Duka di hari senin
Oleh: E. Hasanah
Setelah sholat magrib, seperti biasa Emak membaca Al-Qur'an. Waktu yang tidak mau diganggu, apalagi hanya untuk buka WA atau SMS. Tapi magrib ini suara Hp itu berdering terus dan terasa mengganggu sekali, jadi Emak angkat Hp. Terdengar suara di sebrang sana bergetar dan terisak. Kabar duka datang, rekan kerja Emak meninggal. Walaupun tahu, beliau sering sakit-sakitan karena penyakit jantung. Tapi kabar meninggalnya membuat Emak shock juga.
Setelah kirim ungkapan duka di grup WA yang diikuti bersama, Emak diam terpaku. Tidak ada yang bisa dilakukan selain baca doa dan menunggu Pak Su pulang dari mesjid. Mendengar pintu dibuka, Emak langsung berterial, " Pak ... pak haji Yayan meninggal, kita berangkat ta'ziah yuk sekarang". Innalillahii... pak Su bergumam. Mak sekarang tuh malam, kalau ta'ziah sekarang pasti terlalu larut pulangnya. Perjalanan ke rumahnya tidak cukup dua jam lho, jadi Mak bersabar dulu saja. Besok setelah subuh saja, kita ke sananya, usul Pak Su. Emak hanya membisu.
Emak nampak sedih, wajahnya kelihatan muram. Mending sekarang kita makan yuk, ajak Pak Su. Hanya terdiam tanpa beranjak, Emak diam tak berkomentar. Sampai waktunya tidur, Emak masih nampak gelisah. Matanya susah terpejam. Pukul sebelas lebih, Emak buka Hp dan membaca WA. Astagfirullah... ada misscall juga pesan bahwa bibinya juga baru saja meninggal. Emak menjerit dan ... tidak ingat apa-apa lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar