Jumat, 29 Januari 2021

Bonus Demografi


BONUS DEMOGRAFI

Bonus demografi diprediksi akan dialami Bangsa Indonesia pada sekitar 20-30 tahun akan datang. Hal itu dapat terjadi karena jumlah penduduk usia produktif yakni usia 15 – 64 tahun lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif. Jumlah usia produktif itu diperkirakan akan mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. Konsekwensinya bonus demografi ini bisa menjadi tantangan sekaligus kesempatan besar. Untuk itulah saat ini perlu mempersiapkan yang terbaik dalam mengimplementasikan konsep-konsep organisasi, kepemimpinan, dan manajemen personil dalam pendidikan. Dan lebih penting dari itu pemerintah harus menyiapkan sumber daya manusia yang andal dan siap bersaing. Bidang pendidikan harus mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang dinamis, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berdaya saing global.

Tantangan utama terkait bonus demografi sebenarnya ada pada ketenagakerjaan selain pendidikan yang harus kita persiapkan dari sekarang. Terkait ketenagakerjaan, sekitar 58,26 persen atau setara dengan 75,37 juta jiwa tenaga kerja di Indonesia merupakan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau di bawahnya. Ini  berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2019. Kondisi ini akan berdampak pada produktivitas dan daya saing tenaga kerja yang masih rendah, sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri maka dunia pendidikan perlu strategi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dunia pendidikan menjadi kunci utama untuk bonus demografi. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan terampil perlu adanya kerja sama seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait. Untuk menciptakan generasi muda yang produktif dan memiliki keterampilan khusus maka perlu adanya pendidikan dan pelatihan secara kontinyu pada lembaga-lembaga atau institusi-institusi pendidikan.

Lembaga-lembaga pendidikan dan perguruan tinggi perlu menyiapkan lulusan yang mampu bersaing di dunia industri. Dengan lulusan yang berkualitas dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dianggap mampu hadapi fenomena bonus demografi.

Pemerintah perlu menyiapkan kurikulum yang mengacu pada kreativitas dan inovasi agar para lulusan terlatih dengan memiliki pola pikir kreatif serta berwawasan luas. Selain itu,  lembaga-lembaga pendidikan ini juga perlu menyiapkan lulusannya dengan bekal kompetensi di bidangnya masing-masing. Dengan kompetensi dan bakat yang dimiliki diharapkan lulusan dari Lembaga pendidikan dapat memenuhi kebutuhan dunia industri dan wirausaha.

Namun bukan hanya itu saja, generasi muda juga harus mampu menciptakan  lapangan pekerjaan guna turut andil membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran. Angka pengangguran dalam masa bonus demografi diperkirakan akan mengalami peningkatan karena jumlah usia produktif tidak sebanding dengan luasnya lapangan pekerjaan.

Dalam rangka menyongsong bonus demografi kita perlu menyikapi dengan baik. Persiapan generasi emas Indonesia tahun 2045 diperlukan pembangunan pendidikan dalam perspektif masa depan, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri, dan modern, serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Keberhasilan membangun pendidikan akan memberikan kontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional secara keseluruhan. Dalam konteks demikian, pembangunan pendidikan itu mencakup berbagai dimensi (Kemendikbud, 2017).

7 komentar:

  1. Andil kita para pendidik dan semua pihak terkait sangat diharapkan bisa mempersiapkan semuanya dengan maksimal ya bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul... untuk mempersiapkan anak cucu yang mungkin akan lebih ketat bersaing dalam mempertahankan hidupnya.

      Hapus
  2. Bonus demografi generasi emas, nmaun kini baru tunas sudah terancam pengkerdilan karena pandemi. Namoak fenomena2 putus sekolah yang tdk swdikit. Sungguh sangat memprihatinkan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Allah mungkin berkehendak berbeda dari perkiraan kita. Terimakasih ya.

      Hapus
  3. Semoga bonus demografi Indonesia benar-benar bisa dinikmati oleh bangsa Indonesia dan membawa kemajuan bangsa dan negara.

    BalasHapus
  4. Harus kita semai dari sekarang, agar bonus demografi bisa kita panen pada waktu yg tepat

    BalasHapus
  5. Asyik...tulisannya tentang Demografi.Semoga sukses para petani kita dlm mempergunakan kekayaan alam

    BalasHapus

KSP

Kurikulum Satuan Pendidikan  Mengawali tahun pelajaran 2024-2025 pada hari Senin, 15 Juli 2024 semua madrasah melaksanakan Matsama (Masa ta&...