Tanggal pertemuan: Rabu, 07 April 2021
Resume
ke: 2
Tema:
Ide Menulis Bagi Guru
Narasumber:
Wijaya Kusumah, M.Pd.
Gelombang:
18
IDE MENULIS BAGI GURU
Assalamualaikum
Ibu Bapak Coach, Narasumber, Moderator, Sahabat Penulis Pemula, dan pembaca
semua. Semoga tetap sehat dan semangat menulis.
Resume
ke-2 pada pertemuan ke-2 dalam belajar menulis gelombang 18 menyajikan tema Ide
Menulis Bagi Guru. Materi disampaikan oleh narasumber Bapak Wijaya Kusumah,
M.Pd. dengan moderator Mr Bams.
Membicarakan
tentang ide menulis, siapapun kita pasti akan mengatakan bahwa ide itu bisa
berasal dari orang yang kita temui, apa yang kita lihat dan rasakan, atau
apapun yang terpikirkan. Om Jay berpendapat bahwa sebenarnya ide menulis
bertebaran di depan mata. Namun terkadang kita belum siap menuliskannya. Hal
itu disebabkan karena kita belum terbiasa menulis. Sumber ide yang paling enak
ditulis adalah diri kita sendiri dan orang lain. Tapi bisa juga yang ada di
depan mata kita.
1. 1. Ide menulis dari menceritakan diri sendiri
Cerita dari kegiatan kita mulai bangun tidur sampai akan tidur kembali. Menuliskan dari cerita yang dianggap tidak penting menjadi penting.
Misalnya; Pada hari ini
aku berangkat ke kantor pukul 6.30 Wib. Lebih pagi dari biasanya, karena aku
harus membereskan ruangan yang akan dipakai pertemuan pada pukul 8.00 wib.
Setibanya di kantor aku langsung mengambil sapu dan membersihkan lantai.
Meja-meja juga nampak masih kotor dan berantakan sehingga harus dibersihkan dan
dilap. Setelah menata meja dan kursinya, aku letakkan juga pas bunga cantik di meja
depan. Meja ini akan digunakan untuk Bapak pimpinan dan pasti akan menjadi
perhatian sehingga tampilannya harus bagus. Peralatan lain seperti pengeras
suara, in focus lengkap beserta layarnya juga dipasang dan diletakkan di posisi
yang sesuai. Setelah persiapan untuk pertemuan itu selesai dikerjakan, aku
beristirahat sejenak sambil menunggu waktu pertemuan tiba.
Contohnya: Pak Hamdan -rekan
sekantorku- hari ini dijadwalkan untuk melakukan suntik vaksin yang ke-1.
Beliau tiba di kantor sekitar pukul 9 pagi, karena pelaksanaan suntik vaksin
ini dikoordinir oleh pihak kantor dari pukul 8.00 sampai pukul 12.00 siang. Setelah
menemui petugas untuk mendaftarkan diri dan mengambil antrian, beliau ikut
gabung ngobrol ngaler ngidul bersama kami.
“Pak Tris sudah belum disuntiknya?”
tanya pak Hamdan kepada pak Tris.
“Sudah, tadi antrian yang
ke tiga. Sekarang disuruh menunggu 30 menit untuk menunggu reaksinya.” Jawab pak
Tris sambil meringis dan tetap memegangi tangan bagian atas bekas jarum suntik tadi.
“Sakit gak?” lanjut pak
Hamdan
“Ya sakit lah kan ditusuk
jarum suntik. Manaan memasukkan obatnya itu banyak lho.” Timpal pak Tris masih
dengan wajah meringis.
Tanpa terasa waktu 30
menit berlalu, pak Tris sudah dipanggil kembali oleh petugas pencatat dari Tim
dokter yang memberikan vaksin. Tibalah giliran antrian pak Hamdan.
“Pak Hamdan, ada pak
Hamdan, dipersilahkan masuk dan menemui petugas di meja satu.” Suara seorang
petugas dari speaker memanggil pak Hamdan.
