Senin, 19 April 2021

Teknis Menerbitkan Buku

Resume ke-6

 TEKNIS MENERBITKAN BUKU

ehasanah675@gmail.com

Pertemuan ke-7 gelombang 18 dalam kegiatan pelatihan belajar menulis hari ini mengusung tema Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie. Tema yang sangat menarik bagi peserta yang benar-benar berkeinginan menerbitkan buku. Materi ini sebenarnya kelanjutan dari pembahasan pertemuan sebelumnya.

Narasumbernya adalah Bapak Raimundus Brian Prastyawan, S.Pd. Beliau adalah pegiat literasi dan juga penulis, blogger, selain tentu saja seorang guru. Sedangkan moderator pada pertemuan kali ini adalah Bapak Sucipto Ardi.


Sebagai peraturan yang disepakati dalam pelatihan ini, peserta harus membuat resume sebanyak 20 resume dari 30 pertemuan yang dijadwalkan. Ini resume saya yang ke-6 dan berharap di akhir pelatihan ini bisa menerbitkan buku. Saya yakin saya bisa. Pelatihan ini membukakan jalan untuk dapat memiliki buku karya sendiri.

Ternyata benar apa yang dikatakan narasumber bahwa menerbitkan buku sudah bukan suatu hal yang sulit lagi. Menerbitkan buku semudah belanja online. Ketika kita telah memiliki naskah atau sudah siap tinggal seperti ini prosedurnya:

Kita order => transfer pembayaran => tunggu 1 bulan => buku terbit

dan dikirim ke penulis.

Gampang kan? Sekarang menerbitkan buku itu gampang lho. Ya sebenarnya sich gampang kalau sudah tahu tehniknya. Narasumber memberitahukan nich tehniknya,

Ada dua jenis penerbit buku, yakni penerbit Mayor dan penerbit Indie. Nach sekarang untuk memudahkan penulis pemula kita pahami dulu penerbit Indie, biar mudah ya.

Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah? karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex media, Andi, dan lain-lain.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. Diingat ya.

Naskah pasti diterbitkan

Proses penerbitan mudah dan cepat

Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Itu yang dirasakan sekarang. Tiga buku solo narasumber diterbitkan di penerbit Indie. Kalau tidak ada penerbit indie, belum tahu apakah akan bisa menerbitkan buku. Memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan. Namun itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Oh ya narasumber ini juga mentor terbaikku dalam membuat blog. Aku doakan Pak Brian niatnya membuat buku tutorial blog semakin banyak dan lengkap ya. Sebelum punya banyak referensi tentang dunia penerbitan, narasumber juga hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com. Disitu memang gratis tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir sejuta.

Pada Awal 2019 beliau mulai semangat menyelesaikan naskah yang terunda karena belum tahunya penerbitan indie. Naskah tutorial blog untuk diterbitkan dirombak untuk dibuat menjadi buku panduan blog khusus guru. Karena buku tutorial blog secara umum sudah banyak. Tapi buku blog yang khusus untuk guru belum banyak.

Buku yang diterbitkan narasumber bisa dikunjungi di alamat ini:

https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html

https://www.praszetyawan.com/2020/06/buku-aksi-literasi-guru-masa-kini.html

Kabar gembira bagi peserta pelatihan menulis buku ini, narasumber bersedia membantu menerbitkan buku peserta, Beliau tergabung dan memiliki rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Gemala. Dan sudah membuka layanan ini sejak Juli 2020. Hanya sekarang kita sebaiknya memahami betul ketentuan tiap penerbit agar bisa memilih penerbit sesuai selera.

Setiap penerbit itu memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda. Contohnya ini ketentuan menerbitkan buku di penerbit Gemala.


Murah banget lho ya. Hanya Rp. 300.000,- kita bisa menerbitkan buku. Asyeekkkkkk

Untuk memastikan ketentuannya silahkan kunjungi alamat ini ya.

http://www.praszetyawan.com/2021/01/butuh-bantuan-menerbitkan-buku-disini.html

Ketentuan khusus yang harus diperhatikan sebelum menerbitkan buku adalah:

Ø  PDF master bisa diminta tapi akan ada watermarknya. Sehingga jika ingin cetak ulang, harus di penerbit gemala.

