Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Juli 2021

Puisi Pagi

 UNTUK BUNGSUKU

ehasanah675@gmail.com

Pada mentari senin pagi

Aku ingin berkabar hati

Dalam harap di hening sunyi

Pada bait-bait doa kepada ilahi

 

Ya Rob Ya ilahi robbi

Aku bersimpuh hari ini

Memohon dengan kerendahan diri

Untuk putri buah hati kami

 

Beri ia segudang kompetensi

Dalam mempertahankan uji skripsi

Sebagai tanda mengakhiri studi

Meraih kunci pintu berbakti

 

Usaha telah ia lakoni

Penelitian berkali dijalani

Maksimal persiapan diri

Berkutat dengan hasil uji meneliti

 

Kumpulan lembar halaman skripsi

Tabung-tabung alat uji air produksi

Cucuran keringat yang membasahi kulit ari

Menjadi bukti ia mempersiapkan diri

 

Tak terasa air mata membasahi

Butirannya menjadi saksi

Mengiringi doa penuh kepasrahan diri

Ya ilahi Robbi lancarkan ia dalam sidang skripsi.

 

Sukabumi, waktu dhuha

12 Juli 2021

Minggu, 06 Juni 2021

Puisi_Jalan Lurus

 Puisi_ku 

JALAN LURUS

ehasanah675@gmail.com


Kepadamu... Pendidik seluruh alam

Sepenuh ketulusanku

Tunduk dalam kekhusuan

Larut dalam balutan tawakal

Aku bersimpuh dalam segala sembah.

 

Kepadamu yang maha pengasih

Aku berharap kelezatan munajat

Dengan segenap jiwa dan raga

Aku bersujud  mengagumi kesempurnaanmu.

 

Kepadamu yang maha penyayang

Penjaga dan pemelihara  segala alam

Melimpahkan rahmat dan karunianya

Aku memohon  pertolongan

 

Kepadamu penguasa hari pembalasan

Bimbing dan tunjukkanlah aku

Pimpin dan tuntunlah aku

Menyusuri setiap jengkal jalan lurusmu

 

Kepadamu Sang pemilik hidayah

Aku memohon ketajaman naluri memelihara diri

Beri aku naluri ingin tahu dengan ilmu-mu

Anugrahkan hidayah yang dihiasi kebijaksanaanmu

 

Kepadamu pencipta pancaindra

Aku tahu banyak benda yang tak dapat dilihat mata

Banyak suara yang tak dapat didengar telinga

Beri aku ketajaman menangkap dengan akal

 

Kepadamu pemilik jiwa

Aku meminta kebahagiaan sukma

Dengan syari'at agama berakhlak mulia

Berhias rasa malu yang menjadi mahkota .

 

Ihdinashshirootol mustaqiim...

Selasa, 01 Juni 2021

Awan_Puisi

 AWAN

ehasanah675@gmail.com


Tidakkah kau lihat awan di langit

Perlahan berarak bergerak

Berkumpul menumpuk bagai gunung-gunung

Gelap ... semakin gelap ... lalu menghitam

 

Tumpukan awan itu berjalan  ke satu arah

Seperti gumpalan berwarna hitam menakutkan

Angkasa berubah gelap berduka

Kristal berupa butiran air keluar dari celahnya.

 

Turun ke bumi ke tempat yang dikehendaki

basahi tanah suburkan pepohonan

menjadi rahmat dan karunia kehidupan

Atas iradah dan kehendaknya

 

Tetapi berupa azab yang menimpa

Andai butiran air yang tiba

Ukuran dan bilangannya tak terhingga

Menjadi musibah dan malapetaka.

 

Kadang keanehan alam terlihat nyata

Kilat berkejaran menyilaukan pandangan

Petir sambung menyambung menggelegar

Saat mendung sebelum  hujan berdatangan.

 

QS An-Nur: 43

Sukabumi, 01 Juni 2021

Minggu, 30 Mei 2021

Puisi_Bersyukur

 ANGIN

ehasanah675@gmail.com


Melalui angin kau beri aku kabar gembira

Pertanda baik hujan akan tiba

Gumpalan awan mendingin jadi butiran air

Turun basahi bumi bahagiakan hati.


Bersama angin kau beri aku rahmatmu

Kau kirimi aku curahan air dengan jumlah tertentu

Suburkan tanaman gemburkan pertanian

Hidupkan hayawan geliatkan peternakan 


Dengan angin kapalku dapat berlayar

Kau perintahkan angin bertiup ke arah tertentu

Mengatur cuaca tundukkan ombak bergerak

Tiupan angin mengantarku pada luasnya lautan


Dengan angin kau kirimi aku sebuah jalan

Untuk melintasi sepoinya titian

Mencari rezeki meraih karuniamu

Menikmati setiap hidangan kelezatan.


Satu pesan yang kau sampaikan

Agar aku menengok kondisi diri

Tundukkan hati penuh rasa tahu diri

Bersyukur bersama sapaan angin.


Melalui angin kau tunjuki aku

Bukti-bukti kekuasaan dan kemahaanmu

Agar bersyukur untuk diriku sendiri

Hingga tahu kau maha kaya dan maha terpuji.


QS Ar-Rum; 46

Senin, 17 Mei 2021

puisi_Hutamah

HUTAMAH 
Oleh: E. Hasanah

Mengumpat ... mencela ... mencerca
Berprasangka ... menyakiti hati sesama
Mencari kesalahan saudara
Hindari itu hai manusia
Andai tak ingin celaka

Menimbun harta tak ada guna
Menghitung benda sampai lupa
Memperkaya diri karena cinta dunia
Tak akan membuatmu bahagia dan mulia.
Tak akan menjamin hidup kekal sejahtera

Siksa pedih menunggu mereka
Jangan sangka harta dapat bicara
Tak akan ada yang peduli walau menghiba
Kalian akan binasa 
Tempatmu di neraka.

Hutamah
Tahukah engkau  apa Hutamah itu?
Ia adalah api neraka yang menyala-nyala
Membakar menjilat sampai ulu hati rongga dada
Tertutup di balik pintu-pintu derita dan siksa
Itulah tempat bagimu yang durhaka dan berdosa

Tak kuasa  menahan derasnya airmata
Tersungkur menjerit tanpa suara nyata
Melangitkan doa agar tetap terpelihara
Merindu anuggerah kurnia sang pencipta.

 QS Al-Humazah (104)

Sabtu, 15 Mei 2021

Puisi_Sumpah

SUMPAH
Oleh: E. Hasanah

Bersumpah dengan malam
Saat hilang cahaya merah di ufuk barat
Menutupi sinar merata di alam semesta

Bersumpah dengan siang
Saat terang benderang  matahari bercahaya
Menampakkan sinar merata di cakrawala

Bersumpah dengan penciptaan manusia
Laki-laki dan perempuan
Berbeda jenis, sipat, serta kodratnya.

Berpasangan positif dan negatif
Namun tingkal laku beraneka ragam
Sungguh usaha bermacam-macam

Siapa yang memberi harta 
Menolong antar sesama manusia
Zakat infak shodaqoh dari kekayaannya

Siapa yang bertaqwa
Mengikuti perintahnya
Menjauhi larangannya

Siapa yang membenarkan kalimatnya
Mengakui nikmat yang diterimanya
Lalu mensyukurinya

Ada balasan yang tersedia
Melapangkan jalan menuju bahagia
Terbentang jalan menuju surga

Namun siapa yang kikir
Merasa diri cukup tak perlu pertolongan lain
Lupa akan nikmat dan aturan main

Jalan terbuka menuju kesulitan
Musibah kesengsaraan dan ketersiksaan
Harta benda tak lagi berguna kemudian

Padahal telah ditunjukkan jalan yang benar
Sang pemilik segala mengingatkan neraka menyala
Tak kan masuk kedalamnya kecuali yang celaka
Berpaling darinya tak mengikuti kebenaran

Namun yang bertaqwa akan dijauhkan dari neraka
Yakni yang menginfakkan harta dan bersih dari tamak
Membantu sesama mengharap ridho semata
Sungguh akan mendapatkan kepuasan surganya.


QS Al-lail

Minggu, 25 April 2021

Rindu Rumahmu

Senin, 26 Apr 2021 10:27 AM

RINDU RUMAHMU
ehasanah675@gmail.com

Kain ihrom yang rapih terbungkus  itu tersenyum kecut
Bungkusnya  berwarna orange seakan mencibir
Ketidaksabaran yang mulai mengetuk bathin
Payung putih di dalam juga berjaga
Kali ini melindungiku dari derasnya airmata.

Biarlah aku rela menunggu waktu, katamu
Sampai saat panggilannya tiba
Namun kabar yang selalu dinanti
Tidak pasti dan entah tersesat di mana.

Waktu untuk miqot seakan menjauh
Namun niat masih tegak menancap
Lafadz Labbaikaallahumma labbaik 
Semakin pelan dan sirna ditelan angin
Abyar 'Ali sunyi tak kuasa kumemulai.

Kalimat talbiyyah di atas gurun pasir tak terdengar
Sepanjang perjalanan di teriknya panas berdebu
Pandangan mata yang liar tak terbatas
Seakan  menari di atas hati yang merindu

Sejuknya air zamzam di balik pintu Babus salam
Setetespun belum bisa lagi kureguk
Lambaian tangan antara hajar aswad dan rukun Yamani
Tak ada lagi tenaga untuk kugapai.

Tawaf sa'i hanya kulakukan dalam derasnya air mata.
Penuh pengharapan dan penghambaan dalam doa
Ya Illahi Robbi jangan biarkan aku merindu tak berujung
Sampaikan aku menapakan kaki di rumahmu
Jangan biarkan aku memakai ihrom ini untuk membungkus jenasahku kembali menghadapmu.

Sukabumi, 25 April 2021


Minggu, 11 April 2021

Kartini dalam Puisi

KARTINI
Oleh: E. Hasanah

Untuk kami kau berkisah
Tentang ambisi berbalut besi
Seorang putri berjiwa pendobrak
Patahkan pintu jeruji bernama tradisi
Demi kebebasan perempuan negeri

Di dadamu tertanam jiwa bergejolak
Bangkitkan naluri  perempuann binangkit
Mampu membaca dalam lembutnya seorang ibu
Pintar berwawasan setara kaum bertahta

Kau paham cara ekspresikan gagasan
Dalam ujung pena yang berwarna cita-cita
Rangkaian kata penuh makna cinta
Tuangkan ingin dalam bentuk emansipasi.

Pada surat-surat yang kau kirimkan
Lontarkan harap dalam coretan nyata
Perempuan merdeka bergerak sejajar pria
Jelajahi samudera persamaan hak berkarya

Coretan kata dalam surat menjadi sejarah
Bergelora  seakan tak pernah padam
Suarakan hak kaum perempuan lemah
Sampai habis gelap terbitlah terang.

APRIL BERTEMU
Oleh: E. Hasanah

Bersua di batas waktu
Temui kembali jiwa juangmu
Hirup semangat keharuman namamu
Walau jasadmu terkubur entah berapa windu

Hadirkan seorang ibu berwajah anggun
Tampilkan seluruh pesona sukma
Bergaun kebaya  berhiaskan konde
Putri sejati cantik walau tanpa gincu

Kartini putri indonesia sejati
Bersua dalam cakrawala wanita
Menjelma dalam cinta yang membara
Demi terwujudnya persamaan kaum berkebaya

Andai tak kau ketuk pintu emansipasi
Tak terbayang kegelapan terpatri
Mengikat kaki dan tangan kaum terkebiri
Terkungkung dalam kuatnya tradisi.

