Minggu, 30 Mei 2021

Puisi_Bersyukur

 ANGIN

ehasanah675@gmail.com


Melalui angin kau beri aku kabar gembira

Pertanda baik hujan akan tiba

Gumpalan awan mendingin jadi butiran air

Turun basahi bumi bahagiakan hati.


Bersama angin kau beri aku rahmatmu

Kau kirimi aku curahan air dengan jumlah tertentu

Suburkan tanaman gemburkan pertanian

Hidupkan hayawan geliatkan peternakan 


Dengan angin kapalku dapat berlayar

Kau perintahkan angin bertiup ke arah tertentu

Mengatur cuaca tundukkan ombak bergerak

Tiupan angin mengantarku pada luasnya lautan


Dengan angin kau kirimi aku sebuah jalan

Untuk melintasi sepoinya titian

Mencari rezeki meraih karuniamu

Menikmati setiap hidangan kelezatan.


Satu pesan yang kau sampaikan

Agar aku menengok kondisi diri

Tundukkan hati penuh rasa tahu diri

Bersyukur bersama sapaan angin.


Melalui angin kau tunjuki aku

Bukti-bukti kekuasaan dan kemahaanmu

Agar bersyukur untuk diriku sendiri

Hingga tahu kau maha kaya dan maha terpuji.


QS Ar-Rum; 46

Jumat, 28 Mei 2021

Resume ke-18 Poin Buku pada KNP PNS

 Resume ke-18

 POIN BUKU PADA KNP PNS

ehasanah675@gmail.com

Bismillahirrohmanirrohiim

Tema pelatihan belajar menulis kali ini adalah “Poin Buku pada Kenaikan Pangkat PNS”, Jumat, 28 Mei 2020, pukul 19.00. Pematerinya adalah Bapak Dr. H. Imron Rosidi, M.Pd. sedangkan moderatornya Bapak Sucipto Ardi.





Untuk mengenal narasumber, inilah sedikit informasinya. Beliau bernama Bapak Dr. H. Imron Rosidi, M.Pd., pemilik Blog: guru-umarbakri.blogspot.com dan bisa dihubungi di e-mail: imron_1966@yahoo.co.id atau No HP 081210500199. Beliau tinggal di Jalan Kedondong Raya blok i-9/16 Perum Bugul Permai Pasuruan, Jawa Timur. Pria kelahiran Surabaya ini selain sebagai pengajar juga sebagai penulis buku yang bukunya sudah tersebar banyak. Aktif di berbagai organisasi juga memiliki banyak prestasi yang pernah diraihnya. Salah satunya adalah sebagai juara I guru berprestasi tingkat nasional.

MATERI

Materi yang akan dibahas adalah poin buku pada kenaikan pangkat PNS. Sangat menarik tentunya terutama bagi para pegawai negeri sipil yang merasa susah untuk naik pangkat. Dalam memenuhi unsur penunjang pada kenaikan pangkat, buku sangat dihargai dan memiliki angka kredit. Buku-buku itu berupa karya tulis ilmiah atau karya inovatif. Yang termasuk buku karya ilmiah yakni buku hasil penelitian (buku yang dirubah dari PTK, PKS, PTKp), buku pelajaran (memiliki ISBN Lengkap), buku pengayaan (modul/diktat, buku pendidikan, dan karya terjemahan), dan buku pedoman guru. Sedang untuk karya inovatif bisa berbentuk buku kumpulan cerpen (5 Cerpen atau lebih katagori sederhana, lebih dari 10 cerpen katagori kompleks), kumpulan puisi (20 puisi atau lebih katagori sederhana dan lebih dari 40 puisi katagori kompleks), atau buku novel (Satu novel katagori sederhana dan Dua novel katagori kompleks).

Buku Hasil Penelitian

Berupa buku yang diterbitkan ber-ISBN dan diedarkan secara nasional atau ada pengakuan dari BSNP memiliki Angka Kredit  4 poin. Buku teks pelajaran yakni buku berisi buku pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi peserta didik pada suatu jenjang pendidikan tertentu. BSNP   Angka Kreditnya  6 dan  ber-IEBN  Angka Kreditnya  3, sedangkan buku yang tidak ber-ISBN  Angka Kreditnya 1.

