Senin, 04 Januari 2021

Jasadmu

JASADMU

Oleh: E. Hasanah


Terbujur kaku tanpa baju

Jasadmu berbicara dalam bisu

Seakan kau memberi tahu

Bahwa dunia akan berlalu.


Sadarlah hai kamu

Jangan ikuti nafsu

Hidup ini semu.


Apa persiapanmu

Bekal untukmu.


Bicaramu.


Pilu.

Belum mampu

Kumpulkan amalku.


Mulut terasa kaku

Hati jujur mengaku

Belum siap aku.


Padahal  kepastian tentang  waktu

Berdiri tegap menunggu giliranmu

Tiba-tiba berada depan pintu

Jalan terbuka menghadap pemilikmu.


Sukabumi, 04 Januari 2021

Dukaku

 Duka di hari senin

Oleh: E. Hasanah



Setelah sholat magrib, seperti biasa Emak membaca Al-Qur'an. Waktu yang tidak mau diganggu, apalagi hanya untuk buka WA atau SMS. Tapi magrib ini suara Hp itu berdering terus dan terasa mengganggu sekali, jadi Emak angkat Hp. Terdengar suara di sebrang sana bergetar dan terisak. Kabar duka datang, rekan kerja Emak meninggal. Walaupun tahu, beliau sering sakit-sakitan karena penyakit jantung. Tapi kabar meninggalnya membuat Emak shock juga.

Setelah kirim ungkapan duka di grup WA yang diikuti bersama, Emak diam terpaku. Tidak ada yang bisa dilakukan selain baca doa dan menunggu Pak Su pulang dari mesjid. Mendengar pintu dibuka, Emak langsung berterial, " Pak ... pak haji Yayan meninggal, kita berangkat ta'ziah yuk sekarang". Innalillahii... pak Su bergumam. Mak sekarang tuh malam, kalau ta'ziah sekarang pasti terlalu larut pulangnya. Perjalanan ke rumahnya tidak cukup dua jam lho, jadi Mak bersabar dulu saja. Besok setelah subuh saja, kita ke sananya, usul Pak Su. Emak hanya membisu.

Emak nampak sedih, wajahnya kelihatan muram. Mending sekarang kita makan yuk, ajak Pak Su. Hanya terdiam tanpa beranjak, Emak diam tak berkomentar. Sampai waktunya tidur, Emak masih nampak gelisah. Matanya susah terpejam. Pukul sebelas lebih, Emak buka Hp dan membaca WA. Astagfirullah... ada misscall juga pesan bahwa bibinya juga baru saja meninggal. Emak menjerit dan ... tidak ingat apa-apa lagi.

Minggu, 03 Januari 2021

Patidusa Darik

 Puisi Darik

HALIMA

Oleh: E. Hasanah

 

Merangkai huruf penuh makna

Mengungkap ingin dalam rasa

Memformula cita-cita akhir dunia

Terbentuk menjadi satu kata.

 

Inginkan hidup berguna

Bisa menancapkan tanda

Belajar membaca pertama.

 

TK Halima

Bukti kita.

 

Ada.


Halima.

 

Tempat pemula

Diburu tetangga

 

Berkumpul anak-anak ceria

Belajar abecede abatasa

Menggambar menyanyi bersama.

 

Cita-cita kami sangat sederhana

Mengukir kenangan hidup mereka

Meninggalkan jejak kaki perdana

Pondasi berpijak hidup dunia.

 

Sukabumi, 03 Januari 2021

Menjaga Sehat

Coretan Sore

Menjaga Kesehatan

Selalu ada hikmah di setiap kejadian. Bagi orang-orang tertentu solusi untuk masalah yang sama juga bisa bervariasi. Masalah pandemi yang melanda kita bersama juga memunculkan alternatif pemecahan atau respon yang berbeda. Walaupun tujuannya sama yakni menjaga kesehatan masing-masing, jangan sampai kita terkena corona. Salah satu yang dilakukan adalah jalan santai pagi-pagi bersama mengelilingi desa.



Hari minggu ini juga tetangga manggil ngajak jalan pagi  bareng-bareng. Banyak juga ni yang ikut jalan santai pagi, kompak ternyata. Tapi Emak tidak ikut mereka. Emak merasa lebih baik turun ke kebun halaman saja karena ada pekerjaan yang lebih bermanfaat. Emak membeli bibit jahe 60 polibek 2 hari lalu.

