Senin, 24 Mei 2021

Resume - Langkah Menyusun Buku

 Resume ke-16

 TAHAPAN MENYUSUN BUKU

ehasanah675@gmail.com

Bismillahirrohmanirrohiim

Sesuai jadwal yang beredar dalam flyer, pada pelatihan belajar menulis malam ini, 24 Mei 2021 akan membahas Langkah Menyusun Buku. Narasumber adalah Bapak Yulius Roma Patendean, S.Pd. dan moderator Ibu Rita Wati, S.Kom.


Sebelum materi disampaikan ibu moderator mengingatkan jalannya kegiatan dan mengenalkan narasumber yang akan membagikan ilmunya mala mini. Kegiatannya disusun dengan poin-poin dibawah ini.

1. Pembukaan
2. Paparan narasumber (1 jam)
3. Tanya jawab (1 jam)
4. Penutup
Materi akan dibawakan oleh Bapak Yulius Roma Pantandean,S.Pd  dengan tema *Langkah Menyusun Buku*. Untuk lebih dekat ibu moderator memperkenalkan narasumber. Beliau adalah seorang Guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja. Guru muda yang berprestasi ini sudah tidak diragukan lagi dalam dunia tulis menulis. Beberapa bukunya sudah terbit di penerbit mayor Penerbit Andi. Sekilas profil Narasumber di sini

https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html

Boleh juga cek channel YouTube:

https://www.youtube.com/RomaPatandean/

Topik tentang *Langkah Menyusun Buku* secara umum bisa dibaca dibawah ini, dan itulah yang beliau lakukan selama ini. Sekedar tambahan bahwa penting untuk sering-sering *menyiangi* naskah tulisan yang dibuat. Kadang ada Bab yang masih minim materinya, tentunya butuh tambahan materi. Jika meras kesulitan menambahkan kalimat, *tambahkanlah contoh-contoh pengalaman nyata* yang pernah bapak/ibu jalani yang terkait dengan topik bukunya.

MATERI
Narasumber berpendapat bahwa sahabat-sahabat semua telah memiliki sejumlah naskah yang akan dibukukan dengan tema yang bebas, sebebas jari-jari menyatukan kata demi kata menjadi untaian kalimat menarik. Untuk sukses menuju tujuan yang telah diimpikan, maka tentunya harus melalui sejumlah langkah. Impian bisa menerbitkan buku solo sendiri yang ber-ISBN. Adapun langkah-langkah menyusun buku menurut pengalaman Pak Roma (panggilan akrab narasumber) adalah sebagai berikut:

1.      Penulis sudah memiliki bekal editing naskah yang akan diterbitkan.

Menulis naskah buku merupakan sebuah kenikmatan ketika menulisnya tanpa beban. Demikian pun ketika kita mulai merapikannya. Beban bahwa naskah kurang berkualitas, masih sedikit, bahasanya kurang keren, dan lainnya dibuang jauh-jauh. Yakinkan diri bahwa naskahnya paling unik diantara semua buku yang pernah terbit. Ini langkah awalnya.

2.      Pastikan naskahnya memiliki TOC (Table of Contents), Baca ulang urutan judul dan sub judulnya. Mungkin saja ada judul yang cocok di Bab lainnya. Termasuk potongan-potongan naskahnya, hindari ada pengulangan isi paragraf yang persis sama di Bab lainnya.

3.      Pastikan ukuran kertasnya A5 dengan jumlah halaman khusus isi buku minimal 75 halaman.

4.      Disarankan menerbitkan buku solo. Dengan demikian *Upayakan ada Kata Pengantar* dari orang lain.

5.      Tambahkan *Prakata* selaku penulis.

6.      Jika memiliki gambar pendukung, *cantumkan sumber gambarnya*

7.      Editing dan finalisasi.

Metode yang digunakan pak Roma bisa disimak di tautan ini:

https://youtu.be/jXPr59aWJSc
Link Youtube tentang cara membuat judul, Bab dan sub judul pada buku secara otomatis

https://youtu.be/mS8bfNZT-rA

https://youtu.be/OSjo5i9TgQE

https://youtu.be/eePQwyHAcjw


11. Kedelapan. *Baca ulang naskahnya* untuk memastikan urutan Bab, judul dan sub judulnya sudah sesuai.

PERTANYAAN DAN JAWABAN
P_1.

1. Seringkali sub bab satu dengan sub lain yang berbeda bab, terjadi persamaan pembahasan, bagaimana pemecahanya, apakah dihilangkan salah satu, atau tetap ditulis dengan bahasa yang berbeda?
2. Bagaimana cara menggabungkan antar bab dalam words yang berbeda file secara otomatis?

