PANTAI PELABUAN RATU
E. Hasanah
Bagi orang Jawa Barat khususnya yang
tinggal di Kabupaten Sukabumi, Pantai Pelabuan Ratu menjadi tempat tujuan
wisata favorit. Pantai ini terletak di pesisir Samudra Hindia di selatan Jawa
Barat. Dari arah Sukabumi kota sekitar 60 km ke arah selatan, atau sekitar 2
jam perjalanan menggunakan kendaraan. Pantai ini dikenal memiliki ombak yang
sangat kuat dan menjadi tantangan tersendiri bagi penyuka atau perenang pantai.
Topografinya berupa perpaduan antara pantai yang curam dan landai, tebing
karang terjal, deburan ombak, dan hutan cagar alam.
Di sepanjang Pantai Pelabuan Ratu
ini, ada beberapa spot yang menjadi favorit kami sekeluarga juga bagi penduduk
sekitar. Kenapa jadi favorit? Karena selain gratis, tempatnya juga sangat luar
biasa indah. Gratis ya sepanjang pantai Pelabuan Ratu ini, hanya uang parkir
kendaraan saja. Tempatnya yakni Pantai Citepus yang terletak di tepi jalan raya
antara Kecamatan Pelabuhan Ratu dan Kecamatan Cisolok. Posisinya yang
strategis, membuat kami sering mendatangi destinasi yang menyenangkan ini.
Banyak juga pengunjung lokal maupun yang dari luar daerah menyempatkan diri
untuk singgah dan menikmati pesona Pantai Citepus. Ini dikarenakan Pantai
Citepus juga terbuka 24 jam dan 7 hari.
Di sepanjang Pantai Citepus ini, kurang
lebih 3-5 km luasnya terhampar pasir yang landai dan sangat cocok untuk
dinikmati dengan berjalan kaki tanpa alas kaki. Memang tekstur pasirnya agak
sedikit keras dan ombaknya juga besar. Tapi bagi keluarga kami tidak serulah
kalau ke pantai Citepus tanpa bermain air. Ombaknya menantang untuk
berbasah-basahan. Jadi pasti mencari spot untuk menebar tikar, agar bisa botram
atau babacakan (bahasa orang Sukabumi yang menunjukkan makan
bersama-sama dengan posisi duduk melingkar biasanya). Sambil menikmati
pantai yang mempesona, kita juga biasanya berlama-lama untuk makan, nongkrong,
atau bahkan berfoto ria.
Selain pantai Citepus yang sering
kami kunjungi juga yaitu pantai Karang Hawu. Pantai Karang Hawu ini sebenarnya
terusan dari pantai Citepus, masih terletak di sepanjang jalan menuju Cisolok
kalau dari arah Pelabuhan Ratu Kota. Yang khas dari pantai ini yaitu
pemandangannya yang luar biasa eksotis karena memiliki karang yang mirip hawu
(Bahasa Sunda hawu itu tungku tempat untuk memasak dengan menggunakan kayu
bakar) dan memiliki tebing yang menjorok ke laut. Tebing karang ini agak tinggi
menyerupai gunung atau bukit.
Orang
mempercayai bahwa Gunung Karang dan pantai Karang Hawu ini merupakan petilasan
Nyi Roro Kidul dan terdapat sebuah bangunan makam di atasnya yang dipercaya
sebagai makam penyebar Islam Raden Dikudratullah dan Raden Cengkal. Konon,
keduanya dipercaya oleh masyarakat setempat masih keturunan Sunan Gunung Jati
yang berasal dari Cirebon. Selain paling ujung bibir pantainya tempat
persinggahan Nyi Roro Kidul. Bahkan menurut cerita pernah juga sebagai tempat
peristirahatan presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.
Terlepas benar atau tidak, cerita
mistis di pantai Karang Hawu ini menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi
sebagian orang. Bagi kami Karang Hawu adalah tempat yang enak untuk nongkrong
menikmati secangkir kopi atau menikmati deburan ombak sambil berjalan di atas batu
karang yang nampak kemilau kalau hari menuju sore.
Pantai Citepus Palabuhan Ratu (Dokumen pribadi)
Work from home (WFH) membuat kami bosan juga di
rumah, padahal tidak full WFH lho. Karena dalam seminggu ada saja jadwal keluar
untuk ke kantor, ke sekolah, atau tempat pertemuan yang memaksa kami untuk
mengurusi pekerjaan. Hari Sabtu kemarin saya ngobrol dengan suami juga
anak-anak, merencanakan untuk pergi refreshing
ke tempat yang sekiranya aman dari wabah pandemi Covid-19 dan tentu juga terjangkau.
Kalau kata kuncinya aman dan terjangkau, pasti bagi kami destinasinya Pelabuan
Ratu. Sepakatlah besok hari Minggu kami berangkat pagi setelah beres-beres di
rumah. Sebenarnya sudah kebiasaan kalau jalan-jalan atau piknik keluarga kami
pasti ke daerah Pelabuan Ratu atau sekitarnya. Apalagi kalau hari libur panjang
seperti tahun baru atau libur lebaran setelah Idul fitri. Tidak lengkap rasanya
kalau libur lebaran tanpa menikmati indahnya laut pantai Pelabuan Ratu.
Pagi-pagi hari minggu, seperti di hari kerja kami mempersiapkan
untuk piknik ke Pelabuan Ratu. Santai juga sebenarnya karena beres-beres rumah
dulu, sarapan, nyuci dan pekerjaan rumah lainnya. Tidak banyak yang dibawa
hanya makanan ringan, minuman dan nasi yang ada di rumah saja. Suami malah
bilang enggak usah bawa bekal dari rumah, nanti saja kita beli di sana. Katanya
gak seru kalau ke Pelabuan Ratu jika tidak bakar ikan. Yah sudah bekal nasi saja yang banyak, ikan
dan lalabannya beli.
Sekitar jam 8 kami berangkat. Perjalanan dari rumah ke
Pelabuan Ratu sekitar 1,5 jam menggunakan kendaraan. Kami berangkat berlima
melewati jalan yang waw pokoknya. Berkelok-kelok, naik turun, curam, dan tentu
menantang bagi yang senang berkendaraan. Anak sulung kami yang nyetir, sudah
lihai pegang setirnya dan tentu sudah hapal sekali jalurnya. Jalan yang kami
lewati melintasi Kecamatan Kalapanunggal dan Cikidang. Jalan ini sekarang sudah
banyak dikenal juga oleh masyarakat luar terutama yang dari Jakarta atau Bogor,
sebagai jalan alternatif menuju Pelabuan Ratu. Sedangkan jalur utamanya lewat
Cibadak, Cikembang, Cikembar dan Bantar Gadung, jika dari Jakarta atau Bogor
dan lewat Lembursitu kalau dari arah Bandung atau Sukabumi kota.
Pantai yang kami datangi yakni Pantai Citepus dulu.
Karena kami ingin menikmati makan siang nanti dengan ikan bakar segar yang
dibakar dan dimakan hangat-hangat. Sebelum sampai ke Pelabuan Ratu, ada warung
nasi di jalan pertigaan Buniwangi yang menyajikan soup ikan yang rasanya luar
biasa enak di lidah jadi nggak ketinggalan juga tuh beli dulu walau hanya 2
porsi yang cukup untuk 2 orang.
Sampai di pantai Citepus sekitar jam setengah sepuluh,
kami mencari tempat yang nyaman di bawah pohon untuk gelar tikar yang dibawa
dari rumah. Pesan ikan bakar di warung yang berjejer di depan, mudah juga.
Disediakan juga makanan lainnya, seperti cah kangkung yang enak sekali dimakan
dengan ikan bakar. Sekitar jam 12-an, kami menikmati makan siang dengan ala-ala
botram bersama keluarga kecilku. Anak-anak
kelihatan sekali lahapnya karena sudah cape setelah jalan-jalan dan main air.
Siang ini benar-benar kami menikmati pantai Citepus. Setelah makan siang, kami
pergi ke tempat salat untuk melaksanakan salat Zuhur. Di sekitar pantai Citepus
ini mudah juga menemukan mushola, sehingga tidak perlu melakukan salat jamak
bagi pengunjung yang datang dari jauh.
Setelah puas menikmati pantai Citepus, kami melanjutkan
perjalanan sekitar 10 menit menuju pantai Karang Hawu (kebetulan di jalan
lancar tidak macet). Penasaran kalau ke Pelabuan Ratu tidak singgah di Karang
Hawu. Di pantai Karang Hawu banyak yang bisa kita lakukan, selain nongkong
menikmati secangkir kopi ditemani deburan ombak. Dari mulai berenang, surfing
bahkan memancing bagi yang suka. Hanya perlu waspada saja dan mengikuti
atau mematuhi ketentuan yang ada, karena ada spot-spot yang berbahaya dan bisa
mengakibatkan celaka atau tenggelam.
Dari bukit karang Pantai Karang Hawu ini kita bisa
melihat dengan jelas panorama laut lepas sampai ombak besar yang menghantam
batu karang. Turun ke bawah, bisa menikmati lebih dekat derasnya ombak pantai
selatan pulau Jawa. Ada yang unik juga yakni terdapat jembatan sederhana yang
terbuat dari bambu. Dari sini kita bisa berjalan melintasi aliran air laut
hingga ke bagian ujung karang.