Ø  Jika ingin Cetak ulang, Minimal 10 buku.

Ø  Jangan memberi target kapan harus selesai. Karena naskah harus mengantri untuk diproses.

Ø  Minimal prosesnya 1 bulan sejak biaya penerbitan di transfer

Ø  Mmaksimal 130 hal A5. Lebih dari itu ada biaya tambahan per halaman

Ø  Sertakan dalam naskah:

- cover ( judul buku dan nama penulis saja),

- kata pengantar,

-daftar isi (tanpa nomor halaman),

- profil penulis

- synopsis

Ø  Untuk editing, penerbit ini tidak mengecek secara detail. Sarannya jangan terlalu mengandalkan penerbit untuk melakukan editing. Maka sebaiknya penulis yang memastikan sendiri apakah sudah tidak ada kesalahan penulisan.

Nich tips dalam mengedit naskah:

Ø Penulisan kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm)

Ø Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik (Typo)

Ø Satu Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat

Ø Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.

Ø Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya

Ø Tidak ada ketentuan terkait minimal jumlah halaman

Ø Biasanya buku kumpulan resume pasti bisa lebih dari 90 halaman A5. Karena 20 resume itu banyak.

Kalau cetak dipenerbit indie bagaimana hak cetak selanjutnya? Punya penulis atau penerbit?

Setiap penerbit punya kebijakan tersendiri terkait hak cetak ulang. Kalau di penerbit rekanan Gemala, hak cetak selanjutnya ada di penerbit. Jadi kalau mau cetak ulang, harus di penerbit.

Mengapa seperti itu? karena biaya penerbitannya sudah murah.

Penerbit Gemala. Apakah sudah terdaftar di IKAPI?

Apakah buku yang dicetak bisa dibonuskan untuk Perpusnas ?

Ya sudah terdaftar dengan nama Keira Publishing. Karena Gemala merupakan anak perusahaan dari Keira Publishing

Untuk diingat dan diperhatikan peserta pelatihan:

Syarat LULUS PELATIHAN MENULIS BUKU INI kunjungi ya alamat ini:

https://pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com/2021/03/syarat-lulus-pelatihan-gelombang-18.html

Tanggal pertemuan: Senin, 19 April 2021

Resume ke: 7

Tema: Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Narasumber: Bapak Raimundus Brian Prastyawan, S.Pd.

Gelombang: 18

 

Minggu, 18 April 2021

Review & Rekomendasi

 REVIEW & REKOMENDASI

Expression of Gratitude to AISEI and Ms Debby Tanamal, Ph.D.

ehasanah675@gmail.com

Buku yang kutunggu akhirnya datang juga. Alhamdulillah aku bersyukur dan merasa menjadi orang yang sangat beruntung saat ini. Terimakasih banyak Mbak Debby Tanamal, Ph.D.

Tidak sabar aku ingin cepat membacanya.

 


Buku yang dikirim langsung dari penulisnya Mbak Debby Tanamal, Ph.D. ini berjudul Alpha Code, Ritual 30 menit sehari untuk hidup sukses. Dikirim sebagai apresiasi kepada anggota AISEI Writing Club dalam kegiatan rutin bertajuk Cerita & Tulisan kami bersama AISEI Writing Club edisi 6 April 2021. Mengusung tema Motivasi Senang Menulis dan Berbagi. Sebagai narasumber, Penulis hebat ini  menyampaikan sekilas isi buku karangannya. Sangat menarik dan membuat para peserta terpana dengan buah pikirannya yang cemerlang.

 


Dalam paparannya pada saat pertemuan lewat zoom, penulis buku ini menguraikan tentang bagaimana riset, pendalaman, dan sel-reflection yang dilakukan. Bukunya dikarang berdasarkan riset terutama terkait dengan human mind and potensial.