Berpakaian kaos, celana training, dan kerudung Emak nampak siap bekerja. Bismillah Emak mulai bikin lubang-lubang dan memindahkan bibit jahe. Teringat tulisan yang dibacanya, tentang rempah-rempah yang bisa membuat tubuh sehat, Emak menyisihkan jahe. Juga mengambil kunyit, cabe rawit, dan kemangi yang tumbuh subur di halaman. Ketika perutnya terasa lapar, Emak istirahat. Waktunya makan bisik Emak.

Setelah mencuci kaki, tangan, dan bersihkan diri, Emak ke dapur. Makan dengan sambal tumbukan jahe, kunyit, kemangi yang dibuat dadakan enak banget rasanya. Sambil menyuapkan nasi, Emak bersyukur masih diberi kenikmatan. Tiba-tiba Emak teringat ibunya. Almarhum mengajarkan Emak bagaimana membuat sambal dari rempah-rempahan. Dan itu sangat menyehatkan badan. Terbukti ibu meninggal di usia 95 tahun, Tanpa ada penyakit, hanya usia sepuh.

Kebiasaan makan yang menyehatkan mulai luntur sekarang, termasuk di keluarga Emak. Padahal kebiasaan makan yang menyehatkan ini adalah kunci sehat secara keseluruhan, bahkan sehat jiwa. Masih ingat Emak, keluarga ibunya dulu tidak mengenal olah raga untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Hanya menjaga makan dan menjalani hidup sebagai petani yang bekerja menggunakan fisiknya.


#Jan03AISEIWritingChallenge


Sabtu, 02 Januari 2021

Patidusa_Hati Bicara

PatidusaBias#

Hati Bicara

Oleh: E. Hasanah

Semoga
Mandat kuasa
Pemimpin tertinggi bangsa
Tanganmu sesuai rakyat berkata.

Tidak banyak kami meminta
Cukup kami sejahtera
Setiap keluarga
Berbahagia.


Masa
Legitimasi berkuasa
Hanya hitungan panca
Berikutnya pertanggungjawaban jangan lupa.

Suara kami menjadi kata
Merampas hak bicara
Putus asa
Waspada.

Penjara
Mungkin ternganga
Andai kalian aniaya
Tempat terbaik setelah purna.

Bicaralah dengan lidah jiwa
Rakyat tidak bersuara
Tidak menderita
Menghamba.

Cahaya
Dinikmati bersama
Jika berlaku bijaksana
Negara aman damai sentosa.

Setiap kita bebas berdansa
Menyanyi dengan gembira
Kami bersukacita
Bangga.

Sukabumi, 02 Januari 2021

 

Jumat, 01 Januari 2021

Obrolan Sore

 Obrolan Sore

Oleh: E. Hasanah

Sore setelah salat ashar, Emak duduk di luar belakang yang menghadap ke sawah. Hamparan tanaman padi yang menghijau bagaikan karpet besar yang terbentang. Nampak segar setelah tadi siang hujan turun. Tiba-tiba ada orang di depan rumah memanggil. Emak menghampiri.

Paman datang bertandang. Ngajak ngobrol ngaler ngidul. Sejenak Emak merasa heran, kenapa paman ngomongin masalah orang yang punya hutang. Apakah dia punya hutang ke orang lain, tapi tidak bisa membayar, bathin Emak. Ah masa iya, kalaupun butuh uang pasti dia minta bantuan ke Emak. Daripada berprasangka buruk dan penasaran juga Emak akhirnya bertanya. Apakah paman punya hutang ke orang lain?

 

Paman terkejut juga ditanya seperti itu. Tanpa menatap Emak paman menjawab,  "Takut diminta bantuan ya?" Untuk apa sampai berhutang, kita nikmati saja rizki yang ada. Yakin Allah akan mencukupi kebutuhan kita tapi mungkin tidak memenuhi keinginan kita, katanya berdalil. Emak tertegun dan merasa menyesal juga telah berprasangga buruk. Paman melanjutkan, tujuan paman datang ke sini hanya ingin duduk bersama Emak saja.  Kan duduk berkumpul bersama orang sholeh kayak Emak bisa menjadi obat hati.  Tahu sendiri paman kan malas baca Qur'an, zikir malam, apalagi puasa katanya. Jadi hanya bisa menikmati hamparan sawah dengan berkumpul orang saleh saja seperti Emak.

To be continued....

 

 

 

 

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...