Modul dan diklat Modul yang bertujuan agar siswa dapat belajar sendiri. Diktat bertujuan mempermudah/memperkaya materi matapelajaran/ bidang studi yang disampaikan oleh guru Minimal dibuat per semester. Juga bisa dibuat per tahun yang nilai angka kreditnya di tingkat provinsi  AK 1,5, di tingkat kota/kab.  AK 1 dan di tingkat sekolah AK 0,5.

Modul bertujuan agar siswa dapat belajar sendiri. Diktat bertujuan mempermudah atau memperkaya materi mata pelajaran/ bidang studi yang disampaikan oleh guru minimal dibuat per semester dan bisa dibuat per tahun. Di tingkat provinsi  AK  1,5, di tingkat kota/kab.  AK 1, dan di tingkat sekolah AK 0,5.

Buka dalam Bidang Pendidikan merupakan buku yang berisi pengetahuan terkait dengan bidang kependidikan. Buku yang dicetak dan diterbitkan ber-ISBN AK 3. Sedangkan buku yang dicetak dan diterbitkan tetapi belum ber-ISBN AK 1,5.

Kaya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya dari Bahasa Indonesia ke bahasa asing atau bahasa daerah yang akan digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Menunjang Pembelajaran AK 1.

Buka Pedoman Guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru. Buku pedoman guru disajikan dalam bentuk makalah, diketik dan dijilid. Hanya boleh 1 setiap pengajuan AK   1,5.

Satu buah buku novel, naskah drama/film, atau buku cerita bergambar (komik) yang diterbitkan,dan ber-ISBN. Buku kumpulan cerpen minimal 5 cerpen atau buku kumpulan puisi minimal 20 puisi diterbitkan, dan ber-ISBN. Satuan kliping minimal 5 cerpen atau kliping minimal 20 puisi yang dimuat di media masa yang ber-ISSN.

Selain itu, untuk buku kalau dibuat banyak orang, nama kita tidak boleh diurutan lebih dari 4. Usahakan urutan pertama sehingga menjadi penulis utama. Buku kumpulan puisi ini boleh ditulis oleh semua guru dan semua bidang studi. Bukan hanya untuk guru bahasa Indonesia. Buku bidang pendidikan ini merupakan salah satu bentuk buku dalam publikasi ilmiah. Jenis buku ini paling sering diajukan oleh para guru. Apabila ber ISBN akan mendapatkan AK 3 dan maksimal 3 buku yg diajukan

Untuk ke gol IV, publikasi ilmiah bisa 100% atau tanpa karya inovatif. Untuk karya inovatif, gol IV maksimal 50% dari AK PKB yang dibutuhkan.

PERTANYAAN DAN JAWABAN

P_1

Untuk KENAIKAN pangkat dari 3 d ke 4 a. Buku Antologi Pantun bisa dihitung atau tidak? Bagaimana jika menulis antologi puisi Yang puisinya berjumlah 5 puisi masing2 orang? Apakah bisa dihitung AK? Karena menurut bapak tadi kalau menulis puisi mesti 20 puisi? Bagaimana dengan menulis artikel daring seperti di Kompasiana? Apakah bisa dihitung angka kreditnya?

 J_1

Pantun merupakan salah satu jenis puisi. Bisa dihitung asalkan lebih dari 20 pantun dan dibukukan dan ber ISBN. Tidak bisa jika 5 puisi masing-masing. Minimal 20 puisi setiap orang. Artikel daring tidak bisa dinilai.

P_2

Pantun berupakan salah satu jenis puisi. Bisa dihitung asalkan lebih dr 20 pantun dan dibukukan dan ber ISBN.  Bagaimana perhitungan AK nya pak? Karena ditulis bersama2.

J_2

Minimal 20 puisi setiap orang

P_3

Apakah acuan kenaikan pangkat guru pns hanya buku 4 dan 5 saja? Bagaimana dengan guru non PNS? Apakah acuannya sama dengan guru PNS?