Review dari bukunya:

Judul Buku: ALPHA CODE Ritual 30 Menit Sehari Untuk Hidup Sukses

Penulis: Debby Tanamal

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Cetakan: ke-satu

Tahun Terbit: 2019

Jumlah Halaman: 149 halaman

ISBN: 978-602-06-3274-2

ISBN Digital: 978-602-06-3275-9

Buku ALPHA CODE Ritual 30 Menit Sehari Untuk Hidup Sukses akan sangat bermanfaat karena dapat membantu pembaca mengetahui tujuan hidup (Life purpose/The why); mengetahui Vision (Ideal life/The what); mengetahui the goal (The how); mengetahui potensi pikiran dan bagaimana memaksimalkannya (conscious vs. subconscious mind); dapat memahami negative thinking yang tiba-tiba muncul dan bagaimana menangkalnya dengan positive thinking; meningkatkan rasa syukur; lebih produktif; dan meningkatkan performance.

Buku ini berisi paparan tentang Penemuan visi dan komitmen dalam personal goal, ditambah dengan beberapa ritual positif akan membuat lebih sadar terhadap potensi diri dan optimistis menghadapi masa depan. Dari sisi mental juga membawa manfaat yang luar biasa. Manfaat seperti lebih percaya diri, bisa mengontrol respon dan emosi dengan baik, lebih produktif, dan terbuka otomatis bsnyak peluang bisnis.

Rekomendasi

Buku ini sangat direkomendasikan untuk dimiliki karena sangat mudah dipahami, sistematis, dan materi disusun secara teratur mulai dari konsep pemahaman hingga pembahasan tentang beberapa latihan pembentukan kebiasaan positif seperti Abundance journal, afirmasi positif untuk membangkitkan positive thinking, dan daily goal activities.

BUKU YANG SANGAT RECOMMENDED

THANK SO MUCH DEBBY TANAMAL, PH.D.

YOU'RE A VERY REMARKABLE WRITER.

MAY SUCCESS ALWAYS BE WITH YOU

Jumat, 16 April 2021

Resume jadi Buku

 CARA MEMBUAT RESUME

ehasanah675@gmail.com

Apa itu Resume dan Bagaimana Cara Membuatnya?

Pada siang ini Jumat, 16 April 2021 Pelatihan Belajar Menulis menyajikan materi dengan tema Menulis Resume Untuk Jadi Buku. Narasumbernya adalah ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. dan moderatornya adalah Bu Kanjeng panggilan akrab dari Bunda Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.


Sebelum pemaparan materi, kegiatan ini dimulai dengan sapaan lembut bu Kanjeng dengan diiringi berdoa dan memperkenalkan narasumber. Untuk lebih mengenal narasumber silahkan bisa dihubungi di;

https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html

Dari pembelajaran siang ini diharapkan semua peserta bisa membuat resume yang nantinya bisa dijadikan buku pada akhir kegiatan pelatihan belajar menulis ini. Terutama resume yang dibuat peserta menjadi bahan menerbitkan buku tentang dunia kepenulisan.

Resume atau ringkasan adalah suatu kegiatan menyusun berbagai inti dari suatu karangan atau tulisan yang panjang menjadi bentuk yang lebih pendek, dengan syarat tidak mengubah gagasan utama teks tersebut. Atau secara logisnya ringkasan dan resume dapat diartikan dengan penyajian bentuk karangan/bahan bacaan yang panjang menjadi lebih pendek. Jadi resume itu ringkasan atau rangkuman.

Ada 7 teknik untuk menulis resume jadi buku. Ini Teknik yang disampaikan narasumber.

1.      Kmpulkan resume dalam file word.

Tentu ini dilakukan jika kita telah membuat resume lebih dari satu ya. Nah dalam pelatihan ini peserta diwajibkan membuat resume sedikitnya 20 resume dari 30 kali pertemuan yang direncanakan. Saat kita menulis resume, simpanlah file tersebut dalam satu folder. Contohnya buatlah satu buah file naskah kita dari pertemuan 1-20 kalau dari kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ya.

