Senin, 26 April 2021

Resume 9 Ilmu Pintar Memasarkan Buku

 Resume ke-9

ILMU PINTAR MEMASARKAN BUKU

ehasanah675@gmail.com

Pertemuan ke-10 Pelatihan Belajar Menulis Buku seperti biasa disajikan pukul 13.00 siang di bulan Ramadhan ini. Hari ini materinya tentang Teknik memasarkan buku. Narasumbernya adalah Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. yang akrab dipanggil Om Jay, seorang Trainer, Teacher, Blogger, Fotografer, Motivator, Pembicara Seminar, Workshop PTK, dan Praktisi ICT. Juga Beliau adalah founder pelatihan belajar menulis ini. Pemandu acara atau moderatornya adalah Bapak Sucipto Ardi.


Perkembangan teknologi sangat berpengaruh dan memiliki kontribusi yang cukup besar. Termasuk dalam pemasaran buku yang kita tulis dan terbitkan sendiri. Banyak buku yang saat ini nge-trand berawal dari kekuatan teknologi.  Dengan teknologi, proses pemasaran buku akan lebih cepat tersampaikan langsung kepada pembaca sebagai konsumen. Karena saat ini kebanyakaan orang telah memiliki teknologi.

Menerbitkan buku sendiri sebaiknya memiliki sipat inisiatif dan tekad yang tinggi. Dengan tekad kuat menerbitkan buku sendiri untuk masyarakat umum akan menguatkan kita saat mengalami berbagai kendala. Kendala ini pasti akan ditemui di sepanjang proses menerbitkan buku sendiri. Namun, menerbitkan buku sendiri dapat menjadi pekerjaan yang seru dan menguntungkan.

Untuk bisa menerbitkan kemudian memasarkan buku yang bermutu, maka kita harus belajar bagaimana cara menulis buku. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Kita akan menemukan buku itu bagus setelah membaca isinya. Biasanya diiringi dulu dengan iklan atau promosi agar buku yang diterbitkan layak untuk anda miliki.

Om Jay memaparkan pengalamannya bahwa memulai menerbitkan buku dengan mencari editor yang mampu membuat buku yang akan terbitkan menjadi enak dibaca. Semua buku yang dicetak di penerbit indie selalu ada editornya dan bisa diminta bantuannya. Penulis sebaiknya tidak merangkap menjadi seorang penulis sekaligus editornya. Itulah mengapa isi buku yang diterbitkan bisa laku di pasaran. Sebab sudah diedit secara profesional oleh para editor yang memang menguasai di bidangnya.

 

Berbeda bila menerbitkan buku di penerbit mayor atau penerbit besar. Semua buku ada editornya sehingga terseleksi dengan baik dan layak untuk dijual atau dipasarkan ke seluruh Indonesia. Bahkan ke manca negara bila bagian marketingnya sudah sampai ke berbagai negara di dunia.

Teknik memasarkan buku ada beberapa cara. Kita bisa mencari informasinya di Mbah Google.com. Tinggal ketik saja, maka akan didapatkan segudang informasinya. Namun pengalaman narasumber bahwa cara yang paling banyak dipakai untuk memasarkan buku adalah menggunakan media digital dan media sosial. Banyak sekali iklan buku baru bertebaran di internet. Ada yang laku dan ada juga yang kurang laku. Narasumber sendiri menggunakan YouTube dan Instagram untuk memasarkan buku buku terbarunya.

Untuk promosi buku di Instagram bisa belajar kepadasiapapun. Contoh belajar kepada anak, yang sedang memasarkan produk Al Qur'an yang sangat bagus sekali kertas dan tampilannya. Caranya beriklan sangat cool dan lebih kepada story' telling. Beda dengan ketika beriklan di http://YouTube.com/wijayalabs. Lebih natural dan apa adanya.

