Selasa, 22 Februari 2022

Nyobain Ah

 PANTUN LAGE


Assalamualaikum wr wb

Doa terbaik semoga kita dalam keadaan sehat semuanya.  Dan bagi yang kurang sehat, seperti kabar dari sebagian sahabat, termasuk kondisi aku juga saat ini, mudah-mudahan cepat pulih. Allah Swt mengangkat penyakit dan kondisi akan segera membaik.

Ketemu dengan selasa dengan jadwal menulis pantun lage di komunitas lagerunal ini, menantang juga. Meskipun aku belum pernah mencoba, alasannya sebenarnya karena tulisan sahabat lagerunal sudah keren-keren. Aku banyak ketinggalan dan kadang kurang PD juga. Namun selasa ini aku akan mencobanya.

Mohon ijin aku belajar dari tulisan Om Jay di alamat https://www.kompasiana.com/wijayalabs/620fc72951d764277231e133/ujian-tertutup-doktor

Om Jay seorang penulis yang juga blogger, motivator, teacher, dan ... sederet julukan lainnya, eh sebentar lagi namanya aslinya bertambah dengan DR menjadi Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd.

Tulisannya yang renyah karena banyak menceritakan kegiatan dan pengalaman kesehariannya. Namun banyak mengajarkan nilai dan sikap baik sehingga yang membacanya larut dalam cerita kisahnya. Cerita yang beliau share di alamat link di atas, sangat menginspirasi juga. Ada sikap semangat belajar yang tinggi dan pantang menyerah yang tergambar.

Ada kalimat yang sempat membuat aku terpaku juga karena memang sama persis dengan yang aku rasakan sekarang. Kalimatnya "DISERTASI YANG BAIK ADALAH DISERTASI YANG SELESAI"

Ya dalam menyelesaikan pendidikan S3 benar sekali bukan pintar atau tidaknya mahasiswa, bukan ada biaya atau tidaknya, bukan rajin dan malasnya saja tetapi “SABAR ATAU TIDAKNYA SESEORANG MENJADI KUNCINYA”

Nah aku merasakan beberapa kendala yang dihadapi selain masalah waktu yang harus berbagi dengan waktu bekerja sebagai abdi negara dan ibu rumah tangga, rasa malas atau tepatnya jenuh sering terasa berat juga. Ketika semangat menggebu, masalah lain muncul seperti kondisi kesehatan yang kurang fit. Aku sehat, pembimbing dan orang atau pihak terkait penelitian sakit atau sebaliknya. Mereka semua okey, eh aku yang ngedrop. Hanya BERSABAR dengan berdoa dan berusaha solusi terbaiknya.

Oh ya ada juga pengalaman yang menguras kesabaranku. Contohnya saat persyaratan tulisan di disertasi bebas plagiasm, tetapi hasil checker-nya masih ada angka persennya alias belum 0, ini harus sabar melakukan paraphrase-nya. (Hik hik hik jadi ingat tulisan pak D Susanto). Namun yang bikin aku keki, ketika plagiasm checker dilakukan eh hasilnya banyak yang sama dengan tulisan aku sendiri yang sudah di-upload di akun aku sebelumnya. Nah yang kayak begini yang bikin nyesek dan nyesel.

Selalu ada hikmah dan pelajaran dibalik setiap peristiwa. Hikmah paraphrase tulisanku adalah harus mempertebal kesabaran dan “Jangan upload tulisan walau hanya separagraf jika tulisan tersebut belum dinyatakan lulus dalam sidang”

 

CagAh



Rabu, 02 Februari 2022

Puisi 2.0

*Kopi*


Secangkir tersaji

Hitam gelap

Pahit

Candu 

Penikmat sejati terinspirasi

Ide-ide berkata

Dalam pekatnya

Tersembunyi kesegaran

Terselip rasa syukur

Terima kasih.


*Buku*


Sobek

Berdebu

Lusuh tak terjamah

Lama tidak disentuh

Didalamnya tersulam huruf

Berbaris kata syarat makna

Kalimat demi kalimat adalah ilmu.


*Dia*


Jejak tersisa

Pada basah pelampung

wajah ceria 

senyum sekilas

Katamu

Kamu pasti bisa

Aku bantu

Keiklasan tersirat

Ada rasa tersembunyi.


*Citumang*


Senja berwarna

Menikmati aliran sungai

Dalam sepi merindu

Kenangan menyapa

Sebersit rindu 

Pada seraut wajah sendu

Sahabat sejalan 

seperjuangan.

 

Pangandaran, 02022022.

Kamis, 13 Januari 2022

Semangat


JANJINYA

E. Hasanah

Dua huruf pemberi semangat - tha' ha'-

Datang membawa kebaikan dan kemudahan

Tidak akan menyusahkan juga tak mencelakakan

Sebagai hiburan serta pemberi kabar gembira.


Tak memaksa si keras kepala

Tak meminta pembangkang

Tak menunjukkan jalan buntu

Tak memberi di luar batas kemampuan


Pemberi peringatan dan pelajaran

Disambut riuh oleh para penakut

Dipeluk erat penikmat kedamaian

Penyiram subur jiwa beku dan hati keras.


Pemilik hati yang memahami

Bermata tajam melihat tanda-tanda 

Pintar memaknai karunia

Sering tersungkur dalam tasyakur


Mudah ... mudah ... mudah....

Itu jaminan menguasainya

Semangat dalam perlahan mengejanya

Tartil menyuarakan setiap huruf pada ayatnya.


Sukabumi, 13 januari 2022


Minggu, 02 Januari 2022

Puisi

RESOLUSI

E. Hasanah

Sahabat ....

Ruang dan waktu terus berjalan

Adakah hati tajam merasakan

Setiap helaan napas berkejaran

Waktu tak disadari berlalu berpacu


Sahabat ....

Usia menapaki jembatan kala

Jelas ujungnya satu kepastian

Tak ada yang berdaya melawan

Maju mundur meski hanya sejengkal


Sahabat ...

Tentang jasad seberapa berkiprah

Lelah keringat yang menetes 

Benarkah terkuras selaras tugas

Pernahkah kau takar dengan iman


Sahabat ....

Tentang ilmu yang digenggam

Telah kita telisik kebermanfaatannya

Mari tengok sejenak 


Sahabat .....

Tentang harta yang memfasilitasi

Pernahkah bertanya pada diri

Dari mana dan untuk apa digunakan

Mumpung masih tersisa waktu, hisablah.

 

Sahabat ...

Sebelum pergi tak kembali

Siapkan diri menghadapi

Bekal di kemudian hari

Mumpung masih ada detik menemani.


Sahabat ....

Lisan akan terkunci

Tangan dan kaki bersaksi

Tak kan ada yang tersembunyi

Kau tak bergerak di hari hisab itu.


Sukabumi, 2 Januari 2021

Rabu, 29 Desember 2021

My Unforgetable Experience

 UNFORGETABLE EXPERIENCE 2021

ehasanah675@gmail.com



To remember about my experience in 2021, I’ll try to save the essay I made. This essay was written to fulfill one of the requirements in gaining Anugerah Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Madrasah Berprestasi Tahun 2021 kategori pengawas berprestasi tingkat nasional. Here’s my essay.

 

Pengawas Madrasah itu Sesuatu

Disusun oleh: Dra. E. Hasanah, M.Pd.

Pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi

 

Pendahuluan

Dalam Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan Undang-undang (UU) RI Nomor 20 Tahun 2003 pada pasal 40 ayat (1) menyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai, juga mendapat penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI memberikan penghargaan yang tinggi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan merupakan langkah yang sangat tepat. Penghargaan berupa ‘Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Berprestasi’ merupakan sebuah pengakuan dan apresiasi yang tinggi.

Sebagai seorang tenaga kependidikan yakni Pengawas Madrasah di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, saya tentu menyambut baik ajang yang digelar oleh Kementerian Agama itu. Alasannya sederhana yakni ingin juga mendapat pengakuan dan apresiasi dari instansi induk tempat mengabdikan diri. Saat yang menggembirakan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di hari guru nasional ini, saya mencoba ikut berkompetisi dengan berpartisipasi ikut seleksi.

Bismillahirrohmaanirrohiim… itu kata yang terucap dan keluar dari hati kecil, ketika informasi diperoleh. Petunjuk teknis (Juknis) tentang “Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tahun 2021”, saya print out dan dipelajari.

Setelah menyimak apa saja yang terdapat dalam juknis tersebut, terutama kriteria atau persyaratan peserta dan ketentuan peserta serta mekanisme penilaiannya, saya memantapkan diri untuk ikut bersaing. Meminta pendapat kepada ketua kelompok pengawas (Pokjawas), berkonsultasi kepada kepala seksi pendidikan madrasah (Kasie Penmad), dan akhirnya memberanikan diri meminta rekomendasi untuk ikut seleksi kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi. Alhamdulillah mereka dengan senang hati, mendorong dan mendukung keikutsertaan saya dalam ajang seleksi guru dan tenaga kependidikan tahun 2021 ini.

 Pembahasan

          Sebelumnya perkenalkan nama saya Dra. E. Hasanah, M.Pd. biasa dipanggil ibu Hasanah. Lahir di Sukabumi pada tanggal 10 Agustus 1967 dari pasangan bapak Djarkasih dan ibu Siti Aisyah. Saat ini saya merupakan pengawas Madrasah Aliyah di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Ada 13 Madrasah Aliyah yang tersebar di 5 kecamatan (Kecamatan Pelabuhanratu, Cikakak, Simpenan, Bantar Gadung, dan Warung Kiara) tempat tugas kepengawasan yang dibebankan kepada saya untuk tahun pelajaran 2021-2022. Beban tugas ini sedikit berkurang dari tahun sebelumnya TP 2020-2021 yang memegang 16 MA. Saya diangkat menjadi pengawas MA mulai tahun 2015, tepatnya terhitung mulai tanggal tugas 01 April 2015. Sebelum menjadi pengawas MA, saya bertugas di MAN 1 Cibadak Kabupaten Sukabumi sejak 1993 (Sebagai honorer dan dari tahun 1994 memiliki NIP sebagai PNS/ASN, sebagai guru Bahasa Inggris di MAN 1 Cibadak selama 22 tahun dari 1993-2015).

          Menjadi pengawas madrasah itu sesuatu. Ya setelah 22 tahun hanya pergi pulang dan bergumul di satu MA, sekarang setelah menjadi pengawas berkeliling dan bergaul dengan lebih banyak kepala dan guru-guru dari beberapa MA. Tentu tugas pokok itu sendiri juga berbeda dengan tugas sebagai guru. Hal ini ternyata memiliki tantangan tersendiri. Namun bagi saya, tantangan harus ditaklukkan. Saya selalu siap belajar agar semua pekerjaan yang ditangani bisa dilaksanakan sebaik mungkin. Keinginan untuk terus meningkatkan kualitas diri terpatri di diri saya, karena menurut saya kita wajib belajar dari buaian sampai ke liang lahat seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Swt. Sekarang saya tercatat sebagai mahasiswa semester 5 (sedang menyelsaikan disertasi) S3 Ilmu Pendidikan di Universitas Islam Nusantara Bandung (UNINUS) dengan alhamdulillah mendapat beasiswa dari PERGUNU walaupun tidak full. Namun itulah kesungguhan saya dalam meningkatkan kualitas diri, agar ilmu yang didapat bisa bermanfaat khususnya bagi madrasah.

Ada beberapa masalah dan kendala yang dihadapi dan harus dicarikan solusi terbaiknya dalam melaksanakan tugas pokok kepengawasan. Dari mulai beban kerja yang berlebih (idealnya seorang pengawas membina 7 madrasah) sampai masalah teknis karena lokasi madrasah yang tersebar berjauhan. Apalagi ditambah dengan adanya kendala yang disebabkan pandemi sekarang ini. Namun sekali lagi masalah dan kendala adalah tantangan dan siapapun pasti mengalaminya.

Dalam menjalankan tugas, terutama di masa pandemi seperti ini tentu terasa semakin berat bagi saya. Dibutuhkan kerja cerdas, kerja keras, serta tuntas didasari sikap ikhlas tanpa menyerah pada keadaan. Saya harus tetap bertindak dan bergerak meskipun tantangan tinggi menghadang. Pandemi harus dihadapi dan pendidikan di madrasah disiati. Saya sebagai pengawas madrasah merasa menjadi garda terdepan dalam mengemban tanggungjawab memajukan dan mempertahankan mutu pendidikan madrasah terutama pada mutu gurunya.

Inovasi diperlukan agar mutu pendidikan madrasah terjaga. Berbagai alternatif cara adaptif perlu dicoba dalam menghadapi berbagai masalah. Setiap masalah dan persoalan madrasah terutama dalam meningkatkan profesionalisme guru harus dicarikan alternatif pemecahannya. Salah satu cara yang saya lakukan dalam meningkatkan profesionalisme adalah dengan optimalisasi kelompok kerja dan komunitas WhatsApp. Dengan optimalisasi kelompok kerja, masalah yang dirasakan kepala dan guru bisa saling dicarikan solusinya bersama. Alhamdulillah untuk pelaksanakan tugas pokok bisa diatasi, terutama pada kewajiban dalam pelaksanaan tugas unsur pokok.  

Inovasi dalam peningkatan kualitas saya lakukan terutama dalam dunia kepenulisan. Ini menarik bagi saya dalam setahun terakhir ini, karena masalah yang dihadapi para guru juga salah satunya adalah dalam penulisan karya tulis ilmiah sebagai unsur penunjang misalnya dalam keperluan Kenaikan Pangkat (KNP). Selain tentu saja kemampuan guru dalam menulis sangat menunjang guru dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran. Guru, kepala, maupun pengawas yang memiliki kemampuan menulis itu akan memiliki nilai plus. Nah kapasitas saya sebagai pengawas adalah pembinaan dan pembimbingan kepada guru, namun tentu ini harus memulai dari diri saya sendiri. Komunitas WhatsApp yang bergiat dengan literasi saya ikuti sehingga tanpa terasa saya juga menjadi pegiat literasi. Saya bergabung dengan beberapa komunitas penulis dan juga membuat komunitas pegiat literasi yang memprogramkan menghasilkan buku yang memiliki ISBN.

Buku berjudul “Buku Panduan Guru Penulis Pemula” yang diterbitkan oleh CV Oase Pustaka dengan ISBN 978-623-378-050-6 adalah buku yang saya susun dari pengalaman belajar menulis. Pengalaman ini ingin ditularkan kepada semua guru terutama guru-guru binaan. Kata sambutan dari Bapak H. Hasen, S.Ag., M.Si. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi sangat mendukung peningkatan profesionalisme guru, kepala, dan pengawas agar menghasilkan karya inovatif berupa buku. Lebih dari 30 buku antologi diterbitkan, di mana tulisan saya bisa ditemukan. Sebagai bentuk pengembangan profesionalisme guru dalam menulis, saya juga mengajak guru-guru untuk menulis. Untuk yang sekarang saya tangani adalah yang berkaitan dengan tema puisi. Ini sesuai dengan program PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) guru-guru Bahasa Indonesia dengan Unit Pembelajaran dari materi yang diperuntukan bagi kelas XI MA. Tentu dari mulai saya memberi materi puisi dan menjadi penanggung jawab agar puisi-puisi hasil karya guru bisa didokumentasikan dalam bentuk buku antologi yang memiliki ISBN.

 

Ini adalah inovasi yang saya lakukan sebagai pengawas madrasah dalam pembinaan dan pembimbangan guru. Adapun jika berbicara prestasi, pada tahun 2021 ini yang saya lakukan adalah berkaitan dengan menulis dan buku. Dari penghargaan menulis pada event buku, menulis di blog (Oh ya saya juga selain pegiat literasi, sekarang di tahun 2021 ini menjadi blogger juga). Di portofolio yang saya sampaikan, sertifikat menulis dari beberapa penerbit saya sertakan. Adapun bentuk tulisan hasil karya saya berjenis tulisan fiksi dan non fiksi. Tulisan berupa puisi, story-telling, pantun, dan non fiksi yang berkaitan dengan pendidikan. Dari tulisan ini salah satunya saya ingin mengangkat dunia pendidikan di madrasah ke arah yang semakin baik. Tulisan saya bisa ditemukan dalam buku-buku antologi di bawah ini.

        


 

Gambar Buku Antologi dimana karya tulis saya bisa ditemukan.

Penutup

          Dalam menjalankan tugas kepengawasan, saya berusaha melakukan pekerjaan sesuai dengan tupoksi sebagai pengawas madrasah seperti pengawas lainnya. Namun jika ditanya mengapa saya layak mendapatkan anugerah pengawas berprestasi tentu jawabannya adalah saya memenuhi persyaratan dan ketentuan sesuai juknis untuk mengikuti seleksi PTK berprestasi tahun 2021 ini. Saya berharap dari tulisan ini dapat menggambarkan kelebihan pengalaman saya dalam menjalankan tugas. Semoga Anugerah ini bisa memotivasi semuanya, Aamiin ya robbal’aalamiin.    

Senin, 27 Desember 2021

Puisi Hidroyan

Waktu

E. Hasanah

Kelezatan

Ada batas

Ada kepastian terputus

Waspadalah

Cerdas berbuat

Pintar memilah hak dan batil

Sebelum waktu

Kematian.

Sukabumi, 28 Desember 2021


Waktu

E. Hasanah

Maju sesaat

Mundur sekilat

Batas tertancap

Tak ada daya upaya

Selagi ada napas

Beramal baik

Tersenyum 

Sebelum tiba pada batas waktu.

Sukabumi, 28 Desember 2021


Mengelola Rasa

E. Hasanah

Hindari kecewa

Respon dikelola

Tak perlu berkecil hati

Tak usah meracuni jiwa

Sedih dan bahagia berpasangan

Bersyukurlah

Cintai tanpa tapi

Berserah pada ilahi.

Sukabumi, 28 Desember 2021


Keras Hati

E. Hasanah

Alam semesta berkata

Bertebaran perumpamaan

Jalan lurus tersedia

Napsu busuk tak usah dipelihara

Ada ujung pahala dan karma

Mengapa tak mau menerima?

Sukabumi, 28 Desember 2021

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...