalah mereka semua baik-baik banget mau mengajarkan blog dan share pengetahuannya. Alhamdulillah… nikmat yang tak terhingga.

Nah sekarang diberi tantangan membuat profil sahabat anggota grup… menarik juga dan yang pasti membuat terus menerus tersenyum membaca pesan dan postingannya. Wah ini para coach atau master di grup lagerunal benar-benar SMART dech, jempol dech untuk pak Brian juga untuk yang punya ide pak Sudomo, S.Pt. (betulkan nulisnya pak mazmo).

Nah ini jawaban Emak … Hallo pak Muhamad Bajuri…(mohon maaf ya kalau informasinya ada yang salah).

 


Muhamad Bajuri. Nama pasanganku dalam tantangan kamis menulis edisi Kamis, 14 Januari 2021 yang diselenggarakan komunitas cakrawala blogger guru nasional (Lagerunal). Nama tersebut adalah pemberian orangtuanya. Ibunya bernama Roliyah, seorang petani yang tangguh karena tuntutan hidup setelah ditinggal sang suami. Bapaknya bernama Nasikhin juga seorang petani yang memegang adat istiadat Jawa. Muhamad Bajuri adalah anak bungsu dari enam bersaudara, kakak perempuannya 3 orang dan 2 kakak laki-laki.

Bertempat tinggal di desa Karangsari kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Sebuah desa yang terletak sekitar 3 kilometer sebelah utara kota kecamatan. Desa yang tenang dan damai, serta jauh dari keramaian  sehingga sangat nyaman untuk tempat tinggal.

Muhamad Bajuri memiliki istri dan tiga orang anak. Istrinya seorang wanita cantik dan pandai memasak bernama Rr Siti Marwijah. Beliau juga seorang guru agama di MI Swasta. Tiga orang anaknya masih bersekolah. Anak sulungnya bernama Ihza Syarif Hidayat duduk di kelas XII, yang kedua bernama Farahita Salsabila Ziantifany kelas X. Sedangkan bungsu bernama Mohamad Wildan Noor Aquila masih duduk di kelas IV MI.

Muhamad Bajuri berprofesi sebagai seorang guru Penjas (Guru Olahraga) walaupun latar belakang pendidikannya dari jurusan PAI. Tidak aneh kalau kegiatan sehari-harinya ya olah raga.

Riwayat Pendidikannya dimulai dari SDN 2 Karangsari lulus tahun 1986, kemudian dilanjutkan ke SMPN Kutowinangun dan lulus tahun 1989. Istirahat dulu setahun sebelum melanjutkan pendidikannya ke MAN Kutowinangun dan lulus tahun 1993. Setelah lulus MAN beliau melanjutkan kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (yang sekarang UIN Sunan Kalijaga) dan lulus tahun 1999.

Muhamad Bajuri sangat senang berolahraga, so pasti ya… karena guru olahraga kan? Selain juga senang mendengarkan music, nonton film terutama nonton film kartun, dan juga senang wisata kuliner.

 Apalagi yaaa….

 Terimakasih khususon untuk Pak Muhamad Bajuri. Senang sekali hari ini saya bisa mengenalmu. Juga terimakasih untuk sahabat Lagerunal dan AISEI, Alhamdulillah bisa silaturahim walau lewat blog.

                 https://misterbejebelajarpenjas.blogspot.com/2021/01/menulis-profil-pasangan.html 

Selasa, 12 Januari 2021

#LombaBlogAISEI

 #AISEI

#LombaBlogAISEI

#KomunitasPendidikIndonesia

 UTIK KASPANI PENDIDIK INSPIRATIF

Oleh: E. Hasanah


            Sebagai respon atas tantangan mengikuti Lomba Blog AISEI, Saya mencoba menuliskan sosok salah seorang pendidik yang menginspirasi. Terlintas di benak menuliskan tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan semboyannya Tut Wuri Handayani, atau tokoh lainnya. Bahkan berniat juga menuliskan para pendidik menginsprasi terutama dalam menggiatkan literasi seperti Om Jay, Bu Kanjeng, Bu Rita, dan lainnya. Namun ada sosok pendidik yang luar biasa, secara pribadi beliau sangat menginspirasi saya. Beliau bernama Utik Kaspani, kelahiran Balikpapan, 6 Juni 1977, seorang guru honorer di MTs. Nurul Huda Palabuhan Ratu. Kenapa menginspirasi? Karena beliau juga seorang penulis dan penggiat literasi kebanggaan kami di Kemenag Kabupaten Sukabumi.

            Penampilannya sederhana tapi kiprahnya dalam menulis membuat saya sangat kagum. Ada ungkapan yang beliau katakan dan menjadi catatan inspiratif terutama bagi guru-guru di lingkungan Kemenag Kabupaten Sukabumi. Menurutnya kekuatan sebuah tulisan itu sangat luar biasa. Bahkan lebih tajam dari hunusan sebilah pedang sekalipun. Namun tetap saja usahakan menulis yang membangun dan menginpirasi baik bagi orang lain. Ujarnya menulis tidak saja menuangkan apa yang menjadi buah pikir kita saja, namun sebagai upaya untuk terus mengabadikan nama kita.

