Sabtu, 10 April 2021

Dasar Penulisan

Tanggal pertemuan: Jum’at, 09 April 2021

Resume ke: 3

Tema: Dasar Penulisan

Narasumber: Rita Wati, S.Kom.

Gelombang: 18

 DASAR PENULISAN

ehasanah675@gmail.com



Pada pelatihan belajar menulis gelombang ke-18 pertemuan ke-3 edisi tanggal 09 April 2021 menyajikan tema Dasar Menulis. Materi disampaikan oleh narasumber ibu Rita Wati, S.Kom. Selain seorang penulis, beliau juga berprofesi sebagai guru, blogger, dan kurator. Penulis 4 buah buku tentang kepenulisan dengan genre berbeda. Juga 3 buku antologi yang beliau susun sebagai curator yang memperkaya pengalamannya dalam kepenulisan.

Sebelum materi diberikan narasumber memancing peserta dengan pertanyaan apakah menulis itu susah atau tidak. Jika merasa susah, cari penyebab permasalahannya. Penyebabnya bisa karena susah ide, miskin kosa kata, sulit merangkai kata, susah memulai, bingung mau menulis apa, tidak percaya diri, merasa tulisannya jelek, atau merasa tulisan tidak layak untuk di baca.

Jika penyebab permasalahan menulis yang disebutkan itu benar, maka saran beliau adalah buang saja jauh-jauh. Kita harus menulis, menulis, dan menulis. Untuk memudahkan mengingatnya, ada 5 dasar dalam penulisan. Dasar penulisan yang 5 itu adalah What, Where, When, Who, Why, How (atau dikenal dengan rumus 5 W + 1 H). Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan singkatan ADIKSIMBA “Apa – Dimana – Kapan – Siapa - Mengapa - Bagaimana.

Penjelasannya dari 5 W + 1 H atau ADIKSIMBA ini adalah:

1.      What: Peristiwa apa yang sedang terjadi? Apa dampaknya? apakah peristiwa tersebut menimbulkan kerugian?

2.      Where: Dimana kejadian/ peristiwa yang diceritakan.

3.      When: Kapan kejadian dari peristiwa yang diceritakan

4.      Who: Siapa yang memfasilitasi untuk memberikan informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang ditulis.

5.      Why: Mengapa yakni sebab musabab suatu peristiwa terjadi.

6.      How: Bagaimana, penggunaan unsur how ini akan membantu pembaca memahami alur cerita.

Jika telah terpenuhi ke 6 unsur tersebut maka tulisan kita akan mudah dipahami oleh pembaca. Jadi dasar penulisan tersebut harus kita perhatikan, Ayo kita mulai dengan 5W + 1 H dalam menulis. Juga perlu diperhatikan pula tentang kesalahan yang sering dilakukan oleh penulis pemula.

Penulis pemula kurang memperhatikan kesalahan-kesalahan yang terjadi. Kesalahan yang sering dilakukan penulis pemula dalam menulis adalah:

1.      Menulis dengan kalimat dan paragraf yang Panjang.

2.      Tanda baca yang sering keliru.

3.      Penggunaan kata yang masih banyak salah tidak menggunakan kata baku.

4.      Sering ditemukan kata yang tidak efektif.

 

 Yuk kita berkunjung ke link addressnya narasumber agar terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam menulis tersebut. Ini alamatnya ya:

 

http://bit.ly/Tips-Agar-Tulisan-Enak

Nah sekarang apa saja hal-hal yang harus diperhatikan bagi penulis pemula ini. Ini tips nya:

1.      Penggunaan huruf kapital/ besar :

a.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

Contoh:

Aku belajar menulis dengan baik.

Hari ini pertemuan ke-3 kelas belajar menulis gelombang 18.

b.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

Contoh:  

Rita Wati, S.Kom.

Wijaya Kusumah, M.Pd.

c.       Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Contoh:

“Ayo kita pulang Bu!” Rengek Joni pada ibunya.

d.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Contoh:

Islam, Alquran, Kristen, Alkitab, Hindu, Weda.

Allah selalu bersama hamba-Nya.

e.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

Contoh:

Saya telah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia.

Tulisan itu dimuat dalam koran Radar Bali.

f.        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.

Contoh:

S.H.          = Sarjana Hukum

S.Kom.     = Sarjana Komputer

Dt.            = Datuk

Tb.            = Tubagus

 

Kesalahan yang sering terjadi pada penggunaan kata depan di. Penggunaan kata di sering terjadi kekeliruan antara kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan dan kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinulai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).

Contoh: ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis), diingat (bisa diubah jadi mengingat). Sementara itu penulisan di dipisah jika kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Berarti ia harus dipisah dari kata belakang. Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif. Contoh: di sini (tidak bisa diubah jadi menyini), di siang hari (tidak bisa diubah jadi menyiang hari), di dirimu (tidak bisa diubah jadi mendirimu).

Kesimpulan di sebagai imbuhan + kata kerja (maka penulisannya serangkai) selain itu terpisah.

 

Penggunaan Tanda Seru

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

Contoh: Alangkah indahnya pemandangan di Nusa Dua! Ayo belajar!

 

Penulisan Kata Baku

Untuk penulisan kata baku disesuaikan juga. Jika artikel, makalah, skripsi dan sebangainya maka kata baku itu menjadi hal mutlak. Sedangkan untuk novel dan cerpen kita sesuaikan dengan yang namanya istilah selingkung.

Apakah menulis harus runtut sesuai unsur-unsur tadi (ADIKSIMBA)? Unsur apa yang harus didahulukan agar lebih menarik? Dalam 1 paragraf apakah ada batasan jumlah kalimatnya? Idealnya berapa? 

Jawabannya kita perhatikan akan menulis apa. Jika ingin menyampaikan informasi seperti berita maka 5W 1H ADIKSIMBA ini udah urutan yang sesuai. Dalam 1 paragraf tidak batasan ideal itu 5 sampai 10 kalimat bu ya. Minimal 1 kalimat jika kalimat berupa percakapan.

Bagaimana cara untuk memulai menulis dengan keyakian bahwa tulisan akan layak dan pantas untuk dibaca orang?

Permasalahan ini adalah permasalahan umum untuk penulis pemula. Setiap penulis pemula biasa mengalaminya. Untuk mengatasinya salah satu cara adalah memulai berada di komunitas menulis. Tulislah apa yang ada di benak dituangkan semuanya kemudian posting di blog lalu share ke group.

Bagaimana cara membuat tiap tulisan runtut, beraturan, dan berkesinambungan?

Caranya harus banyak berlatih, seiring berjalan waktu tulisan itu akan mengalir, beraturan. Yang pasti rajin membaca agar bisa menemukan bagaimana cara menulis yang baik, karena dari membaca tulisan orang lain akan mendapatkan ilmu baru.

Kapan membuat tanda koma, titik, bahkan kutip dalam kalimat langsung dan tidak langsung? Apa yang dimaksud selingkung?

Tanda baca yang benar seperti dalam kalimat ini.

Adik berkata, "Dia akan pergi ke perpustakaan".

Saya bertanya pada diri sendiri, "Mengapa peristiwa itu menimpali."

Titik dulu baru tanda petik bu

Selingkung itu seperti menyesuaikan dengan lingkungan yang menggunakan kaidah-kaidah yang digunakan dalam lingkup setempat, tidak mengikuti kaidah bahasa baku terutama untuk penulisan cerpen dan novel.

Apakah dalam sebuah tulisan wajib harus ada 5W1H? Bagaimana jika salah satu unsur itu tidak ada dalam sebuah tulisan?

5W1H itu sudah pedoman dalam membuat tulisan agar informasi yang kita sampaikan jelas, sehingga ketika kita membaca tulisan tersebut tidak ada pertanyaan yang muncul. Jika salah satu unsur contoh when/ kapan tidak dimasukkan maka pembaca akan bertanya-tanya ini kejadiannya kapan, jika who yang tidak ada, makin bertanya lagi siapa yang dibicarakan.

Bagaimana cara menghindari kesalahan sebagai penulis pemula yakni sering membuat kalimat yang berulang-ulang dan kosa kata yang sama juga sulit mengembangkan kalimat?

Untuk menghindari kesalahan kalimat tidak efektif yang ada di dalam tulisan kita caranya harus membaca berulang-ulang tulisan itu. Jika perlu dengan suara keras nanti ketemu itu kalimat yang mubazir. Kata-kata mubazir, atau tidak efektif yang selalu berulang-ulang.

Apakah ada tips untuk menumbuhkan minat dalam menulis sampai bisa menyusun banyak buku dalam waktu singkat? Apakah editor akan memperbaiki naskah itu?

Tips-nya adalah ketika belajar menulis catat semua tips dan trik dari narasumber. Contoh Omjay brandingnya Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Itu  dipraktikkan, dan hasilnya memang diluar dugaan. Sebagai penulis pemula wajar banyak sekali kesalahan dasar menulis. Tapi seiring berjalan waktu jika kita mau belajar semua akan berubah. Jika kita mengirim naskah ke penerbit, memang ada editornya, tapi jika bisa jangan 100% menyerahkan kepada editor karena editor terbaik dari tulisan adalah penulis itu sendiri.

Bagaiman trik yang kita gunakan dalam.menulis setiap.alur cerita membuat pembaca tertarik dan masuk  dalam cerita kita dan menikmati cerita yang dituliskan? Adakah hal hal yang tidak boleh muncul dalam tulisan, bila ide tulisan itu dari kisah nyata yang kita lihat dan alamai?

Dengan belajar, banyak Latihan, dan membaca karya-karya orang lain maka perlahan-lahan kita akan menemukan triknya bagaimana membuat tulisan menarik. Kalau senangnya jika membuat cerpen endingnya membuat pembaca penasaran. Jika menulis kisah nyata itu sangat menarik pasti, tulisannya bisa berupa Faksi Fakta tapi fiksi, dengan merubah menjadi orang ketiga.

 

 

 

Kamis, 08 April 2021

#Kamis Menulis 08-04-2021

 HIDUP, HIRUP, HIBUK

ehasanah675@gmail.com

 

Setiap orang memiliki pilihan dalam menjalani dan mengisi waktu hidupnya. Ada yang menghabiskan waktunya dengan bekerja dan bekerja sepanjang hari. Atau malah menghabiskan waktunya sehari penuh dengan bermalas-malasan tanpa memanfaatkannya dengan baik. Kita dalam hidup ini diberikan waktu yang sama yakni 24 jam sehari semalam. Tergantung kita menggunakannya. Hidup ini diatur oleh kita yang menjalaninya.

Seringkah anda menerima pertanyaan dari teman, keluarga, atau tetangga seperti, "Lagi sibuk apa nih?" "Bolehkah saya telpon?" Atau "Kapan ada waktu untuk bisa bertemu?" Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang menunjukkan bahwa kita sibuk menggunakan waktu dalam kehidupan sehari-hari.

Termasuk aku sendiri. Aku merasa menjadi orang yang hibuk.  Kehibukanku sebagai seorang ibu rumah tangga, sebagai seorang pegawai, bahkan sebagai pembelajar.

Hibuk ya hibuk adalah kata lain dari sibuk, banyak pekerjaan, atau giat bekerja.