J_3

Untuk acuan KNP PNS ya bisa dipakai berpedoman pada buku 4 dan 5. Untuk guru non-PNS tidak ada tuntutan KNP.

P_4

Bisakah PTK atau PTS diterbitka jurnalnya tanpa diseminarkan?

J_4

Semua PTK maupun PTS wahib diseminarkan dengan minimal 15 peserta dari minimal 3 sekolah yang berbeda. Meskipun sudah dijurnalkan, PTK nya bisa saja terbit di jurnal meskipun belum diseminarkan. Kalau dinilaikan wajib diseminarkan.

P_5

Apakah tulisan antologi berbentuk antologi bisa dinilai jika penulis lebih 4 orang? Bagaimana cara mengajukan artikel kita di koran? Apakah bentuk copy-nya dilampirkan bersama aslinya?

Begitu juga jika artikel antologi dan puisi apakah pengajuan harus dikirim buku asli ...berapa eksemplar?

J_5

Sekarang antologi apa? Untuk puisi dan cerpen khan sudah disampaikan minimalnya. Yang dinilai urutan penulis 1 sampai dengan 4.

 

Terimakasih Bapak Dr. H. Imron Rosidi atas ilmunya hari ini.

Selesai Alhamdulillah

 

Tanggal pertemuan ke-19: Jum’at, 28 Mei 2021_Pukul 19.00 WIB

Resume ke: 18

Tema: Poin Buku pada KNP PNS

Narasumber: Bapak Dr. H.Imron Rosidi

Gelombang: 18

 

Rabu, 26 Mei 2021

Resume 17_Strategi Promosi Buku

Resume ke-17

 STRATEGI PROMOSI BUKU

ehasanah675@gmail.com

Bismillahirrohmanirrohiim

Malam ini, sesuai jadwal kami mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis pertemuan ke 18 gelombang 18. Bersama narasumber yang sangat hebat yakni Bapak Akbar Zainudin. Beliau adalah penulis buku Man Jadda Wajada. Buku itu memasuki cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, narasumber juga menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang. Bukunya yang terkenal tentang menulis adalah UKTUB. Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Yakni buku panduan menulis dari A sampai Z, yang dilengkapi 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, dan anggota IKAPI.

Selain itu, buku terbarunya adalah The Power of Man Jadda Wajada. Buku sebagai penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama.


Sebelum memberikan materi, Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. seperti biasa menyampaikan CV narasumber. Ini biografi Singkat Bapak Akbar Zainuddin.



Dua buku karangan Bapak Akbar Zainudin

MATERI YANG DISAMPAIKAN

STRATEGI PEMASARAN BUKU

Menurut Akbar Zainudin Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi). Sebelum empat strategi di atas, yang perlu dilakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua.

1.      STRATEGI PRODUK.

Strategi produk sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca dan apa kebutuhan mereka terhadap buku. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.

2.      STRATEGI HARGA.

Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).

Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

3.      STRATEGI DISTRIBUSI

Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah:

1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)

2. Melalui Penjualan Langsung

3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

 

4.      STRATEGI PROMOSI

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.

Pertama, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Penulis perlu meyakinkan penerbit kalau buku itu akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Penulis bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi Penulis promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya penulis menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, ditawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, diselenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acaranya. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal penulis. Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Penulis bisa undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku. Kalau buku motivasi dan menulis. Maka Pak Akbar secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena targetnya adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang dibangun adalah komunitas yang disesuaikan dengan tema buku. Kalau buku temanya tentang motivasi, maka dituliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas membuat penulis lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan penulis untuk menawarkan bukunya untuk dibeli. Pak Akbar sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Pak Akbar melakukan share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya dalam bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.

Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Penulis memberikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku Rp 100.000, maka dikasihkan 20-30%, Penulis memberikan materi-materi yang terkait bukunya, sehingga lebih mudah bagi reseller untuk menjual. Sebagai contoh Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau penulis sudah punya jaringan reseller, akan memudahkannya menjual buku. Pak Akbar sendiri sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.

Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi.  Yang penting keberadaan penulis dan bukunya ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku, bisa ditemukan.

Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, buatlah status terkait tema buku yang ditulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers. Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan penulis dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku. Jadi, pada dasarnya penulis ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan penulis dalam proses menjual buku.

Dalam catatan penutup, Pak Akbar memaparkan bahwa sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku. Beberapa keterampilan itu adalah;

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca. Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah. Sebelum mengakhiri pertemuan pak Akbar memberikan channel youtube, bisa ditonton ya untuk menambah wawasannya.

https://youtu.be/lZhAixv86wA

PERTANYAAN DAN JAWABAN

P_1

Kepanjangan apa itu UKTUB?

J_1

UKTUB itu berasal dari bahasa Arab yang berarti Tulislah. Ini sejalan dengan kata yang menjadi wahyu pertama dalam Al-Qur’an: IQRA (bacalah). Jadi, IQRA (membaca) dan UKTUB (menulis) adalah dua sejoli yang tidak bisa dipisahkan dalam hidup ini. Kalau mau bisa membaca, ya menulis. Begitu juga kalau mau bisa menulis, ya membaca.

P_2

Adakah tips dari pak Akbar Zainudin terkait dengan produk buku yang dipasarkan agar laris manis di pasaran, sedangkan buku yang kita miliki dari penulis pemula yang belum dikenal namanya? Bagaimana menyikapi orang lain yang tidak mau membeli buku kita, tetapi justru minta gratis?

J_2

selalu berusaha agar buku yang ditulis itu sesuai dengan kebutuhan audiens. Jadi secara produk, buku itu memang dibutuhkan. Sebelum menulis, coba ditanya kepada diri sendiri, apakah mereka butuh buku kita? Kalau nggak butuh, berarti apa yang mesti ditambahkan agar mereka butuh. Kalau kita tahu kebutuhan pembaca, akan lebih mudah untuk memasarkannya. Kalau ada orang yang minta gratis, kecuali guru pak Akbar biasanya tidak kasih, katanya. Pak Akbar bilang saja, kalau mau mencari dan mendapatkan ilmu, jangan pernah memelihara mental gratisan. Ilmunya ngga akan masuk-masuk. Bukunya harus dibeli, nanti dikasih tanda tangan dan nama di bukunya, disertai doa-doa semoga sukses. Kalau mengeluarkan uang, orang akan serius membaca. Dengan demikian, ilmunya akan gampang masuk. Begitu biasanya saya menyikapi orang yang meminta buku secara gratis.

P_3

Sering kali kawan atau masyarakat mencemooh buku kita, ada yang bilang ketinggalan zaman, ada yang bilang malas membacanya, ada yang bilang lebih baik cari ebook saja, dan sebagainya. Nah, bagaimana menjawab agar sama-sama tidak tersinggung dan solusinya bagaimana?

J_3

Jawaban terbaik untuk orang-orang yang mencemooh atau acuh tak acuh, menghina, dan meremehkan karya kita adalah dengan membuat karya selanjutnya. Kita ini seringkali gagal bukan karena kita tidak bisa, tetapi karena terlalu banyak mendengarkan orang lain.

Sekarang ini saatnya memilih-milih teman, komunitas, dan dengan siapa kita bergaul. Karena teman menentukan masa depan kita. Hindari bergaul dengan orang-orang yang memiliki pandangan negatif, karena tidak akan pernah membuat kita maju. Berkumpullah dengan orang-orang yang positif. Itulah yang akan membuat kita berkembang.

Pilih-pilih dong, Pak Akbar. Ya, Harus. Karena teman menentukan masa depan. Tugas kita adalah berkarya. Buat target setahun misalnya menerbitkan 1 buku. Kalau ada yang mencemooh cuekin aja. Biarlah anjing menggonggong, orang keren tetap berlalu. Kalau ada yang bilang dengan nada negatif, bilang saja, terima kasih atas masukannya. Doakan saya sedang menulis naskah buku lagi, mudah-mudahan tahun ini terbit dengan kualitas yang lebih baik. Ngga usah diambil hati, orangnya memang begitu. Hehehe.

