Sabtu, 06 Maret 2021

Berkemah di pinggir rumah

 AISEI Writing Challenge

BERKEMAH DI PINGGIR RUMAH

Ehasanah675@gmail.com

 

Sabtu malam ini ada yang menarik nich. Terdengar anak-anak ramai di pinggir rumah. Ada apa gerangan? Aku tengok dari jendela. Ada beberapa anak. Aku perhatikan ada 3 anak perempuan dan 4 anak laki-laki usia 7 sampai sepuluh tahunan.




Si Davira anak tetangga sebelah rumah terlihat mengeluarkan *sesuatu*. Kemudian temannya si Malik mulai membantu dan membuka bundelan itu.

Oh itu rupanya sebuah tenda yang akan mereka pasang.

Sambil menunggu adzan isya berkumandang, aku keluar rumah dan menengok mereka.

"Vira sedang apa?"

"Eh ibu. Mau bikin kemah bu." Kata Davira sambil terus sibuk membuka dan memasang tendanya.

"Ceritanya malam mingguan itu Bu." Terdengar ibunya Davira menimpali dari balik pintu rumahnya yang berhadapan dengan pintu rumahku.

"Mau tidur dalam tenda itu?" Tanyaku.

"Anak laki-laki saja nanti yang pada tidur dalam tenda".  Jawab ibu Davira.

"Oh kirain semua anak-anak pada tidur di sana".

"Enggak Bu ... tendanya hanya muat untuk 5 orang itu. Jadi yang perempuan pada masuk rumah kalau mau tidur nanti." Timpalnya lagi.

"Si Duden juga nanti pindahin ya Mak."  Teriak Davira kepada ibunya.

"Kenapa? Biarkan saja dia ikut tidur di tenda."

"Jangan Mak. Malam minggu lalu juga dia ngompolin tendanya. Bauuu..." kata Davira memaksa.

Adzan isya berkumandang. Dan Kebahagiaan anak-anak itu tergambar dalam celoteh riang mereka.

#Kamis, 06-03-2021 (4321)

#AISEI Writing Challenge

#Cerita Anak Hari ini

Kamis, 04 Maret 2021

AISEI Challenge

 CERITA PAGI MADA

ehasanah675@gmail.com

Tergesa turun dari motor ayahnya, Mada hampir saja jatuh. Dengan wajah cemberut dan agak marah, dia berlari.
"Nak... salim dulu sama ayah", panggil pak Ahmad.
"Kesiangan ayah ... salimnya besok lagi saja", katanya sambil berlari menuju ruang belajar TK yang letaknya di belakang.
Pak Ahmad hanya memperhatikan Mada berlari terburu-buru tanpa turun dari motornya. Sesaat kemudian dia pergi meninggalkan gerbang sekolah TK itu.
Belum sampai sepuluh menit, tiba-tiba teriakan terdengar nyaring.
"Yahhhh... ayah …ayah", Mada memanggil-manggil ayahnya. Matanya kelihatan mulai terisak.

Dokumen pribadi Kelas A TK HALIMA Bojonggenteng

"Kenapa Nak?" Aku keluar rumah.
Mada hanya terisak dan isakannya mulai mengeras. Refleks aku peluk dia, sambil aku ulangi pertanyaannya, "Kenapa Nak? Ada apa? Ayahmu ninggalin ya? Ayo ibu antar ke sekolahnya" ajakku menawarkan bantuan.
Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Isakan tangisnya semakin kencang. Aku bingung juga. Sambil tetap aku pegangi Mada, aku telpon salah seorang guru TK pengajarnya. Suara di ujung sana menjawab, "Hari ini anak-anak diliburkan Bun. Ada rapat guru-guru di Korwil."

Walah ini Mada rupanya tidak tahu ada pemberitahuan yang kemarin disampaikan.  Akhirnya aku menyuruh Bu Guru untuk mengantarkan Mada pulang. 

Kurangnya komunikasi dan koordinasi kadang membuat repot semuanya. Hal ini sering sekali aku sampaikan kepada guru-guru dalam rapat intern. Pernah suatu saat aku katakan dengan nada bercanda bahwa aku takut ada anak TK yang diculik orang. Jadi tolong nomor Handphone orangtua anak harus dimiliki setiap guru.
Tanpa disadari motor ibu guru yang mengantar Mada sudah kembali.
"Bun masih berdiri di situ? Marah ya? Mohon maaf bun kemarin Mada tidak masuk dan saya lupa memberitahukan orangtuanya bahwa hari ini libur."  Terbata Bu guru itu berkata. Nampak dia merasa bersalah.
"Oh ya ini Bun ada jagung dan rambutan dari ayahnya Mada. Kata beliau terimakasih banyak atas bantuannya." Sambil menurunkan dua kresek penuh berisi jagung dan rambiutan.
Sambil pamitan Bu Guru itu berujar, "Alhamdulillah ada saja rizki dari orang tua anak ya Bun. Rizki memang tidak disangka-sangka."


#Kamis, 04-03-2021 (4321)

#Cerita Murid Hari ini

 

Rabu, 03 Maret 2021

Hambatan Nge-blog

 



HAMBATAN NGE-BLOG

ehasanah675@gmail.com

Tantangan menulis di edisi #KamisMenulis tanggal 4 Februari 2021 ini adalah menuliskan hambatan yang dihadapi dan upaya mengatasinya dalam nge-blog. Wah sebagai blogger pemula yang baru nge-blog 100 hari (Hari ini aku tepat 100 hari nge-blog, tepatnya ditandai dengan membuat blog pribadi yang beralamat di link:

https://hasanahhalima.blogspot.com/ 

Kebetulan ini pak Mazmo memberikan tema ini, karena alangkah baiknya bagiku juga merefleksikan keterlibatan dalam nge-blog ini. Nah kalau diminta untuk mengungkapkan hambatan yang dihadapi rasanya banyak banget dech. Coba aku inventarisir ya hambatan-hambatan sesuai yang dialami:

1.    Kurangnya pengetahuan tentang nge-blog itu sendiri

2.   Sulit menemukan ide dalam menulis

3.    Kesulitan dalam menyelesaikan artikel yang dibuat

4.    Kurang percaya diri untuk mengunggah artikel yang dibuat sendiri

5.    Internet yang kadang kurang mendukung

6.    Tidak ada pengunjung blog sehingga tidak ada komentar untuk isi blognya

7.    Keadaan karena alasan bersipat pribadi misalnya sakit atau tidak ada mood untuk menulis

8.    Tidak ada teman untuk saling memperbaiki dan meningkatkan konten blog

9.    Kurangnya pendukung untuk mempercantik blog seperti foto-foto, tata letak, dan hiasan blog.

10.Rasa malas untuk menulis atau tidak konsisten dalam menulisnya.

 

Wah sudah 10 macam tuh hambatan yang disebutkan, belum hambatan yang rincinya. Baiklah sebagai upaya untuk mengatasinya masalah-masalah yang disebutkan di atas kuncinya hanya satu yakni Kembali kepada niat dan keinginan dari diri kita sendiri. Misalnya hambatan kurangnya pengetahuan tentang nge-blog, maka solusinya kita harus ada niat dan keinginan untuk belajar, belajar, dan belajar.

Sulit menemukan ide? Ya kita harus mau berselancar di internet atau perbanyak membaca buku. Sulit menyelesaikan artikel? Harus ada niat dan keinginan untuk menyelesaikan artikel tersebut dengan memotivasi diri kita. Nah kalau kurang percaya diri untuk meng-unggah artikel, ini penyakit aku yang paling kronis kayaknya. Tapi solusinya aku harus cuek dan tidak menghiraukan orang lain dech.

Bagaimana kalau internet kurang mendukung seperti buruknya sinyal? Menurutku sich tulis dulu saja artikel atau tulisan kita di laptop atau di Hp, kemudian Ketika sinyal atau internetnya bagus tinggal di-upload tuch tulisannya.

Untuk hambatan kurangnya pengunjung, jujur saja nih solusinya harus mau promosi dalam arti memperkenalkan dan memberikan akses link blog kita kepada orang lain, tapi bagi aku sendiri kurang ada keberanian. Padahal komentar dari pembaca sangat bermanfaat dalam melatih tulisan kita agar lebih baik.

Bagaimana untuk mengatasi keadaan karena alasan bersipat pribadi misalnya sakit atau tidak ada mood untuk menulis? Ini biasanya aku menyerah. Tapi aku pasti duduk atau memperhatikan tanaman hias yang aku pelihara, menyiramnya atau mengubah letak menyimpannya. Ini ada hubungan atau enggak ya? Tapi itu yang aku lakukan.

Hambatan karena tidak ada teman untuk saling memperbaiki dan meningkatkan konten blog juga agak susah aku atasi biasanya. Hanya bersikap masa bodoh saja dan membiarkan bagaimana nasibnya blog itu.

Untuk hambatan kurangnya pendukung untuk mempercantik blog seperti foto-foto, tata letak, dan hiasan blog bagaimana? Nah ini biasanya kalau aku lagi santai dan tidak ada pekerjaan aku pasti buka-buka youtube atau artikel yang berkaitan dengan mempercantik blog selain pasti aku ikuti kegiatan di komunitas lagerunal yang khusus membahas blog.

Hambatan berikutnya adalah rasa malas untuk menulis atau tidak konsisten dalam menulisnya. Wah dari keseluruhan yang aku hadapi, hanya yang satu ini yang paling aku susah mengatasinya. Ampun dech kalau untuk menghilangkan rasa malas.

 

================Ayo semangat semangat semangat===========

 

#Kamis Menulis edisi 4 Februari 2021

 

Kamis, 25 Februari 2021

Sayur lodeh dan cinta

 SAYUR LODEH DAN CINTA

ehasanah675@gmail.com

Tantangan menulis #KamisMenulis edisi 25 Februari 2021 adalah bermain kata lewat foto. Pak Mazmo memberikan foto yang sangat menarik dan tentu mengundang salera. Kenapa? Karena gambar itu menampilkan jenis makanan yang sangat familiar di masyarakat Indonesia. Bagi aku orang Jawa, (orang yang tinggal di pulau Jawa), tapi maaf aku orang Sunda ya (bagi yang belum tahu ada suku sunda ya di pulau Jawa, hi hi hi memperkenalkan), mudah sekali menemukan makanan ini. Bahkan sebagai petani yang hidup di desa, aku juga sering menanam sendiri jagung, terung, dan kacang panjang. Telur juga ngambil sendiri, karena melihara beberapa bebek dan ayam kampung. Jadi saat melihat gambar itu, langsung tuh terbersit ini bahan untuk membuat sayur lodeh atau sayur asem. Sayur kesukaan keluargaku juga.

Tapi untuk menjawab tantangan menulis di #KamisMenulis Edisi 25 Februari 2021 ini, aku ingin tahu dulu kenapa pak Mazmo memberikan tantangan ini. Seberapa besarkah kekuatan sayur lodeh sehingga bisa begitu menarik untuk dibahas. Penasaran aku, jadi berselancar ni di dunia maya.


Oh ya sahabat Lage, adakah yang sudah membaca buku yang berkisah tentang hubungan percintaan antara Presiden pertama Indonesia dengan istri ke-empatnya bernama Sri Suhartini? Dalam buku berjudul Srihana-Srihani Biografi Hartini Sukarno, Hartini mengisahkan awal pertemuannya dengan Soekarno untuk pertama kalinya karena sayur lodeh.

Ternyata sayur lodeh bisa menyebabkan seorang presiden jatuh hati lho. Singkat ceritanya, ketika Soekarno beserta rombongan singgah di Salatiga dalam perjalanan ke Jawa Tengah dan DI Yogyakarta beliau beristirahat dan makan siang di rumah Walikota Salatiga. Salah satu sajian di meja makan adalah sayur lodeh. Bung Karno (panggilan akrab untuk Ir Soekarno presiden pertama Indonesia) lahap menyantap sayur lodeh tersebut. Merasa sangat enak olahan sayur lodeh tersebut, beliau bertanya kepada sang Walikota, “Siapa yang memasak sayur lodeh seenak ini? Aku ingin berterimakasih kepadanya.”

Siti Suhartini, perempuan yang memasak sayur lodeh itu kemudian bertemu Bung Karno. Ketika maju dan mengulurkan tangan, katanya beliau merasa gugup tapi senang. Bung Karno terpesona oleh kecantikan Hartini. Sambil tetap memegang tangan Hartini, Bung Karno bertanya, “Rumahnya di mana? Anaknya berapa? Suami?”. Kisah roman pertemuan pertama yang sangat menarik.

Penasaran dengan kisah asmaranya?

Silahkan baca buku “Srihana-Srihani Biografi Hartini Sukarno” ya.

Atau penasaran dengan bagaimana enaknya sayur lodeh?

 


 Yuk kita membaca resep sayur lodehnya. Silahkan berselancar juga ya. Hanya aku kasih tahu saja, selain bahan-bahan yang ada di gambar diatas, kunci enaknya sayur lodeh adalah santan dan bumbu cintanya.

Minggu, 21 Februari 2021

Lomba Blog PGRI Hari ke-21

 PUISI PATIDUSA

Patidusa adalah jenis puisi yang merupakan genre puisi baru. "PATIDUSA" merupakan singkatan dari em- PAT TI-ga DU-a SA-tu. Puisi Patidusa ini dalam literasi termasuk puisi baru yang ditemukan bentuknya oleh Agung wibowo dan diberi nama oleh Agus Supriyadi.

Keistimewaan Puisi Patidusa adalah membentuk makna kuat, padat, di tiap bait. Hal ini mengantarkan penulis pada penyampaian isi puisi.