Beberapa teman lama sering mencap aku dengan orang sibuk. Bahkan dianggap tidak punya waktu untuk berkumpul bersama mereka. Bukannya aku dianggap penting malah mereka memaklumi kalau aku tidak bisa sekedar berkumpul menghabiskan kopi bersama sambil ngobrol ngaker ngidul.

Seiring berjalannya waktu, kehibukan yang menyita waktu semakin dikurangi. Di sela-sela kehibukan dalam kehidupan ini, ternyata harus ada waktu untuk bisa dinikmati walaupun hanya dengan menghirup udara segar.

Menghirup udara segar di pagi hari, mengunjungj rumah saudara atan teman, berolahraga, atau hanya melakukan hal-hal yang menyenangkan ternyata dapat meningkatkan kesehatan mental kita. Dimana kesehatan mental ini mencakup pada kesehatan emosional, psikologis, dan sosial. Bahkan kesehatan mental ini akan mempengaruhi cara berpikir dan menghindari kita dari stress.

 

Nikmati hidup ini dengan waktu yang bermanfaat.

Jangan terlalu hibuk dengan pekerjaan

Hiruplah udara segar dan rasakan indahnya dunia.

 

#Kamis Menulis

#Hidup Hibuk Hirup

#Kamis, 08 April 2021


Rabu, 07 April 2021

Ide Menulis Bagi Guru

Tanggal pertemuan: Rabu, 07 April 2021

Resume ke: 2

Tema: Ide Menulis Bagi Guru

Narasumber: Wijaya Kusumah, M.Pd.

Gelombang: 18

 

IDE MENULIS BAGI GURU

ehasanah675@gmail.com

 

Assalamualaikum Ibu Bapak Coach, Narasumber, Moderator, Sahabat Penulis Pemula, dan pembaca semua. Semoga tetap sehat dan semangat menulis.

 

Resume ke-2 pada pertemuan ke-2 dalam belajar menulis gelombang 18 menyajikan tema Ide Menulis Bagi Guru. Materi disampaikan oleh narasumber Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. dengan moderator Mr Bams.


Membicarakan tentang ide menulis, siapapun kita pasti akan mengatakan bahwa ide itu bisa berasal dari orang yang kita temui, apa yang kita lihat dan rasakan, atau apapun yang terpikirkan. Om Jay berpendapat bahwa sebenarnya ide menulis bertebaran di depan mata. Namun terkadang kita belum siap menuliskannya. Hal itu disebabkan karena kita belum terbiasa menulis. Sumber ide yang paling enak ditulis adalah diri kita sendiri dan orang lain. Tapi bisa juga yang ada di depan mata kita.

 Sebagai contoh mari kita simak tulisan dibawah ini.

1.     1.  Ide menulis dari menceritakan diri sendiri 

Cerita dari kegiatan kita mulai bangun tidur sampai akan tidur kembali. Menuliskan dari cerita yang dianggap tidak penting menjadi penting.

Misalnya; Pada hari ini aku berangkat ke kantor pukul 6.30 Wib. Lebih pagi dari biasanya, karena aku harus membereskan ruangan yang akan dipakai pertemuan pada pukul 8.00 wib. Setibanya di kantor aku langsung mengambil sapu dan membersihkan lantai. Meja-meja juga nampak masih kotor dan berantakan sehingga harus dibersihkan dan dilap. Setelah menata meja dan kursinya, aku letakkan juga pas bunga cantik di meja depan. Meja ini akan digunakan untuk Bapak pimpinan dan pasti akan menjadi perhatian sehingga tampilannya harus bagus. Peralatan lain seperti pengeras suara, in focus lengkap beserta layarnya juga dipasang dan diletakkan di posisi yang sesuai. Setelah persiapan untuk pertemuan itu selesai dikerjakan, aku beristirahat sejenak sambil menunggu waktu pertemuan tiba.

 2.      Ide menulis juga bisa datang dari orang lain. Misalnya dari kepala sekolah, rekan guru, sampai peserta didik. Semua bisa ditulis kalau kita peka dengan keadaan sekitar. Kita bisa menulis teman sekantor atau satu sekolah. Kita bisa menceritakan kebaikan mereka. Mutupi kekurangannya.

Contohnya: Pak Hamdan -rekan sekantorku- hari ini dijadwalkan untuk melakukan suntik vaksin yang ke-1. Beliau tiba di kantor sekitar pukul 9 pagi, karena pelaksanaan suntik vaksin ini dikoordinir oleh pihak kantor dari pukul 8.00 sampai pukul 12.00 siang. Setelah menemui petugas untuk mendaftarkan diri dan mengambil antrian, beliau ikut gabung ngobrol ngaler ngidul bersama kami.

“Pak Tris sudah belum disuntiknya?” tanya pak Hamdan kepada pak Tris.

“Sudah, tadi antrian yang ke tiga. Sekarang disuruh menunggu 30 menit untuk menunggu reaksinya.” Jawab pak Tris sambil meringis dan tetap memegangi tangan bagian atas bekas jarum suntik tadi.

“Sakit gak?” lanjut pak Hamdan

“Ya sakit lah kan ditusuk jarum suntik. Manaan memasukkan obatnya itu banyak lho.” Timpal pak Tris masih dengan wajah meringis.

Tanpa terasa waktu 30 menit berlalu, pak Tris sudah dipanggil kembali oleh petugas pencatat dari Tim dokter yang memberikan vaksin. Tibalah giliran antrian pak Hamdan.

“Pak Hamdan, ada pak Hamdan, dipersilahkan masuk dan menemui petugas di meja satu.” Suara seorang petugas dari speaker memanggil pak Hamdan.

“Sekali lagi kepada pak Hamdan, dimohon segera masuk dan dipersilahkan menemui petugas di meja satu.” Petugas memanggil kembali pak Hamdan. Namun pak Hamdan belum juga masuk ke ruangan pemeriksaan. Kami saling bertatap dengan rekan-rekan dan mencari pak Hamdan yang tidak memperhatikan tadi perginya ke mana setelah ngobrol bersama.