Sudahlah, fokus kepada masa depan dan target kita yang akan membuat kita maju. Tutup mata, tutup telinga, terus menulis. Walaupun sedikit demi sedikit tidak apa-apa, yang penting terus berjalan. Ini ada ilmu, namanya ilmu tau-tau. Setiap hari menulis, ee tau-tau sudah banyak. Setiap hari sedikit, ee tau-tau menjadi bukit. Waktu terus berjalan. Kalau kita disiplin dan konsisten, tau-tau tahun depan buku kita akan jadi.

P_4

Langkah yang paling efisien dan efektif untuk pemula gimana bapak? Pemula yang notabene belum punya nama dan belum di kenal.

J_4

Begitulah kalau kita menulis. Ada beberapa tipe manusia, manusia yang memutuskan sesuatu dengan logika, dan manusia yang memutuskan sesuatu dengan perasaan. Ada juga kombinasi di antara keduanya. Nah, ini bukan hanya untuk penulis pemula, buku kita ini ingin menyentuh perasaan orang atau logika para pembaca. Kalau buku saya (Man Jadda Wajada dan The Power of Man Jadda Wajada), saya kombinasikan antara menyentuh perasaan bersalah bahwa mereka selama ini belum mengeluarkan semua potensi mereka. Rasa bersalah ini saya sentuh. Lalu saya kombinasikan dengan logika bagaimana mereka berubah. Misalnya dalam buku saya yang terbaru, The Power of Man Jadda Wajada, ada satu tulisan favorit saya, 8 Cara untuk Berubah. Jadi, dari sisi produk. Tulisan kita memang sudah mesti menyasar apa kebutuhan pembaca. Kalau pembaca tidak butuh, mana mungkin mereka mau membeli buku kita. Selanjutnya, berhenti selalu menyalahkan diri sebagai penulis pemula. Apalagi kita sudah punya banyak tulisan sebenarnya. Kita ini bukan lagi pemula. Sudah menulis skripsi, RPP, Laporan, Artikel, Buku Antologi, apalagi kalau sudah menulis buku. Yang mesti selalu dipikirkan adalah: “Program apalagi yang bisa saya kerjakan agar membantu penjualan buku saya”. Kita ingin bukunya laku, ya mesti ada program dan upayanya. Tidak bisa kita diamkan. Nah, Tuhan membekali kita dengan akal pikiran yang sempurna. Tinggal menggunakan itu dengan sebaik-baiknya. Hari ini, kita pikirkan, apa yang bisa kita kerjakan untuk mendongkrak penjualan buku. Terus, siapkan, dan lakukan. Setelah itu, evaluasi. Dan rencanakan program apalagi yang bisa dilakukan. Jangan hanya direncanakan, dikerjakan. Rencanakan, kerjakan, evaluasi. Rencanakan, kerjakan, evaluasi. Terus menerus begitu. Akan banyak teorinya, tetapi yang paling penting adalah apa yang akan kita lakukan besok, lusa, dan besoknya lagi untuk mendongkrak penjualan buku. Bergerak dan terus bergerak, InsyaAllah akan ada jalan.

P_5

Bagaimanakah mendapatkan hak cipta buku kalau ingin menerbitkan buku?

Adakah syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi?

J_5

Ada beberapa hak dalam penerbitan buku.

Hak cipta dimiliki oleh penulis. Hak Cipta ini bisa didaftarkan, bisa juga tidak. Hak CIpta didaftarkan ke Ditjen HAKI Kemenkumham. Ada beberapa persayaratan untuk mengajukan hak cipta, di antaranya adalah karya asli, dan pernyataan tidak menjiplak dari orang lain.

Namun demikian, ada yang mengajukan hak cipta, ada juga yang tidak. Karena penerbit sudah mengajukan ISBN ke Perpustakaan Nasional sehingga karya kita terlindungi oleh ISBN tersebut. Jadi, Hak Penerbitan dimiliki oleh penerbit. Biasanya diikat dengan kontrak sekitar 5 tahun. Nanti 5 tahun ke depan kontraknya bisa diperpanjang atau tidak terserah kita.

Jadi, pada dasarnya, pada saat kita menyerahkan naskah ke penerbit, mereka yang akan mengurus ISBN untuk melindungi agar buku kita tidak dijiplak. Kita hanya perlu menyerahkan naskahnya ke penerbit.

Jangan lupa, sebelum diterbitkan, mesti ada perjanjian kerjasamanya (PKS) antara penulis dengan penerbit agar hak dan kewajiban masing-masing terjaga.

Beberapa di antara isi perjanjian misalnya tentang royalty (biasanya 10%), kapan dibayar (biasanya setahun 2 kali), dibayarnya melalui apa, dan jangka waktu perjanjian.

P_6

Dari ketujuh cara tersebut, yang paling mengena sasaran yang mana ya?

J_6

Pak Akbar melakukan 7 hal di atas. Jadi, bukan hanya teori, tetapi semuanya sudah dilakukan. Lalu kalau ditanya mana yang paling mengena, setiap program kita mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda. Update status di IG, FB, dan YouTube biasanya akan lebih banyak membuat orang tahu. Nah, transaksi terjadi di WA. Jadi, cara kita menjawab di WA juga sangat berpengaruh. Yang juga penjualannya banyak adalah saat kita mengadakan acara, baik online maupun offline. Sehabis seminar, biasanya orang tertarik dengan apa yang kita bicarakan, lalu membeli buku kita. Jadi, sebelum seminar saya selalu pikirkan program apa yang saya buat khusus buat seminar yang akan saya selenggarakan. Seperti malam ini, ada program untuk DIKLAT MENULIS, ada juga program untuk MENTORING menulis buku. Menurut pak Akbar, kita melakukan semua yang bisa kita lakukan. Tidak perlu malu, tidak perlu berkecil hati, terus disabari, karena suatu saat pasti akan berhasil. Tugas kita bekerja, biarlah hasilnya kita serahkan kepada Tuhan. Tugas kita adalah membuat program sebanyak-banyaknya, melakukan promosi sebanyak-banyaknya, hasilnya biarlah menjadi wewenang Gusti Allah. Kalau sudah begitu, kita mengerjakan apa saja dengan enak hati. Kalau ada yang menolak membeli buku kita, kita tidak sakit hati. Sudah capek ngomong, tidak ada yang beli, biasa saja. Hidup ini terus berjalan, dan kita lakoni dengan penuh semangat positif. Yang penting jangan pernah berhenti berusaha. Kalau sudah berhenti berusaha, sudah pasti akan gagal. Kerja keras memang tidak menjamin kesuksesan, namun orang-orang yang sukses adalah orang-orang bekerja keras.

Closing Statement dari Bapak Akbar Zainudin sebagai Reminder

Mulai malam ini, rasanya sudah saatnya berhenti kita menganggap diri kita tidak mampu, tidak bisa. Kita bisa kalau kita yakin bahwa kita bisa. Kita mampu kalau kita yakin bahwa kita mampu. Berani saja mulai menulis. Keberanian memang tidak menjamin kesuksesan, tetapi percayalah hanya orang-orang berani yang akan sukses. Menulis itu tentang keterampilan. Semakin rajin dilatih, semakin hebat tulisan kita. Berhenti ikut banyak seminar dan pelatihan kalau tidak pernah latihan. Buat apa? Buat target, bikin rencana, jalankan, dan evaluasi. Buat rencana baru lagi, targetkan, evaluasi lagi. Begitu seterusnya. Gagal? Coba lagi. Gagal lagi? Coba lagi, lagi dan lagi. Sampai kapan? Sampai berhasil.

 

Terimakasih Bapak Akbar Zainudin atas ilmunya hari ini.