J_1.
(1) Keasikan menulis pasti akan berujung pada adanya naskah yang mirip. Adanya naskah yang mirip ini tak perlu dihilangkan, namun salah satu bagiannya bisa dijadikan sebagai bagian pembahasan konsepnya, sementara bagian lainnya menjadi tempat pemaparan contoh-contoh konkritnya. Sehingga antara kedua bagian yang sama tadi menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Misalnya: Bab 1 membahas jambu air..lalu Bab 2 juga membahas jambu air...maka penekanannya Bab 1 diperkuat dengan jambu air dan karakteristiknya serta daerah-daerah penghasilnya, sementara Bab II yang juga membahas jambu air diperkuat dengan jenis-jenis jambu air, mengapa jambu air ada yang kecut, ada yang tawar dan ada yang manis.
(2) Dua file yang berbeda akan digabungkan, saya belum mendapat triknya, sejauh ini saya biasanya *copy paste* naskah dari file lain ke file utama untuk selanjutnya saya rapikan.

P_2.

1. Bagaimana caranya mengatur nomor halaman jika saya sudah telanjur membuat penomoran manual, pak?
2. Apa solusinya kalau ternyata ada bagian yang ketinggalan dan belum diatur sectionnya, pak? Padahal bagian lain sudah fix.

J_2

Jawaban ada gambar
Menyusun naskah buku sebenarnya tidak memiliki rumus paten... tetapi pada pembiasaan pada diri untuk melakukan pengeditan/penyuntingan. Saya memilih untuk terbiasa merapikan naskah sebelum dikirimkan ke penerbit. Naskah yang rapi tentunya sedikit *membuat jatuh hati* penerbit pada naskah buku kita. Naskah buku yang isinya biasa-biasa saja akan menjadi *elegan* ketika RAPI.
Jika pada satu waktu naskah yang kita tulis seolah-olah tidak terkait satu sama lain, namun memiliki judul yang berdiri sendiri pada tiap Bab, jadikan saja naskah buku dalam bentuk *Bunga Rampai*

Closing statement Narasumber Pak Roma
Menyusun naskah buku adalah *momen menikmati tulisan* kita. Jatuh bangunnya kita dalam menulis akan dinikmati ketika memasuki tahap menyusun naskah-naskah yang terserak. *Membiasakan diri membaca ulang dan menyunting naskah* adalah tahap pembiasaan diri untuk menghasilkan karya buku yang elegan. Seringkali ide yang terselip oleh tumpukan pikiran kita akan terungkit kembali dalam proses penyusunan naskah. Jadi, *nikmatilah tahap menyatukan naskah-naskah buku*.

 Terimakasih Bapak Yulius Roma Patendean, S.Pd. atas ilmunya hari ini.

Selesai Alhamdulillah

Tanggal pertemuan ke-17: Rabu, 24 Mei 2021_Pukul 19.00 WIB

Resume ke: 16

Tema: Langkah Menyusun Buku

Narasumber: Bapak Yulius Roma Patendean, S.Pd.

Gelombang: 18

 

 

Kata Mutiara_Keberanian

 KEBERANIAN

ehasanah675@gmail.com






Jumat, 21 Mei 2021

Resume_Konsep Buku Nonfiksi

 Resume ke-15

 KONSEP BUKU NONFIKSI

ehasanah675@gmail.com

Bismillahirrohmanirrohiim

Setelah libur Iedulfitri di Mei 2021 ini, Pelatihan belajar menulis pertemuan ke-16 Gelombang 18 ini digelar kembali. Pada hari jumat, 21 Mei ini menyajikan tema Konsep Buku Nonfiksi. Narasumbernya adalah Bunda Musiin, M.Pd. dan seperti biasa didampingi oleh moderator Bu Aam Nurhasanah, S.Pd.

Diawali dengan pembukaan dengan sapaan lembut dari Bu Kanjeng. Kemudian moderator memperkenalkan narasumber dengan membagikan file CV-nya.


   Untuk megenal lebih dekat narasumber inilah biodatanya.


Narasumber bernama Musiin, M.Pd. biasa dipanggil Bu Iin. Hobinya membaca buku, menulis, travelling dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998.

Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.

Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri

Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam bidang

1.    Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2.    Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo

3.    Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.

4.    Pelatihan Sekolah Ramah Anak bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.

5.    Pendidikan lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.

6.    Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.

