Kamis, 28 Januari 2021

#KamisMenulis_Bebas

 BEBAS

Oleh: E. Hasanah

Rutinitas kadang membuat seseorang jemu. Melakukan hal yang sama dan berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan. Bagi seorang perempuan seperti Emak rutinitas adalah keniscayaan. Tanpa rutinitas pekerjaan adalah kekosongan. Mengapa Emak berpendapat seperti itu? Karena rutinitas pekerjaan adalah hidup itu sendiri. Dan rutinitas pekerjaan adalah nilai ibadah kepada sang pencipta kehidupan. Apapun itu pekerjaannya. Penting bagi kita menggunakan akal agar bisa membedakan mana pekerjaan atau tindakan yang baik, benar, dan bermanfaat.


Hari ini pak D Susanto memberikan tantangan menulis dalam kegiatan #Kamis Menulis dengan tema *bebas*.  Respon dari sahabat WA grup bervariatif, tapi yang jelas membuat Emak tersenyum. Ternyata bagi kita apapun temanya akan memunculkan ide-ide yang berbeda. Guru-guru memang harus pintar dan banyak ide ya he he he. Padahal temanya hanya 1 kata 5 huruf. Tapi kalau diberi tantangan satu huruf juga pasti ide banyak muncul lho. Misalnya pak D kamis depan memberi tantangan dengan satu huruf *O* atau *A*, pasti ide bisa dikembangkan jadi satu kalimat, satu alinea, bahkan satu artikel. O o o percaya gak? Buktikan saja (ha ha ha just kidding).

Nah sekarang kembali ke tema *bebas*.  Bebas lho ya kita mau menulis apa, atau bahkan tidak menulis juga bebas kok. Tapi tentu bebas juga ada konsekuensi dari bebas-nya itu. Contoh hari ini Emak bebas tidak akan menulis apapun. Konsekuensinya Emak tidak bisa menyetorkan tulisannya, blognya kosong, dan tentu besok Emak tidak punya harapan untuk mendapat buku dari sahabat penulis. Iya, kan?

Kesimpulannya bebas juga mengandung konsekuensi yang harus diterima. Jadi sebetulnya bebas itu adalah pilihan pekerjaan atau tindakan yang akan dilakukan oleh kita dengan konsekuensi atau akibatnya. Mari Ibu Bapak kita bebas memilih tindakan yang akan dilakukan. Tapi ingat kita harus mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan itu.  Pertimbangkanlah tindakan baik atau buruk, benar atau salah, serta bermanfaat atau mudharat. Kunci pilihannya ada dalam akal kita. Ketika akal berfungsi tentu tindakan kita akan menjadi amal baik.

Emak mengajak sahabat mari kita bebas melakukan pekerjaan atau indakan apapun tapi ingat pergunakan akal kita agar pekerjaan itu bernilai ibadah dan menjadi amal kebajikan. Tindakan kita dinilai dari kualitasnya yang didasari dengan keikhlasan hati dan sesuai dengan petunjuk dari Sang pemberi hidup melalui uswatun hasanah contoh tauladan nabi Muhammad SAW. Sesuai dengan firman-Nya:

“Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. al-Mulk: 2)

Wallahubisshowab…

 

 

21 komentar:

  1. Tidak ada kebebasan yang sejati ya Bunda. Kebebasan pasti mempunyai konsekuensi. Siip.

    BalasHapus
  2. Iya bun... Menulis bebas juga ternyata harus dipertimbangkan manfaatnya bun. Terimakasih ya sudah mampir.

    BalasHapus
  3. Terima kasih wejangannya bu..sgt memberi makna..

    BalasHapus
  4. Menulis dengan hati agar pesannya sampai ke hati pembaca. Begitu bukan, Bun?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bun... betul itu, selain tetap menyampaikan pesan.

      Hapus
  5. Terimakasih sudah mengingatkan Bu..🙏🙏

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. Betul sekali bun... bebas bersyarat hi hi hi
      Terimakasih ya

      Hapus
  7. Bebas... seperti burung terbang, Ya... Bunda, tulisannya keren..

    BalasHapus
  8. Ada resiko disetiap kebebasan.
    Mantaappp tulisannya Bu

    BalasHapus
  9. Insyaallah akan terus bebas berbuat dengan tak lupa selalu bertanggung jawab.

    BalasHapus
  10. Terimakasih pak telah mampir. Semangat belajarnya nih.

    BalasHapus
  11. Cici Jang: maaf baru mampir bu,sukses selalu bu Hasanah

    BalasHapus

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...