Harapan daun berserak
E. Hasanah
Taken from PinterestTanah coklat itu basah
Daun-daun berserakan ulah
angin
Berguguran jatuh
beterbangan
Sisa hujan laksana
lambaian tangan
Mengajak bergerak
mengukir jejak
Katamu ayo singsingkan
lengan
Tanam harapan di
gemburnya tanah
Masa depan masih luas
terbentang.
Ada senyum penghambaan
Penuh kebahagian dalam
pelukan ilahi
Meski air mata menetes
sesaat
Namun kepasrahan dalam
tunduk syukur
Tercurah alirkan energi
kekuatan diri
Berbuat itu hanya usaha
dan kunci
Hasil adalah buah dari
ketentuanNya.
Dari sisa waktu yang
diberikannya
Berharap bisa menanamkan
kebaikan
Melukiskan cerita penuh
daya semangat
Hingga dorongan itu
sampai pada cucu cicit
Bertumbuh subur dalam
aliran darah merah
Berani hadapi setiap
ujian menghadang
Bercabang dalam kesabaran
tegar berusaha
Berbunga ketulusan hati
ikhlas menerima.
Padamu yang menerbangkan
ranting-ranting dahan
Ajari aku untuk siap
menerima kelapangan hati
Menyadari bahwa musim
akan terus berganti
Daun usang berserakan
akan bertukar
Pucuk ranum harapan akan
muncul atas kehendaknya
Padamu yang menciptakan
basah pada hujan
Ajari raga untuk bisa
menyisakan warisan jiwa
Kobaran semangat biarlah
tetap subur
Untuk mematangkan harap
pada setiap jengkal tanah
Walau manis buah tak
sempat kunikmati diri
Biarkan tetesan keringat
membasahi hati insani
Penerus aliran darah terpompa
energi
Berbakti tanpa pamrih
menanamkan bhakti.
Pagi menanti mentari.
Sukabumi, 19 oktober 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar