PATAH LIDAH ALAMAT KALAH
PATAH KERIS ALAMAT MATI
ehasanah675@gmail.com
Menjawab
tantangan menulis dengan huruf P, Aku memilih tema “Patah lidah alamat kalah,
patah keris alamat mati’. Ini adalah
peribahasa yang ditemukan dalam Bahasa Indonesia. Pernahkah pembaca menemukan
pribahasa ini? Apa maksud dari peribahasa ini?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti Patah lidah alamat kalah, patah keris alamat mati adalah tidak pandai membela perkaranya (tanda akan kalah dalam berperkara). Maksudnya tidak pandai menggunakan lidah dalam menyampaikan pendapatnya dalam mempertahankan perkara yang dihadapinya. Akibatnya perkaranya akan mudah dikalahkan lawannya.
Peribahasa di
atas mengajarkan kepada kita agar kita pandai menggunakan lidah kita. Pandai
mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, keinginan dan sebagainya dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Penggunaan Bahasa juga harus dikuasai agar
bisa bermanfaat dan sesuai dengan peraturan yang tidak melukai orang lain. Kata
lisan dalam berbahasa juga sebagai sarana yang dianggap utama dan vital untuk
memenuhi kebutuhan kita dalam penggunaan bahasa dalam berkomunikasi dengan
orang lain.
Apalagi sebagai
muslim, kita diajarkan agar diantara kita ada yang memiliki kemampuan dalam
menggunakan lisannya ini untuk berdakwah. Berdakwah yakni mengajak orang lain
untuk melakukan kebaikan, mengajak melakukan hal yang ma’rup dan mencegah
hal-hal yang merugikan. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat
Ali Imron ayat 104.
“Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah
orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron 104).
Satu hal yang
harus kita perhatikan, kita harus pandai menggunakan bahasa lisan ini. Ketajaman
lisan kadang juga terwujud dalam aktivitas di media sosial melalui
status-status yang ditulis. Kita semestinya, sebagai umat Islam membuat status
di media sosial yang tak menyinggung orang lain.
Firman Allah
SWT dalam Al-Qur’an surat An-Nisaa ayat 114 menyatakan bahwa,
"Tidak ada kebaikan dari banyak
pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang
menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan di antara
manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami
akan memberinya pahala yang besar." (QS. An-Nisaa'[4]: 114).
Diperkuat
dengan sabda nabi Muhammad SAW yang diriwayat oleh Al-Bukhori yang artinya,
"Keselamatan
manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR. al-Bukhari).
#edisi jum’at
berkah
#huruf P
#April
Challenge hari ke-16
Terkadang luka hati akibat lidah akan susah disembuhkan
BalasHapusKeren... Bunda,trimks share tulisannya. Betul sekali kadang2 lidah tak bertulang bisa menyakiti seseorang /bisa terpecah belah. Krn lidah tdk dijaga dg baik
BalasHapuslidah tak bertulang sekali berucap mnegiris hati
BalasHapusKadang ucapan sepintas rusak semua suasana. Bicaralah yang baik atau diam.
BalasHapusBangga menjadi seorang muslim. Semuanya tertata, termasuk dalam urusan lisan ini.
BalasHapusDampak lisan sangat besar. Harus hati-hati dalam berucap.
BalasHapus