Rabu, 26 Mei 2021

Resume 17_Strategi Promosi Buku

Resume ke-17

 STRATEGI PROMOSI BUKU

ehasanah675@gmail.com

Bismillahirrohmanirrohiim

Malam ini, sesuai jadwal kami mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis pertemuan ke 18 gelombang 18. Bersama narasumber yang sangat hebat yakni Bapak Akbar Zainudin. Beliau adalah penulis buku Man Jadda Wajada. Buku itu memasuki cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, narasumber juga menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang. Bukunya yang terkenal tentang menulis adalah UKTUB. Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Yakni buku panduan menulis dari A sampai Z, yang dilengkapi 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, dan anggota IKAPI.

Selain itu, buku terbarunya adalah The Power of Man Jadda Wajada. Buku sebagai penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama.


Sebelum memberikan materi, Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. seperti biasa menyampaikan CV narasumber. Ini biografi Singkat Bapak Akbar Zainuddin.



Dua buku karangan Bapak Akbar Zainudin

MATERI YANG DISAMPAIKAN

STRATEGI PEMASARAN BUKU

Menurut Akbar Zainudin Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi). Sebelum empat strategi di atas, yang perlu dilakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua.

1.      STRATEGI PRODUK.

Strategi produk sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca dan apa kebutuhan mereka terhadap buku. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.

2.      STRATEGI HARGA.

Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).

Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

3.      STRATEGI DISTRIBUSI

Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah:

1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)

2. Melalui Penjualan Langsung

3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

 

4.      STRATEGI PROMOSI

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.

Pertama, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Penulis perlu meyakinkan penerbit kalau buku itu akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Penulis bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi Penulis promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya penulis menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, ditawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, diselenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acaranya. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal penulis. Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Penulis bisa undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku. Kalau buku motivasi dan menulis. Maka Pak Akbar secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena targetnya adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang dibangun adalah komunitas yang disesuaikan dengan tema buku. Kalau buku temanya tentang motivasi, maka dituliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas membuat penulis lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan penulis untuk menawarkan bukunya untuk dibeli. Pak Akbar sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Pak Akbar melakukan share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya dalam bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.

Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Penulis memberikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku Rp 100.000, maka dikasihkan 20-30%, Penulis memberikan materi-materi yang terkait bukunya, sehingga lebih mudah bagi reseller untuk menjual. Sebagai contoh Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau penulis sudah punya jaringan reseller, akan memudahkannya menjual buku. Pak Akbar sendiri sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.

Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi.  Yang penting keberadaan penulis dan bukunya ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku, bisa ditemukan.

Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, buatlah status terkait tema buku yang ditulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers. Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan penulis dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku. Jadi, pada dasarnya penulis ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan penulis dalam proses menjual buku.

Dalam catatan penutup, Pak Akbar memaparkan bahwa sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku. Beberapa keterampilan itu adalah;

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca. Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah. Sebelum mengakhiri pertemuan pak Akbar memberikan channel youtube, bisa ditonton ya untuk menambah wawasannya.

https://youtu.be/lZhAixv86wA

PERTANYAAN DAN JAWABAN

P_1

Kepanjangan apa itu UKTUB?

J_1

UKTUB itu berasal dari bahasa Arab yang berarti Tulislah. Ini sejalan dengan kata yang menjadi wahyu pertama dalam Al-Qur’an: IQRA (bacalah). Jadi, IQRA (membaca) dan UKTUB (menulis) adalah dua sejoli yang tidak bisa dipisahkan dalam hidup ini. Kalau mau bisa membaca, ya menulis. Begitu juga kalau mau bisa menulis, ya membaca.

P_2

Adakah tips dari pak Akbar Zainudin terkait dengan produk buku yang dipasarkan agar laris manis di pasaran, sedangkan buku yang kita miliki dari penulis pemula yang belum dikenal namanya? Bagaimana menyikapi orang lain yang tidak mau membeli buku kita, tetapi justru minta gratis?

J_2

selalu berusaha agar buku yang ditulis itu sesuai dengan kebutuhan audiens. Jadi secara produk, buku itu memang dibutuhkan. Sebelum menulis, coba ditanya kepada diri sendiri, apakah mereka butuh buku kita? Kalau nggak butuh, berarti apa yang mesti ditambahkan agar mereka butuh. Kalau kita tahu kebutuhan pembaca, akan lebih mudah untuk memasarkannya. Kalau ada orang yang minta gratis, kecuali guru pak Akbar biasanya tidak kasih, katanya. Pak Akbar bilang saja, kalau mau mencari dan mendapatkan ilmu, jangan pernah memelihara mental gratisan. Ilmunya ngga akan masuk-masuk. Bukunya harus dibeli, nanti dikasih tanda tangan dan nama di bukunya, disertai doa-doa semoga sukses. Kalau mengeluarkan uang, orang akan serius membaca. Dengan demikian, ilmunya akan gampang masuk. Begitu biasanya saya menyikapi orang yang meminta buku secara gratis.

P_3

Sering kali kawan atau masyarakat mencemooh buku kita, ada yang bilang ketinggalan zaman, ada yang bilang malas membacanya, ada yang bilang lebih baik cari ebook saja, dan sebagainya. Nah, bagaimana menjawab agar sama-sama tidak tersinggung dan solusinya bagaimana?

J_3

Jawaban terbaik untuk orang-orang yang mencemooh atau acuh tak acuh, menghina, dan meremehkan karya kita adalah dengan membuat karya selanjutnya. Kita ini seringkali gagal bukan karena kita tidak bisa, tetapi karena terlalu banyak mendengarkan orang lain.

Sekarang ini saatnya memilih-milih teman, komunitas, dan dengan siapa kita bergaul. Karena teman menentukan masa depan kita. Hindari bergaul dengan orang-orang yang memiliki pandangan negatif, karena tidak akan pernah membuat kita maju. Berkumpullah dengan orang-orang yang positif. Itulah yang akan membuat kita berkembang.

Pilih-pilih dong, Pak Akbar. Ya, Harus. Karena teman menentukan masa depan. Tugas kita adalah berkarya. Buat target setahun misalnya menerbitkan 1 buku. Kalau ada yang mencemooh cuekin aja. Biarlah anjing menggonggong, orang keren tetap berlalu. Kalau ada yang bilang dengan nada negatif, bilang saja, terima kasih atas masukannya. Doakan saya sedang menulis naskah buku lagi, mudah-mudahan tahun ini terbit dengan kualitas yang lebih baik. Ngga usah diambil hati, orangnya memang begitu. Hehehe.

Sudahlah, fokus kepada masa depan dan target kita yang akan membuat kita maju. Tutup mata, tutup telinga, terus menulis. Walaupun sedikit demi sedikit tidak apa-apa, yang penting terus berjalan. Ini ada ilmu, namanya ilmu tau-tau. Setiap hari menulis, ee tau-tau sudah banyak. Setiap hari sedikit, ee tau-tau menjadi bukit. Waktu terus berjalan. Kalau kita disiplin dan konsisten, tau-tau tahun depan buku kita akan jadi.

P_4

Langkah yang paling efisien dan efektif untuk pemula gimana bapak? Pemula yang notabene belum punya nama dan belum di kenal.

J_4

Begitulah kalau kita menulis. Ada beberapa tipe manusia, manusia yang memutuskan sesuatu dengan logika, dan manusia yang memutuskan sesuatu dengan perasaan. Ada juga kombinasi di antara keduanya. Nah, ini bukan hanya untuk penulis pemula, buku kita ini ingin menyentuh perasaan orang atau logika para pembaca. Kalau buku saya (Man Jadda Wajada dan The Power of Man Jadda Wajada), saya kombinasikan antara menyentuh perasaan bersalah bahwa mereka selama ini belum mengeluarkan semua potensi mereka. Rasa bersalah ini saya sentuh. Lalu saya kombinasikan dengan logika bagaimana mereka berubah. Misalnya dalam buku saya yang terbaru, The Power of Man Jadda Wajada, ada satu tulisan favorit saya, 8 Cara untuk Berubah. Jadi, dari sisi produk. Tulisan kita memang sudah mesti menyasar apa kebutuhan pembaca. Kalau pembaca tidak butuh, mana mungkin mereka mau membeli buku kita. Selanjutnya, berhenti selalu menyalahkan diri sebagai penulis pemula. Apalagi kita sudah punya banyak tulisan sebenarnya. Kita ini bukan lagi pemula. Sudah menulis skripsi, RPP, Laporan, Artikel, Buku Antologi, apalagi kalau sudah menulis buku. Yang mesti selalu dipikirkan adalah: “Program apalagi yang bisa saya kerjakan agar membantu penjualan buku saya”. Kita ingin bukunya laku, ya mesti ada program dan upayanya. Tidak bisa kita diamkan. Nah, Tuhan membekali kita dengan akal pikiran yang sempurna. Tinggal menggunakan itu dengan sebaik-baiknya. Hari ini, kita pikirkan, apa yang bisa kita kerjakan untuk mendongkrak penjualan buku. Terus, siapkan, dan lakukan. Setelah itu, evaluasi. Dan rencanakan program apalagi yang bisa dilakukan. Jangan hanya direncanakan, dikerjakan. Rencanakan, kerjakan, evaluasi. Rencanakan, kerjakan, evaluasi. Terus menerus begitu. Akan banyak teorinya, tetapi yang paling penting adalah apa yang akan kita lakukan besok, lusa, dan besoknya lagi untuk mendongkrak penjualan buku. Bergerak dan terus bergerak, InsyaAllah akan ada jalan.

P_5

Bagaimanakah mendapatkan hak cipta buku kalau ingin menerbitkan buku?

Adakah syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi?

J_5

Ada beberapa hak dalam penerbitan buku.

Hak cipta dimiliki oleh penulis. Hak Cipta ini bisa didaftarkan, bisa juga tidak. Hak CIpta didaftarkan ke Ditjen HAKI Kemenkumham. Ada beberapa persayaratan untuk mengajukan hak cipta, di antaranya adalah karya asli, dan pernyataan tidak menjiplak dari orang lain.

Namun demikian, ada yang mengajukan hak cipta, ada juga yang tidak. Karena penerbit sudah mengajukan ISBN ke Perpustakaan Nasional sehingga karya kita terlindungi oleh ISBN tersebut. Jadi, Hak Penerbitan dimiliki oleh penerbit. Biasanya diikat dengan kontrak sekitar 5 tahun. Nanti 5 tahun ke depan kontraknya bisa diperpanjang atau tidak terserah kita.

Jadi, pada dasarnya, pada saat kita menyerahkan naskah ke penerbit, mereka yang akan mengurus ISBN untuk melindungi agar buku kita tidak dijiplak. Kita hanya perlu menyerahkan naskahnya ke penerbit.

Jangan lupa, sebelum diterbitkan, mesti ada perjanjian kerjasamanya (PKS) antara penulis dengan penerbit agar hak dan kewajiban masing-masing terjaga.

Beberapa di antara isi perjanjian misalnya tentang royalty (biasanya 10%), kapan dibayar (biasanya setahun 2 kali), dibayarnya melalui apa, dan jangka waktu perjanjian.

P_6

Dari ketujuh cara tersebut, yang paling mengena sasaran yang mana ya?

J_6

Pak Akbar melakukan 7 hal di atas. Jadi, bukan hanya teori, tetapi semuanya sudah dilakukan. Lalu kalau ditanya mana yang paling mengena, setiap program kita mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda. Update status di IG, FB, dan YouTube biasanya akan lebih banyak membuat orang tahu. Nah, transaksi terjadi di WA. Jadi, cara kita menjawab di WA juga sangat berpengaruh. Yang juga penjualannya banyak adalah saat kita mengadakan acara, baik online maupun offline. Sehabis seminar, biasanya orang tertarik dengan apa yang kita bicarakan, lalu membeli buku kita. Jadi, sebelum seminar saya selalu pikirkan program apa yang saya buat khusus buat seminar yang akan saya selenggarakan. Seperti malam ini, ada program untuk DIKLAT MENULIS, ada juga program untuk MENTORING menulis buku. Menurut pak Akbar, kita melakukan semua yang bisa kita lakukan. Tidak perlu malu, tidak perlu berkecil hati, terus disabari, karena suatu saat pasti akan berhasil. Tugas kita bekerja, biarlah hasilnya kita serahkan kepada Tuhan. Tugas kita adalah membuat program sebanyak-banyaknya, melakukan promosi sebanyak-banyaknya, hasilnya biarlah menjadi wewenang Gusti Allah. Kalau sudah begitu, kita mengerjakan apa saja dengan enak hati. Kalau ada yang menolak membeli buku kita, kita tidak sakit hati. Sudah capek ngomong, tidak ada yang beli, biasa saja. Hidup ini terus berjalan, dan kita lakoni dengan penuh semangat positif. Yang penting jangan pernah berhenti berusaha. Kalau sudah berhenti berusaha, sudah pasti akan gagal. Kerja keras memang tidak menjamin kesuksesan, namun orang-orang yang sukses adalah orang-orang bekerja keras.

Closing Statement dari Bapak Akbar Zainudin sebagai Reminder

Mulai malam ini, rasanya sudah saatnya berhenti kita menganggap diri kita tidak mampu, tidak bisa. Kita bisa kalau kita yakin bahwa kita bisa. Kita mampu kalau kita yakin bahwa kita mampu. Berani saja mulai menulis. Keberanian memang tidak menjamin kesuksesan, tetapi percayalah hanya orang-orang berani yang akan sukses. Menulis itu tentang keterampilan. Semakin rajin dilatih, semakin hebat tulisan kita. Berhenti ikut banyak seminar dan pelatihan kalau tidak pernah latihan. Buat apa? Buat target, bikin rencana, jalankan, dan evaluasi. Buat rencana baru lagi, targetkan, evaluasi lagi. Begitu seterusnya. Gagal? Coba lagi. Gagal lagi? Coba lagi, lagi dan lagi. Sampai kapan? Sampai berhasil.

 

Terimakasih Bapak Akbar Zainudin atas ilmunya hari ini.

Selesai Alhamdulillah

 

Tanggal pertemuan ke-18: Rabu, 26 Mei 2021_Pukul 19.00 WIB

Resume ke: 17

Tema: Teknik Promosi Buku

Narasumber: Bapak Akbar Zainudin

Gelombang: 18

  

2 komentar:

  1. Ini namanya ibu super.. 😄😄

    BalasHapus
  2. Ini dia resume yang paliiing lengkap, dan jadi pedoman buat saya😀

    BalasHapus

KSP

Kurikulum Satuan Pendidikan  Mengawali tahun pelajaran 2024-2025 pada hari Senin, 15 Juli 2024 semua madrasah melaksanakan Matsama (Masa ta&...