Rabu, 11 Agustus 2021

Covid_19

 

COVID-19

Oleh: E. Hasanah

 

Kuintip lewat jendela

Kala corona kuasai cakrawala

Serangan mahluk kasat mata merajalela.

 

Menyebar berita duka

Layar kaca terkemuka

Beri kabar malapetaka

Dunia meratap terluka.

 

Covid-19 menyapa kita

Sentuhannya torehkan derita

Nampak kekhawatiran tercipta

Siapapun kita ikut berperan serta

 Menjaga turunnya duka dan air mata.

 

Dunia kesehatan dan pendidikan terdampak

Sosial, ekonomi, budaya masyarakat bergejolak

Semua sendi-sendi kehidupan bak berteriak menyalak

Serangan dahsyat virus corona dengan bengis merebak

Mahluk jahat bedebah membuat mata terbelalak

Kekuatan pertahanan manusia ganas dirusak.

 

Tak ada guna dihadapi dengan berdebat

Apalagi menjadi pahlawan berhianat

Fokus kepentingan demi rakyat

Agar masyarakat semua sehat

Terhindar dari corona jahat.

 

Mari semua mendekat

Tunjukkan kita bermartabat

Karena pada hakekatnya ini isyarat

Agar manusia kembali mensyukuri rahmat.

 

Sujud khusu tersungkur

Mengiringi kalbu bertafakur

Mohon ampunkan kami Ya Gofur.

 

 

Sukabumi, 10 Agustus 2021

Senin, 09 Agustus 2021

Taun Anyar_TeleleT

 


TAUN ANYAR

E. Hasanah


Teu karaos ayena taun anyar

Sujud syukur ka gusti nu maha akbar

Nikmat dunya terutami badan nu cenghar.


Ras ka diri nu loba ku tuna

Bet mempar tina aturanna

Agama teu acan sampurna

Darigama komo loba lalina.


Ras ka raga nu harita tanginas

Awak hampang jagjag waringkas

Panangan parigel tetenjoan bengras

Ayena kari nyawang mangsa anu lawas

Bet hate nyeredet ku rupa gupay kawaas


Mapay itungan teu karaos yuswa nambahan

Sesa jatah hirup pasti ditangtosken ku pangeran

Nyawang kaendahan dina lakon nu bakal karandapan 

Raga ngamimitian surti dina umur nu beuki ngurangan

Saban lengkah ngajugjug tungtung pangumbaraan

Sabari nitenan sagala rupi anu cenah tuntunan.


Gusti gening loba tikosewad tina pagu tatanan

Lampah anu hade bet loba teu kacumponan

Pangaweruh nu katarima teu kabadanan

Loba kawates ku tunana kamampuan

Aya niat seja meaken panasaran.


Saayat nu mawa hate kagagas

Ngerem hate nu bangblas

Tina kalakuan nu bablas

Mugi ngajagi tina labas.


Ngajerit Allahu akbar

Mundut ka nu maha benghar

Ampunan ridho dina taun anyar.


Sukabumi, 1 Muharam 1443 H.


Sabtu, 07 Agustus 2021

TeleleT_Luka



LUKA PASTI BERGANTI

Oleh: E. Hassnah


Jari jemari mulai menari

Ungkap gejolak jati diri

Melukis lara sanubari


Kau pergi tanpa pamit

Setelah luka tak sedikit

Kau torehkan rasa sakit

perih rasa setinggi bukit.


Tak sadarkah kau buat luka

Atau sengaja menggali duka

Bagai disayat lalu diberi cuka

Kau tanam benci disaat kusuka

Memerah laksana ditampar muka.


Buram jalanan yang akan kutempuh

Tidak ada sinar cahaya yang kubutuh

Haruskah kubiarkan asa diri ini runtuh

Menyerah dalam semilirnya angin keluh

Namun pada siapa aku sandarkan tubuh

Juga dengan apa sepi sunyi ini aku bunuh.


Duka tak selamanya hadir temani insan

Silih berganti warnai kertas kehidupan

Ada kalanya berlama betah bertahan

Tak sedikit juga seperti lintasi jalan

Namun itu pasti berganti jaman.


Hai diri bangunlah dan berdiri

Masih ada yang bisa kau cari

Kedamaian hakiki bestari

Memiliki nilai lestari.


Tundukanlah jiwa

Dengan penuh takwa

Hati dan sukma dibawa.


Sukabumi, 7 Agustus 2021


Rabu, 04 Agustus 2021

#Kamis Menulis_88

 88

ehasanah675@gmail.com

 

Ketika melihat angka 88, apa yang muncul di pikiranmu?