            Mengabadikan nama”, emmhh…motivasi bagi penulis pemula seperti saya. Ungkapan lain yang beliau katakan adalah; Menulis adalah sebuah cara untuk bersuara tanpa harus menegangkan urat leher. Menulis adalah salah satu cara paling nyaman untuk curhat (benar juga ni pendapatnya). Beberapa yang saya catat mengenai pendapatnya tentang keaktifannya dalam menulis adalah; Dengan menulis bisa menyampaikan hal-hal yang tidak bisa diungkapkan melalui lisan; Jangkauan sebarannya melalui tulisan lebih luas; Menulis itu teman curhat paling sabar di dunia; Sebagai guru tentu memberikan contoh paling efektif dengan tindakan bukan sekedar ucapan. Dengan menulis juga menjadi dikenal oleh guru hebat lainnya. Selain banyak sekali nilai kebaikan dan kebajikan serta budi baik yang bisa diterima. Dan sejatinya menulis adalah bukti nyata sebagai insan pembelajar sepanjang hayat, bukankah sejatinya seorang guru seperti itu?

Ketika ditanya tentang kiprahnya dalam menulis, dengan merendah beliau menjawab,” Saya sebenarnya hanya menjalankan tugas sebagai humas madrasah”. Mengaku bukan siapa-siapa di Kemenag Kabupaten Sukabumi namun tulisan-tulisannya membawa sinergitas baik dalam melangitkan cerita madrasah di tingkat Jawa Barat. Terbukti dengan tulisannya membawa beliau mendapatkan apresiasi penghargaan sebagai penulis dan kontributor penyampai informasi dari pihak Kemenag dalam HAB sampai 3 kali berturut-turut.

            Ibu Utik Kaspani, seorang pendidik menginspirasi kami warga madrasah Kabupaten Sukabumi. Sedikit terenyuh ketika beliau mengatakan bahwa, “Sebenarnya saya ini disleksia ringan Bu, jadi dengan menulis sebenarnya cara saya mengungkapkan pendapat bisa jauh lebih baik daripada bicara langsung”. Masya Allah…Ternyata keterbatasan yang dimilikinya, mampu menorehkan prestasi yang tentunya bisa menginspirasi yang lain. Keterampilan atau kemampuan menulis seseorang apabila terus dilatih akan melambungkan potensi terbaiknya juga tentu mengabadikan nama-nya.

Terimakasih Ibu UTIK KASPANI, sosok pendidik menginspirasi Warga Madrasah Kabupaten Sukabumi.

  

Profil Penulis



Dra. E. Hasanah, M.Pd. Terlahir di Sukabumi, 10 Agustus 1967. PNS Kemenag Kabupaten Sukabumi. Penulis mengikuti pendapat Buya Hamka, “Menulislah dan Biarkan Tulisanmu Mengikuti Takdirnya”.  Penulis bergabung di komunitas Lagerunal dan AISEI. 

Bisa dihubungi melalui:

https://hasanahhalima.blogspot.com,

Instagram: @hasanahhalima

Facebook: https://www.facebook.com/hasanah.halima 

Email: ehasanah675@gmail.com

WA: 0815 6030 727

Sabtu, 09 Januari 2021

Feedback

 REVIEW BUKU

Kegiatan #Kamis Menulis 07012021

Oleh: E. Hasanah

Menutup akhir tahun 2020 pada episode #Kamis Menulis tanggal 31 Desember, saya menulis curhatan ungkapan hati sebagai refleksi tahun 2020 yang akan berakhir dan harapan di tahun mendatang. Saya menulis sesuai dengan tema yang diberikan para master dan motivator penulis dan penggiat literasi dalam komunitas Lagerunal. Motivator penggiat literasi yang telah sukses menjadi penulis memberikan apresiasi luar biasa kepada kami penulis pemula. Saya sebagai blogger pemula merasa kagum dan sangat bersyukur bisa ikut belajar menulis di dinding blog dan bergabung di komunitas cakrawala blogger guru nasional (Lagerunal). Lebih beruntung lagi, (ini yang kedua kalinya lho saya mendapat keberuntungan) ‘Takdir Tulisan’ saya yang berjudul ungkapan hati ini berhasil mendapatkan buku dari ibu Sri Yamini, S.Pd. (Terimakasih bun ya….). Bukunya telah diterima setahun kemudian … eh seminggu setelahnya episode berjalan, yakni pada hari kamis tanggal 07 Januari 2021.

Sebagai bentuk terimakasih atas dedikasinya yang tinggi dalam mengapresiasi penulis pemula, serta merespon ‘hadiah buku’ yang diberikan, saya mencoba membuat review buku tersebut. Ini review buku ‘Kegiatan Selama Pandemi Covid 19 Belajar Daring Guru & Siswa’.