2.      Menentukan tema.

Saat file kita sudah terkumpul sebanyak 20 pertemuan, pilahlah berdasarkan tema sejenis. Misalnya kita lihat materi dari narasumber. Ada narasumber yang membahas teknik penulisan, satukan filenya beri bab teknik penulisan. Jika ada narasumber yang membahas tentang penerbit indie, penerbit mayor, satukan naskah menjadi bab penerbitan. Jika ada narsum membahas tentang motivasi, tuliskan bab motivasi.  Jadilah 3 bab yanh tersusun dalam satu buku

3.      Buat TOC (Table of Content/daftar isi)

Buatlah TOC atau daftar isi yang sesuai untuk buku yang akan kita terbitkan, misalnya:

Diurutkan dari mulai cover atau jilid depan sampai halaman terakhir.

-          Cover

-          Hal penerbit

-          Persembahan

-          Kata pengantar

-          Prakata

-          Daftar isi

-          Prolog

-          Konten atau isi dari BAB 1 sampai BAB Penutup

-          Profil Penulis

-          Epilog

Atau disesuaikan dengan tempelate dari penerbit tempat dimana kita akan menerbitkan bukunya.

4.      Kembangkan TOC

Mengembangkan TOC atau daftar isi biasa dilakukan di konten buku ya.

5.      Review, revisi, dan edit naskah.

Saat kita menulis naskah, tulislah dahulu sebebas-bebasnya. Jangan sekali-kali mengedit saat sedang menulis. Karena itu bisa menghambat ide kita saat menulis. Tuliskan saja semua ide berserak. Jika selesai, barulah kita edit ejaan dan tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Usahakan hindari typo (salah ketik) dan hindari singkatan. Jika Awal kata, nama orang, nama tempat, nama hari, nama bulan, harus ditulis huruf kafital. Masih banyak ejaan lain yang berhubungan dengan EYD

6.      Jika naskah sudah selesai, buatlah sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran isi buku yang telah kita buat. Biasanya ada di cover belajang buku.

7.      Kirimkan ke penerbit. Jangan takut salah dan malu dengan tulisan sendiri, tenang saja ada tim editor penerbit yang siap membantu terkait penulisan kita yang salah. Hanya saja, tidak semua penerbit menyediakan jasa editor naskah. Jadi, kita harus tanyakan terlebih dahulu, apakah naskahnya di edit oleh editor atau tidak.

 

Itulah materi yang disampaikan narasumber kita Bu Aam Nurhasanah, S.Pd.

 

Tanggapan dan pertanyaan dari peserta untuk bahan tambanhan pengetahuan nich.

 

Untuk menulis resume baiknya dengan bahasa baku yang formal atau bahasa santai sehari-hari?

Ya Sebaiknya bahasa baku pak karena buku kita kan dibaca skala nasional.

Bagaimana cara kita menulis tentang para narasumber hebat , apa kita jelaskan per pertemuan atau bagaimana?

Menurut narasumber soal pertemuan tidak perlu ditulis. Karena membuat buku resume secara acak. Jadi, tidak harus runut menuliskan bukunya. Boleh diacak. Ada juga beberapa narasumber yang tidak dituliskan materinya. Boleh hanya mengambil beberapa kutipannya saja.

Bolehkah ringkasan itu dalam bentuk cerita? Sepertinya resume saya lebih cenderung ke cerita daripada seperti ringkasan pelajaran.

Boleh lihat salah satu contoh resume yang baik?

Boleh, dalam bentuk fiksi juga tidak jadi masalah

Syarat satu buku harus terdiri dari berapa bab.  apa 3 bab cukup seperti pemaparan bu Aam?

Untuk jumlah Bab, hanya tuliskan 3 saja boleh. Karena ini merupakan true story. Pengalaman menimba ilmu di kelas Om Jay. Namun, ada juga peserta yang menulis resume tidak pakai bab. Namun pakai nomer angka.

Adakah kriteria khusus dalam membuat buku kumpulan resume?

Dalam membuat buku, bagaimana caranya agar kita tahu kita tidak plagiat?

Jika kita mau membuat buku materi belajar untuk siswa, kan sudah banyak ya dimana-mana? Tapi ingin membuat yang sesuai dengan keadaan siswa, supaya tidak plagiat bagaimana ya?

Aku yang jawab ah… ini harus check plagiasm ya, sudah banyak ya checkernya contoh untuk buku ilmiah atau buku materi siswa boleh dicoba Trinitin ya.

 

Tanggal pertemuan: Jum’at, 16 April 2021

Resume ke: 6

Tema: Menulis Resume untuk Jadi Buku

Narasumber: Aam Nurhasanah, S.Pd.

Gelombang: 18

 

Kamis, 15 April 2021

April Challenge Huruf P

 PATAH LIDAH ALAMAT KALAH

PATAH KERIS ALAMAT MATI

ehasanah675@gmail.com

Menjawab tantangan menulis dengan huruf P, Aku memilih tema “Patah lidah alamat kalah, patah keris alamat mati’.  Ini adalah peribahasa yang ditemukan dalam Bahasa Indonesia. Pernahkah pembaca menemukan pribahasa ini? Apa maksud dari peribahasa ini?


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti Patah lidah alamat kalah, patah keris alamat mati adalah tidak pandai membela perkaranya (tanda akan kalah dalam berperkara). Maksudnya tidak pandai menggunakan lidah dalam menyampaikan pendapatnya dalam mempertahankan perkara yang dihadapinya. Akibatnya perkaranya akan mudah dikalahkan lawannya.

Peribahasa di atas mengajarkan kepada kita agar kita pandai menggunakan lidah kita. Pandai mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, keinginan dan sebagainya dalam berkomunikasi dengan orang lain. Penggunaan Bahasa juga harus dikuasai agar bisa bermanfaat dan sesuai dengan peraturan yang tidak melukai orang lain. Kata lisan dalam berbahasa juga sebagai sarana yang dianggap utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan kita dalam penggunaan bahasa dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Apalagi sebagai muslim, kita diajarkan agar diantara kita ada yang memiliki kemampuan dalam menggunakan lisannya ini untuk berdakwah. Berdakwah yakni mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan, mengajak melakukan hal yang ma’rup dan mencegah hal-hal yang merugikan. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 104.

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron 104).

 Kembali kepada lidah sebagai sarana komunikasi verbal menggunakan bahasa. Komunikasi bahasa ini juga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis. Bahasa tulis adalah bahasa yang ditulis atau dicetak, sedangkan bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan atau dituturkan.

Satu hal yang harus kita perhatikan, kita harus pandai menggunakan bahasa lisan ini. Ketajaman lisan kadang juga terwujud dalam aktivitas di media sosial melalui status-status yang ditulis. Kita semestinya, sebagai umat Islam membuat status di media sosial yang tak menyinggung orang lain.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat An-Nisaa ayat 114 menyatakan bahwa,

 "Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar." (QS. An-Nisaa'[4]: 114).

Diperkuat dengan sabda nabi Muhammad SAW yang diriwayat oleh Al-Bukhori yang artinya,

"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR. al-Bukhari).

 

#edisi jum’at berkah

#huruf P

#April Challenge hari ke-16

 

Rabu, 14 April 2021

Resume 4 Penerbit Indie

Tanggal pertemuan: Rabu, 14 April 2021

Resume ke: 4

Tema: Penerbit Indie

Narasumber: Mukminin,

Gelombang: 18


Siang hari ini Rabu, 14 April 2021 kelas menulis gelombang 18, digelar Pukul 13.00 WIB dan Mr. Bams memandu kegiatannya sesuai jadwal. Alhamdulillah Bu Kanjeng juga hadir membuka pertemuannya. Narasumbernya Bapak Mukmini, S.Pd.,M.Pd. menyajikan materi Pelatihan belajar menulis dengan sub-judul Penerbit Indie.


Ini foto Cak Inin Narasumber hari ini

Diawali dengan rasa syukur dan doa di bulan Ramadhan, materi tentang penerbit Indie dimulai. Cak Inin atau Bapak Mukminin menyebutkan alamatnya yakni beliau dari SMP I Kedungpring Lamongan Jatim. Tepatnya arah selatan kota wingko Babat keselatan 10 km arah kota Jombang.

Ada 5 Langkah untuk menulis dan.memerbitkan buku yang disampaikan narasumber.

5 langkah atau tahapan menulis dan menerbitkan buku itu yakni:

Tahap 1: Pra Writing

Tahap ini bisa dilakukan adalah dengan  tahap pra writing yaitu penulis akan mulai mencoba mencari ide yang sesuai dengan tema yang ditulis. Tema sesuai pasion yang disukai. Boleh fiksi maupun non-fiksi. Ide bisa dari pemgalaman, dari hasil membaca buku, majalah, koran ada kejadian yang sedang berlangsung.

Tahap 2. Drafting/ out line

Tahap kedua adalah drafting atau out line, pada tahap ini seorang penulis  mulai membuat out line atau daftar isi buku yang akan ditulis atau dikembangkan menjadi  naskah buku.

Tahap 3. Writing/Menulis

Saat proses ini, penulis mulai menulis dan mengembangkan kerangka atau daftar isi untuk dijadikan naskah yang lengkap dengan diperlukan kreativitas penulis dalam  membuat karya-karyanya. Kreatifitas itu berupa kemampuan merangkai kata, kemampuan menggunakan majas, kemampuan berekspresi, agar tercipta tulisan yang menarik dibaca.

Tahap 4. Revisi dan Editing

Revisi :

Setelah menuliskan banyak hal yang ingin ditulis pada naskah, pada tahap selanjutnya adalah mulai mengoreksi atau merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan atau tidak. Pada tahap ini, Anda akan mencari tahu dimana letak kekurangan tulisan. Apakah sudah sesuai dengan alur, atau masih melebar kemana-mana. Dan dilanjutkan  tahap revising.  Seorang penulis dapat mengubah beberapa bagian dari tulisannya. Ia juga bisa menambah isi tulisannya. Ia dapat menambahkan data baru, ia dapat menghilangkan opini tertentu, dan lain sebagainya. Intinya, melalui tahap revisi inilah penulis akan memoles karyanya, ia akan menjadikan tulisan tersebut semakin menarik lagi.

Editing:

Pada tahap ini penulis akan menjalankan proses pengeditan terhadap karyanya. Berbeda pada tahap revisi yang masih bisa menambah mengurangi isi tulisan, pada tahap ini penulis hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pola kalimat, dan berbagai kesalahan tata bahasa lainnya. Meskipun nanti tulisan Anda akan kembali diedit oleh editor di penerbit, seorang penulis tetap harus berusaha menyunting tulisannya sendiri atau dengan istilah lain Swasunting.

Tahap 5. Publikasi

Jika sudah  yakin dengan tulisan naskah buku, maka saat memasuki tahap akhir yakni publikasi. Pada tahapan ini bisa diteruskan naskahnya ke penerbit.

 

Pertanyaan yang muncul kemudian, apakah sudah menemukan penerbit yang bisa menerima naskah yang kita buat?

Jangan khawatir, sekarang bisa menerbitkan buku secara independen. Ada banyak penerbit independen (penerbit Indie) yang siap membantu untuk menerbitkan naskah.


Ini foto-foto buku karya narasumber buku 55 Pantun Nasihat diterbitkan kelompok Majas Bojonegoro. Dan buku Jurus jitu Menjadi Penulis Andal Bersama Pakar diterbitkan KAMILA PRESS LAMONGAN. Juga 8 buku karya bersama  Antologi).

Penerbit Buku itu ada 2jenisnya yaitu Penerbit Mayor dan Penerbit Indie.

 Apa perbedaanya? mari kita ikuti uraian berikut ini :

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor.

# Penerbit mayor mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dan lainnya.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor:

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie :

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

# Penerbit mayor :

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor :

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie :

 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayor :

Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie :

Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dan lainnya.

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor :

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

# Penerbit indie :

Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

Contoh penerbit mayor adalah Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga, Yudhistira, Andi Yogyakarta dan lain sebagainya.