Pasti setiap orang akan memiliki jawabannya sendiri-sendiri. Begitu juga aku, angka 88 mengingatkan aku akan tahun 1988. Tahun ini adalah sejarah yang aku torehkan dalam fase hidupku, yakni menikah. Masih duduk di awal tingkat 2 waktu itu, ketika takdir mubram yakni ketentuan Allah Swt yang bersipat pasti dan tidak dapat dirubah oleh kita sebagai mahluknya. Masih terbayang pergolakan bathin antara masih ingin duduk di bangku kuliah dan keinginan nenekku. Bangku kuliah baru diduduki pada awal semester 3 tapi nenekku memaksaku untuk menikah. Aku tidak ingin menyakiti hatinya tapi aku juga belum ingin berumah tangga. Aku dibesarkan oleh nenekku dan sangat menyayangi beliau. Akhirnya aku kembalikan pergolakan bathin dalam sujud di sepertiga malamku. Aku menangis memohon diberi petunjuk untuk mengambil keputusan yang terbaik. Dan … ya itu, aku harus menikah. Aku menangis di pangkuan nenekku sambil mengungkapkan keinginan hati. Apa ucapan nenekku? Ya kalau mau kuliah, kuliah saja. Biar nenek membantu ongkosnya tapi nenek ingin melihat kamu menikah. Nenek takut tidak berumur panjang dan tidak menyaksikanmu menikah, ujarnya. Jadilah aku menikah gantung (menikah resmi di KUA tapi tidak berkumpul bersama layaknya suami istri). Alhamdulillah pada akhirnya keinginan nenekku dan orangtuaku terpenuhi dan aku juga bisa menyelesaikan studyku. Serasa hidupku lengkap atas keridhoan dari orangtuaku.

Ridha Allah tergantung ridha kedua orang tuanya dan murka Allah tergantung murka keduanya.” (HR. Thabrani).



Sekarang posisi 33 telah dilalui, menuju angka 34. Semoga bisa menapaki kehidupan ini sesuai dengan harapan orangtuaku.


"Ya Allah, panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

 

KamisMenulisgaknyambungdotkom




Kamis, 29 Juli 2021

TeleleT_Kamis Menulis





KAMIS MENULIS
ehasanah675@gmail.com

Tantangan kamis menulis
Pagi-pagi sudah dirilis
Ayo kita optimis.

Ada meja tertata
Anggota diminta
Menuliskan kata
Boleh bak berita.

Menu tersedia berjajar
Ada ikan, dan buah segar
Semangkok ikan air tawar
Terlihat juga ada ikan bakar
Pasti membuat badan bugar. 

Kelihatan semua hidangan lezat
Apalagi menu sayur nampak nikmat
Disajikan dengan posisi sangat tepat 
Namun bukan itu yang paling memikat
Jelasnya nampak semua makanan sehat
Untuk hidup sehat itu sangat bermanfaat.

Yang melihat terpesona & terpana sesaat
Termasuk aku, kamu, dia, dan para sahabat
Terbayang semua makanan hilangkan penat
Dimakan bareng sahabat pasti bersemangat
Boleh juga bareng saudara dan para kerabat.

Awali makannya dengan membaca basmalah
Duduk rapih, ambil nasi, dan  ikan berkuah
Nikmati makan yang penuh rasa berkah
Dengan rezeki yang halalan toyyibah.

Makanan halal bekal ibadah
Agar hidup kita barokah
Dunia akhirat lillah.

Sukabumi, 29 Juli 2021


Senin, 26 Juli 2021

TeleleT_Semangat

 


SEMANGAT

Oleh: E. Hasanah

 

Terlihat manusia begitu lara

Termasuk kita merasa sengsara

Corona memang membawa huru-hara.

 

Semangat yang membara

Cepat menghilang segera

laksana tingginya menara

Runtuh diterpa badai lara.

 

Manusia hanya bisa pasrah

Tak bisa berbuat selain menyerah

Pandemi sedang menorehkan sejarah

Merusak dunia kita sangat parah

Hidup berubah tanpa arah.

 

Seluruh dunia seakan kiamat

Jutaan orang korban yang wafat

Termasuk keluarga, saudara, sahabat

Tinggalkan kenangan duka menyayat

Apakah semua merupakan isyarat

Agar manusia teringat akhirat.

 

Turun tangan setiap pakar

Para ahli pendidik ikut berkoar

Politisi ikut merasakan tertampar

Pecahkan masalah dengan benar

Mencarikan solusi di sekitar.

 

Tak ada guna berdebat

Marilah saling merapat

Semangat berjabat erat

Saling memberi nasehat.

 

Mari kita bertaubat

Agar hidup tetap bermanfaat

Sang pencipta berkenan memberi rahmat.

 

 Sukabumi, 27 Juli 2021

Permenpanrb no. 21 tahun 2024

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru. https://drive.google.com/file/d/1rd2qYU...