Senin, 28 Desember 2020

Patidusa_Sadar

 Patidusa Cemara#14

Sadar

Oleh: E. Hasanah


Menakar

Hati bergetar

Hidup belum benar

Tumpukan dosa seakan menampar.

 

Tergambar

Gamang memudar

Hati mulai menawar

Akankah kesadaran bisa membayar.

 


Sebentar

Menatap nanar

Jiwa semakin gemetar

Tuhan bimbinglah aku bersabar.

 

Nalar

Isyaratkan kabar

Laksana bunga mawar

Berduri indah kala mekar.

 

Sinar

Tersirat samar

Cahaya mengajakku belajar

Hanya pada-Mu aku bersandar.

 

Terhampar

Sajadah selembar

Tasbih tahmid istigfar

Dalam sujudku terasa menggelegar.


Sukabumi, 28 Desember 2020

Minggu, 27 Desember 2020

Patidusa_Rindu

PatidusaBias#13

 RINDU

Oleh: E. Hasanah

 

Hadirmu

Sangat kutunggu

Jangan biarkan rindu

Menebal bak hamparan debu.

 

Bahkan mengeras laksana batu

Hati seakan terbelenggu

Harapan semu

Membeku.

 


Pilu

Hanya membisu

Bagaikan bunga layu

Jiwa tanpa nada lagu.

 

Senja segera tiba tanpamu

Terbayang bagaikan hantu

Menakutkan kalbu

Sesuatu.

 

Menunggu

Tidak tentu

Kapan datangnya waktu

Untuk bisa saling bercumbu.

 

Yakin kau akan mencariku

Entah kapan itu

Pintaku satu

Bertemu.

 

Sukabumi, 27 Desember 2020


https://ehasanah.gurusiana.id/article/2020/12/patidusa-rindu-4944566

Sabtu, 26 Desember 2020

Patidusa#Wisuda

 Patidusa Bias#12

WISUDA

Oleh: E. Hasanah

 

Hilang

Sepi bersarang

Hati berkecamuk meradang

Kemeriahan mengakhiri belajar melayang.

 

Orangtua yang biasa datang

Kini nampak lenggang

Hanya seseorang

Bertandang.


Dikenang

Youtube tayang

Orangtua diam terbayang

Menyaksikan wisuda anak tersayang.

 

Melihat anak kedepan melenggang

Menerima kelulusan seorang

Airmata berlinang

Terkenang.

 

Sesak

Wisudawan terisak

Seremonial kelulusan terdesak

Orasi ilmiah serasa memekak.

 

Pandemi membuat mereka terhenyak

Mendorong jiwa berontak

Ingin berteriak

Menguak.

 

Tersentak

Reflek bergerak

Kendalikan jiwa bergeretak

Berserah Sang Pencipta berkehendak.

 

Tersadar pesan ketua bijak

Alumni memiliki otak

Manusia ber-imtak

Tercetak.

Sukabumi, 26 Desember 2020

Wisuda

 Pentigraf#9

WISUDA

Oleh: E. Hasanah

Ruang yang akan digunakan acara sedang ditata. Podium diletakkan di sebelah kanan. Meja panjang dipasangi taplak berwarna ungu lembut. Kursi-kursi berjajar berjarak. Bunga di atas meja menambah manis tata letak. Tidak ketinggalan bendara merah putih dan bendera kebanggaan lembaga berdiri tegak serta spanduk besar digantungkan di dinding. Selesai persiapan, acara siap digelar.


Pagi-pagi gerimis. Satu persatu petinggi kampus berdatangan. Hanya beberapa orang saja. Menempati kursi yang telah disediakan. Kameramen handal siap berperan. Link youtube telah dishare. Acara dimulai dari pembukaan, terus berurutan. Orasi ilmiah seakan menggugah hati dan jiwa. Pesan terakhir terucap, setinggi apapun ilmu yang didapat, tetaplah bijak. Contohlah padi semakin berisi, semakin menunduk.


Prosesi pemanggilan wisudawan dimulai.  Nama mereka dipanggil satu persatu. Wisudawan biasanya naik ke atas panggung dengan penampilan maksimal lalu mengenakan toga. Pemindahan tali toga sebagai tanda kelulusan mereka, menjadi momen inti yang dinantikan. Sekarang petinggi kampus berdiri terpaku di depan layar menyaksikan orangtua atau walinya memindahkan tali toga itu. Pandemi mengubah kultur akademisi.