Selesai Alhamdulillah

 

Tanggal pertemuan ke-18: Rabu, 26 Mei 2021_Pukul 19.00 WIB

Resume ke: 17

Tema: Teknik Promosi Buku

Narasumber: Bapak Akbar Zainudin

Gelombang: 18

  

Kata Mutiara_Kesuksesan

 KESUKSESAN

ehasanah675@gmail.com






Senin, 24 Mei 2021

Resume - Langkah Menyusun Buku

 Resume ke-16

 TAHAPAN MENYUSUN BUKU

ehasanah675@gmail.com

Bismillahirrohmanirrohiim

Sesuai jadwal yang beredar dalam flyer, pada pelatihan belajar menulis malam ini, 24 Mei 2021 akan membahas Langkah Menyusun Buku. Narasumber adalah Bapak Yulius Roma Patendean, S.Pd. dan moderator Ibu Rita Wati, S.Kom.


Sebelum materi disampaikan ibu moderator mengingatkan jalannya kegiatan dan mengenalkan narasumber yang akan membagikan ilmunya mala mini. Kegiatannya disusun dengan poin-poin dibawah ini.

1. Pembukaan
2. Paparan narasumber (1 jam)
3. Tanya jawab (1 jam)
4. Penutup
Materi akan dibawakan oleh Bapak Yulius Roma Pantandean,S.Pd  dengan tema *Langkah Menyusun Buku*. Untuk lebih dekat ibu moderator memperkenalkan narasumber. Beliau adalah seorang Guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja. Guru muda yang berprestasi ini sudah tidak diragukan lagi dalam dunia tulis menulis. Beberapa bukunya sudah terbit di penerbit mayor Penerbit Andi. Sekilas profil Narasumber di sini

https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html

Boleh juga cek channel YouTube:

https://www.youtube.com/RomaPatandean/

Topik tentang *Langkah Menyusun Buku* secara umum bisa dibaca dibawah ini, dan itulah yang beliau lakukan selama ini. Sekedar tambahan bahwa penting untuk sering-sering *menyiangi* naskah tulisan yang dibuat. Kadang ada Bab yang masih minim materinya, tentunya butuh tambahan materi. Jika meras kesulitan menambahkan kalimat, *tambahkanlah contoh-contoh pengalaman nyata* yang pernah bapak/ibu jalani yang terkait dengan topik bukunya.

MATERI
Narasumber berpendapat bahwa sahabat-sahabat semua telah memiliki sejumlah naskah yang akan dibukukan dengan tema yang bebas, sebebas jari-jari menyatukan kata demi kata menjadi untaian kalimat menarik. Untuk sukses menuju tujuan yang telah diimpikan, maka tentunya harus melalui sejumlah langkah. Impian bisa menerbitkan buku solo sendiri yang ber-ISBN. Adapun langkah-langkah menyusun buku menurut pengalaman Pak Roma (panggilan akrab narasumber) adalah sebagai berikut:

1.      Penulis sudah memiliki bekal editing naskah yang akan diterbitkan.

Menulis naskah buku merupakan sebuah kenikmatan ketika menulisnya tanpa beban. Demikian pun ketika kita mulai merapikannya. Beban bahwa naskah kurang berkualitas, masih sedikit, bahasanya kurang keren, dan lainnya dibuang jauh-jauh. Yakinkan diri bahwa naskahnya paling unik diantara semua buku yang pernah terbit. Ini langkah awalnya.

2.      Pastikan naskahnya memiliki TOC (Table of Contents), Baca ulang urutan judul dan sub judulnya. Mungkin saja ada judul yang cocok di Bab lainnya. Termasuk potongan-potongan naskahnya, hindari ada pengulangan isi paragraf yang persis sama di Bab lainnya.

3.      Pastikan ukuran kertasnya A5 dengan jumlah halaman khusus isi buku minimal 75 halaman.

4.      Disarankan menerbitkan buku solo. Dengan demikian *Upayakan ada Kata Pengantar* dari orang lain.

5.      Tambahkan *Prakata* selaku penulis.

6.      Jika memiliki gambar pendukung, *cantumkan sumber gambarnya*

7.      Editing dan finalisasi.

Metode yang digunakan pak Roma bisa disimak di tautan ini:

https://youtu.be/jXPr59aWJSc
Link Youtube tentang cara membuat judul, Bab dan sub judul pada buku secara otomatis

https://youtu.be/mS8bfNZT-rA

https://youtu.be/OSjo5i9TgQE

https://youtu.be/eePQwyHAcjw


11. Kedelapan. *Baca ulang naskahnya* untuk memastikan urutan Bab, judul dan sub judulnya sudah sesuai.

PERTANYAAN DAN JAWABAN
P_1.

