Rabu, 08 September 2021

Budaya Antre

 

BUDAYA ANTRE

ehasanah675@gmail.com

 

Hal-hal kecil yang kadang abai kita perhatikan akan berakibat buruk terhadap kehidupan. Bahkan menunjukkan budaya suatu komunitas masyarakat yang memiliki nilai-nilai populis. Contohnya saja budaya antre. Budaya antre ini sebetulnya sepele tapi membutuhkan keseragaman bertindak dan kesepahaman bersama.

Masalah biasanya muncul jika kita tidak punya kesadaran untuk melakukannya bersama. Kita kurang memiliki kesadaran bahwa dalam hidup bersosial ada etika dan norma yang harus dipatuhi bersama, baik itu etika yang tertulis maupun tidak. Masalah juga muncul karena kita tidak memiliki kesabaran pada diri sendiri. Kurang terlatih bersikap sabar. Selain itu masalahnya ada pada kita yang kurang menghormati keberadaan orang lain, rasa egoisme yang tinggi, dan tidak memiliki rasa tenggang rasa terhadap orang lain.

Budaya antre adalah kebiasan untuk mau bergiliran dalam melakukan sesuatu, seperti menunggu giliran dilayani di bank, supermarket, pintu masuk, dan tempat yang melayani publik lainnya. Budaya antre adalah mengendalikan diri atau mengontrol sikap bahwa setiap orang sama harus saling menghormati untuk bisa dilayani sebaik-baiknya. Contohnya jika kita datang ke suatu tempat, yang datang lebih dulu ya duduk di depan atau dilayani lebih dulu, sedangkan yang datang belakangan ya harus sadar diri duduk di belakang atau minta dilayaninya belakangan juga.

Mengapa budaya antre ini harus kita terapkan bersama? Tentu hal ini akan mengandung beberapa konsekuensi yang dirasakan bersama.  Dengan budaya antre, kita akan merasakan keteraturan, merasa lebih nyaman, saling menghormati antar sesama, menunjukkan kita memiliki sipat sabar dan menundukkan ego pribadi ingin dilayani lebih dahulu.

Bagaimana caranya agar budaya antre ini bisa terwujud? Ya, pertama tanamkanlah kesadaran bahwa kita hidup bermasyarakat. Ada etika yang kita jungjung bersama yakni saling menghormati, tenggang rasa dan saling merasakan bahwa kita memiliki hak dan kewajiban sendiri. Jangan memelihara sikap egois yang mementingkan diri sendiri dan ingin dilayani lebih dulu. Jangan sombong merasa punya kelebihan dibanding yang lain. Kedua setiap orang tanpa terkecuali harus dilatih dan dibiasakan untuk antre. Tanamkan sipat sabar dalam diri. Kalau perlu dari mulai pendidikan anak di usia dini, budaya antre ini harus dikenalkan. Anak harus paham dan memiliki karakter membudayakan antre ini. Contoh yang bisa dilakukan yakni ketika anak-anak akan masuk atau keluar kelas. Biasakanlah anak dibuat barisan dan menanamkan budaya antre dengan satu persatu masuk atau keluar kelas.

Budaya antre ini bagi umat islam yang selalu melakukan salat berjamaah di masjid biasa sudah dilaksanakan. Ketika seseorang masuk lebih awal dia akan menempati shaf depan dan yang datang belakangan di shaf belakang. Bahkan ditemukan satu tuntunan bagi kita untuk membudayakan antre ini seperti di bawah ini.

ومن معاصي البدان اخد نوبة الغير في المكان او الثوب او البئر او غير ذالك

Artinya: “Tergolong juga dari perbuatan maksiat badan adalah mengambil giliran orang lain baik dalam hal tempat, pakaian, mengambil air di sumur, dan tindakan sebagainya.”

        Wallahu a’lam bish-shawab.


        #KamisMenulis_09092021

14 komentar:

  1. Semoga kita di bisa tanamkan budaya antri pada diri dan juga anak-anak kita. Agar tercinpta ketentraman dan kenyamnan

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas tausianya. Semoga menjadi ladang amal dengan saling mengingatkan kepada kebaikan.

    BalasHapus
  3. Nah, ini, baru ingat antre diterapkan pada sholat berjamaah di masjid. Siapapun dia, selama datang duluan, berhak untuk menempati shaf pertama di depan.

    BalasHapus
  4. Tergolong perbuatan maksiat ketika mengambil giliran orang lain.

    BalasHapus
  5. Budaya antri masih harus terus dibudayakan agar menjadi kebiasaan

    BalasHapus
  6. Semoga kita bisa membudayakan antre pada diri kita, keluarga, dan sekitar kita.

    BalasHapus
  7. Benar sekali, jika budaya antre sudah bisa diterapkan maka akan tercipta kehidupan bermasyarakat yang tertib dan teratur.

    BalasHapus
  8. Budaya antre harus di terapkan dalam diri kita masing-masing, agar tercipta sussana yang harmonis dalam bermasyarakat. Dimanapun, kapanpun kita harus antre.

    BalasHapus
  9. Betul Bu. Kunci mau antre adalah tertanamnya kesadaran diri..

    BalasHapus
  10. Saya sangat suka degn kalimat ini
    Tergolong juga dari perbuatan maksiat badan adalah mengambil giliran orang lain baik dalam hal tempat, pakaian, mengambil air di sumur, dan tindakan sebagainya.” sukses bu🤲

    BalasHapus
  11. Sepertinya hal kecil tapi banyak orang yang abai. Semoga makin sadar dengan pentingnya budaya antre.

    BalasHapus
  12. Ajarannya jelas, "ancaman"-nya pun jelas. Mengapa masih juga ada yang menyerobot? Kembali kepada karakter dan pendidikan karekater yang tertanam.

    BalasHapus
  13. Dibutuhkan kesabaran dan kesadaran untuk bisa disiplin dalam mengantre.

    BalasHapus
  14. Luar biasa, memang dengan sikap sabar menjadikan kita orang yang taat bersosial.contohnya dengan antre yang baik.

    BalasHapus

KSP

Kurikulum Satuan Pendidikan  Mengawali tahun pelajaran 2024-2025 pada hari Senin, 15 Juli 2024 semua madrasah melaksanakan Matsama (Masa ta&...