Setelah 3 kali panggilan, dan pak Hamdan tidak ada, petugas melanjutkan memanggil orang lain. Kemudian pemeriksaan dialihkan kepada orang yang dipanggil berikutnya.

Sampai waktu pemeriksaan selesai, pak Hamdan menghilang entah kemana.

 

3.      Ide menulis datang kepada kita juga bisa dari peserta didik. Dari siswa banyak sekali yang bisa ditulis.

Misalnya tentang seorang siswa yang sering kesiangan, siswa yang rajin mengerjakan tugas, sampai karakter siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

 

4.      Ide lainnya bisa dari tetangga dekat.

Misalnya tentang tetangga kita yang baik sekali sikapnya kepada kita. Mau membantu kita ketika kita mendapat masalah atau kesusahan. Atau apapun yang mereka lakukan demi kita.

 

5.      Ide menulis yang berasal dari keluarga.

Contohnya:

Sudah seminggu ini saya ditinggal istri pergi. Bukan karena istri marah atau saya membuat ulah. Tapi istri pergi karena mengawasi tukang yang sedang merenovasi rumah mungil kami di kota Bandung. Rencana bila pensiun tiba, kami akan menghabiskan hari tua di kota kembang ini. Sebab rumah kami di Bekasi seringkali kebanjiran. Kami harus hijrah untuk hari depan yang lebih baik. (Contoh dari Om Jay)

 

Nah itulah ide-ide menulis seorang guru. Selain ide itu tentu saja banyak ide menulis yang bisa diwujudkan dalam bentuk tulisan yang enak dibaca. Seorang guru bisa menggali ide tulisannya dari apa yang dilihatnya, dipikirkan, dirasakan, dan dialaminya dalam kegiatannya sehari-hari. Sebagai saran alangkah baiknya juga seorang guru menuliskan materi-materi berupa ilmu pengetahuan yang akan disampaikannya kepada siswa-siswi. Nilai-nilai yang harus dikuasai siswa juga bisa dituliskan, baik itu berupa nilai teologis, sosiologis, sampai nilai-nilai teleologis.

 

Sebagai tanggapan dari beberapa pertanyaan yang disampaikan peserta belajar menulis gelombang 18 ini, dibawah ini jawaban yang disampaikan narasumber.

 

Adakah langkah-langkah jitu yang bisa membantu untuk memulai atau merangkai kalimat di awal paragraf? Begitu juga dengan paragraf berikutnya sehingga terbentuknya keterkaitan antar kalimat dan antar paragraph?

 

Untuk menemukan ide dalam menulis, kita biasanya menggunakan semua hasil pengamatan dan pemikiran kemudian menyusun kata atau kalimat-kalimat sesuai yang kita amati dan pikirkan itu. Contohnya sekarang kita misalnya berada dalam satu ruang ujian, tuliskan bagaimana situasinya. Tuliskan ada kamera ada HP kemudian buat rangkaian kata, kalimat-kalimat, dan akhirnya nanti paragraph.

 

Bagaimana menyakinkan diri atau menimbulkan percaya diri bahwa tulisan itu layak dikosumsi umum? Apakah ada cara yang sederhana bagi pemula biar menulis lancar?

 

Ini hanya persoalan jam terbang saja. Kalau kita sering menulis maka lama-lama kepercayaan diri kita akan timbul. Inilah salah satu manfaat kita belajar menulis untuk menumbuhkan kepercayaan diri kita sehingga tulisan bisa dibaca oleh banyak orang. Awalnya sepi pembaca itu wajar tetapi akhirnya nanti kita akan menemukan banyak pembaca dan gaya menulis khas diri sendiri. Hal ini tidak bisa diduplikasi oleh orang lain. Mengapa tidak bisa diduplikasi? karena disusun dari kisah sendiri penulis itu, bisa dari keseharian penuisnya. Menulis dengan gaya bahasa sendiri pada akhirnya akan menemukan gaya menulis yang tidak bisa ditemui oleh orang lain. Sama halnya seperti sidik jari seorang manusia. Walaupun dia kembar tetapi sidik jari tidak bisa sama. Itulah mengapa para guru blogger semuanya mau dan rela mengajari kawan-kawan untuk menulis di blog.

Dengan begitu kita jadi berlatih menulis sesuatu yang sederhana dan sesuatu yang biasa akhirnya menjadi yang luar biasa.

 

Bagaimana agar tulisan menjadi enak dibaca? Dan bagaimana tips agar percaya diri dengan tulisan sendiri terutama yang berkaitan dengan tema keilmuan?

 

Biar enak dibaca tulisannya silahkan dicoba dengan gaya storytelling. Sedangkan tips agar percaya diri dengan tulisan yang berkaitan dengan tema keilmuan, ya harus menggunakan referensi ilmuwan. Jelasnya harus banyak baca. Semakin banyak membaca jumlah jurnal semakin baik kita menulis karena yang sifatnya ilmiah itu memang butuh keterampilan khusus.

Kalau Om Jay biasa lebih suka menulis hal yang alamiah, sesuatu yang ilmiah awalnya dimulai dari sesuatu yang alamiah. Contoh ketika kita menulis di blog itu kan awalnya alamiah tetapi bisa menjadi ilmiah ketika berlanjut menjadi sebuah buku. Kenapa menjadi ilmiah dan bagus? Karena di situ ada tangan-tangan editor yang membuat buku itu menjadi rujukan. Membuat buku dan menjadi bahan bacaan yang mungkin bisa dijadikan referensi untuk skripsi, tesis, atau bahkan disertasi.

