LUKA PASTI BERGANTI
Oleh: E. Hassnah
Jari jemari mulai menari
Ungkap gejolak jati diri
Melukis lara sanubari
Kau pergi tanpa pamit
Setelah luka tak sedikit
Kau torehkan rasa sakit
perih rasa setinggi bukit.
Tak sadarkah kau buat luka
Atau sengaja menggali duka
Bagai disayat lalu diberi cuka
Kau tanam benci disaat kusuka
Memerah laksana ditampar muka.
Buram jalanan yang akan kutempuh
Tidak ada sinar cahaya yang kubutuh
Haruskah kubiarkan asa diri ini runtuh
Menyerah dalam semilirnya angin keluh
Namun pada siapa aku sandarkan tubuh
Juga dengan apa sepi sunyi ini aku bunuh.
Duka tak selamanya hadir temani insan
Silih berganti warnai kertas kehidupan
Ada kalanya berlama betah bertahan
Tak sedikit juga seperti lintasi jalan
Namun itu pasti berganti jaman.
Hai diri bangunlah dan berdiri
Masih ada yang bisa kau cari
Kedamaian hakiki bestari
Memiliki nilai lestari.
Tundukanlah jiwa
Dengan penuh takwa
Hati dan sukma dibawa.
Sukabumi, 7 Agustus 2021
Mantap Bu penuh majas dan imagi.....sedikit koreksi semoga benar untuk kata jaman = zaman....tundukanlah = tundukkanlah....Lanjut karyanya Bu
BalasHapusMantap Telelet Bu. Lancar mengalir, enak dibaca.
BalasHapusWah, bahasa yang indah dan makna yang juga indah!
BalasHapusKeren amat puisi teloletnya pasti susah ngumpulin diksinya hehehe bentuknya pun bagus pun kayak vas bunga.
BalasHapusTelelet penuh makna bunda... Tundukkan jiwa dengan penuh taqwa...
BalasHapusKonfigurasinya cakep...
BalasHapusseru yaaa bacanya kalo bagus begini,
kalo saya yang bikin kenapa gak kaya gini yaaa.
heheheh