 


IDENTITAS BUKU

Judul Buku    : Kegiatan Selama Pandemi Covid 19 Belajar Daring Guru & Siswa

Karya             : Sri Yamini, S.Pd., Nadya, Nisrina, Alea, Salsa, Sabrina

Penerbit          : Cakrawala Milenia Jaya, Agustus 2020

                   Bumi Karadenan Permai Blok AA8 No. 11-12 Cibinong Bogor Jawa Barat

Surel                 : cakrawalamileniajaya@gmail.com

ISBN                 : 978-623-6581-02-5

Cetakan Pertama       :  Agustus 2020

Penyunting/editor      : Sri Yamini

Desain sampul & Lay out cover Dalam          : Cahsantri

Ukuran                        : 14,8 X 21

Jumlah Halaman         : xii + 102

 

     Buku berjudul Kegiatan Selama Pandemi Covid 19 Belajar Daring Guru & Siswa karangan ibu Sri Yamini, S.Pd. mengupas tentang kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang dilakukan di rumah terutama dengan dibukanya kelas menulis untuk siswa SD. Pengalaman siswa dalam belajar menulis selama hampir sebulan bisa dilihat dari karya-karya tulisan Nadya, dkk.

     Terlepas dari kelebihan dan kekurangan pada buku tersebut, saya secara pribadi merasa sangat tersanjung dan berterimakasih kepada komunitas Lagerunal atas dedikasinya dalam mendorong kami meningkatkan kompetensi menulis.

     Kepada ibu Sri Yamini, S.Pd. beserta siswanya, saya ungkapkan bangga dan apresiasi yang setinggi-tingginya. Ini karena selain ibu sebagai penulis pemula yang sukses menerbitkan buku juga bisa mengajarkan menulis kepada peserta didiknya yang masih kelas 3 – 6 SD. Luar biasa, saya sangat terharu membaca tulisan Nadya yang baru berusia 8,5 tahun dan masih duduk di kelas 3 SD tapi tulisannya sudah bagus untuk ukuran anak seusianya. Saya yakin dia akan menjadi penulis handal di masa yang akan datang kalau terus dibimbing dan diarahkan.

Terimakasih sekali lagi untuk bukunya dan juga tulisan-tulisannya. Mantappp…

Selasa, 29 Desember 2020

Tema & Premis

    Tema dan Premis

 Curhatku.

Walaupun agak terlambat karena kesibukan dan aktifitas yang tidak bisa ditinggalkan, Alhamdulillah aku masih bisa membaca jejak materi selasa berbagi. Materi yang menantang yang disampaikan oleh master blogger Bapak Sudomo, S.Pt. dan moderator keren ibu Aam Nurhasanah, S.Pd.  adalah "Bagaimana menulis fiksi". Materi yang sangat menantang. Eh benar juga di akhir pemateri memberi tantangan untuk membuat Tema dan premis. Katanya sich mudah-mudahan nanti bisa jadi buku karangan kita.


Ok dech... ikutan ah... walaupun agak terlambat. Lebih baik terlambat daripada tidak kan?
Mencoba ya... tolong diperbaiki ya kalau masih salah, terimakasih.

Tema : Hari-hari Emak dalam Pentigraf.
Premis : Emak adalah seorang ibu rumah tangga juga seorang guru. Tidak banyak keinginannya namun ada satu keinginkan yang diungkapkan yakni meninggalkan jejak hidupnya. Cerita hidupnya bisa dibaca oleh anak cucunya nanti. Kisah lika-liku hidup Emak tergambar dalam untaian cerita pendeknya. Emak ingin anak cucunya bisa memecahkan masalah hidup sendiri dengan alternatif solusi yang Emak telah gambarkan dalam ceritanya.

Benar enggak ya?


Selasa, 24 November 2020

Kalimat motivasi

     Ada beberapa kalimat motivasi terlontar dari para Blogger yang membuat aku tertarik juga belajar nulis di blog. Kalimat-kalimat itu seperti:

1. "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". - Pramoedya Ananta Toer

2. "Syarat untuk menjadi penulis ada tiga, yaitu: menulis, menulis, menulis". – Kuntowijoyo

3. "Kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi itu, kita sendirilah yang menciptakannya". - Stephen King

4. Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri". - J.K. Rowling

5. "Tidak perlu ragu untuk menulis apa pun yang kamu mau, sebab setiap tulisan memiliki penikmatnya sendiri-sendiri". - Rita Wati

    Dari lima kalimat motivasi di atas, kalimat dari ibu Rita Wati, S.Kom., seorang guru yang juga berprofesi sebagai penulis terasa sangat mengena dan memotivasi kita untuk mau meluangkan waktu mengekspresikan ide dan apapun dengan kata-kata, atau dengan menuliskannya.

    All starts are difficult, itu kalimat yang menjadi tantangan bagi siapapun yang merasa bukan pecundang.

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...