“Sekali lagi kepada pak
Hamdan, dimohon segera masuk dan dipersilahkan menemui petugas di meja satu.” Petugas
memanggil kembali pak Hamdan. Namun pak Hamdan belum juga masuk ke ruangan
pemeriksaan. Kami saling bertatap dengan rekan-rekan dan mencari pak Hamdan
yang tidak memperhatikan tadi perginya ke mana setelah ngobrol bersama.
Setelah 3 kali panggilan,
dan pak Hamdan tidak ada, petugas melanjutkan memanggil orang lain. Kemudian pemeriksaan
dialihkan kepada orang yang dipanggil berikutnya.
Sampai waktu pemeriksaan
selesai, pak Hamdan menghilang entah kemana.
3. Ide
menulis datang kepada kita juga bisa dari peserta didik. Dari siswa banyak
sekali yang bisa ditulis.
Misalnya tentang seorang
siswa yang sering kesiangan, siswa yang rajin mengerjakan tugas, sampai
karakter siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Ide
lainnya bisa dari tetangga dekat.
Misalnya tentang tetangga
kita yang baik sekali sikapnya kepada kita. Mau membantu kita ketika kita
mendapat masalah atau kesusahan. Atau apapun yang mereka lakukan demi kita.
5. Ide
menulis yang berasal dari keluarga.
Contohnya:
Sudah seminggu ini saya
ditinggal istri pergi. Bukan karena istri marah atau saya membuat ulah. Tapi
istri pergi karena mengawasi tukang yang sedang merenovasi rumah mungil kami di
kota Bandung. Rencana bila pensiun tiba, kami akan menghabiskan hari tua di
kota kembang ini. Sebab rumah kami di Bekasi seringkali kebanjiran. Kami harus
hijrah untuk hari depan yang lebih baik. (Contoh dari Om Jay)
Nah itulah ide-ide menulis seorang guru. Selain ide itu tentu saja banyak ide menulis yang bisa diwujudkan dalam bentuk tulisan yang enak dibaca. Seorang guru bisa menggali ide tulisannya dari apa yang dilihatnya, dipikirkan, dirasakan, dan dialaminya dalam kegiatannya sehari-hari. Sebagai saran alangkah baiknya juga seorang guru menuliskan materi-materi berupa ilmu pengetahuan yang akan disampaikannya kepada siswa-siswi. Nilai-nilai yang harus dikuasai siswa juga bisa dituliskan, baik itu berupa nilai teologis, sosiologis, sampai nilai-nilai teleologis.
Sebagai
tanggapan dari beberapa pertanyaan yang disampaikan peserta belajar menulis
gelombang 18 ini, dibawah ini jawaban yang disampaikan narasumber.
Adakah
langkah-langkah jitu yang bisa membantu untuk memulai atau merangkai kalimat di
awal paragraf? Begitu juga dengan paragraf berikutnya sehingga terbentuknya
keterkaitan antar kalimat dan antar paragraph?
Untuk
menemukan ide dalam menulis, kita biasanya menggunakan semua hasil pengamatan
dan pemikiran kemudian menyusun kata atau kalimat-kalimat sesuai yang kita
amati dan pikirkan itu. Contohnya sekarang kita misalnya berada dalam satu
ruang ujian, tuliskan bagaimana situasinya. Tuliskan ada kamera ada HP kemudian
buat rangkaian kata, kalimat-kalimat, dan akhirnya nanti paragraph.
Bagaimana
menyakinkan diri atau menimbulkan percaya diri bahwa tulisan itu layak
dikosumsi umum? Apakah ada cara yang sederhana bagi pemula biar menulis lancar?
Ini
hanya persoalan jam terbang saja. Kalau kita sering menulis maka lama-lama
kepercayaan diri kita akan timbul. Inilah salah satu manfaat kita belajar
menulis untuk menumbuhkan kepercayaan diri kita sehingga tulisan bisa dibaca oleh
banyak orang. Awalnya sepi pembaca itu wajar tetapi akhirnya nanti kita akan menemukan
banyak pembaca dan gaya menulis khas diri sendiri. Hal ini tidak bisa
diduplikasi oleh orang lain. Mengapa tidak bisa diduplikasi? karena disusun
dari kisah sendiri penulis itu, bisa dari keseharian penuisnya. Menulis dengan
gaya bahasa sendiri pada akhirnya akan menemukan gaya menulis yang tidak bisa
ditemui oleh orang lain. Sama halnya seperti sidik jari seorang manusia.
Walaupun dia kembar tetapi sidik jari tidak bisa sama. Itulah mengapa para guru
blogger semuanya mau dan rela mengajari kawan-kawan untuk menulis di blog.
Dengan
begitu kita jadi berlatih menulis sesuatu yang sederhana dan sesuatu yang biasa
akhirnya menjadi yang luar biasa.
Bagaimana
agar tulisan menjadi enak dibaca? Dan bagaimana tips agar percaya diri dengan
tulisan sendiri terutama yang berkaitan dengan tema keilmuan?
Biar
enak dibaca tulisannya silahkan dicoba dengan gaya storytelling. Sedangkan tips
agar percaya diri dengan tulisan yang berkaitan dengan tema keilmuan, ya harus
menggunakan referensi ilmuwan. Jelasnya harus banyak baca. Semakin banyak
membaca jumlah jurnal semakin baik kita menulis karena yang sifatnya ilmiah itu
memang butuh keterampilan khusus.
Kalau
Om Jay biasa lebih suka menulis hal yang alamiah, sesuatu yang ilmiah awalnya
dimulai dari sesuatu yang alamiah. Contoh ketika kita menulis di blog itu kan
awalnya alamiah tetapi bisa menjadi ilmiah ketika berlanjut menjadi sebuah buku.
Kenapa menjadi ilmiah dan bagus? Karena di situ ada tangan-tangan editor yang
membuat buku itu menjadi rujukan. Membuat buku dan menjadi bahan bacaan yang
mungkin bisa dijadikan referensi untuk skripsi, tesis, atau bahkan disertasi.
Bagaimana
sebaiknya nama orang yang terlibat dalam cerita harus disamarkan atau boleh
nama aslinya dalam kisah nyata?
Pengalaman
pribadi itu lebih enak dibaca. Kalau terbiasa bisa menulis apa adanya. Boleh
juga menuliskan nama aslinya asalkan kita sudah minta izin sama orang yang
bersangkutan. Tidak jadi masalah, hanya ada orang yang memang sangat menjaga
privasi mereka nggak mau kisah hidupnya dipublikasikan ke public. Ada orang
juga yang terbuka pribadinya sangat sangat terbuka sehingga apa yang kita tulis
mereka senang, tapi juga ada orang-orang yang tidak begitu suka ketika namanya
ditulis jadi kita memang harus tahu bagimana sipat orang tersebut.
Bagaimana
cara "membumbui tulisan" agar tidak terasa monoton dan agar pesan
tersampaikan pada pembaca?
Sebuah
tulisan itu akan menjadi lebih sedap lebih renyah dan lebih asyik dibaca kalau
ditambah ide-ide. Biasanya itu kisah fiksi tetapi bisa juga dilakukan dengan
kisah-kisah non fiksi seperti kegiatan kita sehari-hari yang kita tuliskan. Pentingnya
kita membaca tulisan orang lain supaya ada sisipan atau penyedap dan menjadi
lebih enak dibaca. Biasanya boleh juga jika suka sedikit mengutip tulisan orang
lain tapi tetap mencantumkan sumbernya. Sebenarnya persoalan jam terbang juga,
kalau kita sudah terbiasa apapun yang kita tulis tuh akan menjadi enak dan ada kenikmatan
tersendiri nanti sebagai pembacanya.
Bagaimana
agar tulisan yang kita buat tidak ngelantur?
waah lengkap sekali resume ny bu kereen...
BalasHapusTerimakasih ya bun telah mampir.
HapusContoh tetangga dekat belum ditulis
BalasHapusWah terimakasih sekali Om Jay. Materinya sangat menginspirasi. Iya siap nanti kalau jadi buku ditambahkan. Takut kebanyakan resumenya.
HapusBagus resumenya lengkap sekali
BalasHapusTerimakasih ya. Ini sebetulnya belum lengkap. Rencananya nanti kalau dibuatkan buku akan ditambahkan.
BalasHapusIzin promo ya Admin^^
BalasHapusBosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa x-)
- Telkomsel
- GOPAY
- Link AJA
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)