Jumat, 16 April 2021

Resume jadi Buku

 CARA MEMBUAT RESUME

ehasanah675@gmail.com

Apa itu Resume dan Bagaimana Cara Membuatnya?

Pada siang ini Jumat, 16 April 2021 Pelatihan Belajar Menulis menyajikan materi dengan tema Menulis Resume Untuk Jadi Buku. Narasumbernya adalah ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. dan moderatornya adalah Bu Kanjeng panggilan akrab dari Bunda Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.


Sebelum pemaparan materi, kegiatan ini dimulai dengan sapaan lembut bu Kanjeng dengan diiringi berdoa dan memperkenalkan narasumber. Untuk lebih mengenal narasumber silahkan bisa dihubungi di;

https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html

Dari pembelajaran siang ini diharapkan semua peserta bisa membuat resume yang nantinya bisa dijadikan buku pada akhir kegiatan pelatihan belajar menulis ini. Terutama resume yang dibuat peserta menjadi bahan menerbitkan buku tentang dunia kepenulisan.

Resume atau ringkasan adalah suatu kegiatan menyusun berbagai inti dari suatu karangan atau tulisan yang panjang menjadi bentuk yang lebih pendek, dengan syarat tidak mengubah gagasan utama teks tersebut. Atau secara logisnya ringkasan dan resume dapat diartikan dengan penyajian bentuk karangan/bahan bacaan yang panjang menjadi lebih pendek. Jadi resume itu ringkasan atau rangkuman.

Ada 7 teknik untuk menulis resume jadi buku. Ini Teknik yang disampaikan narasumber.

1.      Kmpulkan resume dalam file word.

Tentu ini dilakukan jika kita telah membuat resume lebih dari satu ya. Nah dalam pelatihan ini peserta diwajibkan membuat resume sedikitnya 20 resume dari 30 kali pertemuan yang direncanakan. Saat kita menulis resume, simpanlah file tersebut dalam satu folder. Contohnya buatlah satu buah file naskah kita dari pertemuan 1-20 kalau dari kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ya.

2.      Menentukan tema.

Saat file kita sudah terkumpul sebanyak 20 pertemuan, pilahlah berdasarkan tema sejenis. Misalnya kita lihat materi dari narasumber. Ada narasumber yang membahas teknik penulisan, satukan filenya beri bab teknik penulisan. Jika ada narasumber yang membahas tentang penerbit indie, penerbit mayor, satukan naskah menjadi bab penerbitan. Jika ada narsum membahas tentang motivasi, tuliskan bab motivasi.  Jadilah 3 bab yanh tersusun dalam satu buku

3.      Buat TOC (Table of Content/daftar isi)

Buatlah TOC atau daftar isi yang sesuai untuk buku yang akan kita terbitkan, misalnya:

Diurutkan dari mulai cover atau jilid depan sampai halaman terakhir.

-          Cover

-          Hal penerbit

-          Persembahan

-          Kata pengantar

-          Prakata

-          Daftar isi

-          Prolog

-          Konten atau isi dari BAB 1 sampai BAB Penutup

-          Profil Penulis

-          Epilog

Atau disesuaikan dengan tempelate dari penerbit tempat dimana kita akan menerbitkan bukunya.

4.      Kembangkan TOC

Mengembangkan TOC atau daftar isi biasa dilakukan di konten buku ya.

5.      Review, revisi, dan edit naskah.

Saat kita menulis naskah, tulislah dahulu sebebas-bebasnya. Jangan sekali-kali mengedit saat sedang menulis. Karena itu bisa menghambat ide kita saat menulis. Tuliskan saja semua ide berserak. Jika selesai, barulah kita edit ejaan dan tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Usahakan hindari typo (salah ketik) dan hindari singkatan. Jika Awal kata, nama orang, nama tempat, nama hari, nama bulan, harus ditulis huruf kafital. Masih banyak ejaan lain yang berhubungan dengan EYD

6.      Jika naskah sudah selesai, buatlah sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran isi buku yang telah kita buat. Biasanya ada di cover belajang buku.

7.      Kirimkan ke penerbit. Jangan takut salah dan malu dengan tulisan sendiri, tenang saja ada tim editor penerbit yang siap membantu terkait penulisan kita yang salah. Hanya saja, tidak semua penerbit menyediakan jasa editor naskah. Jadi, kita harus tanyakan terlebih dahulu, apakah naskahnya di edit oleh editor atau tidak.

 

Itulah materi yang disampaikan narasumber kita Bu Aam Nurhasanah, S.Pd.

 

Tanggapan dan pertanyaan dari peserta untuk bahan tambanhan pengetahuan nich.

 

Untuk menulis resume baiknya dengan bahasa baku yang formal atau bahasa santai sehari-hari?

Ya Sebaiknya bahasa baku pak karena buku kita kan dibaca skala nasional.

Bagaimana cara kita menulis tentang para narasumber hebat , apa kita jelaskan per pertemuan atau bagaimana?

Menurut narasumber soal pertemuan tidak perlu ditulis. Karena membuat buku resume secara acak. Jadi, tidak harus runut menuliskan bukunya. Boleh diacak. Ada juga beberapa narasumber yang tidak dituliskan materinya. Boleh hanya mengambil beberapa kutipannya saja.

Bolehkah ringkasan itu dalam bentuk cerita? Sepertinya resume saya lebih cenderung ke cerita daripada seperti ringkasan pelajaran.

Boleh lihat salah satu contoh resume yang baik?

Boleh, dalam bentuk fiksi juga tidak jadi masalah

Syarat satu buku harus terdiri dari berapa bab.  apa 3 bab cukup seperti pemaparan bu Aam?

Untuk jumlah Bab, hanya tuliskan 3 saja boleh. Karena ini merupakan true story. Pengalaman menimba ilmu di kelas Om Jay. Namun, ada juga peserta yang menulis resume tidak pakai bab. Namun pakai nomer angka.

Adakah kriteria khusus dalam membuat buku kumpulan resume?

Dalam membuat buku, bagaimana caranya agar kita tahu kita tidak plagiat?

Jika kita mau membuat buku materi belajar untuk siswa, kan sudah banyak ya dimana-mana? Tapi ingin membuat yang sesuai dengan keadaan siswa, supaya tidak plagiat bagaimana ya?

Aku yang jawab ah… ini harus check plagiasm ya, sudah banyak ya checkernya contoh untuk buku ilmiah atau buku materi siswa boleh dicoba Trinitin ya.

 

Tanggal pertemuan: Jum’at, 16 April 2021

Resume ke: 6

Tema: Menulis Resume untuk Jadi Buku

Narasumber: Aam Nurhasanah, S.Pd.

Gelombang: 18

 

6 komentar:

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...