Pantai Karang Hawu Pelabuhan Ratu (dokumen pribadi)
Pada kunjungan kali ini ada yang berbeda yang kami
rasakan, yakni bawelnya petugas memberikan peringatan untuk tetap memakai
masker dan tidak buang sampah sembarangan. Salut juga kepada mereka, di saat
liburpun mereka masih bertugas memberi peringatan kepada masyarakat umum. Hebat
juga Pemda nih. Pantai Karang Hawu ini bisa sejenak melupakan lelah rutinas
kerja. Apalagi kalau sampai sore hari menjelang tenggelamnya sinar matahari,
pemandangan yang luar biasa akan tersaji dan membuat kita tersungkur sujud. Betapa
Allah Swt menciptakan alam ini begitu indah.
Oh ya bagi sahabat yang jauh dan ingin mengunjungi pantai
kebanggaan orang Sukabumi, Pantai di sekitar Pelabuhan Ratu ini recommended lho.
Banyak juga destinasi sekitar Pelabuhan Ratu ini memiliki fasilitas yang bagus,
dari mulai hotel, resort, villa dengan harga dari yang mahal sampai yang
termurah, tergantung kantong masing-masing.
Destinasi wisata di sekitar Pelabuhan Ratu yang bisa
dipilih adalah Pantai Cibareno, Pantai Cimaja, Pantai Cibangban, Break Water,
Tenjo Resmi, dan Gua Lalay. Selain pantai juga ada wisata Air Panas, yang terletak
sekitar 17 km dari Pantai Pelabuhan Ratu, yang airnya mengandung belerang yang
tinggi dan berguna bagi kesehatan. Tempat ini terdapat sungai dengan mata air
panas dengan letupan vulkanis, atau disebut Geyser yang di dekatnya terdapat
air terjun dan perkebunan karet. Apalagi kalau memiliki waktu yang luang untuk
berpetualang keliling Pelabuhan Ratu, banyak destinasi yang sangat menarik.
Pelabuhan Ratu ini sekarang terkenal dengan Geopark
Ciletuh. Ini menjadi bagian dari Global Geopark Network UNESCO, dimana memiliki
luas sekitar 128.000 hektare dan mencakup 74 desa di delapan kecamatan, Geopark
Ciletuh memiliki bentuk menyerupai tapal kuda (amphitheater) dengan diameter sekitar
15 kilometer yang menghadap ke Teluk Ciletuh.
Tulisan ini adalah naskah yang dikirimkan untuk buku Pesona Nusantara (Antologi Khasanah Wisata Alam dan Sejarah Indonesia).
PROFIL
PENULIS
https://ehasanah.gurusiana.id/
Instagram: @hasanahhalima
Facebook: https://www.facebook.com/hasanah.halima
Email: ehasanah675@gmail.com
WA: 0815 6030 727
Keren ya ...Duh indahnya pantai nya..bikin ngiler .Antul
BalasHapusAyo pak Beje main ke pelabuan ratu...
HapusSngt informatif..Pantai Pelabuhan Ratu..mantap bu..
BalasHapusTerimakasih pak... Nulisnya harus banyak belajar ni ke pak Imam.
HapusSaya orang Bandung malah belum pernah ke pelabuhan ratu bu...hehe
BalasHapusMari bun ke Pelabuan Ratu... banyak destinasinya.
HapusJalan-jalan lagi kita....
BalasHapusbelum sempat ke Pelabuhan Ratu, Jika mua kesana pasti ada saja alasan yang membuatnya tidak jadi.
Semoga suatu saat bisa meluncur kesana!!!
Pak Indra ayo main... pulangnya jalan cikidang, mampir ke rumah.
HapusAsyik...Bunda, trimks sdh mengajak jalan2 walaupun hanya membaca tulisan saja .Keren...
BalasHapusIya bun ... jalan2nya lewat maya ya. Terimakasih bun. Biasanya aku jg ke Bandung tiap minggu bun.
HapusAsyik bisa jalan-jalan ke pantai.
BalasHapusHi hi hi lewat cerita ya bun. Terimakasih ya telah mampir.
HapusUdah beberapa tahun gak pernah lagi berkunjung ke pantai pelabuhan ratu. Hemm kaya apa ya sekarang keadaannya. Pasti sudah banyak yang berubah.
BalasHapusSekarang lebih keren pak karena menjadi ibu kota kabupaten terus beberapa destinasi didandani, pokonya semakin ok.
Hapus5 tahun yang lalu sy pulang dr cilograng Banten lewat sukabumi, nah sy melihat pemandangan yg sangat memesona, berupa teluk dr atas tebing, indaah banget.Apakh itu karang Hawu? Infonya pernah jd spot shooting film Cinta Dessy Ratnasari..
BalasHapusBu Tini orang mana? Nah itu pasti melihatnya dari bukit Habibi, iya betul itu teluknya karang hawu. Di situ tempat aku beristirahat menikmati kopi kalau ke Bayah/Sawarna.
HapusPengen kesana
BalasHapusSerial Travelling ya Bu, keren
BalasHapusWah bagus banget tulisannya detail
BalasHapus