 

Bagaimana sebaiknya nama orang yang terlibat dalam cerita harus disamarkan atau boleh nama aslinya dalam kisah nyata?

 

Pengalaman pribadi itu lebih enak dibaca. Kalau terbiasa bisa menulis apa adanya. Boleh juga menuliskan nama aslinya asalkan kita sudah minta izin sama orang yang bersangkutan. Tidak jadi masalah, hanya ada orang yang memang sangat menjaga privasi mereka nggak mau kisah hidupnya dipublikasikan ke public. Ada orang juga yang terbuka pribadinya sangat sangat terbuka sehingga apa yang kita tulis mereka senang, tapi juga ada orang-orang yang tidak begitu suka ketika namanya ditulis jadi kita memang harus tahu bagimana sipat orang tersebut.

 

Bagaimana cara "membumbui tulisan" agar tidak terasa monoton dan agar pesan tersampaikan pada pembaca?

 

Sebuah tulisan itu akan menjadi lebih sedap lebih renyah dan lebih asyik dibaca kalau ditambah ide-ide. Biasanya itu kisah fiksi tetapi bisa juga dilakukan dengan kisah-kisah non fiksi seperti kegiatan kita sehari-hari yang kita tuliskan. Pentingnya kita membaca tulisan orang lain supaya ada sisipan atau penyedap dan menjadi lebih enak dibaca. Biasanya boleh juga jika suka sedikit mengutip tulisan orang lain tapi tetap mencantumkan sumbernya. Sebenarnya persoalan jam terbang juga, kalau kita sudah terbiasa apapun yang kita tulis tuh akan menjadi enak dan ada kenikmatan tersendiri nanti sebagai pembacanya.

 

Bagaimana agar tulisan yang kita buat tidak ngelantur?

 Sebenarnya tulisan ngelantur itu karena kita mau mengembangkan tulisan itu. Tidak apa-apa sih gak masalah asal masih mengikuti alur cerita yang kita tuliskan. Hanya sesuatu itu harus fokus supaya nyambung antara judul dengan isi. Tidak nyambung itu biasanya nanti pembaca akan bertanya. Pembaca juga akan memberi kritik dan saran. Itulah mengapa kita harus mau berkunjung ke blog orang lain supaya kita banyak belajar dari tulisan kawan-kawan lainnya. Melakukan blog-walking dan membaca tulisan kawan-kawan juga diperlukan sebagai latihan menulis.


 Wallahu'alambishowab.

 

 

 

 

Gelisah

 Rabu, 07 Apr 2021 07:30 AM

GELISAH

ehasanah675@gmail.com

Gelisah adalah keadaan dimana seseorang merasa tidak enak hati, ingin marah, merasa tidak nyaman, tidak tenang, dan gangguan psikologis lainnya. Gejalanya bisa berupa badan gemetar, ingin muntah, menarik napas dalam-dalam, susah makan, tidak enak perasaan, pusing, depresi, tegang, dan perasaan tidak enak lainnya.

Gelisah yang terus-terusan akan menimbulkan stress dan rasa ketakutan yang luar biasa untuk hal-hal yang tidak nyata dan hanya berupa ancaman saja.

Gelisah yang berkepanjangan akan berpengaruh pada kesehatan fisik juga mental seseorang.  Kegelisahan atau rasa cemas juga dipengaruhi keadaan kesehatan pikiran seseorang. 

Penyebab gelisah juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti adanya tekanan di tempat kerja, tekanan dari orang-orang dekat, atau adanya ketergantungan pada yang lain seperti kafein, alkohol, atau obat terlarang. 

Bagaimana mengatasi rasa gelisah ini?

Ada beberapa cara dalam mengatasi gelisah ini, antara lain:

1. Mencari penyebabnya.

Cari tahu sebab musabab terjadinya gelisah. Apa masalah atau kendala yang dihadapi. Kemudian atasi penyebabnya dan selesaikan masalahnya.


2. Fokus menyelesaikan masalah/penyebabnya.

Fokuskan seluruh pikiran bahwa setiap masalah pasti bisa diselesaikan dalam waktu tertentu.


3. Hilangkan beban pikiran yang menganggu.

Buanglah pikiran-pikiran yang tidak perlu. Karena kegelisahan kadang akibat pikiran yang tidak mau berdamai dengan diri sendiri.


4. Jauhi lingkungan negatif

Lingkungan yang negatif atau buruk akan sangat berpengaruh pada timbulnya gelisah. Maka jauhkan diri dari hal-hal negatif dan bentengi diri sendiri dari orang atau sesuatu yang merugikan.


5. Banyak bersyukur

Segala yang kita dapatkan selayaknya kita syukuri. Menciptakan rasa tenang dalam hati dan memperhatikan yang diperoleh sebagai nikmat yang seharusnya didyukuri.


Selain cara-cara yang disebutkan di atas, ada beberapa cara yang harus dilakukan terutama bagi seorang muslim yang taat kepada Allah SWT. Sesuai dengan tuntunan dan ajaran islam yang dianutnya. Al-Qur'an memiliki khasiat dan penawar berbagai penyakit jasmani dan rohani termasuk dapat menenangkan rasa gelisah. 

Dengan membaca Al-Qur'an kegelisahan dan rasa cemas akan bisa diatasi. Setelah membaca Al-Qur'an ketenangan bathin dan pikiran akan diperoleh, sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Arro'du ayat 28, "Orang-orang yang beriman akan memiliki hati yang tenang dan tentram jika selalu ingat dengan Allah SWT, maka ingatlah karena hanya dengan mengingat-Nya, hatimu menjadi tentram."

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman dalam QS Al-Isro ayat 82, "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian."



Wallahu'alambishshowab....


#April Challenge

#7 April 2021

#Huruf G


Selasa, 06 April 2021

Fenomena dan Fakta

Fenomena dan Fakta
ehasanah675@gmail.com

Fenomena menyebarnya Corona virus deasese 19 (Covid-19) ke seluruh belahan dunia termasuk Indonesia membuat kita tersadar. Covid-19 menyebabkan tatanan kehidupan kita berubah drastis. Banyak hal berubah termasuk kebiasaan hidup kita sehari-hari. Dari mulai kebiasaan berkomunikasi, bergaul, sampai kebiasaan berinteraksi secara langsung.
Dunia mencatat virus ini begitu dahsyat sampai menyebabkan kematian berjuta orang. Dan penyebarannya begitu masif sehingga semua orang harus waspada. Semua orang dibuat sibuk memperhatikan kesehatan dirinya masing-masing.
Fakta di tengah-tengah masyarakat menunjukkan kepada kita bahwa para dokter, petugas medis, pemangku kebijakan dibuat sibuk mengatasi virus ini. Rumah sakit penuh dengan orang yang terpapar virus, bahkan gedung lain dialihfungsikan untuk sementara waktu digunakan menampung orang terpapar ini. Obat dan penangkal virus dicari dan diteliti. Vaksin dibuat. Dan segala ikhtiar dilakukan.
Belum lagi penyakit lain yang mengancam. Penyakit yang datang karena menunjukkan keniscayaan. Penyakit yang muncul karena kelalaian diri kita sendiri. Kesalahan dalam menerapkan pola hidup yang tidak seimbang dan tidak teratur.  Ini kesalahan yang kadang tidak kita sadari. Kita kadang mengikuti napsu rakus dan tidak memperhatikan keseimbangan pola hidup sebagai dasar kesehatan. Padahal keseimbangan dan keteraturan pola hidup contohnya dalam makan minum saja akan menjaga diri kita dari penyakit. 
Dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf (7) ayat 31 Allah mengingatkan, "kuluu wasyrabu wala tusrifuu."  Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan.
Potongan ayat ini mengingatkan kepada kita agar keseimbangan dan pola hidup dalam makan dan minum saja harus sesuai. Jangan berlebihan, karena jika berlebihan akan menimbulkan penyakit yang akhirnya akan mengganggu kesehatan kita.
Dalam kitab Al-Ihya, Imam Al-Ghazali menyebutkan hadits Rosulullah SAW yang artinya, "Perut adalah asal penyakit dan disiplin memelihara imunitas atau antybody adalah pokok pengobatannya. Biasakanlah seluruh anggota badan untuk melakukan aktivitas secara rutin dan seimbang."
Mari kita jaga pola makan yang seimbang dan teratur. Begitu juga untuk menjaga kesehatan, kita juga menjaga pola pikir agar terhindar dari stress. Jaga hati agar tetap berpikiran positif. Satu lagi yang terpenting jaga keyakinan. Datangnya penyakit dan hal-hal yang kita benci berasal dari lemahnya keyakinan.  

Wallahu'alambissowab.
#AprilChallenge
#hari ke-6 huruf F
#6 April 2021

Senin, 05 April 2021

Cara menjadi penulis

         Tanggal pertemuan: Senin, 05 April 2021

Resume ke: 1

Tema: Cara menjadi Penulis

Narasumber: Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Gelombang: 18

TIPS MENJADI PENULIS

ehasanah675@gmail.com

Bismillahirrohmaanirrohiim

Diawali dengan niat mencari ilmu dan menambah wawasan berbagai hal tentang MENULIS, Bismillahirrohmaanirrohiim Robbi zidni 'ilma warzukni fahma.

Pertemuan pertama pada kegiatan belajar menulis bersama Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN), MGTIK, dan Komunitas Grup WA Lagerunal menyajikan materi ke-1 dengan tema CARA MENJADI PENULIS dengan Narasumber Ibu Dra Sri Sugiastuti, M.Pd. atau panggilan akrabnya Bu Kanjeng.


Narasumber adalah seorang Penulis, Blogger, Motivator, selain tugas dinasnya sebagai Kepala Sekolah di SMK Tunas Pembangunan 2 Surakarta. Ada yang sangat menarik ungkapan dari beliau yakni BETTER LATE THAN NEVER. Motivasi yang sangat makjleb bagi aku yang telah usia kepala lima. Aku berpikir dan sangat terdorong untuk bisa juga mengikuti jejaknya. Insya Allah aku bisa, bisa, dan bisa. Satu lagi motivasi beliau yang luar biasa menurutku adalah “Menjadikan menulis sebagai terapi jiwa.” Benarkah ini? Aku akan membuktikannya.



Yang menarik dari ulasannya adalah cara untuk menjadi seorang penulis ada banyak PROSES yang dilaluinya. Dari kecintaan membaca buku, belajar jurnalistik, mengikuti berbagai komunitas sampai menjadi penulis hebat sekarang ini.

Tips menulis yang disampaikan Bu Kanjeng adalah berupa pengalaman beliau dari proses awal sampai menjadi penulis yang produktif seperti sekarang ini. Tips tersebut yakni diawali dari rasa suka dan senang membaca buku sejak usia kanak-kanak. Kecintaan membaca buku ini menjadi bekal untuk belajar menuliskannya. Menulis di blog dan sangat rajin mengisi blog sampai sekarang juga menjadi tip dari Bu Kanjeng untuk menjadi penulis yang hebat. Ide atau gagasan dari konten blognya bisa diperoleh dari para sahabat dan kerabat yang ada di sekitar Bu Kanjeng. Pengalaman atau perjuangan juga menjadi gagasan menulis yang sangat luar biasa. Menuliskan apa yang ingin ditulis seperti travelling, membuat opini, menulis artikel parenting atau apa saja yang ingin ditulis maka tulislah. Akhirnya akan memiliki dunia literasi sendiri.