Sukabumi, 26 Desember 2020

Jumat, 25 Desember 2020

Uang dan Karakter

 UANG DAN KARAKTER

Oleh: E. Hasanah

Seperti kita ketahui uang adalah alat pembayaran, selain uang sebagai pengukur nilai dan penukar barang dan penimbun kekayaan. Dikeluarkan oleh pemerintah atau negara secara sah, uang bisa berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.

Tapi tahukah anda? Uang juga sebagai alat pengukur karakter atau akhlak seseorang.

Ambillah contoh uang sebagai pengukur karakter atau akhlak seseorang dalam menepati janji, kejujuran, saling menyayangi, harga diri, bahkan dzalimnya seseorang.

Gampang sekali mengukur karakter seseorang dari uang. Mengukur dari seseorang itu bisa menepati janji atau tidak, maka pinjami saja uang, kasih hutang. Si peminjam kan sudah biasa berjanji kapan bayar pinjamannya. Tinggal perhatikan saja tuh, apakah dia menepati janjinya atau tidak. Jika pada waktu pembayaran yang telah dijanjikan dia bayar tepat waktu, itu artinya orang tersebut karakternya baik suka menepati janji. Nah bagaimana kalau uang yang dijanjikan belum ada? Biasanya kalau memiliki karakter baik, dia akan tetap menemui orang yang meminjamkan uang tersebut dan meminta maaf karena belum bisa bayar. Atau menunjukkan i'tikad baik untuk membayar hutangnya.

Begitu juga uang bisa menunjukkan karakter atau akhlak jujur seseorang. Misalnya berilah kepercayaan seseorang dalam mengelola keuangan. Apabila penggunaan uang sesuai dengan yang direncanakan, digunakan dengan benar, dicatat dan dilaporkan secara jujur. Maka bisa dipastikan orang tersebut memiliki karakter jujur dan bisa dipercaya.

Bagaimana jika uang bisa mengukur karakter baik seseorang dalam menyayangi orang lain? Mintalah bantuan uang kepada seseorang, kemudian lihat bagaimana reaksinya. Jika memiliki uang, orang tersebut mau membantu, itu menunjukkan dia penyayang. Kalaupun lagi tidak punya uang, dia pasti menunjukkan sikap baiknya. Nah sebaliknya jika dia tidak mau membantu, itu artinya dia tidak memiliki rasa kasih sayang kepada orang lain.

Karakter dzolim seseorang juga bisa diukur dari uang lho. Bagaimana caranya? Misalnya bekerjalah kita pada seseorang. Perhatikan bagaimana cara dia membayar upahnya. Kalau upah dibayarkan sebelum keringatnya kering, itu tandanya dia memiliki karakter tidak dzolim. Atau kalau ada kontrak kerja, dia memberi upah sesuai dengan kontrak kerjanya. Nah kalau tidak sesuai berarti orang tersebut memiliki sikap dzalim kepada orang lain.

Uang juga bisa menjadi alat ukur harga diri seseorang. Coba ajaklah temanmu untuk makan bersama, lihatlah reaksi dia ketika membayar makanan tersebut. Jika dia tidak mau dibayarkan atau menolak, itu berarti harga dirinya tinggi. Kecuali kalau kita bersepakat untuk dibayarkan.

 

Benarkan kalau uang bisa jadi alat pengukur karakter atau akhlak seseorang?

Kamis, 24 Desember 2020

Patidusa Memikat

 Patidusa Bias#10

PATIDUSA MEMIKAT

Oleh: E.Hasanah

 

Terpikat

Aku mendekat

Hati sejenak terperanjat

Patidusa memang puisi memikat.

 

Kata bermakna nampak lekat

Sebait baris empat

Seperti terikat

Bertingkat.

 


 

Nikmat

Dalam sesaat

Terpesona kata tersurat

Indah laksana sajian lezat.

 

Tuhan luar biasa hebat

Patidusa mengandung hakikat

Ajarkan semangat

Bermunajat.

 

Tempat

Curahkan makrifat

Tuliskan makna nasihat

Sebagai hamba harus diingat.

 

Deretan kata siratkan bijak

Mampu tinggalkan jejak

Menunduk sejenak

Terjebak.

 

Sukabumi. 25 Desember 2020

Permenpanrb no. 21 tahun 2024

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru. https://drive.google.com/file/d/1rd2qYU...