Goresan dalam surat yang kau kirimkan
Menggugah hati kaum para bangsawan
Membuka lebar-lebar mata dunia
Bebaskan berkarya kaum wanita 

Kini kami berkata bangga
Wanita Indonesia setara dunia
Berkiprah meraih apapun bisa
Kami bersyukur Kartini ada.

Kamis, 01 April 2021

Merindu

 Patidusa

Merindu

Oleh: E. Hasanah

 

Malu

Wajah tersipu

Bibir tersenyum kelu

Mulut bisu menahan rindu.

 

Mata memandang penuh pilu

Ruangan hampa merayu

Masuklah guruku

Bertemu.

 

Kaku

Tak mampu

Kobarkan jiwa mudamu

Raih cita menggapai ilmu.

 

Nak kalian semua tahu

Pandemi sangat mengganggu

Jangan menunggu

Berjibabu.

 

Maju

Singsingkan baju

Cari cara baru

Kami berdiri siap membantu.

 

Tak ada guna berpangku

Berjuanglah tanpa ragu

Doa tulusku

Beribu.

 

Sukabumi, Januari 2021


Taken from Pinterest


Minggu, 21 Februari 2021

Lomba Blog PGRI Hari ke-21

 PUISI PATIDUSA

Patidusa adalah jenis puisi yang merupakan genre puisi baru. "PATIDUSA" merupakan singkatan dari em- PAT TI-ga DU-a SA-tu. Puisi Patidusa ini dalam literasi termasuk puisi baru yang ditemukan bentuknya oleh Agung wibowo dan diberi nama oleh Agus Supriyadi.

Keistimewaan Puisi Patidusa adalah membentuk makna kuat, padat, di tiap bait. Hal ini mengantarkan penulis pada penyampaian isi puisi.

 A.   Format Puisi Patidusa

a. Puisi Patidusa memiliki format:

a.            Berformat 4-3-2-1, 1-2-3-4 dan seterusnya. 

    b.  Ada 4 formasi bentuk puisi patidusa ini, yakni:

1. Patidusa Asli format 4-3-2-1, 1-2-3-4, dan seterusnya.

2. Patidusa Bias format 1-2-3-4, 4-3-2-1, dan seterusnya.

3. Patidusa Cemara format 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan seterusnya.

4. Patidusa Tangga format 4-3-2-1, 4-3-2-1, dan seterusnya.

c. Minimal bait adalah 2 (dua) membentuk piramida dobel. Juga bisa 3,4,5,6 bait dan seterusnya sesuai selera.

d. Untuk pengambilan judul puisi bisa sesuka penulis menentukannya dari; kata pada kerucut, salah satu baris kalimat dalam bait, dan makna yang sesuai isi puisi. Sehingga pengambilan judul diserahkan kepada kreativitas penulisnya.

 B.  Contoh Puisi Patidusa

1.    Patidusa Asli (4-3-2-1, 1-2-3-4)

 

NASIHAT

Oleh: E. Hasanah

 

Waktu bagai busur melesat

Jangan terlambat sahabat

Perbaiki niat

Cepat.

 

Mendekat

Tuhan melihat

Walau hanya Hasrat

Jangan ada sedikitpun hianat.

 

Mari kencangkan tangan berjabat

Saling menguatkan tekad

Benar berbuat

Taubat.

 

Ingat

Iman perkuat

Hidup ini singkat

Lakukan apapun dengan tepat.

Sukabumi, 21 Desember 2020

 

2.    Patidusa Bias format 1-2-3-4, 4-3-2-1, dan seterusnya.

 

PATIDUSA MEMIKAT

Oleh: E.Hasanah

 

Terpikat

Aku mendekat

Hati sejenak terperanjat

Patidusa memang puisi memikat.

 

Kata bermakna nampak lekat

Sebait baris empat

Seperti terikat

Bertingkat.