Mengikuti dan berproses dalam sebuah komunitas juga menjadi cara untuk menjadi seorang penulis. Selain itu mengikuti lomba blog sampai tulisannya disusun dalam sebuah buku menjadi motivasi agar menjdi penulis hebat juga.

Ada ungkapan yang layak dipertimbangkan yakni apabila kita merasa tulisan kita jelek, maka berusahalah untuk menulis dengan hati, maka kita akan mendapatkan hasilnya. Kita harus memiliki semangat tinggi karena modal semangat dan mau belajar juga cara kita bisa menulis.

Ketika mau menulis itu sudah bingung, merasa tidak punya ide, tidak ada yang hebat untuk ditulis, tidak ada yang menarik untuk disampaikan kepada pembaca maka sebaiknya kita merenung sejenak. Bila kita mau peka terhadap keadaan yang ada di sekitar kita, ketika kita mau menjadi pendengar yang baik, atau memberikan empati dari seseorang yang sedang mengalami musibah  maka semua itu bisa kita jadikan ide dalam menulis.

Mulailah menulis apa yang ada di dalam pikiran kemudian tentukan judul dan subjudul agar tulisan itu lebih enak dibaca. Orang akan langsung masuk ke dalam tulisan kita. Boleh dibawah subjudul itu diawali dengan kata bijak, dengan penggalan hadits, diawali ayat Al-Qur’an yang sesuai tema. Ini bisa kita buat untuk buku-buku memori, buku motivasi, kumpulan cerpen, atau kumpulan puis. Mulailah kita berproses dari nama yang awalnya itu kita tidak tahu sama sekali, sampai pada sesuatu yang bisa bermanfaat untuk orang lain.

Proses sebelum menjadi penulis tunggal yang minimal kita menulis 60 halaman. Maka kita bisa berlatih menulis di dalam sebuah buku antologi. Yakni buku yang bisa dipakai dengan nama atau istilah nubar (tulis bareng) karena dalam buku tersebut penulisnya lebih dari satu orang beberapa sub judul dengan tema tertentu

Ketika kita bergabung dengan penulis lain dalam tulisan satu tema yang dibingkai, kita bisa melihat tulisan a b c dan d dengan berbagai gaya penulisannya. Selain menulis antologi itu bisa dijadikan sarana agar kita berani dalam membuat suatu buku dengan khas jenis tulisan masing-masing atau setidaknya menulis antologi jadi satu awal yang baik bagi penulis pemula.

Bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri untuk menulis bagi penulis pemula karena merasa tulisan masih kurang bagus?

Tipnya adalah jangan takut tulisannya jelek, jangan merasa bahwa tulisan tidak akan ada yang membaca. Kita haruslah berproses dan ubah mindset-nya bahwa kita punya potensi untuk menulis. Setelah punya blog maka blog itu dikembangkan sebagai wadah di mana setiap hari bisa menyimpan apa yang menjadi ide dan buah pikiran. Kita ingin menjadikannya sebuah buku itu tinggal lengkapi dengan referensi, lengkapi dengan suatu buku yang memiliki 5W 1H, karena kalau buku sudah memiliki 5 W 1 H itu akan jelas apa, siapa, dimana, bagaimana, mengapa, dan kita kemas dalam satu tulisan atau dalam beberapa paragraf itu maka orang akan memahami tulisan yang kita buat, Untuk sementara misalnya tanda baca dan lain sebagainya diabaikan dulu ketika menulis tapi jangan lupa sebelum diposting maka kita harus baca lagi, diperbaiki.  Kata-katanya atau ejaannya kurang bagus semaksimal mungkin diperbaiki setelah itu baru itu diposting.

Bagaimana cara menghilangkan rasa tidak percaya diri saat mulai menulis dan membangkitkan mood menulis?

Tips-nya yakni yakinkan bahwa kita mempunyai potensi untuk bisa menulis. Kemudian bagaimana membangkitkan mood menulis, bisa mengambil dari hal yang sederhana dulu pokoknya harus menulis. Misalnya ada kue pukis, dari sebuah kue pukis itu kira-kira akan menjadi tulisan seperti apa  Bila melihat kue itu dari ketika di pinggir jalan ada orang berjualan kue pukis, bisa mengamatinya. Mulai bagaimana harganya, bagaimana rasanya, siapa saja yang membeli, terus mengapa orang itu jualan kue pukis, itu semua bisa digali menjadi suatu tulisan yang baik. Itu hanya contoh yang sederhana untuk membangkitkan mood menulis. Jadikanlah menulis itu suatu kebutuhan bukan kewajiban.

Bagaimana membangkitkan ide dalam menulis?

Untuk membangkitkan ide, kita harus banyak membaca, merenung, bersilahturahmi, tergantung apa yang ingin kita tulis. Kita harus punya tujuan menulis itu untuk apa dan untuk siapa. Pada dasarnya menulis itu sama saja saat kita bertutur secara lisan.

Bagaimana cara membagi waktu  untuk menulis?

Tiap orang itu berbeda-beda, kita mau pilih yang mana, misalnya setelah Subuh atau sebelum subuh. Waktu lagi santai nunggu anaknya belajar atau lagi di sela-sela jam istirahat. Tidak harus menulis duduk berjam-jam untuk mendapatkan satu tulisan, dengan cara dicicil juga boleh. Tulis dua atau tiga paragraf yang penting Ketika menulis tidak keluar dari tema.

Mengapa tiap mau menulis serasa pikiran kosong, susah sekali mencari ide, apalagi sampai menciptakan keterkaitan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya? Selain itu bagaimana cara agar bisa fokus sehingga bisa menghasilkan tulisan yang sedap untuk dibaca?

