Obrolan Sore
Oleh:
E. Hasanah
Sore setelah salat
ashar, Emak duduk di luar belakang yang menghadap ke sawah. Hamparan tanaman
padi yang menghijau bagaikan karpet besar yang terbentang. Nampak segar setelah
tadi siang hujan turun. Tiba-tiba ada orang di depan rumah memanggil. Emak menghampiri.
Paman datang
bertandang. Ngajak ngobrol ngaler ngidul. Sejenak Emak merasa heran, kenapa
paman ngomongin masalah orang yang punya hutang. Apakah dia punya hutang ke
orang lain, tapi tidak bisa membayar, bathin Emak. Ah masa iya, kalaupun butuh
uang pasti dia minta bantuan ke Emak. Daripada berprasangka buruk dan penasaran
juga Emak akhirnya bertanya. Apakah paman punya hutang ke orang lain?
Paman terkejut
juga ditanya seperti itu. Tanpa menatap Emak paman menjawab, "Takut diminta bantuan ya?" Untuk
apa sampai berhutang, kita nikmati saja rizki yang ada. Yakin Allah akan
mencukupi kebutuhan kita tapi mungkin tidak memenuhi keinginan kita, katanya
berdalil. Emak tertegun dan merasa menyesal juga telah berprasangga buruk.
Paman melanjutkan, tujuan paman datang ke sini hanya ingin duduk bersama Emak
saja. Kan duduk berkumpul bersama orang
sholeh kayak Emak bisa menjadi obat hati.
Tahu sendiri paman kan malas baca Qur'an, zikir malam, apalagi puasa
katanya. Jadi hanya bisa menikmati hamparan sawah dengan berkumpul orang saleh
saja seperti Emak.
To be
continued....
"Yakin Allah akan mencukupi kebutuhan kita, tapi mungkin tidak memenuhi keinginan kita."
BalasHapusUntai kata yang sarat makna ...
Keren Bu Hasanah, salam kenal...
Terimakasih Pak Yon. Salam kenal juga.
HapusMaafkeun emak yaa Papan..
BalasHapusTernyata konsisten banyak gangguannya pak Indra.
HapusTerimakasih ya telah mampir.
mantul dan keren. semoga lanjutannya lebih bermakna lagi
BalasHapusTerimakasih Pak Toad....
Hapus