Sebagai penulis pemula, karya buku yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:

1.  Digital Brochure Mengasah Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z

2.  Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof Eko)

3.  Selaksa Hikmah dari Tarokan (Karya bersama siswa-siswa)

4.  Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa)

5.  Cergam Panji Asmarabangun and Dewi Sekartaji

6.  Modul Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas IX.

7.  Menulis Artikel populer di majalah online

MATERI

Bu Iin mengemukakan bahwa beliau adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan dan tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Bersama sembilan orang lainnya telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan bukunya telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karyanya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.


Beliau memaparkan bahwa Prof. Eko diibaratkan sebagai seorang Master Chef yang memberikan banyak pilihan bahan masakan yang bisa diolah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa diperoleh di Prof EKOJI Channel. Seperti yang disampaikan Prof Eko, peserta bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan.

Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula. Judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Jadi, bergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Menurutnya bahwa menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip. Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Seperti alasan beliau ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:

1.  Mewariskan ilmu lewat buku.

2.  Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3.  Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Kutipan terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa beliau ingin menjadi penulis.


 

Keinginan kuat  ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.  Pikiran menjadi penulis mengantarkannya mengikuti kelas-kelas menulis (salah satunya kelas Om Jay dan tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko).

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.    Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contoh: Buku Pelajaran

2.    Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan

3.    Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara).

Langkah langkah menulis:

A.    Pratulis

1.  Menentukan tema

2.  Menemukan ide

3.  Merencanakan jenis tulisan

4.  Mengumpulkan bahan tulisan

5.  Bertukar pikiran

6.  Menyusun daftar

7.  Meriset

8.  Membuat Mind Mapping

9.  Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lainnya.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari

1.  Pengalaman pribadi

2.  Pengalaman orang lain

3.  Berita di media massa

4.  Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.  Imajinasi

6.  Mengamati lingkungan

7.  Perenungan

8.  Membaca buku

Tema yang belliau angkat di bukunya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020. Referensi berasal dari data dan fakta yang diperoleh dari literasi di internet.

Referensi terdiri dai:

1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal;

2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini diajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E.  Level Kompetensi Literasi Digital

F.  Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital

 

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau

(https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Dengan mengikuti langkahnya, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

Anotomi Buku

1.    Halaman Judul

2.    Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.    Halaman Daftar Isi

4.    Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.    Halaman Prakata

6.    Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.    Bagian /Bab

8.    Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.    Halaman Glosarium

10.  Halaman Daftar Pustaka

11.  Halaman Indeks

12.  Halaman Tentang Penulis

B. Menulis Draf

1.  Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2.  Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

C. Merevisi Draf

1.  Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2.  Memeriksa gambaran besar dari naskah.

D. Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1.  Ejaan

2.  Tata bahasa

3.  Diksi

4.  Data dan fakta

5.  Legalitas dan norma

Banyak hambatan dalam menulis, antara lain sebagai berikut

1.  Hambatan waktu

2.  Hambatan kreativitas

3.  Hambatan teknis

4.  Hambatan tujuan

5.  Hambatan psikologis

Cara mengatasi hambatan di atas adalah:

1.  Banyak membaca

2.  Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

3.  Disiplin menulis setiap hari.

4.  Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi (kebetulan narasumber hobinya memasak)

Saran yang disampaikan narasumber

Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar. Kesempatan menulis dengan Prof Eko tidak akan datang 2 kali. Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar. TAKE IT OR LEAVE IT.

PERTANYAAN DAN JAWABAN

P_1:

Tipsnya apa yang harus dilakukan untuk menepis rasa itu dan bagaimana cara membuat tulisan nonfiksi kita menarik untuk dibaca?

J_1:

Semua pengalaman bisa menjadi materi buku non fiksi. Untuk mempertajam materi tulisan bisa dilakukan dengan banyak membaca. Ibu bisa mulai dengan hal hal sederhana yang pernah dilakukan. Musuh terbesar kita adalah ketakutan diri kita sendiri. Kita juga bisa mengunjungi toko buku online maupun offline untuk mencari inspirasi tulisan.

P_2:

Bagaimana mengatur waktu antara tugas utama sebagai guru, sebagai ibu rumah tangga, belum tugas yang lain-lain, dalam menyelesaikan tantangan menulis 7 hari?

J_2:

Dengan semangat dan membayangkan mempunyai sebuah buku yang bisa berada di rak buku Toko Gramedia. Selalu mencuri waktu di tengah tengah kesibukan untuk menghasilkan karya meski hanya beberapa paragraf. Juga mengorbankan waktu untuk tidak melihat Drakor bahkan kadang kadang puasa medsos. Tujuannya agar kita fokus ke tujuan kita. Kadang kadang menulis malam hari di saat keluarga tidur. Jangan membayangkan saja, namun berkarya. Bagaimana rasanya sebuah karya menjadi saksi sejarah keabadian.