 Jangan ragu, jangan jika merasa pikiran kosong dan susah sekali mencari ide, itu artinya kita kurang peka dan tidak berani mencoba. Sekarang mulailah menulis itu seakan-akan bercerita atau ngobrol dengan anak atau suami. Nanti akan berproses ngobrolnya dengan pembaca sehingga pembaca akan tahu apa yang ditulis, lama kelamaan akan menjadi suatu tulisan yang enak dinikmati oleh pembaca. Cobalah dan berlatihlah dari cukup awalnya 3 paragraf saja dilanjutkan nanti 5 paragraf kemudian tambah dan tambah lagi.

Bagaimana cara menentukan irama dalam diri kita agar tulisan menjadi terarah?

Menulislah dengan hati. Menulislah menulislah sesuai dengan diri kita sendiri atau be yourself nanti tulisan itu akan memiliki karakter tersendiri. Sukanya tema apa cari itu dulu. Bisa berlatih dari foto keluarga misalnya, dilanjutkan dengan membuat suatu tulisan yang luar biasa dengan menggabungkannya menjadi tema tertentu. Ini bisa menjadi buku memoar istimewa yakni buku yang ditulis dengan hati yang betul-betul menjadi kenangan terindah. Bisa ditambahkan bagaimana suatu hubungan keluarga yang baik, bagaimana hadisnya, bagaimana ketika menghadapi konflik konflik kecil dan banyak sekali yang bisa dikembangkan dari satu kenangan menjadi sebuah buku yang luar biasa.

Bagaimana cara agar seorang penulis pemula tetap konsisten dalam kegiatannya menulis walaupun sedang banyak pekerjaan yang harus dikerjakan?

Sisihkanlah dan milikilah waktu 30 menit atau 1 jam untuk menulis. Bisa pilih kapan yang paling tepat 1 jam itu, atau mungkin 15 menit saja. Insya Allah kalau bisa mengatur manajemen waktunya dengan baik, nanti akan merasakan di saat tidak menulis itu merasakan pasti ada sesuatu yang kurang. Segera wujudkan untuk menulis dan bisa konsisten ya.

Membuat buku yang paling sederhana bisa dimulai dengan mengikuti buku antologi dulu dengan tema-tema tertentu, setelah itu bisa memberanikan diri mengumpulkan tulisan yang ada misalnya hasil resume sebanyak 20 bisa dijadikan sebuah buku.

Bagaimana meramu tulisan kita agar lebih renyah dan lebih enak dibaca? Kuncinya harus banyak berlatih menulis. Tulisan menggunakan kata yang sesuai KBBI. menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang benar, dan perbanyak diksi atau perkaya kosakata yang akan mewarnai tulisan kita. Jangan lupa kuncinya juga rajin bersilaturahmi ke tulisan teman-teman, rajin bersilaturahmi ke perpustakaan, rajin googling dan rajin membaca hasil silaturahmi itu. Semakin banyak jam terbang dalam menulis Insyaallah tulisan itu akan kriuk renyah dibaca. Ingat ketika menulis jangan berhenti di tengah jalan.

Bagaimana mengatasi mental block?

Jangankan penulis pemula, penulis kawakanpun sering mengalami mental block.  Ketika mengalaminya disarankan melakukan hal yang lain yang disukai, bisa lari, bertemu dengan teman-teman, atau goshopping ke toko buku misalnya. Dengan melihat berbagai macam judul yang terpampang di toko buku itu biasanya mental block akan hilang dan kita akan kembali semangat menulis lagi. Jangan sekali-sekali keluar jalur apalagi kalau sudah menulisnya di tengah-tengah, maka carilah referensi lain yang kira-kira bisa meluluhkan mental block tersebut sehingga bisa melanjutkan tulisan yang terhenti. Tanamkan di dalam setiap diri sendiri ini semangat untuk menyelesaikan tulisan, berjanjilah pada diri sendiri bahwa kita harus menyelesaikan buku sesuai dengan target yang diinginkan.

Bagaimana mengatasi kendala kurang percaya diri?

Buang jauh-jauh rasa tidak percaya diri dan pemalu itu. Kita yakin memiliki potensi dan kemampuan untuk membuat buku. Yakinlah bahwa kita bisa  walaupun dimulai menulis dengan cara yang paling sederhana misalnya ketika menerangkan bagaimana cara berwudhu yang baik. itu kalau ditulisan pasti akan bermanfaat untuk orang lain. Ketika memasak satu makanan khas kesukaan keluarga dan kita tuliskan bagaimana rasanya, bagaimana anak-anak menyukai masakan itu, terus bahannya apa saja, bagaimana ketika suami menikmati makanan itu, dengan segala komentarnya, kemudian dikemas dalam suatu tulisan, insya Allah akan sangat menarik. Mulailah menulis dari hal-hal yang sederhana yang disukai dan dikuasai, dan teruslah bersilaturahmi. kemudian banyak baca, ikuti komunitas menulis atau komunitas literasi di mana dengan membaca tulisan para sahabat itu akan meningkatkan kemampuan untuk bisa menulis. Menulislah sebelum ajal menjemput.

Bagaimana mengatasi mental agar bisa melahirkan banyak jenis tulisan?

Tipsnya ya coba saja menulis jenis tulisan lain dan perbanyak membaca jenis tulisan tersebut. Terus publikasikan di blog.

Masih banyak tips dan cara agar kita bisa menjadi seorang penulis. Tapi dari semuanya itu Kembali kepada diri kita masing-masing.

MAU MENJADI PENULIS?

KUNCINYA MENULISLAH, MENULISLAH, MENULISLAH

 

Permenpanrb no. 21 tahun 2024

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru. https://drive.google.com/file/d/1rd2qYU...