 A.   Format Puisi Patidusa

a. Puisi Patidusa memiliki format:

a.            Berformat 4-3-2-1, 1-2-3-4 dan seterusnya. 

    b.  Ada 4 formasi bentuk puisi patidusa ini, yakni:

1. Patidusa Asli format 4-3-2-1, 1-2-3-4, dan seterusnya.

2. Patidusa Bias format 1-2-3-4, 4-3-2-1, dan seterusnya.

3. Patidusa Cemara format 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan seterusnya.

4. Patidusa Tangga format 4-3-2-1, 4-3-2-1, dan seterusnya.

c. Minimal bait adalah 2 (dua) membentuk piramida dobel. Juga bisa 3,4,5,6 bait dan seterusnya sesuai selera.

d. Untuk pengambilan judul puisi bisa sesuka penulis menentukannya dari; kata pada kerucut, salah satu baris kalimat dalam bait, dan makna yang sesuai isi puisi. Sehingga pengambilan judul diserahkan kepada kreativitas penulisnya.

 B.  Contoh Puisi Patidusa

1.    Patidusa Asli (4-3-2-1, 1-2-3-4)

 

NASIHAT

Oleh: E. Hasanah

 

Waktu bagai busur melesat

Jangan terlambat sahabat

Perbaiki niat

Cepat.

 

Mendekat

Tuhan melihat

Walau hanya Hasrat

Jangan ada sedikitpun hianat.

 

Mari kencangkan tangan berjabat

Saling menguatkan tekad

Benar berbuat

Taubat.

 

Ingat

Iman perkuat

Hidup ini singkat

Lakukan apapun dengan tepat.

Sukabumi, 21 Desember 2020

 

2.    Patidusa Bias format 1-2-3-4, 4-3-2-1, dan seterusnya.

 

PATIDUSA MEMIKAT

Oleh: E.Hasanah

 

Terpikat

Aku mendekat

Hati sejenak terperanjat

Patidusa memang puisi memikat.

 

Kata bermakna nampak lekat

Sebait baris empat

Seperti terikat

Bertingkat.

 

Nikmat

Dalam sesaat

Terpesona kata tersurat

Indah laksana sajian lezat.

 

Tuhan luar biasa hebat

Patidusa mengandung hakikat

Ajarkan semangat

Bermunajat.

 

Tempat

Curahkan makrifat

Tuliskan makna nasihat

Sebagai hamba harus diingat.

 

Deretan kata siratkan bijak

Mampu tinggalkan jejak

Menunduk sejenak

Terjebak.

 

Sukabumi. 25 Desember 2020

 

3.    Patidusa Cemara format 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan seterusnya.

SESAAT

Oleh: E. Hasanah

 

Kiblat

Ufuk barat

Setiap waktu kuingat

Menghadap-MU walau kadang berat.

 

Pucat

Wajah melekat

Degup jantung semangat

Lantunkan zikir serta sholawat.

 

Lihat

Penuh hormat

Kurenungi setiap ayat

Hingga jiwa tunduk berhidmat.

 

Salat

Menepis jahat

Dari napsu menjerat

Tundukkan hati dalam taat.

 

Sesaat

Tempelkan jidat

Sajadah sebagai tempat

Sujud khusu panjatkan taubat.

 

Ingat

Negeri akhirat

Berharap mendapat rakmat

rido-Mu di yaumil kiamat.

 

Sukabumi, 29 Desember 2020

 

4. Patidusa Tangga format 4-3-2-1, 4-3-2-1, dan seterusnya.

GELAP MALAM

Oleh: E. Hasanah

 

Sinar bulan nampak temaram

Aku terpaku diam

Menatapmu dalam

Mencekam.

 

Betapa engkau sangat kejam

Cakarmu bagai mencengkram

Aku terpejam

Masam.

 

Mengapa luka kau tanam

Perih hati menghantam

Sakit mendendam

Terpendam.

 

Hitam pekat gelap malam

Bagai cerita kelam

Menusuk kejam

menghujam

 

Sukabumi, 10 Januari 2021

 

 

Diolah dari berbagai sumber.

Terimakasih Bunda Aam Nurhasanah, S.Pd.

Basa Indung

 Basa Indung

Ehasanah675@gmail.com

 

Wanci janari
Sesa hariring wengi
Dibarung hiliwir angin anu surti
Gupay pucuk daun hui
Matak waas marengan ati
Duh gusti bimbing abdi

Lalakon kumelandang di lemah cai
Horeng jauh ninggalken tali paranti
Hampura gusti upami abdi lali
Lalampahan mempar tina atikan umi

Saban poe dimumule di bumi
Basa sunda nu biasa nyari
Ayena ganti jari diri
Ilang dina basa sasari

Wilujeng nganggo bahasa indung
Anu ngawitan mimiti pundung
Ninggalken tali paranti nu luhung
Hayu jagi bahasa indung

 

Permenpanrb no. 21 tahun 2024

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru. https://drive.google.com/file/d/1rd2qYU...