Contoh penerbit Indie yg ada dalam grup belajar menulis bersama PGRI:

YPYD. Gemala, Kamila Press Lamongan

KAMILA PRESS LAMONGAN sebagai penerbit Indei melayani cetak buk , jasa lengkap dengan jasa desain cover buku,   Lay out,  editing dan ISBN. Jasa Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN dengan harga terjangkau (harga terlampir).

Penerbitan ini telah melayani seluruh Indonesia. Alhamdulilah dalam tahun 2020 sebagai penerbitan tahun perdana yg berjalan mulai  September s.d Desember 2020 telah menerbitkan 17 buku dari teman2 guru dari pulau Jawa, NTT, Kalimantan, dan Sumatera.

Januari  2021 Minggu pertama  menerbitkan 7 buku dan cetak ulang 4 buku dari penerbit lain.

Bulan Februari 2021  alahamdulillah menerbitkan  9 buku.

Bulan Maret 2021 menerbitkan 3 buku.  Bulan April 2021 sekarang ini proses 5 buku.

Untuk menyajikan naskah: Ketik kertas  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA atau email gusmukminin@gmail.com

Untuk judul dan Cover;

a. Untuk judul kalau kurang pas akan dibantu diusulakan judul yang menarik.

Cover buku:

b. Cover buku boleh dibuat sendiri dan tinggal dipoles biar cantik dan menarik dengan kesepakan penulis.

c. Cover yang diminta, penerbit siap membuatkan.

Fasilitas di Penerbit KAMILA PRESS LAMONGAN

Selain mendapat fasilitas buatkan cover buku, layout, edit dan ISBN penulis juga dapat PO ( Pre Order ) buku / promo buku dengan harganya serta dapat sertifikat dari penerbit yang kerja sama dengan pencetakan.

Rincian biaya cetak buku  TERBARU ( TERJANGKAU) di KAMILA PRESS LAMONGAN,  hub. hp/wa Mukminin, 081330944498,

Biaya Cetak buku  A5, kertas "Bookpapar (coklat halus)", termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku:

A. 60 halaman:

#  Cetak 5 buku/ eksp. =  566.000

# Cetak 10 buku/ eksp. =  632.000,

plus ongkir

B. 70 hlm: 

#  Cetak 5 buku = 570.000

# Cetak 10 buku = 650.000,

. Plus Ongkir

C. 85 hlm :

 # Cetak 5 buku = 580.000

# Cetak 10 buku = 660.000

D. 90 hlm:

# Cetak 5 buku = 600.000

# Cetak 10 Buku = 715.000

E. 100 hlm:

# Cetak 5 buku = 635.000

# Cetak 10.Buku = 725.000

F. 125 hlm:

# Cetak 5 buku = 650.000

# Cetak 10 buku = 751.000

G. 150 hlm=

# Cetak 5 buku = 665.000

# Cetak 10 buku = 800.000

H. 200 hlm:

# 5 buku = 695.000

# 10 buku = 841.000

I. 250 hlm:

# Cetak 5 buku = 725.000

# Cetak 10 buku = 900.000

J. 300 hlm:

# Cetak 5 buku = 753.000

# Cetak 10 buku = 957.000

#  SETELAH CETAK 10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT, Lebihnya dihitung harga cetak ulang :

1.  Cetak buku 60 hlm

Harga @ 20.000

2. Cetak buku 70-75  hlm harga  @21.000

3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 23.500

4. Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000

5. Cetak buku 150 hlm @ 30.000

6. Cetak buku   250 hlm. Harga @ 40.000

7. Cetak buku  300 hlm. Harga @  45.000

Cetak buku A5, 50 buku.

Rincian:

1. Cetak 10 buku ( layout, cover buku, edit, PO buku) harga 632.000

2. Sisanya  40 buku dihitung x cetak ulang @ 20.000= 800.000

3. Ongkir 5kg x 18.000 = 90.000

Total 1.522.000

 

Permenpanrb no. 21 tahun 2024

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru. https://drive.google.com/file/d/1rd2qYU...