P_3:

Bagaimana membedakan fiksi dan non fiksi dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, pada imajinasi dan perenungan? Maksudnya apakah ada ciri khusus dari buku non fiksi itu sendiri, sehingga ada perbedaan antara fiksi dan nonfiksi?

J_3:

Fiksi berdasarkan imajinasi sedangkan non fiksi berdasarkan kenyataan. Tema yang menarik adalah tema yang lagi hangat dan viral. Kalau menurut Pak Joko dari penerbit Andi bisa dicari dengan google trend. Dan ide non fiksi bisa diperoleh dengan membaca serta mengamati fenomena yang berkembang di masyarakat.

P_4:

Bagaimana mengatur waktu sehingga bisa menyelesaikan buku dalam satu minggu?.

J_4:

Prof Eko selalu memberi batasan waktu ketika memberi tantangan. Ini sangat betul. 7 hari tidak langsung selesai 100 ada beberapa kesempatan yang diberikan untuk proses finishing. Pada saat menulis buku itu, di awal pandemi sehingga waktu diperoleh secara maksimal dan mempunyai target harian  untuk mengukur keberhasilan usaha.

P_5:

Untuk menghasilkan karya buku sendiri apakah harus dikoreksi oleh diri sendiri atau orang lain? Satu lagi, untuk menulis buku haruskah kita samakan urut-urutan buku sesuai dengan yang sudah ada?

J_5:

Untuk editor lebih baik diserahkan ke orang lai, untuk menghasilkan karya terbaik. Urut urutan buku disebut Anatomi Buku. Jika nanti ikut ujian menjadi penulis buku yang bersertifat, buku harus sesuai anatomi buku.

P_6:

Bagaimana membuat referensi dari kita sendiri?

J_6:

Sebagai penulis pemula, sebaiknya kita cari dari penulis yang berkompeten. Referensi banyak tersedia di dunia digital. Seandainya dari diri sendiri, maka cantumkan sumbernya di daftar pustaka secara lengkap.

P_7:

Apakah ada tips untuk menumbuhkan minat dalam menulis? Apa tipsnya agar bisa menerbitkan banyak buku? Bagaimana mengatur waktu menulis ditengah kesibukan sebagai guru? Apakah bukunya ada yang best seller, apa ada rahasia supaya buku  sampai bisa dipajang di toko buku?

J_7:

Kuncinya DISIPLIN, dan tidak mengikuti kata hati untuk  rebahan dan mengasihani diri sendiri. Semua peserta di kelas ini PASTI mampu menulis buku jika ada kemauan yang kuat untuk berkarya. Bikin jadwal dan patuhi jadwal yang telah dibuat.

Sebagai penulis pemula supaya buku kita layak jual harus menggandeng nama besar seperti Prof Eko yang tulisannya banyak dirujuk atau tema yang kita tulis menarik dan punya daya jual. Banyak waktu yang bisa kita manfaatkan untuk menulis, 1 jam 1 hari jika dilakukan secara rutin akan menghasilkan buku yang luar biasa. Jika kita bermedia sosial dari waktu ke waktu, maka tulisan kita tidak akan selesai.

P_8:

Bagaimana memotivasi diri agar tidak malas untuk menulis?

J_8:

Banyak cara untuk memotivasi diri, dan biasanya tiap orang tidak sama dalam mencari mood booster. Berbagai cara bisa ditempuh dan yang terpenting MENGALAHKAN RASA MALAS. Buat jadwal harian menulis dan patuhi. Insha Allah dengan disiplin dan kemauan yang kuat, buku akan segera selesai.

P_9:

Motivasi dalam Closing statement

Musuh besar perubahan adalah diri sendiri. Apakah hal-hal hebat yang ada diri kita akan berlalu begitu saja tanpa bisa diambil oleh anak cucu kita. Keluarkan potensi hebat itu menjadi sebuah buku.

Terimakasih Bunda Musiin, M.Pd. atas ilmunya hari ini.

 

Selesai Alhamdulillah

 

Tanggal pertemuan ke-16: Jumat, 21 Mei 2021

Resume ke: 15

Tema: Konsep Buku Nonfiksi

Narasumber: Musiin, M.Pd..

Gelombang: 18

 

Kata Mutiara_Gelombang

 KATA MUTIARA HARI INI

ehasanah675@gmail.com






Selasa, 18 Mei 2021

Kata Mutiara_Harapan

 Kata Mutiara Hari Ini

ehasanah675@gmail.com


Harapan itu berbanding lurus dengan setiap tarikan napas.
Harapan juga melekat pada akal dan pikiran sehat.




Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...