1. Seringkali sub bab satu dengan sub lain yang berbeda bab, terjadi persamaan pembahasan, bagaimana pemecahanya, apakah dihilangkan salah satu, atau tetap ditulis dengan bahasa yang berbeda?
2. Bagaimana cara menggabungkan antar bab dalam words yang berbeda file secara otomatis?

J_1.
(1) Keasikan menulis pasti akan berujung pada adanya naskah yang mirip. Adanya naskah yang mirip ini tak perlu dihilangkan, namun salah satu bagiannya bisa dijadikan sebagai bagian pembahasan konsepnya, sementara bagian lainnya menjadi tempat pemaparan contoh-contoh konkritnya. Sehingga antara kedua bagian yang sama tadi menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Misalnya: Bab 1 membahas jambu air..lalu Bab 2 juga membahas jambu air...maka penekanannya Bab 1 diperkuat dengan jambu air dan karakteristiknya serta daerah-daerah penghasilnya, sementara Bab II yang juga membahas jambu air diperkuat dengan jenis-jenis jambu air, mengapa jambu air ada yang kecut, ada yang tawar dan ada yang manis.
(2) Dua file yang berbeda akan digabungkan, saya belum mendapat triknya, sejauh ini saya biasanya *copy paste* naskah dari file lain ke file utama untuk selanjutnya saya rapikan.

P_2.

1. Bagaimana caranya mengatur nomor halaman jika saya sudah telanjur membuat penomoran manual, pak?
2. Apa solusinya kalau ternyata ada bagian yang ketinggalan dan belum diatur sectionnya, pak? Padahal bagian lain sudah fix.

J_2

Jawaban ada gambar
Menyusun naskah buku sebenarnya tidak memiliki rumus paten... tetapi pada pembiasaan pada diri untuk melakukan pengeditan/penyuntingan. Saya memilih untuk terbiasa merapikan naskah sebelum dikirimkan ke penerbit. Naskah yang rapi tentunya sedikit *membuat jatuh hati* penerbit pada naskah buku kita. Naskah buku yang isinya biasa-biasa saja akan menjadi *elegan* ketika RAPI.
Jika pada satu waktu naskah yang kita tulis seolah-olah tidak terkait satu sama lain, namun memiliki judul yang berdiri sendiri pada tiap Bab, jadikan saja naskah buku dalam bentuk *Bunga Rampai*

Closing statement Narasumber Pak Roma
Menyusun naskah buku adalah *momen menikmati tulisan* kita. Jatuh bangunnya kita dalam menulis akan dinikmati ketika memasuki tahap menyusun naskah-naskah yang terserak. *Membiasakan diri membaca ulang dan menyunting naskah* adalah tahap pembiasaan diri untuk menghasilkan karya buku yang elegan. Seringkali ide yang terselip oleh tumpukan pikiran kita akan terungkit kembali dalam proses penyusunan naskah. Jadi, *nikmatilah tahap menyatukan naskah-naskah buku*.

 Terimakasih Bapak Yulius Roma Patendean, S.Pd. atas ilmunya hari ini.

Selesai Alhamdulillah

Tanggal pertemuan ke-17: Rabu, 24 Mei 2021_Pukul 19.00 WIB

Resume ke: 16

Tema: Langkah Menyusun Buku

Narasumber: Bapak Yulius Roma Patendean, S.Pd.

Gelombang: 18

 

 

KSP

Kurikulum Satuan Pendidikan  Mengawali tahun pelajaran 2024-2025 pada hari Senin, 15 Juli 2024 semua madrasah melaksanakan Matsama (Masa ta&...