Kebijakan dan Doa untuk Corona
Hari
senin tanggal 11 Januari 2021 ini, kami seharusnya telah melaksanakan proses
kegiatan belajar mengajar semester genap tahun pelajaran 2020-2021 dengan tatap
muka. Walaupun persiapan dilakukan jauh sebelumnya optimal, tetapi belum bisa
terlaksana. Persiapan itu dari mulai menyediakan tempat cuci tangan sampai
persediaan masker bagi siswa yang lupa membawanya dari rumah. Namun surat
keputusan gubernur tentang pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
secara proporsional di 20 daerah kabupaten kota di Jawa Barat dalam rangka
penanganan corona virus disease 2019 (covid-19) juga berdampak kepada kami.
Surat ini memberikan informasi pembatasan waktu dari 11 januari sampai dengan
25 januari 2021 dan ditandatangani tanggal 8 januari lalu.
Terlepas suka atau tidak, pembelajaran daring dan luring masih harus kita jalani sekarang. Guru dan siswa harus tetap semangat menjadi pembelajar sepanjang hayat. Guru harus tetap belajar mencari metoda dan tehnik-tehnik pembelajaran secara BDR yang menarik. Siswa apalagi harus tetap belajar dalam kondisi seperti ini.
Kebijakan
gubernur melalui Surat Keputusan bernomor 443/Kep.10-Hukham/2021 tersebut salah
satunya sebagai bentuk kewaspadaan daerah dalam rangka penanganan Covid-19 di
Jawa Barat. Dalam bidang Pendidikan kita bisa memahami dari kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah tersebut adalah agar kesehatan dan keselamatan peserta
didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan
prioritas utama. BDR (Belajar Dari Rumah) dilakukan untuk memastikan pemenuhan
hak anak dalam mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19. Selain
itu juga untuk melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19,
mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, serta memastikan pemenuhan dukungan
psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali.
Pada
hari senin, 11 Januari 2021 Bupati kabupaten Sukabumi memberikan himbauan
melalui surat bernomor 005/137-Kesra dan mengajak seluruh masyarakat secara
serentak untuk mengadakan ISTIGHOSAH KUBRO atau doa Bersama di setiap masjid dipimpin
para ulama dan Imam masjid pada hari Jumat, 15 Januari yang akan datang. Hal
ini didasarkan karena hasil evaluasi satgas Covid-19 bahwa kasus baru
terkonfirmasi positif corona dan kematian akibat pandemic covid-19 semakin
bertambah atau meningkat dalam beberapa pekan terakhir ini.
Semoga kita selalu diberikan kesabaran dalam menghadai cobaan ini.
BalasHapusBye..Bye.. Corona... Aamiin
iya pak... buah simalakama, kasian jg ke anak2 belajarnya tidak maksimal. terimakasih ya
HapusSedih ya Bu, memikirkan nasib generasi emas yg kita harapkan menjadi bonus demografi di masa depan ternyata harus mengalami masa pendidikan yg kurang, krn mendidik tak bisa digantikan komputer/gadget
BalasHapusIya bun... lebih sedih lgi kita jg kehilangan saudara dan rekan kerja. terimakasih bun.
HapusRasanya kegembiraan bisa tatap muka di semester 2 harus ditunda dulu.
BalasHapusIya... tapi tetap semangat ya biar imun naik.
HapusTerimakasih ya.
semoga corona dan balatentaranya akan segra pergi, dan kita terus bersabar dan berikhtiar
BalasHapusAamiin YRA... Terimakasih pak Beje.
HapusSedih sekali, ketika kita hanya bisa bertegur sapa dilayar gadget. Mereka tak kuasa menahan rindu kepada gurunya. Hari pertama pembelajaran semester 2 siswaku pada nangis pas lihat wajah kita dilayar hp. Semoga Corona cepat musnah dari muka bumi ini.
BalasHapusAamiin YRA ... Iya bun.
HapusTerimakasih ya kunjungannya.
Semoga corona cepat pergi. Anak - anak sudah rindu pergi sekolah.
BalasHapusAamiin YRA... Terimakasih Bun.
HapusBetul Bu, siswa saya sudah semangat mau belajar tatap muka, tapi apa hendak dikata ternyata belum memungkinkan.
BalasHapusIya sama ya... Terimakasih ya.
HapusMg nnti dilncarkn
BalasHapusAamiin YRA... Terimakasih ya.
HapusSelalu ada hikmah di balik musibah.
BalasHapusBetul pak D... Kita harus tetap bersyukur. Terimakasih ya.
BalasHapus