Gunakan juga blog sebagai media digital untuk memasarkan buku buku yang ditulis dan terbitkan. Semua itu membuat buku buku banyak dipesan dan dibeli orang banyak dari seluruh Indonesia. Bahkan ada juga yang dipesan bukunya dari Malaysia, Singapura dan Brunei. Inti dari memasarkan buku adalah adanya kolaborasi. Kita harus bekerjasama dengan orang lain agar buku yang diterbitkan laku di pasaran. Untuk penerbit besar, biasanya mereka memiliki tenaga pemasaran yang banyak. Sehingga serangan darat, laut dan udara dapat dengan mudah mereka kuasai. Walaupun saat ini jumlah pemasaran bukunya agak berkurang akibat pandemi covid19.

Bagi kita para penulis pemula tentu saja ingin bukunya laku dan dibeli oleh banyak orang. Oleh karena itu, kolaborasi adalah kunci agar buku kita bisa dipasarkan di belantara dunia Maya yang selalu nonstop 24 jam.

Menggunakan media sosial untuk memasarkan buku buku yang dituliskan dan bekerjasama dengan kawan kawan lainnya dalam memasarkan buku. Setiap buku akan menemui takdirnya. Namun itu semua harus diiringi dengan usaha yang terus menerus dan tidak mudah putus asa.

Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri dan jangan mengeluh. Itulah yang dilakukan ketika mengalami beberapa kali gagal dalam memasarkan buku terbaru. Pada akhirnya akan menemukan hal hal baru yang membuat kita mencari momentum untuk menerbitkan buku terbaru lagi.

Belajar dari almarhum Hernowo Hasim. Beliau sangat produktif sekali menulis. Namun dari ratusan bukunya, hanya sedikit yang menjadi buku best seller. Salah satunya adalah andaikan buku sepotong pizza.

Harus diakui, buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor lebih banyak pembelinya. Mereka selain punya tenaga pemasaran yang berpengalaman, juga memiliki media sosial yang bagus. Wajar saja bila buku buku yang diterbitkan selalu banyak pembacanya

Salah satu Penerbit buku mayor yang selalu melakukan inovasi adalah penerbit Andi Yogyakarta. Saya banyak belajar dari pengalaman para pengelola penerbit ini.

Hal yang disukai dari penerbit Andi Yogyakarta adalah seringnya melakukan acara webinar dan bersertifikat. Kita bisa belajar dari Chanel youtubenya di tv Andi

Buku kawan kawan belajar menulis PGRI banyak dipasarkan dengan cara ini. Itulah mengapa kolaborasi itu penting agar buku yang diterbitkan laku dipasaran. Kita sebagai penulis jangan juga hanya diam saja. Penulis harus ikut memasarkan bukunya. Dengan begitu bukunya akan laku dan banyak dibeli orang banyak.

Kalau sudah seperti itu, jangan kaget bila kita menerima royalty buku sampai ratusan juta rupiah karena adanya kolaborasi.

Bagi yang sudah menikmati royalty buku dari penerbit mayor maupun penerbit indie, akan selalu melakukan inovasi. Sebab inovasi yang tiada henti akan membuat buku buku yang kita tuliskan sampai ke tangan pembaca.

Jangan lupa silahturahmi. Sebab silahturahmi atau silahturahim juga sangat membantu kita dalam memasarkan buku. Pada akhirnya teknik memasarkan buku akan kita temui dari adanya silahturahmi ini. Kekuatan silahturahmi ini dahsyat. Akan banyak rezeki yang akan mengikutinya.

TANGGAPAN DAN PERTANYAAN DARI PESERTA 

Pertanyaan:

Bagaimana memasarkan buku ditingkat desa, kecamatan, atau kabupaten yang masih terisoler?

Jawaban:

Tapi memang perlu kerja keras untuk membuat buku antologi karena kita menyambungkan pikiran untuk para penulisnya. Peran kurator sangat penting. Untuk memasarkan buku di daerah 3T harus mengunakan jalan darat. Itulah mengapa kita harus menguatkan tali silaturahmi

 Pertanyaan:

1. Bagaimana kita menghadapi teman yang maaf maunya geratis. Mau buku kita tetapi geratis.?

2. Bagaimana trik mencari teman untuk berkolaborasi memasarkan buku kita?

Jawaban:

1. Untuk promosi tidak apa apa. Biasa memberikan buku gratis sebagai investasi kita membangun personal branding. Namun demikian buku yang kita berikan gratis biasanya jarang dibaca. Itulah mengapa lebih suka menjual buku dan tidak memberikan secara gratis. Kecuali jika sudah mendapat untung dari penjualan buku.

2. Memulainya dengan menjadi teman yang baik dulu. Kemudian membangun supertim. Kita tak bisa menjadi orang hebat sendirian. Itulah mengapa kita harus berkolaborasi. Mulailah dari kita dulu untuk menjadi teman dan sahabat yang baik.

 Pertanyaan:

Apakah penentuan harga dapat digunakan sebagai  media untuk memasarkan buku?

Jawaban:

Kita sendiri bisa menentukan harga buku. Biasanya ambil 100 persen. Misal harga cetak buku 35.000 maka bisa dijual 70.000 itulah cara agar penulis juga sejahtera dan dapat menikmati hasilnya sebagai seorang penulis professional.

Pertanyaan:

Bagaimana cara menumbuhkan kepercayaan diri itu?

Jawaban:

Untuk bisa menjadi orang yang percaya diri itu perlu proses. Itulah mengapa kita perlu berkolaborasi. Pada awalnya seperti itu. Perlu waktu 15 tahun untuk membangun personal branding. Tidak ada yang instan. Nikmati prosesnya dan kita akan menemukan kepercayaan diri seiring dengan seringnya kita berinteraksi dengan sesama penulis. Banyaklah belajar dari kawan kawan penulis lainnya.

 Pertanyaan:

Bagaimana cara mencari (memohon) agar orang tersebut mau jadi editor buku kita ?

Apakah ada uang jasa untuk editor?

Jawaban:

Dulu pengalaman mengeluarkan uang sampai jutaan rupiah untuk mendapatkan seorang editor terbaik. Tapi hasilnya dahsyat. Buku buku itu laris di pasaran. Jadi investasi yang kita tanamkan akan berbuah manis bila kita yakin bahwa buku yang ditulis akan menemui takdirnya. Maka selalu yakin bahwa seorang editor yang baik akan membantu penulisnya agar buku yang dituliskan menjadi lebih bermutu dan semakin berkualitas. Belajar dari kisah Andrea Hirata. Sewaktu dia menulis buku laskar pelangi. Sangat garing sekali. Berkat tangan dingin seorang editor, buka laskar pelangi laku keraa dan menjadi buku best seller di negeri ini. Bahkan kemudian difilmkan. Jadi kalau kita ingin bukunya semakin bagus, jangan lupakan jasa seorang editor.

Pertanyaan:

Bagaimana meyakinkan diri sendiri saat akan mencetak buku, sehingga buku yang dicetak akan terjual semua?

Jawaban:

Kita harus yakin bahwa buku yang dicetak akan menemui takdirnya. Oleh karena itu kita harus berusaha dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas sampai tuntas. Itulah mengapa buku yang saya cetak laku terjual. Bila masih belum terjual, kita tunggu moment yang tepat. Akan tiba saatnya buku itu laku. Contoh buku blogger ternama yang diterbitkan oleh penerbit mayor. Buku tersebut baru laku keras setelah setahun buku itu terbit. Jadi nikmati prosesnya. Biasanya proses tidak akan mengkhianati hasil. Selalu melakukan inovasi agar buku laku.

 Pertanyaan:

Bagaimana menentukan harga sebuah buku, apalagi saat promo, apakah ada ketentuan khusus?

Jawaban:

Belajar dari kawan kawan untuk menentukan harga buku. Tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Kalau kita punya dana besar, sebaiknya mencetak dalam jumlah besar. Sebab harganya akan semakin murah. Semakin banyak kita menjual buku maka akan semakin banyak keuntungan yang diperoleh. Itulah prinsip ekonomi yang dipegang.

Pertanyaan:

Memang buku sudah menumpuk dalam lemari dan banyak yang belum terjual. Akan dicoba terapkan cara-cara tadi. Bisakah mencarikan editor untuk buku resume gel. 18 yang sedang dirilis ini.agar buku menjadi best seller ?

Jawaban:

Buku yang belum terjual jangan cuma disimpan. Pasarkan melalui media sosial. Gunakan kekuatan tali silaturahmi. Dengan begitu satu demi satu bukunya akan laku. Untuk mencari editor bisa menghubungi pak Mukminin dan Bu Kanjeng. Mereka pakar di bidangnya. Silahkan hubungi mereka.

 Pertanyaan;

Bagaimana mengatasi kegiatan memasarkan yang menakutkan? Seringkali lebih merasa kepada "yang penting barang laku" meski tak dapat untung. Malah seringkali merasa kasihan dan akhirnya buku diberikan cuma-cuma.

Jawaban:

Dulu persis seperti ibu. Namun seiring perjalanan waktu kita akan menemukan solusi dari masalah yang dihadapi. Mulailah memperbaiki sedikit demi sedikit kualitas tulisan sebelum diterbitkan.

 Pertanyaan

Apa pengaruh cover buku serta judul, ada gaya tarik pembeli?

Jawaban:

Cover buku adalah wajah kita. Orang akan beli buku setelah melihat covernya. Jadi di tangan pembuat disain cover buku itu akan menemui takdirnya.

 Pertanyaan;

Bagaimana caranya menentukan jumlah buku yang dicetak? Buku yang mana yang paling tepat dipasarkan secara massif?

Jawaban:

Cara menentukan buku yang dicetak adalah dari pre order atau pemesan buku. Dulu buku “agar PJJ tak lagi membosankan” hanya dicetak 10 buku. Kemudian buku tersebut banyak yang pesan hingga 200 buku. Namun sayang, sahabat terbaik meninggal karena sakit.jadi kehilangan teman yang mampu memasarkan buku tersebut. Buku yang paling mudah dipasarkan secara masif adalah buku ajar. Contoh buku ajar informatika yang sampai saat ini banyak sekali pembelinya. Mulai dari jenjang SD, SMP sampai SMA

 

Tanggal pertemuan ke-10: Senin, 26 April 2021

Resume ke: 9

Tema: Teknik Memasarkan Buku

Narasumber: Wijaya Kusumah, M.Pd. (Om Jay)

Gelombang: 18

 

8 komentar:

  1. Tambahkan fotodan video buku Omjay supaya tulisannya lebih hidup. Terima kasih ya!

    BalasHapus
  2. waaah lengkap sekali bu...mantap...πŸ˜ŠπŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih. Mudah2an kita bareng2 bisa menjadikan resume menjelma jadi buku di akhir pembelajaran ya.

      Hapus
    2. aamiin....siap bunda smoga kita bisa meraih mahkota kita.. semangat menulis.😊πŸ’ͺπŸ’ͺ

      Hapus
  3. Waaahhh lengkaaap bangeet bu, luarbiasaπŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  4. Terimakasih bun May. Semangat bun bareng2 menuju muara menggapai mahkota penulis.

    BalasHapus
  5. Aamiin, semangat menulis bunda. Luarbiasa mantapπŸ‘πŸ˜

    BalasHapus

KSP

Kurikulum Satuan Pendidikan  Mengawali tahun pelajaran 2024-2025 pada hari Senin, 15 Juli 2024 semua madrasah melaksanakan Matsama (Masa ta&...