 

Nikmat

Dalam sesaat

Terpesona kata tersurat

Indah laksana sajian lezat.

 

Tuhan luar biasa hebat

Patidusa mengandung hakikat

Ajarkan semangat

Bermunajat.

 

Tempat

Curahkan makrifat

Tuliskan makna nasihat

Sebagai hamba harus diingat.

 

Deretan kata siratkan bijak

Mampu tinggalkan jejak

Menunduk sejenak

Terjebak.

 

Sukabumi. 25 Desember 2020

 

3.    Patidusa Cemara format 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan seterusnya.

SESAAT

Oleh: E. Hasanah

 

Kiblat

Ufuk barat

Setiap waktu kuingat

Menghadap-MU walau kadang berat.

 

Pucat

Wajah melekat

Degup jantung semangat

Lantunkan zikir serta sholawat.

 

Lihat

Penuh hormat

Kurenungi setiap ayat

Hingga jiwa tunduk berhidmat.

 

Salat

Menepis jahat

Dari napsu menjerat

Tundukkan hati dalam taat.

 

Sesaat

Tempelkan jidat

Sajadah sebagai tempat

Sujud khusu panjatkan taubat.

 

Ingat

Negeri akhirat

Berharap mendapat rakmat

rido-Mu di yaumil kiamat.

 

Sukabumi, 29 Desember 2020

 

4. Patidusa Tangga format 4-3-2-1, 4-3-2-1, dan seterusnya.

GELAP MALAM

Oleh: E. Hasanah

 

Sinar bulan nampak temaram

Aku terpaku diam

Menatapmu dalam

Mencekam.

 

Betapa engkau sangat kejam

Cakarmu bagai mencengkram

Aku terpejam

Masam.

 

Mengapa luka kau tanam

Perih hati menghantam

Sakit mendendam

Terpendam.

 

Hitam pekat gelap malam

Bagai cerita kelam

Menusuk kejam

menghujam

 

Sukabumi, 10 Januari 2021

 

 

Diolah dari berbagai sumber.

Terimakasih Bunda Aam Nurhasanah, S.Pd.

Selasa, 16 Februari 2021

AISEI Writing Challenge

         #Februari 2021 AISEI’s Challenge

#Feb.16.AISEI Writing Challenge


 Puisi Patidusa

Kasih Sayang

Oleh: E. Hasanah

 

Terbata

Tanpa kata

Ungkapkan rasa cinta

Kasih... engkau pujaan jiwa.

 

Dalam sejuk tatapan mata

Lembut kau bicara

Tanda mencinta

Nyata.

 

Rasa

Tembus menyapa

Satukan dua sukma

Saling bercanda dalam bahagia.

 

Kasih sayang diantara kita

Bagai ruang terbuka

Penuh tawa

Bahagia

 

Sukabumi, 16 Februari 2021

 

Senin, 18 Januari 2021

Patidusa

 Matahari senja

Oleh: E. Hasanah


Sempurna
Kuasa pencipta
Hasil maha karya
Lukisan indah hiasi cakrawala.

Cahaya sisa sang surya
Memancar penuh pesona
Semburat jingga
Senja.




Terpana
Tundukkan jiwa
Diakui dalam sukma
Ciptaan-Mu berarti penuh makna.

Terucap dalam rangkaian doa
Mengiringi tenggelamnya surya
Barokah usia
Semoga.

 

Sukabumi, 18 Januari 2021


   Mampir yuk ke sini:

    https://hasanahhalima.blogspot.com/2021/01/pantai-pelabuan-ratu.html 

     https://hasanahhalima.blogspot.com/2021/01/pembelajar-yang-smart.html 

    https://hasanahhalima.blogspot.com/2021/01/kiat-menulis-ala-emak.html 

Siap Asesmen Madrasah

 ASESMEN MADRASAH TP 2023-2024         Di bawah ini disajikan prosedur operasional standard (POS) asesmen madrasah tahun pelajaran 2023-2024...